Anda di halaman 1dari 4

Laporan Observasi Pelanggaran Lalu

Lintas pada Traffic Light Jalan Lebak Bulus


Raya

Oleh:
Dwiki Hendraputra
1506753915

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU PSIKOLOGI
DEPOK
FEBRUARI 2017
A. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang melanggar
peraturan lalu lintas khususnya di lampu merah.
2. Untuk mengetahui jenis pelanggaran yang dilakukan di lampu merah.
B. Pelaksanaan Observasi
Observasi pelanggaran peraturan lalu lintas di lampu merah ini dilakukan
secara individu oleh penulis. Lampu merah yang dipilih sebagai tempat observasi
adalah lampu merah yang berada di perempatan Jalan Lebak Bulus Raya, Jakarta
Selatan. Observasi ini dilakukan pada jam pulang kantor, yaitu sekitar pukul 16.30.
Lalu lintas yang terpantau pada waktu tersebut terlihat cukup padat meskipun belum
terjadi kemacetan di jalan tersebut.
Pada saat melakukan observasi saya menemukan masih sangat banyak
pelanggaran yang dilakukan para pengendara kendaraan bermotor terutama pada
kendaraan roda dua. Saya memulai observasi ketika lampu merah menyala dan
kendaraan mulai berhenti. Lampu merah pada perempatan ini menyala selama 80
detik. Pada saat tersebut saya menemukan pelanggaran pertama, yaitu dua sepeda
motor yang berhenti sekitar satu meter di depan garis putih yang merupakan batas
kendaraan untuk berhenti ketika lampu merah menyala. Setelah itu, ada tiga sepeda
motor lagi yang datang dan langsung maju mengikuti dua motor sebelumnya yang
telah terlebih dahulu berhenti di depan garis putih. Jadi, ada lima sepeda motor yang
melanggar aturan berhenti di depan garis putih hingga lampu hijau menyala. Tidak
berhenti sampai di situ, tiga dari lima motor yang melanggar tadi juga menerobos
lampu merah ketika traffic light di sisi lainnya belum menunjukkan warna hijau dan
kondisi jalan tampak lengang. Ketika pengendara sepeda motor tersebut menerobos
dan sampai di tengah jalan kendaraan dari sisi lainnya juga berjalan karena lampu
hijau menyala, jalanan menjadi sedikit macet dan pengguna jalan yang lain langsung
memberikan reaksi dengan membunyikan klakson sebagai teguran terhadap sepeda
motor yang menerobos lampu merah tersebut.
Observasi saya lanjutkan pada saat lampu merah berikutnya menyala. Pada
saat itu saya masih menemukan kejadian yang sama, yaitu pengendara kendaraan roda
dua yang berhenti di depan garis putih. Pada saat observasi kedua ini saya
menemukan lebih banyak sepeda motor yang melanggar. Selain itu saya juga
menemukan pelanggaran lain, yaitu berupa angkutan umum yang berhenti di sisi kiri
jalan. Hal tersebut kemudian membuat kemacetan karena sebenarnya pada jalan
tersebut terdapat tulisan belok kiri jalan terus pada tiang traffic light yang berarti
semua kendaraan yang ingin belok ke arah kiri dapat langsung belok tanpa mengikuti
arahan dari traffic light terlebih dahulu. Reaksi pengendara lain yang berada di
belakang angkutan tersebut dan akan belok kiri adalah membunyikan klakson hingga
ada juga pengendara sepeda motor yang mengingatkan angkutan tersebut dengan
berteriak woy maju..maju, tetapi tidak dihiraukan dan akhirnya pengendara lain
terlihat pasrah dan hanya menunggu karena tidak lagi membunyikan klakson untuk
mengingatkan angkutan tersebut. Masih pada waktu yang sama saya melihat efek dari
pelanggaran sepeda motor yang berhenti di depan garis putih. Pada saat tersebut ada
seorang anak perempuan yang menggunakan seragam SMP hendak menyebrang jalan
tersebut, tetapi terlihat kesusahan karena jalan yang seharusnya untuk pejalan kaki
digunakan para pengendara sepeda motor untuk berhenti menunggu lampu hijau
menyala. Bahkan terlihat anak perempuan tersebut menyenggol roda salah satu
sepeda motor karena sulit untuk menghindari kendaraan roda dua yang melanggar
tersebut. Perilaku pengendara yang menerobos lampu merah juga masih nampak pada
waktu ini.
Pada lampu merah berikutnya saya masih mengamati hal yang sama, yaitu
tetap ada beberapa kendaraan roda dua yang berhenti di depan garis putih.
Pelanggaran lain yang saya temukan pada waktu ini adalah adanya mobil yang
berhenti di satu ruas jalan paling kanan padahal ruas jalan tersebut seharusnya untuk
kendaraan yang akan melaju di arah sebaliknya. Ketika lampu hijau dari sisi jalan di
sebelah barat menyala dan ada kendaraan yang akan belok ke arah selatan langsung
terjadi penumpukan kendaraan karena ruas jalan yang idealnya diperuntukkan dua
mobil kini hanya cukup untuk satu mobil yang lewat karena ada mobil yang berhenti
di ruas jalan tersbut. Hal ini juga terulang ketika traffic light dari sisi utara
menunjukkan warna hijau dan kendaraan melaju ke arah selatan.
Hingga 15 menit saya melakukan observasi di tempat tersebut selalu ada
pelanggaran yang terjadi setiap lampu merah menyala. Pelanggaran yang terjadi
relatif sama dan berulang-ulang. Akhirnya saya mengakhiri observasi ini pada pukul
16.45.
C. Kesimpulan Observasi
Pada observasi ini terlihat masih banyak terdapat pengendara kendaraan
bermotor yang kurang sadar terhadap aturan berlalu lintas. Para pengendara tersebut
nampaknya mengejar waktu untuk cepat sampai di rumah atau tempat tujuan. Mereka
juga mengedepankan kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama. Asumsi ini
muncul karena ketika sepeda motor menerobos lampu merah, pengendara tersebut
cenderung tancap gas dan mengebut. Selain itu, terlihat pula dari mobil yang berhenti
di ruas jalan yang tidak semestinya adalah karena ruas jalan tersebut kosong dan
mobil tersebut dapat menempati posisi paling depan untuk melaju dengan cepat ketika
lampu hijau menyala. Para pengendara sepeda motor yang berhenti di depan garis
batas juga tentu tidak memikirkan orang yang akan menyeberangi jalan tersebut. Pada
observasi ini juga ditemukan bahwa pelanggaran paling banyak ditemukan pada
kendaraan roda dua. Jadi, kesimpulan pada observasi ini adalah pelanggaran terjadi
karena adanya perbedaan kepentingan dari tiap pengendara dan kurangnya kesadaran
bahwa ada aturan yang harus ditaati dalam berkendara. Selain itu, kesadaran
pengendara kendaraan bermotor bahwa jalanan adalah untuk bersama juga harus
ditingkatkan.
D. Pembelajaran yang dapat diambil
Setelah melakukan observasi ini saya menjadi tahu bahwa kesadaran
pengendara dalam berlalu lintas masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari selalu
adanya pengendara yang melanggar tiap kali lampu merah menyala. Saya juga
menjadi sadar bahwa sebuah aturan dibuat tentu memiliki manfaat yang baik bagi
masyarakat dan untuk melancarkan kegiatan bersama. Lingkungan juga dapat
memengaruhi seseorang untuk melanggar. Hal tersebut dapat dilihat dari sepeda
motor yang mengikuti sepeda motor lainnya berhenti di depan garis pembatas. Selain
itu saya juga sadar bahwa dalam melakukan observasi dibutuhkan ketelitian dalam
mengamati tiap detail kejadian yang terjadi pada lokasi tersebut.
E. Kesulitan Observasi
Pada saat observasi tentu ada kendala yang terjadi. Kendala pertama yang saya
alami adalah padatnya kendaraan pada waktu tersebut membuat saya kurang bisa
menjangkau kendaraan yang ada di barisan belakang yang mungkin juga melakukan
pelanggaran. Selain itu, banyaknya distraksi yang terjadi membuat saya tidak fokus
terhadap satu sisi jalan yang saya amati.

Anda mungkin juga menyukai