Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

a.

Latar Belakang

Pembelajaran micro merupakan salah satu implementasi kompetensi dasar mengajar guru muda dan tuntuan perkembengan profesional jabatan guru. Mengingat kompleksnya proses pembelajaran,maka guru muda dan guru yang telah menduduki jabatan profesi senantiasa harus dilatihkan dan dikembangkan mealui micro teaching, sehingga diperoleh kemampuan yang maksimal dan profesional.guru yang profesional memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Tuntutan kompetensi ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang sisitem pendidikan nasional no.20 tahun 2003, undang-undang no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, serta PP no.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara latihan ketrampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil /terbatas. Pembelajaran micro adalah model pembelajaran yang dikecilkan atau disebut juag real teaching (Allen adn Ryan.1969).jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang, ruangan kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10 samapi 15 menit, berfokus pada ketrampilan mengajar ertentu dan pokok bahasannya disederhanakan. Microteaching merupakan salah satu mata kuliah keahlian dan merupakan muara dari seluruh mata kuliah lainnya yang bersifat keterampilan dalam mengajar. Sebagai mata kuliah keahlian, microteaching memprogram dan berusaha melatih

serta membantu mahasiswa ( calon guru ) agar keterampilan mengajarnya baik. Keterampilan keterampilan mengajar yang di latih yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Keterampilan bertanya Keterampilan memberi penguatan Keterampilan memberi variasi Keterampilan menjelaskan Keterampilan membuka pelajaran Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil Keterampilan mengelola kelas Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan,dan keterampilan menutup pelajaran

Microteching merupakan mata kuliah wajib dan prasyarat, jadi bila mahasiswa belum lulus mata kuliah microteching, mahasiswa tidak akan bisa melakukan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ). Microteaching merupakan bekal mahasiswa dalam PPL, dari mata kuliah ini mahasiswa belajar menyiapkan mental dan keberanian dalam menghadapi siswanya kelak. Manfaat dari mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat belajar bagaimana seorang guru berpakaian, mempersiapkan diri dalam mengajar baik materi maupun mental, mengatur irama langkah, menyusun kata kata yang terucap dan lain lain. Hal ini dilakukan dengan harapan di kemudian hari akan menjadi guru yang profesional dan dapat digugu serta ditiru. Flanders dan brown mengemukakan bahwa prinsip dasar yang melandasi program micro teaching adalah : 1. Direncanakan, didalamnya menguasai materi, metode,tujuan, kegiatan, belajar mengajar,alat-alat bantu yang digunakan, tingkah laku dan penampilan. 2. Nyata,terjadi di kelas artinya diwujutkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secar konkret. 3. Bayangan sekaligus dirasakan ,dalam diri pengajar akan terdapat suatu gambaran mengenai tingkah lakunya sendiri.

Dwight allen , mengatakan bahwa tujuan micro teaching bagi calon guru adalah : 1. Memberikan pengalaman blajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar. 2. Calon guru dapat mengembangkan ketrampilan mengajarnya sebelum mereka terjun kelapangan. 3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam ketrampilan dasar mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran micro teaching adalah melatih calon guru agar memiliki ketrampilan dsar dan khusu dalam proses pembelajaran. Sasaran akhir yang akan dicapai daam pembelajaran micro teaching adalah terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran,dan terampil dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai seorang guru.Sedangkan fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana lathan dalam mempraktikan ketrampilan mengajar, juga sebagai salah satu syarat mengikuti PPL. Manfaat pembelajaran micro adalah : 1. Mengembangkan dan membina ketrampilan trtentu calon guru dalam mengajar. 2. Ketrampilan mengajar terkontro dan dapat dilatihkan 3. Perbaikan atau penyempurnaan secara tepat dapat seera dicermati. 4. Latihan penguasaan ketrampilan mengajar lebih baik. 5. Saat latihan berlangsung caon guru daat memusatkan perhatian secara orjektif. 6. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif. 7. Mempertinggi efisiensi dan efektifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar yang relatif singkat.

b.

Pembuatan Skenario

Pembuatan skenario praktikan lakukan setelah mendapat arahan dari dosen pengampu, yaitu pada pertemuan keempat, karena pada pertemuan pertama sampai ketiga dosen pengampu bertatap muka di kelas dan menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan microteaching dan hal hal apa saja yang harus dilakukan dalam mata kuliah microteaching tersebut. Sebelumnya, dosen pengampu membentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 6 7 mahasiswa. Pembentukan kelompok ini berdasarkan kemauan mahasiswa sendiri, hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok mudah dalam menentukan rencana untuk melakukan latihan latihan terisolir. Di dalam kelompok kecil tersebut terdapat guru kecil dimana praktikan yang lain masuk dalam satu kelompok tersebut bertindak sebagai murid. Setelah memperoleh materi yang akan diajarkan, pratikan wajib membuat skenario sebelum praktik micro terintegrasi. Skenario berisi dialog antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk memudahkan praktikan dalam praktik mengajar. Dengan adanya skenario praktikan dapat mengajar secara sistemasis atau beraturan yang didasarkan pada keterampilan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Tema skenario yang dibuat oleh praktikan yaitu materi tentang Latar Belakang Kronologis Lahirnya Orde Baru. Kemudian praktikan mencari bahan untuk dijadikan pegangan, agar materi yang disampaikan dalam skenario itu berhubungan dengan tema yang ada.

Sekenario yang dibuat oleh praktikan mengalami bebrapa kali perubahan atau perbaikan, yaitu : a. Perbaikan Pertama Setalah praktikan membuat skenario, praktikan mempraktikan dalam kelompok. Dari latihan tersebut, praktikan memperoleh masukan yaitu sekenario praktikan masih terlalu banyak bercanda , banyak kata-kata yang kurang pas dan materi yang terlalu banyak membuat alokasi waktu yang digunakan lebih dari 15 menit. b. Perbaikan Kedua Setelah skenario diperbaiki dan dipraktikan kembali, ternyata skenario tersebut masih perlu diubah. Hal ini disebabkan matode yang digunakan kurang pas, diskusi kurang terarah padahal dilembar observer ada keterampilan diskusi yang harus dinilai dan akan menambah nilai praktikan serta bicara agar lebih jelas dan adanya itonasi suara dan penekanan-penekan. c. Perbaikan Ketiga setelah melakkan praktikandengan teman-teman sekelompok ternyata harus dirombak ulang lagi karena terlalu banyak kata yee.. sehingga terkesan kurang serius serta ditambahkan tujuan pembelajaran. Walupun sudah mengalami perubahan beberapa kali, namun praktikan menyadari bahwa skenario tersebut masih belum dapat dikatakan sempurna. Ternyata apa yang dikatakan dosen pengampu benar, bahwa dalam membuat skenario itu tidak langsung sekali jadi. c. Latihan Latihan Terisolir

Praktikan tergabung dalam Kelompok 4 ( Lab Sejarah ) yang terdri dari enam orang, yaitu praktikan sendiri, Nur Indah Lestari, Diyana Sisca,Iin Purnama Sari, Solikin dan Umar Sabiring. Rabu, 21 Oktober 2010 merupakan hari pertama praktikan melakukan latihan, yaitu di Dalam ruangan laboratorium pembelajaran sejarah. Dengan sekenario yang seadanya dan belum sempat diperbanyak, praktikan melakukan latihan

dengan catatan waktu lebih 17 menit. Hal ini terjadi karena skenario praktikan terlalu banyak materinya. Dari latihan ini, praktikan mendapat saran dari teman teman agar materinya dikurangi, suaranya di buat lebih berwibawa, jangan terlalu banyak bercanda dan yang paling penting yaitu harus merubah skenario. Kamis, 22 Oktober 2010 merupakan hari kedua praktikan melakukan latihan, yaitu di kosan indah dan iin. Disini, praktikan dan teman teman melakukan latihan micro walaupun sambil mengerjakan tugas sejarah lisan dan tradisi lisan (melakukan rekaman video adat lampung).tak banyak masukan hanya temanteman mengatakan agar pratikan lebih hapal skenarionya agar sebentar-sebentar tidak melihan catatan. Kamis, 23 Oktober 2010 merupakan hari ketiga praktikan melakukan latihan, yaitu di depan sekret FOKMA. Disini, praktikan dan teman teman melakukan latihan walaupun semua dalam keadaan cape karena pada saat itu sedang melaksanakan kegiatan keakraban program studi sejarah. Pada saat ini, praktikkan sudah memiliki ide dalam merancang media yang akan digunakan. Senin, 25 Oktober 2010 merupakan hari keempat praktikan melakukan latihan, yaitu di laboratorium pembelajaran sejarah. Skenario praktikan sudah diperbaiki, tak banyak masukan dari teman-teman hanya teman-teman meminta agar secepatnya membuat media agar bisa lebih enak latihannya. Selasa, 26 Oktober 2010 merupakan hari kelima praktikan melakukan latihan, yaitu di laboratorium pembelajaran sejarah. Kali ini praktikan mulai menyiapkan 1 buah media yang berisi kerangka pikir serta alat-alat mengajar lainnya seperti kayu untuk menggantungkan media, spidol, dan lain lain. Rabu, 27 Oktober 2010 merupakan hari keenam praktikan melakukan latihan, yaitu di laboratorium pembeajaran sejarah. Kami latihan sudah memakai alokasi waktu secara cermat, dari membuka pintu sampai mengucapkan salam penutup. Pda saatlatihan ini bapak praktikan lebih divariasi, diberikan penekanan tentang

pokok bahasan yang sedang dibahas serta adanya sentuhan fisik dengan peserta latihan seperti menepuk pundak dan bersalaman. Kamis, 28 Oktober 2010 merupakan hari ketujuh praktikan melakukan latihan yaitu laboratorium pembelajaran sejarah. Praktikan mulai mengajar menggunakan media dan membagi skenario yang akan digunakan pada saat microteaching terintegrasi di kelas.masukan dari teman-teman agar saat mengajar divariasi dengan menggunakan game dan mereka memuji medianya arena singkat,jelas tidak terkesan ayak contekan. Jumat, 29 November 2010 merupakan hari kedelapan praktikan melakukan latihan yaitu di laboratorium pembelajaran sejarah. Hari ini latihan gladi bersih buat praktikan dengan menggunakan media , baju blezer, dan sepatu hak tinggi, alhamdulillah teman-teman suka dengan pnampilan praktikan serta pernakperniknya.

BAB II PEMBAHASAN
a. Praktik Micro Terintegrasi

Pada tanggal 30 Oktober 2010, praktikan mendaftar bersama dengan teman teman dari kelompok lain dan dari anak angkatan ejarah 2008 Mandiri, yaitu Myristica Imanita, Ryan Dwi Purnomo, Ina Novianti Dan Hendri Wianingsih. Ketika itu, Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum meminta kami untuk datang dengan membawa buku diary, skenario, absen latihan dan media yang akan digunakan. Pada saat masuk kedalam ruangan untuk mengajukan diri dengan Bapak Drs. Ali Imron, M. Hum bahwa telah siap maju micro. Pertama-tama bapak meminta diperlihatkan syarat-syarat berupa buku diary, skenario, absen latihan dan media yang akan digunakan kemudian melakukan tes mengajar didepan beliau. Setelah menjelaskan media pertama bapak meminta saya mengulang lagi ts mengajarnya arena bapak belum mendegar tujuan pembelajaran dari ateri yang saya ajarkan.kemudian berkomentar bahwa medianya cukup bagus dan tak perlu melakukan perubahan. setelah selesai bapak menyetujui saya maju pada hari selasa tanggal 2 november 2010. Keesokan harinya , yakni hari minggu, praktikan sama sekali tak melakukan latihan dikarekan harus membuat kue dan kolak pisang dan labu karena pada sore harinya akan mengadakan kumpul keluarga untuk melakukan pembentukan panitia pada acara pernikahan tante praktikan (uncu imelda) dan pada malam harinya praktikan meakukan istirahat untuk memulihkan tenaga karena 2 malam sebelumnya praktikan sama sekali tidak beristirahat demi menyelesaikan media. Keesokan harinya yakni pada hari senin praktikan melakukan kegiatan kuliahseperti biasa dan setelah selesai kuliah praktikan mengadakan rapat gabungan antara organisasi FOKMA, HIMAPIS, dan KSS untuk mengadakan acara malam seribu lilin yang akan diadakan pada taggal 9 november pada malam

hari dan renungan dilakukan tengah malam hingga dinihari pada tanggal 10 november 2010 untuk memperingati hari pahlawan. Malam sebelum praktikan maju praktik micro terintegrasi, praktikan juga tak melakukan latihan karena nasehat dari orang tua praktikan agar jangan melakukan latihan dan jangan terlalu dipikirkan karena semakin dipikirkan maka akan semakin cemas dan itu akan berakibat pada penampilan/mengajar praktikan pada keesokan harinya. Malam ini praktikan mencoba untuk tenang dan menghibur diri dengan bernyanyi.malam ini juga praktikan berkumpul bersama-sama temanteman FOKMA di rumah Lian Pratama. Malam ini Praktikan memasak bersama teman-teman, makan bersama kemudian dilanjutkan dengan membuat bendera merah-putih dari kertas minyak untuk dipakai pada keesokan paginya yakni pada saat upacara dilapangan parkir FKIP serta dilanjutkan dengan carnaval yang dilakukan didepan rektorat. untuk mengenang hari sumpah pemuda. Pulang kerumah jam 10 malam praktikan berganti pakaian kemudian menelfon kedua orang tua yang ada di lampung barat (krui) untuk meminta dukungan, semangat, dan doa agar besok dapat meakukan tes micro teaching, memohon doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan pada saat maju micro esok hari. Pagi harinya praktikan datang ke kampus jam 7 pagi dengan membawa peralata micro teaching, setelah meletakkan semua peralatan , praktikan megikuti upacara dilapangan parkir FKIP (didepan aula K) yang dipimpin oleh PD 3. Bapak Drs. Tontowi Amsia M.si hingga jam 9 pagi, kemudian melakukan carnaval di Rektorat hingga jam 12 siang. Setelah acara selesai praktikan makan di kantin belakang program studi pendidikan sejarah kemudian istirahat sejenak di laboratorium pembelajaran sejarah. Jam 2 siang praktikan berdandan dan berganti pakaian serta mengumpulkan teman-teman sekelompok untuk membantu praktikan mempersiapkan ruangan, membagikan aqua serta membagikan lembar observer dengan teman-teman sekelas di ruang I2.

Akhirnya, waktu yang dinantikan praktika tiba. Selasa, tanggal 2 November 2010 pukul 14.30 di gedung I2 program studi pendidikan sejarah praktikan sebagai peserta pertama yang melakukan praktik micro terintegrasi di kelas.yang diawasi oleh dosen pengampu Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum serta mb Wina Riyana (NR2006). Praktikan merupakan peserta pertama yang maju praktik menajar sore ini dan 15 menit 1 detik merupakan waktu yang digunakan praktikan ketika mengajar di depan kelas, lebih 1 detik dari waktu yang ditargetkan yaitu 15 menit. Alhamdulillah praktikan tidak merasa tegang karena sudah terbiasa mengajar kuliah dasar-dasar perancangan dan evaluasi pembelajaran pada angkatan 2009, semua berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. b. Evaluasi

Setelah praktikan melalukan praktik mengajar di depan kelas, Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum sebagai dosen pengampu memberikan kesempatan kepada observer untuk menanggapi serta memberi saran atau kritik atas penampilan praktikan. Tanggapan, saran serta kritikan yang diberikan kepada praktikan bermacam macam, namun apapun tanggapan atau saran yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah microteaching dan para observer harus praktikan terima dengan baik. Hal itu merupakan sesuatu yang sangat membangun bagi praktikan untuk lebih baik di masa yang akan datang, dan praktikan menerima itu semua dengan lapang dada. Masukan dan kritikan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

10

No Observer 1 Mahasiswa a. Aas Lailah

Masukan - Masukan Penampilan bagus sekali Praktikan sebaiknya tidak terlalu cepat membuka pelajaran Irama/intonasi suaranya terlalu memanjakan siswa/mendayu-dayu Sorotan utama hanya kepada guru, sebaiknya kepada siswa juga

b.Syamsul Setiawan

Penampilan bagus Media ketiga agak terlalu panjang,sebaiknya diperpendek

Tulisan tema diskusi terlalu kecil sehingga observer yang dibelakang tak bisa membaca

c. Rina Waryani

Penampilan bagus Media juga menarik Sebaiknya ditambahkan evaluasi Secara umum sebaiknya dari 15 menit guru hanya berbicara 5-6 mrnit saja,selebihnya adalah mengandalkan keaktifan siswa. Penampilan bagus Penulisan judul (tulisan spidol di white board) sebaiknya diatas agar tidak tertutup media. Pembagian kelompok kurang jelas (kursi peserta kelompok kurang bergeser) Kurang adnya persaingan antara murid

Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum

3.

Mb Wina

11

Sebaiknya penempatan lagu indonesia pusaka diawal pembelajaran. Kurang memberi evaluasi. Media sebaiknya diperlebar kesamping agar tidak terlalu panjang kebawah.

Tabel diatas berisi penilaian penilaian akademik yang diberikan dosen pengampu dan para observer pada penampilan praktikan. Namun, ada satu penilaian yang lagi yaitu non akademik atau penampilan luar praktikan. Dosen pengampu menyuruh praktikan berdiri di depan kelas kemudian berjalan sejenak selanjutnya dinilai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dosen pengampu memberi saran Mbak Wina memberi saran Bina Yusha memberi kritik Rina Waryani memberi kritik :hak sepatunya tidak terlalu tinggi (menyiksa diri) : menambahkan accecories/bros pada baju, bukan pada jilbab saja : warna jilbab agak dibedakan/jangan terlalu sama dengan baju blezer : Rok blezernya agak terlalu panjang dan make-up pas sekali

c.

Deskripsi Data

12

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observer yang telah diisi oleh teman teman mahasiswa, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut :
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Resti riatnawati Esti wulandini Muslimah M Timur fajar pratiwi Yunita ssilawati Indarti Lianovayanti Syamsul setiawan Ahmad muntohar Wiwid ferdiawan Relian arsa eka paksi Novan kurniawan Rahman setiawan Eka yunita Amerza fransiska Myristica imanita Lilih rahmawati Alfonsa anggun prihartanti Bina yusha Ni made marina sari Rina waryani Ginanjar saputro Anggi meilani Ririanty yunita Aas lailah Nunik syamsyah anisah Ago alharaka Herwin muryantoro Rata B 1 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3,3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3,4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3,4 Keterampilan 4 5 6 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3,5 3,4 3,4 7 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3,4 8 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3,4 9 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3,4 Rata A 3,7 3,5 3.3 3,5 3,7 3,3 3,7 3,6 3,4 3,2 3,2 3,4 3,4 3,8 3,4 3,2 3,0 3,0 3,5 3,2 3,4 3,3 3,4 3,3 3,4 3,2 3,7 3,3 3,5 3,5 3,4

Keterangan : Keterampilan 1 2 3 4 5 : : : : : Bertanya Memberikan penguatan Mengadakan variasi Menjelaskan Membuka pelajaran 13

6 7 8 9

: : : :

Diskusi kelompok kecil Mengelola kelas Kelompok kecil dan perorangan Menutup pelajaran

Rata Rata A :

N1 9

N1 9

: :

Jumlah seluruh keterampilan Banyaknya penilaian keterampilan 34 30

Total Nilai A :

30

: :

Jumlah seluruh nilai A Jumlah observer N2 30

Rata Rata B :

N2 30

: :

Jumlah setiap nilai keterampilan Jumlah observer

Berdasarkan tabel deskripsi data di atas, maka dapat dibuat suatu rincian data sebagai berikut :

14

1.

Keterampilan bertanya Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 22 observer yang menilai Point 4 ada 8 observer yang menilai

2.

Keterampilan memberi penguatan Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 16 observer yang menilai Point 4 ada 24 observer yang menilai

3.

Keterampilan mengadakan variasi Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 18 observer yang menilai Point 4 ada 22 observer yang menilai 4. Keterampilan menjelaskan Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 15 observer yang menilai Point 4 ada 15 observer yang menilai 5. Ketrampilan membuka pelajaran Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 ada 1 observer yang menilai Point 3 ada 16 observer yang menilai Point 4 ada 23 observer yang menilai

15

6.

Keterampilan diskusi kelompok kecil Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 21 observer yang menilai Point 4 ada 19 observer yang menilai

7.

Keterampilan mengelola kelas Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 18 observer yang menilai Point 4 ada 22 observer yang menilai

8.

Keterampilan kelompok kecil dan perorangan Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 16 observer yang menilai Point 4 ada 24 observer yang menilai

9.

Keterampilan menutup pelajaran Point 1 tidak ada observer yang menilai Point 2 tidak ada observer yang menilai Point 3 ada 18 observer yang menilai Point 4 ada 22 observer yang menilai

d.

Hasil Bahasan

16

1.

Hasil Akademik

Berdasarkan tabel deskripsi diatas, maka dapat dibuat suatu masukan atau laporan dari observer sebagai berikut : a. Nilai tertinggi diperoleh pada keterampilan menjelaskan, yaitu dengan nilai rata rata 3,5. Dalam hal ini 15 orang observer memberi nilai poin 3 (50 %) sedangkan 15 observer lainnya mamberi poin 4 (15 %). Hal ini berarti bahwa praktikan telah melakukan cra penjelasan yang baik, dimana 50 % observer setuju mamberikan praktikan nilai sempuna (poin 4 ) dan sebagian lagi setuju, praktikan mendapatkan nilai yang baik (poin 3). b. Nilai terendah diperoleh pada keterampilan bertanya dengan nilai rata-rata 3,3.dalam hal ini ada 22 observer memberi penilaian poin 3 (baik) dan 8 observer yang memberikan nilai sempurna (poin 4).ini berarti bahwa sebagian besar observer setuju memberikan praktikan nilai baik dan ketrampilan bertanya praktikan harus diperbaiki lagi.dalam hal ini praktikan menyadari bahwa praktikan kurang memberi kesempatan siswa untuk berfikir atau terlalu cepat. c. Keterampilan memberi penguatan sudah baik penguatan verbal/intonasi suara,gerak serta memberi sentuhan (berupa tepukan di pundak serta bersalaman),memberi respon positif dan sasaran cukup jelas hingga praktikan mendapatkan nilai rata-rata 3,4.dalam hal ini 16 observer memberi niai baik (poin 3) dan 22 observer memberi nilai sempurna (poin 4). Dalam ketrampilan penguata verbal praktikan sudah berusah dengan sebaik-baiknya yakni dengan dua kali memuji siswa diiringi dengan gerakan jempol, satu kali menepuk pundak siswa, satu kali bersalaman dengan siswa yakni saat memberikan hadian/bingkisan sebagai bentuk penghargaan.

d. Pada keterampilan mengadakan variasi sudah baik, gaya mengajar cukup banyak mendapatkan pujian bahasa yang digunakan rapi, namun dalam 17

pola interaksi kurang memberikan kesempatan bersaing pada siswa.pada poin ini praktikan mendapat nilai rata-rata 3,4.dalam hal ini 18 observer memberi poin 3 (baik) dan 22 observer memberi poin sempurna. Dalam hal ini praktikan mencoba memainkan intonasi suara agar terdengar enak dan terkesan penuh kasih sayang (nasehat dari pak basri) serta variasi bahasa yakni dengan menggunakan bahasa inggris the best for you. e. Pada ketampilan membuka pelajaran, cukup menarik,beberapa observer mengatakan bahwa pemberian motivasinya mantap namun waktunya terlalu cepat.sehingga nilai yang praktikan dapat rata-rata 3,4.dalam hal ini 1 orang observer memberi poin 2, 16 observer mamberi poin 3 dan 23 observer memberi poin 4. Praktikan menyadari kurang adanya interaksi yang cukup lama yang dilakukan praktikan dengan siswa yang diajar sehingga terkesan terlalu cepat. f. Pada keterampilan diskusi kelompok kecil, cukup memberikan bimbingan namun pembagian kelompok (posisi tempat duduk) kurang jelas sehingga praktikan mendapat nilai rata-rata 3,4 .dalam hal ini 21 oberver memberi poin 3 dan 19 observer membri poin 4.praktikan sudah berusaha sebaikbaiknya dalam mengatur pembagian kelompok namun siswa kurang tanggap dan kurang membuat jarak yang jauh antara kelompok 1 dan kelompok 2 sehingga pembagian kelompok menjadi kurang jelas. g. Pada keterampilan mengelola kelas, menunjukkan sikap tanggap dan memusatkan perhatian. Pemberian harapan juga bagus sekali sehingga praktikan mendapatkan nilai rata-rata 3,4.dalam hal ini 18 observer mmberi poin 3 dan 22 observer memberi poin sempurna (poin 4), dalam hal ini observer sudah berusaha secara optimal dalam mengelola kelas dan memusatkan perhatian pada guru tak topik bahasan yang akan dipelajari. h. Pada keterampilan kelompok kecil dan perorangan sudah memperoleh nilai yang cukup tinggi, melakukan bimbingan dan penilaian juga sudah baik sehingga praktikan mendapat nilai 3,4.dalam hal ini 16 observer

18

memberi poin 3 dan 24 observer memberi poin 4.praktikan sudah berusaha dengan baik dalam memimpin diskuci kecil dan mendatangi serta memberikan arahan secara perorangan didalam kelompok diskusi. i. Pada keterampilan menutup pelajaran praktikan seperti menyimpulkan materi sudah jelas dan pemberian harapan bagus sekali karena dilakukan setelah menyanyikan lagu indonesia pusaka.praktikan memberikan harapan yang bagus dan berhasil menumbuhkan semangat serta cinta dan bangga akan tanah air indonesia yakni dengan mengerti sejarah. Sehingga praktikan berhasil mendapatkan nilai rata-rata 3,4.dalam hal ini 18 observer memberi poin 3 dan 22 observer lainnya memberi nilai sempurna. Praktikan sudah berusaha maksimal dalam menutup pelajaran, disini praktikan mencoba menumbuhkan rasa cinta dan bangga akan tanah air bangsa indonesia dengan menyanyikan lagu indonesia pusaka.selain itu pula lagu tersebut dimaksudkan agar para siswa tidk merasa jenuh dan tetap semangat belajar hingga jan pelajaran berakhir, selain itu pula praktikan berusaha menumbuhkan semangat para siswa dengan memberikan harapan-harapan yang membangun untuk menuju bangsa indonesia yang jauh lebih maju lagi.

2.

Hasil Nonakademik

19

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum praktikan melakukan praktik terintegrasi di depan kelas, salah satunya yaitu persiapan non akademik. Persiapan non akademik ini berupa pakaian, jilbab, sepatu, dan aksesoris yang akan digunakan. Praktikan menggunakan blezer berwarna pink fanta , hal ini merupakan trik praktikan untuk untuk tampil mencolok dan menarik perhatian seain itu pula praktikan berkulit putih bersih sehingga terlihat cocok dengan-warna-warna terang. Praktikan menggunakan jilbab warna senada dengan blezer karena dirasa cocok yang disesuaikan dengan sepatu berwarna hitam yang digunakan. Sepatu praktikan berhak tinggi (9 cm) berwarna hitam dipadu dengan kaus kaki berwarna krim sehinga terlihat cerah dan terkesan bersih., lalu dosen pengampu memberi saran agar praktikan menggunakan sepatu yang haknya tidak terlalu tinggi. Praktikan juga menggunakan jam tangan berwarna silver yang melingkar di tangan kanan senada yang dipakai di jilbab. Praktikan tidak menggunakan bros di baju, karena pada saat berdandan teman-teman praktikan meminta agar bros berbentuk rangkaian bunga berwarna silver yang diletakkan didada kanan atas terlalu ramai sedangkan kerah pada baju blezer prakraktikan sudah memiliki variasi yang bagus sehigga tak perlu lagi menggnakan bros namun hal ini tidak sependapat dengan mbak wina karena menurut beliau akan lebih manis bila di bezer diberi bros sehingga penampilannya lebih sempurna. Setelah mengikuti mata kuliah microteaching ini, praktikan memperoleh pengalaman cukup banyak dan berharga. Setiap perkuliahan dan sebelum masuk ke praktik, dosen pengampu selalu mengatakan bahwa tidak ada yang dapat menolong praktikan ketika telah berada di depan kelas kecuali diri praktikan sendiri. Lebih baik berdarah darah pada mata kuliah ini, dari pada berdarah darah pada saat PPL nanti. Pada awal awal mengikuti mata kuliah ini, praktikan sempat merasa terbebani. Hal ini membuat praktikan kurang konsentrasi dalam mengerjakan tugas tugas dari mata kuliah lain, yang ada di pikiran praktikan saat itu adalah menampilkan

20

yang terbaik pada saat mengajar di depan kelas.selain itu pula praktikan merasa terbebani dengan organisasi yang terus mengadakan acara sehingga praktikan kurang istirahat. Namun Praktikan tetap optimis dan percaya diri menghadapi micro teaching hal ini dirasa karena praktikan memiliki pengalaman dan bekal yang cukup dalam mengajar karena praktikan juga berprofesi sebagai asisten dosen dan sudah terbiasa mebgajar di depan kelas.selain itu dukungan dari orang terdekat membuat praktikan merasa terus bersemangat hingga saat ini yakni saat membuat laporan miro teaching. Namun praktikan tetap berdoa kepada allah SWT agar lulus dengan nilai yang terbaik.amin. Praktikan melakukan praktik micro terintegrasi pada tanggal 2 November 2010, praktikan melakukan dengan lancar tanpa merasa tegang dari awal hingga selesai praktik serta dengan waktu yang hanya lebih 1 detik dari waktu yang telah ditetapkan.praktikan merasa bersyukur atas kelancaran dan ketepatan dalam waktu yang diberikan oleh Allah sehingga semua dapat berjalan dengan sangat baik. Setelah selesai praktik, praktikan merasa tenang dan lega dalam hati. Tak Ada rasa kekecewaan dan penyesalan ketika mendengar masukan dari para observer dan dosen pengampu.karena apapun yang telah praktikan lakukan adalah hal yang terbaik.praktikan tidak merasa menyesal karena praktikan menghargai diri praktikan sendiri.(apapun kata orang,inilah saya) praktikan cukup puas dengan apa yang telah praktikan lakukan di depan kelas, karena praktikan sudah berusaha menampilkan yang terbaik untuk diri,untuk orang tua, ntuk dosen dan seluruh observer yang menyaksikan praktikaik tern melakukan praktik terintegrasi. Masukan masukan yang dari para obeserver dan dosen pengampu menjadi bahan pembelajaran dalam memperbaiki cara mengajar praktikan. Praktikan memperoleh banyak bekal yang dapat digunakan ketika praktikan menjalani Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) kelak maupun ketika menjadi seorang dosen yang profesional.karena sesungguhnya praktikan bercita-cita menjadi seorang dosen.pada saat mengucapkan kata-kata terakhir praktikan-pun mengungkapkan cita-cita menjadi dosen dan keinginan menjadi dsen pengampu

21

mata kuliah micro teaching menggantikan Bapak Drs. Ali Imron, M. Hum kelak.amin. Praktikan mengucapkan terimakasih untuk dosen pengampu mata kuliah Microteaching yaitu Bapak Drs. Ali Imron, M. Hum yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberi masukan kepada praktikan, masukan masukan beliau akan membuat praktikan lebih baik lagi dikemudian hari. Selain itu juga, praktikan mengucapkan terima kasih kepada teman teman kelompok 4, yaitu Kelompok Ccrewdan teman-teman cowo, terimakasih atas kebersamaannya selama ini dan kerjasama serta kekompakan kelompok kita. Terakhir, terimakasih kepada para observer yang telah ikut berpartisipasi untuk datang dan memberikan penilaian kepada praktikan secara objektif.

BAB III SIMPULAN

22

Microaching merupakan salah atu mata kuliah wajib yang sangat penting bagi seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang nantinya akan menjadi seorang guru. Mata kuliah ini menjadi mata kuliah yang penting karena merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengikuti Program Prngalaman Lapangan ( PPL ). Jika belum lulus mata kuliah ini, maka mahasiswa FKIP belum bisa melaksanakan PPL. Tujuan pembelajaran micro teaching adalah melatih calon guru agar memiliki ketrampilan dsar dan khusu dalam proses pembelajaran. Sasaran akhir yang akan dicapai daam pembelajaran micro teaching adalah terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang proses pembelajaran,dan terampil dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai seorang guru.Sedangkan fungsi pembelajaran micro adalah selain sebagai sarana lathan dalam mempraktikan ketrampilan mengajar, juga sebagai salah satu syarat mengikuti PPL. Manfaat pembelajaran micro adalah : 1. Mengembangkan dan membina ketrampilan trtentu calon guru dalam mengajar. 2. Ketrampilan mengajar terkontro dan dapat dilatihkan 3. Perbaikan atau penyempurnaan secara tepat dapat seera dicermati. 4. Latihan penguasaan ketrampilan mengajar lebih baik. 5. Saat latihan berlangsung caon guru daat memusatkan perhatian secara orjektif. 6. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif. 7. Mempertinggi efisiensi dan efektifitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar yang relatif singkat.

23

Mata kuliah microteaching yang diampu oleh Bapak Drs. Ali Imron,M. Hum, setiap praktikan yang telah menyelesaikan tugasnya untuk praktik mengajar tertintegrasi maka diwajibkan untuk menulis laporan akhir. Laporan ini berisi pengalaman yang diperoleh praktikan dalam menjalani mata kuliah microteaching, dari mulai persiapan sampai dapat maju praktik mengajar di depan kelas, dan juga memberikan laporan tentang hasil dari pengamatan observer.

DAFTAR PUSTAKA

24

Drs.Zainal Asril, M.Pd.2010.Micro Teaching (disertai dengan pedoman pngalaman lapangan)rajawali pers.jakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai