Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HASIL OBSERVASI PEMBENTUKAN

PROSES MORAL ANAK KULIAH


Diajukan untuk memenuhi ujian tengah semester Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik

Oleh

Maria Amanda Gracia

1601620069

PENDIDIKAN JASMANI B

S-1 PENDIDIKAN JASMANI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang selalu dilalui oleh setiap
makhluk hidup. Disamping pertumbuhan yang baik didampingi perkembangan yang baik
juga pada makhluk hidup. Perkembangan yang baik mulai dari moralnya, bagaimana
proses moralnya sejak kecil hingga besar. Dan adakah peran tokoh atau seseorang dalam
mendukung dan membangun perkembangan yang baik pada orang tersebut. Maka dari itu
perlu adanya observasi pada responden untuk di wawancarai mengenai perkembangan
khususnya pada aspek moral.

Maksud dan Tujuan


 Memahami dan menguasai kegiatan observasi wawancara
 Mengetahui tentang moral dari responden
 Menganalisa informasi mengenai moral responden

Topik Wawancara

Proses pembentukan moral pada responden

Waktu dan Tempat Kegiatan

Wawancara ini dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Selasa, 3 November 2020

Pukul : 20.00

Tempat : Via ZOOM

Pewawancara dan Responden Kegiatan Wawancara Observasi

Responden : Annisa Nur Afrilia

Pewawancara : Maria Amanda Gracia

B. DESKRIPSI RESPONDEN
Responden lahir di Sragen, 12 April 2002. Responden merupakan anak sulung dari 2
bersaudara. Responden berumur 18 tahun, postur badan yang ideal dan tingginya juga
rata-rata seperti kebanyakan orang. Matanya berwarna coklat dan rambutnya hitam
panjang. Responden memulai pendidikannya di SDN Kebon Pala 01 dilanjutkan di
SMPN 128 Jakarta, dan dilanjutkan ke tingkat SMAN 67 Jakarta. Sekarang Ia
melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Jakarta prodi Manajemen Pemasaran
D3. Responden menyukai film korea dan mendengarkan lagu dan juga memasak, warna
kesukaanya yaitu ungu.

C. ANALISIS HASIL OBSERVASI


Ketika kita baru dilahirkan, kita tidak memiliki moral begitu juga responden yang saat ini
sedang di observasi. Responden mulai mengalami perkembangan moral saat Ia
mengetahui perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan di lingkungannya. Responden
memasuki proses imitasi saat Ia mengadakan peniruan saat usia 3 tahun, dimana
responden menirukan membuang sampah pada tempatnya. Dengan cara meniru perilaku
orang tua responden di lingkungannya. Responden sangat terbuka dan memiliki banyak
teman tetapi ia pernah mengalami diasingkan oleh teman-temannya tanpa dia ketahui
penyebabnya. Tidak kemungkinan dia untuk menjauh dan tidak bersosialisasi. Maka dari
itu responden cenderung memilliki pribadi yang ekstrovert. Responden sudah mulai
mengalami kemandirian sejak Ia berumur 6 tahun ketika responden menginjak di bangku
Sekolah Dasar, responden kala itu sudah bisa mandi tanpa bantuan orang tua atau
saudaranya, sudah bisa berpakaian sendiri dan juga makan sendiri. Sejak kelas 3 SD,
responden sudah berangkat sekolah sendiri tanpa diantar oleh keluarga maupun orang
lain. Responden memiliki bakat memasak, berawal saat ia mudik, responden melihat
kakak sepupunya yang sedang memasak. Ia memperhatikannya dan mulai tertarik dengan
memasak. Saat sudah pulang ke rumah, Ia mencoba memasak tanpa sepengetahuan orang
tuanya. Responden sudah memasak beraneka ragam menu makanan. Ia menjelaskan
bahwa memasak harus ada teknik kesabaran, contohnya seperti ia memasak santannya
agar tidak pecah. Itu merupakan suatu teknik dalam memasak. Orang tua responden
menanamkan nilai-nilai moral sejak dini. Karena saat kecil, anak mudah meniru dan
merekam apa yang dilihat dan disampaikan kepada anak tersebut. Responden sudah
diajarkan dari kecil untuk jujur, disiplin, dan betanggung jawab. Ketika ia disuruh oleh
orang tua nya untuk ke warung, ia menggunakan uang yang diberikan sesuai dengan
perintah orang tua nya dan tidak membelikan makanan/ mainan dari uang kembaliannya.
Ia meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua nya untuk membeli makanan atau
mainan dari uang hasil kembalian tersebut. Dan hingga saat ini di tingkat mahasiswa ia
selalu menanamkan sikap yang baik kepada semua orang, menyesuaikan moral-moral di
lingkunganya.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Dapat disimpulkan dari moral responden tersebut, orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam proses perkembangan moral pada anak mulai dari kecil hingga dewasa,
dengan ditunjang lingkungan yang baik dan memiliki aturan-aturan sehingga
terbentuknya moral dan menjadikan anak memiliki moral yang baik.

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

1. DOKUMENTASI

*Sebelah kiri pewawancara, sebelah kanan responden.

2. PEDOMAN WAWANCARA

1. Apakah kamu ingat hal-hal yang kamu tirukan (perilaku) dari lingkungan sekitar saat
kamu masih kecil?
2. Apakah kamu orang yang suka bergaul yg memiliki banyak teman dan terbuka atau orang
yang tertutup dengan lingkungan?
3. Sejak kapan kamu bisa mandi, berpakaian, makan tanpa bantuan orang lain?
4. Sejak kapan kamu bisa berangkat ke sekolah sendiri?
5. Kegiatan apa yang kamu kuasai dari dulu sampai sekarang?
6. Bagaimana cara orang tuamu menanamkan nilai-nilai moral kepadamu?
3. LEMBAR OBSERVASI

1. Membuang sampah, membereskan mainan, bangun pagi bereskan tempat tidur terutama
rapihkan selimut.
2. Suka bergaul tp pernah diasingkan. Saya suka mengajak ngobrol org baru untuk
mendapatkan teman
3. Mandi sendiri sejak 1 sd, berpakaian sejak 2 sd, saat tk
4. Sd kelas 3
5. Memasak, suka masak sejak 4 sd karena pada saat itu saya mudik dan melihat kakak
seppupu memasak lalu tertarik dengan memasak hingga skrg. Lalu saat dirumah saya
mulai memasak dari telur, masak air, lalu saya memasak tanpa sepengetahuan ortunya
masak kue,nasi goring, sayur lodeh, goring gorengan. Harus menjaga masakannya agar
santannya ga pecah, itu merupakan suatu teknik dan kesabaran memasak.
6. Sudah ditanamkan sejak disini, saat kecil mudah sekali menerima utk meniru, merekam.
Dari kecil sudah di didik dalam hal kejujuran, disiplin, tanggung jawab.
Disuruh ke warung duitnya khusus beli yg diperintah tapi saya selalu minta izin kepada
Ibu

Anda mungkin juga menyukai