Anda di halaman 1dari 21

KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA

A. KEBUDAYAAN
1. Pengertian Kebudayaan
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki
arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto
Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan
merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil
rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang
hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu
sehingga ia merupakan sesuatu yang agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
miliki diri manusia dengan cara belajar.
1.1 Definisi kebudayaan menurut para ahli
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.

2. M. Jacobs dan B.J. Stern


Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial,
ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan
warisan sosial.
3. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya


manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan
pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki
bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di
terima oleh semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang
sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui
interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan
transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu,
misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk
mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat.
Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di
dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan
semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)

Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau


aktivitas manusia dan produk
yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan
sekedar dialihkan
secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui
pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda
ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki
bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di
terima oleh semua masyarakat.
2. Jenis-jenis Kebudayaan
2.1 Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan
jenis-jenisnya:

Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib


damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan

negeri, agama atau ilmu kebatinan.


Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran

bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.


Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam
kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran,
hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat
indah (Dewantara; 1994).

2.2 Kebudayaan berdasarkan wujudnya


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga,yaitu:

Gagasan (Wujud ideal)


Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilainilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran
warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa bendabenda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

2.2.1. Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan


atas dua komponen utama:

Kebudayaan material
Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada
semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Contoh kebudayaan
material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan
seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang,
seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung
pencakar langit, dan mesin cuci.

Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita
rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

3. Sifat dan Hakikat Kebudayaan


Pada dasarnya hakikat kebudayaan adalah sebagai berikut:
a) Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
b) Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
c) Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah
lakunya.
d) Kebudayaan

mencakup

aturan-aturan

yang

berisikan

kewajiban-

kewajiban, tindakantindakan yang diterima, dan di tolak, tindakantindakan yang dilarang dan yang diijinkan.
Adapun sifat kebudayaan itu pada dasarnya adalah sebagai berikut:
a) Kebudayaan bersifat universal, afrtinya masyarakat dan kebudayaan
bersifat dwitunggal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga kebudayaan
menjadii atribut masyarakat di dunia.
b) Kebudayaan bersifat stabil, dan dinamis yang mengalami perubahan secara
terus menerus.
c) Kebudayaan mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia.

4. Unsur Unsur Kebudayaan


Menurut para ahli anthropologi dan sosiologi ada tujuh unsur kebudayaan yang
bersifat universal dan melekat pada semua kebudayaan masyarakat di dunia.
Ketujuh unsur itu adalah:
1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, alat transportasi dll).
2) Mata pencaharian hidup dan system ekonomi (pertania, peternakan,
system produksi, system produksi, profesi pekerjaan, dll)
3) Sistem Kemasyarakatan atu lembaga social (system kekerbatan, organisasi
4)
5)
6)
7)

politik, system hukum, system perkawinan, dll)


Bahasa (lisan, maupun tertulis)
Kesenian ( seni rupa, seni sastra seni music, seni tari, dlsb)
Sistem pengetahuan
Religi (system kepercayaan)

5. Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat,
diantaranya:
a) Sebagai alat untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam.
b) Sebagai alat untuk mengatur hubungan antar manusia. Dalam mengatur
hubungan antar manusia kabudayaan dinamakan struktur normative, yang
di

dalamnya

ditentukan

peraturan-peraturan

mengenai

apa

yang

seharusnya dilakukan, dilarang, diijinkan maupun ditolak oleh oleh


masyarakat..
c) Sebagai wadah untuk mencurahkan segenap perasaan manusia. Misalnya
kesenian, seperti seni music, seni sastra, seni lukis dan sebagainya.
LATIHAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1.
2.
3.
4.

Jelaskan arti kebudayan dilihat dari segi bahasa


Kemukakan pula pengertian culture dilihat dari segi bahasa.
Bagaimana pengertian kebudayaan menurut E.B. Tylor
Jelaskan hakikat dari kebudayaan

5. Kemukakan sifat sifat dari kebudayaan


6. Minimal ada tujuh unsure kebudayaan, sebutkan
7. Apa saja wujud dari kebudayaan itu, jelaskan.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wujud kebudayaan ideal
9. Jelaskan, apakah manusia bias hidup tanpa kebudayaan.
10. Kemukakan fungsi dari kebudayaan bagi manusia.

B. KEBUDAYAAN SUKU BANGSA (KEBUDAYAAN LOKAL)


1. Pengertian Suku bangsa
Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat, dapat berwujud sebagai
komunitas desa, masyarakat kota, kelompok kekerabatan, ataupun kelompok adat
yang lain. Kelompok-kelompok tersebut bisa memperlihatkan corak kebudayaan
yang khas dan berbeda bila dilihat oleh orang lain yang bukan dari kelompok
masyarakat yang bersangkutan atau oleh orang yang berbeda kebudayaannya.
Orang lain tersebut dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur
kebudayaan yang mencolok perbedaannya dengan kebudayaan orang tersebut.
Contoh bentuk rumah orang Minangkabau sangat berbeda dengan bentuk rumah
orang Sunda, begitu pula bentuk pakaian, serta senjata tradisionalnya mempunyai
corak yang khas dan berbeda. Corak yang khas tersebut dalam istilah etnografi
disebut kebudayaan suku bangsa.
Suku bangsa dapat diartikan sebagai suatu golongan atau kelompok manusia yang
terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan yang khas.
Identitas dan kesadaran tersebut seringkali dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sedangkan Kebudayaan Suku bangsa adalah suatu kebudayaan yang mempunya
kepribadian dan cirri-ciri yang khas dan khusus yang membedakannya dengan
kebudayaan lain. Kebudayaan suku bangsa ini sering juga disebut kebudayaan
local. Contoh, masyarakat Sunda baik yang tinggal di pegunungan, maupun yang
tinggal di pesisir dalam wilayah yang cukup luas, mempunyai kesadaran bahwa
diantara mereka ada keseragaman kebudayaan mereka, yaitu kebudayaan Sunda
yang mempunyai identitas dan kepribadian yang khusus. Berbeda dengan
kebudayaan masyarakat tetangganya, eperti Jawa, Bali, Betawi dan suku bangsasuku bangsa lainnya. Perbedaan tersebut lebih mempertinggi kesadaran akan
kepribadian Sunda.
2. Dari uraian di atas dapat ditarik pengertian bahwa, Kebudayaan Daerah adalah
kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun
temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup

daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah
memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu
kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk penduduk yang lain.
Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan
kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang
dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu
sama lain.
Ilmu anthropologi membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di dunia
berdasarkan atas criteria mata pencaharian dan system ekonominya kedalam enam
macam, yaitu:
a) Masyarakat pemburu dan peramu (hunting and gathering societies).
Contoh masyarakat Papua yang hidup dirawa-rawa di pantai-pantai masih
meramu sagu sebagai makanan.
b) Masyarakat peternak (Pastoral societies), biasanya suku bangsa ini hidup
digurun-gurun pasir dan di padang rumput (stepa/sabana).
c) Masyarakat peladang (Societies of shifting cultivators). Masyarakat ini di
Indonesia masih banyak, mereka hidup di hutan-hutan yang tersebar di
Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
d) Masyarakat Nelayan (fishing communities). Masyarakat ini biasanya
hidup di sepanjang pantai dan di pulau-pulau.
e) Masyarakat petani pedesaan (Peasant communities), sebagian besar
penduduk dunia saat ini hidup dalam komunitas-komunitas desa, mata
pencaharian bertani, hidup menetap secara tradisional dekat irigasi.
f) Masyarakat perkotaan kompleks (Compleks urban societies). Masyarakat
kota biasanya terdiri dari berbagai ras, golongan, agama, maupun
golongan agama dalam wadah satu Negara nasional yang merdeka.
Menurut Koentjaraningrat, ,bahwa mendeskripsikan kebudayaan suatu suku
bangsa harus tersusun
berdasarkan kerangka etnografi yang terdiri dari:
a.
b.
c.
d.

Lokasi, lingkungan alam dan demografi


Asal mula dan sejarah suku bangsa
Bahasa
System teknologi

e.
f.
g.
h.
i.

System mata pencaharian


Organisasi social
System pengetahuan
Kesenian
System religi.

3. SukuSuku Bangsa di Indonesia


Klasifikasi dari aneka warna suku bangsa di wilayah Indonesia sampai saat ini
masih berdasarkan system lingkaran-lingkaran hokum adat yang disusun oleh
Van Vollenhopen. Aneka suku bangsa di Indonesia itu dibagi kedalam 19
daerah, yaitu:
1. Aceh
2. Gayo - Alas dan Batak
a. Nias dan Batu
3. Minangkabau
a. Mentawai
4. Sumatera Selatan
a. Enggano
5. Melayu
6. Bangaka dan Belitung
7. Kalimantan
8. Sangir-Talaud
9. Gorontalo
10. Toraja
11. Sulawesi Selatan
12. Ternate
13. Ambon Maluku
a. Kepulauan Barat Daya
14. Irian/Papua
15. Timor
16. Bali dan Lombok
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur
18. Surakarta dan Yogyakarta
19. Jawa Barat/Sunda

Latihan Uji Kompetensi


1. Jelaskan bagaimana kebudayaan local atau kebudayaan suku bangsa bila
dilihat oleh orang yangbukan dari komunitasnya?
2. Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa?

3. Sebutkan ada berapakah kesatuan suku bangsa bila dilihat dari segi mata
pencaharian dan system ekonominya?
4. Penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan oleh siapa?
5. Dibagi ke dalam berapakah penggolongan suku-suku bangsa di Indonesia,
sebutkan satu persatu

C. HUBUNGAN ANTAR BUDAYA DAN PENGARUH BUDAYA ASING


Dalam kehidupan sehari-hari setiap masyarakat selalu mengadakan hubungan
dan bergaul dengan masyarakat lain, baik masyarakat yang satu kelompok
kebudayaannya, maupun dengan masyarakat yang berbeda kebudayaannya.
Akibat mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat lain, setiap
masayarakat dan kebudayaannya mengalami perubahan. Hal ini disebabkan
karena pergaulan tersebut mengakibatkan masuknya pengaruh kebudayaan luar
atu asing kedalam kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Dengan
demikian setiap kebudayaan bersifat dinamis, artinya setiap kebuadayaan akan
mengalami perubahan yang terus menurus selama masyarakat pendukungnya
mengadakan hubungan dan bergaul dengan masyarakat yang berbeda
kebudayaannya. Perubahan yang terjadi di dalam kebudayaan itu disebut gerak
kebudayaan atau dinamika kebudayaan.
1. Bentuk Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Ada beberapa bentuk perubahan sosial dan kebudayaan, antara lain yaitu:
1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan lambat (evolusi) yaitu perubahan yang memerlukan waktu yang
cukup lama. Perubahan tersebut terjdi dengan sendirinya tanpa rencana
atau kehendak tertentu, perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan dan
kondisi-kondisi yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Perubahan cepat (Revolusi), yakni suatu perubahan yang berlangsung
cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan
masarakat.

Revolusi

dapat

berlangsung

dengan

didahului

suatu

pemberontakkan. Contoh Pemberontakkan Partai Komunis Indonesia


(PKI) pada bulan September tahun 1965 didahului dengan kekerasan,
diantaranya

melakukan

pembunuhan

para

jenderal.

Sekalipun

Pemberontakkan PKI tersebut gagal, namuni sendi-sendi kehidupan


didalam masyarakat Indonesia berubah secara cepat.
Secara sosiologis suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi syaratsyarat tertentu, antara lain:

a. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan,


biasanya didorong oleh adanya perasaan tidak puas terhadap
kondisi yang ada, kemudian timbul keinginan untukmengadakan
perbaiakan.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok pemimpin yang
dianggap mampu memimpin mayarakat.
c. Pemimpin tersebut harus mampu menampung keinginan
keinginan masyarakat, kemudian merumuskannya menjadi arah
dan program gerakan.
d. Pemimpin tersebut mampu menunjukkan tujuan gerakkan, serta
mamapu merumuskan ideology sebagai pedoman gerakkan.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk menentukan dimulainya
suatu gerakan atau pemberontakkan.

2. Perubahan Kecil dean Perubahan Besar


Perubahan kecil yaitu suatu perubahan yanhg terjadi pada unsure-unsur
struktur soial yang tidak membawa pengaruh apa-apa pada masyarakat.
Contoh perubahan mode pakaian dan perubahan model rambut.
Perbahan besar yaitu perubahan yang dapat membawa pengaruh besar
pada kehidupan masyarakat. Contoh industrialisasi pada masyarakat
agraris (petani).
3. Perubahan yang dikehendak atau perubahan yang direncanakan, serta
perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan adalah perubahan yang
dirancang terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang menginginkan perubahan
di dalam masyarakat. Pihak yang menginginkan perubahan tersebut diseut
agent of change. Perancangan perubahan tersebut dinamakan rekayasa
social (social engineering) atau perencanaan social (social oanning).
Contoh perubahan kurikulumpendidikan nasional, perubahan system
pemilihan presiden dan lain sebagainya.

Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah


perubahan yang timbul dengan sendirinya di luar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat menimbilkan akibat yang tidak diinginkan oleh
masyarakat. contoh pembangunan yang terjadi di kota-kota besar
mendorong terjadinya urbanisasi. Hal ini biasanya diikuti dengan
munculnya kejahatan, pemukiman kumuh dan lain sebagainya.

2. Faktor Faktor yang menyebabkan perubahan Sosial dan Kebudayaan


Pada umunya ada dua factor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
dan kebudayaan, yaitu factor intern (factor dari dalam masyarakat itu sendiri)
dan factor ekstern (factor dari luar masyarakat).
a. Factor Intern
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk.
2) Penemuan-penemuan baru. Dalam hal ini ada beberapa istilah, yaitu
inovasi, discovery dan invention. Inovasi adalah proses social dan
kebudayaan yang besar yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama
karena adanya penemuan-penemuan baru yang mengakibatkan terjadinya
pembaharuan dalam unsure teknologi dan ekonomi.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
alat, maupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau
serangkaian ciptaan individu ke individu yang lain di dalam masyarakat
yang bersangkutan. Sedangkan Invention adalah pengakuan, penerimaan
masyarakat terhadap hasil ciptaan tersebut, kemudian diterapkan dan
dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya dari discovery ke invention
memerlukan

waktu

yang

cukup

lama,

karena

membutuhkan

penyempurnaan dari penemuan baru tersebut oleh rangkaian penciptapencipta lain. Beberapa pendorong yang menyebabkan terjadinya
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat, diantaranya yaitu:
a) Adanya kesadaran para individu akan kekurangan kebudayaan

b) Para ahli dan sarjana mempunyai kulitas yang tinggi dalam suatu
kebudayaan.
c) Adanya perangasang bagi aktivitas-aktivitas dalam masyarakat.

3) Adanya pertentangan atau konflik dalam masyarakat


4) Terjadinya pemberontakkan atau Revolusi dalam masyarakat

b. Faktor Ekstern
1) Sebab-sebab yang ditimbukan oleh alam sekitar, seperti bencana alam.
2) Adanya peperangan dengan bangsa lain.
3) Pengaruh kebudayaan masyarakt lain.
3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan
1. Faktor Pendorong Jalannya proses perubahan
Beberapa factor pendorong jalannya proses perubahan, yaitu
a. Kontak dengan kebudayaan lain. Diantara proses yang menyangkut dengan
hal ini, adalah difusi, asimilasi dan akulturasi.
Difusi adalah proses penyebaran dari satu individu ke individu lain, dan dari
satu masyarakat kemasyarakat lain ada dua tipe difusi, yaitu difusi intra
masyarakat dan dan difusi antar-masyarakat. Difusi intra masyarakat akan
terjadi bila 1). Adanya pengakuan bahwa unsure baru tersebut mempunyai
kegunaan.

2).

Ada

tidaknya

unsure-unsur

kebudayaan

yang

dapat

mempengaruhi diterima atau tidaknya unsure-unsur yang baru. 3). Bila


unsure-unsur yang baru berlawanan dengahn unsur yang lama kemungkinan
besar tidak diterima. 4). Status dan peranan individu yang menemukan unsure
baru tersebut akan mempengaruhi mudah tidaknya penemuan tersebut
diterima. 5). Pemerintah dapat membatasi proses difusi tersebut. Difusi antar
masyarakat akan dipengaruhi oleh : 1). Adanya kontak dengan masyarakat
lain. 2). Adanya kemampuan untuk mendemontrasikan penemuan baru
tersebut. 3). Adanya kegunaan terhadap penemuan baru tersebut. 4) ada
tidaknya unsure kebudayaan yang yang menyaingi penemuan baru tersebut. 5)

adanya peran masyarakat untuk menyebarkan penemuan baru. 6). Adanya


paksaan untuk menerima penemuan baru tersebut.
Asimilasi, adalah proses social yang terjadi karena adanya kelompokkelompok manusia yang berbeda kebudayaannya, bergaul secara intensif
dalam waktu yang cukup lama, sehingga kelompok-kelompok yang berbeda
kebudayaannya itu berbaur, masing-masing kelompok meninggalkan sifat
kebudayaannya yang khas dan berubah menjadi kebudayaan campuran yang
baru. Ada beberapa factor yang mempermudah terjadinya asimilasi, yaitu 1).
Toleransi, 2). Adanya kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, 3).
Adanya sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, 4) golongan
penguasa mempunyai sifat terbuka, 5). Adanya persamaan dalam unsure
kebudayaan, 6). Adanya perkawinan campuran. 7). Menghadapi musuh
bersama dari luar. Adapun factor-faktor yang dapat menghalangi terjadinya
asimilasi, adalah: 1). Terisolasi, 2). Kurangnya pengetahuan terhadap
kebudayaan yang dihadapi, 3). Adanya perasaan takut terhadap kebudayaan
yang dihadapi, 4) adanya perasaan superioritas, bahwa kebudayaannya lebih
tinggi dari kebudayaan yang dihadapi. 5). Perbedaan ras (warna kulit dan
cirri-ciri badaniah), 6). Ingruop feeling yang kuat, 7). Golongan minorita
mendapat gangguan dari golongan mayoritas, 8). Adanya pertentangan dan
perbedaan kepentingan.
Akulturasi, adalah suatu kebudayaan tertentu dari suatu kelompok
masyarakat dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda
sedemikian rupa, lambat laun unsure-unsur kebudayaan asing itu diterima
dan dan diolah masuk ke dalam kebudayaan masyarakat tersebut dengan
tanpa menghilangkan kepribadian dari kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan. Ada beberapa unsure kebudayaan asing yang mudah diterima,
yaitu: 1). Unsure kebudayaan
kebendaan yang yang mudah dipakai danbermanfaat bagi masyarakat yang
menerimanya, seperti alat tulis menulis, pakaian yang sesuai, sepatu dan lainlain. 2). Unsure kebendaan yang mempunyai manfaat besar, seperti radio,
televise, handphone. 3) unsure kebendaan yang mudah disesuaikan dengan
keadaan masyarakat, seperti mesin penggiling padi, mobil, sepeda motor.

Adapun unsur kebudayaan asing yang sulit diterima oleh suatu masyarakat
adalah :
1). Unsure yang menyangkut system kepercayaan, seperti ideology dan
falsafah hidup. 2). Unsur unsur yang dipelajari pada tahap pertama
sosialisasi, seperti makanan pokok suatu masyarakat.
b. System pendidikan formal yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan adanya keinginan untuk maju
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan
e.
f.
g.
h.
i.

merupakan delik.
System terbuka dalam lapisan masyarakat.
Penduduk yang heterogen.
Ket5idak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
Sikap berorientasi ke masa depan.
Nilai bahwa manusia harus berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

2. Faktor faktor Penghambat terjadinya proses perubahan


Factor factor yang dapat menghambat terjadinya proses perubahan, yaitu:
a.
b.
c.
d.

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.


Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan dengan kuat

e.
f.
g.
h.
i.

(vested interest)
Sikap tertutup, serta adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau asing
Adanya rasa tajut akan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Adat dan kebiasaan
Nilai hidup buruk dan tidak dapat diperbaiki.

Latiahan
1. Jelaskan mengapa setiap kebudayaan bersifat dinamis.!
2. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan social dan kebudayaan!
3. Penemuan baru di dalam kehidupan sosil dan kebudayaan menghasilkan
inovasi, discovery dan invention, JELASKAN KETIGA ISTILAH
TERSEBUT!

4. Sebutkan factor-faktor intern yang menyebabkan perubahan social dan


kebudayaan!
5. Kemukakan olehmu apa saja factor ekstern penyebab perubahan social
dan kebudayaan!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan difusi!
7. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan asimilasi!
8. Apa yang dimaksud dengan akulturasi!
9. Sebutkan factor pendorong proses terjadinya perubahan!
10. Sebutkan pula factor penghambat terjadinya perubahan.!

B. KEBERAGAMAN KEBUDAYAAN NASIONAL


1. Pengertian Kebudayaan Nasional
Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di
Negara tersebut. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari
semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. Tanpa
budaya-budaya itu tak ada Kebudayaan Nasional. Itu tidak berarti
Kebudayaan Nasional sekadar penjumlahan semua budaya lokal di seantero
Nusantara. Kebudayan Nasional merupakan realitas, karena kesatuan
nasional merupakan realitas. Kebudayaan Nasional akan mantap apabila di
satu pihak budaya-budaya Nusantara asli tetap mantap, dan di lain pihak
kehidupan nasional dapat dihayati sebagai bermakna oleh seluruh warga
masyarakat Indonesia (Suseno; 1992).
Menurut TAP MPR No.II tahun 1998, pengertian kebudayaan nasional, yakni:
Kebudayaan yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta
diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan
nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga
mencerminkan nilainilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan
nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan
nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah
puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk
pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin
lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan,
ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang
diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas

dan

bermutu

dari

suku

bangsa

mana

pun

asalnya,

asal

bisa

mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan


nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah
dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari
UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang
mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional
terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya
ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan
oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak
dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk
mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan
bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi
puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan
nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada
pada posisi yang memiliki kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari
Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional.
Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing,
serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

2. Wujud kebudayaan daerah di Indonesia


Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di
seluruh daerah di Indonesia. Setiap saerah memilki ciri khas kebudayaan yang
berbeda. beberapa contoh kebudayaan daerah, seperti:

Rumah adat

Aceh: Rumoh Aceh


Sumatera Barat : Rumah Gadang
Sumatera Selatan : Rumah Limas
Jawa : Joglo
Papua : Honai
Sulawesi Selatan : Tongkonang (Tana Toraja), (Makassar Gowa)
Sulawesi Tenggara: Istana buton
Sulawesi Utara: Rumah Panggung
Kalimantan Barat: Rumah Betang
Nusa Tenggara Timur: Lopo

Tarian
Jawa: Bedaya, Kuda Lumping
Bali: Kecak, Barong/ Barongan
Maluku: Cakalele, Orlapei
Aceh: Saman, Seudati
Minangkabau: Tari Piring
Arief Nur Khoerudin |
makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kreasi baru atau hasil invensi nasional

Anda mungkin juga menyukai