Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu (siswa) yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya. Dikalangan peneliti kualitatif, istilah responden atau subjek penelitiaan disebut dengan informan, yaitu orang yang member informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan pembelajaran, menurut Raka Joni (1988) terdapat lima tahapan yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Pengembangan fokus masalah penelitian Perencanaan tindakan perbaikan Pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi Analisis dan refleksi Perencanaan tindak lanjut (lihat gambar 1 dan 2).
Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan LPTK dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan atau hasil belajar pserta didik, dan atau implementasi sesuatu program sekolah. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang besar kemungkian masih tergambarkan secara kabur, guru baik sendiri maupun dalam kolaborasi dengan dosen LPTK yang menjadi mitranya kemudian menetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian pustaka yang relevan. Pada gilirannya, dengan perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih cermat, sehingga terbuka peluang untuk menjajagi alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang diperlukan. Alternatif mengatasi permasalahan yang dinilai terbaik, kemudian diterjemahkan menjadi program tindakan perbaikan yang akan dicobakan. Hasil percobaan tindakan perbaikan yang dinilai dan direfleksikan dengan mengacu kepada kreteriakreteria perbaikan yang dikehendaki, yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Penetapan Fokus/Masalah Penelitian, yang meliputi: a. Merasakan adanya masalah b. Identifikasi Masalah PTK c. Analisis Masalah d. Perumusan masalah 2. Perencanaan Tindakan, yang meliputi: a. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan c. Persiapan Tindakan 3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi a. Pelaksanaan Tindakan b. Observasi dan Interpretasi c. Diskusi balikan (review discussion) 4. Analisis dan Refleksi a. Analisis Data b. Refleksi
(penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya.
Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk untuk melakukannya sebagai planning untuk siklus selanjutnya. Untuk lebih memperjelas fase-fase dalam penelitian tindakan, siklus spiralnya dan bagaimana pelaksanaanya, Kemmis
Sedangkan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh John Elliot dapat digambarkan sebagai berikut:
D. Teknik Penelitian
1. Observasi Dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian untuk menyebut jenis observasi yaitu :
Observasi non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai pengamatan.
2. Wawancara atau Interview Wawancara atau Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
3. Metode dokumentasi Dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Jadi dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan dan mencermati benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
4. Kuesioner Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
9. Catatan tingkah lakuksiswa (Anecdotal records) 10. Attitude Scales (Likert Scales or Semantic Differential) 11. Dokumentasi
Catatan:
Data hasil belajar, diambil dengan memberikan tes kepada siswa Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan, diambil dengan menggunakan lemabar observasi. Data tentang repleksi diri serta perubahan perubahan yang terjadi di kelas, diambil dari jurnal yang dibuat guru.
Data
tentang
keterkaitan
antara
perencanaan
dengan
pelaksanaan
G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian tindakan, yaitu: 1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum 2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat dilakukan untuk mengelompokkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb. 3. Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang bermakna 4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data, proses pembelajaran, masalah, dsb. 5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti. 6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll. 7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Sukardi, Ph.D. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyawan S. Nugraha. Metodologi Penelitian Pendidikan (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan). Abimanyu,S. (1999). Penelitian Praktis Untuk Perbaikan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Guru SD Raka Joni. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PCP PGSM Dikjen Dikti. Soedarsono, (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Dirjen dikti BP3 GSD Yogyakarta Suyanto. (1997). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Depdikbud Tim Pelatihan Proyek PGSM, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan http://alisadikinwear.wordpress.com/2012/07/05/jenis-jenis-alat-pengumpul-data-dalamptk/. Di akses pada tanggal 5 Maret 2014. http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/06/resume-vi-analisis-data-penelitian.html. diakses pada tanggal 5 Maret 2014.