Anda di halaman 1dari 18

TINDAKAN KOLABORASI

KEPERAWATAN BERBASIS MASYARAKAT


BIMA AMINUL KARIM
Menurut Kamus Heritage Amerika (2000),
kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya
dalam usaha penggabungan pemikiran.

Keperawatan adalah suatu profesi yang


berorientasi pada pelayanan kesehatan
dengan segala perencanaan atau tindakan
mandiri untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat.

Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B. Taneko,


1984: 11) bahwa masyarakat merupakan suatu
kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari
individu-individu yang merupakan anggota-
anggotanya.
Ilmu keperwatan yang berada di
tengah masyarakat yang mampu
memnberikan pengaruh terhadap
masyarakat untuk meningkatkan
partisipasi melalui pendekatan bio-
psiko-sosio-spiritual dan memiliki
program berkelanjutan dengan
terintegrasi dan kolaborasi dari lintas
sektor
Kolaborasi mengandung unsur – unsur
pembangunan yang dapat disinergikan
diantaranya (Salman, 2012):

Resources (Sumber Daya) teridiri dari


pendataan jenis
jumlah, kondisi sumber daya
alam, finansial, manusia, hingga
sumber daya fisik yang dimiliki.
Organization (Organisasi):
yakni organisasi atau pelaku
yang melaksanakan peran
dengan cara memadukan dan
mengintegrasikan berbagai
sumber daya
Norms (Norma): hal ini
berkaitan dengan nilai- nilai atau
prinsip yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan, berkaitan
dengan tingkat penghargaan
terhadap mekanisme
TIGA TAHAPAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

TAHAP PENYADARAN TAHAP PENGKAPASITASAN TAHAP PENDAYAAN

Masyarakat secara Memampukan masyarakat Tahap Pendayaan, tahap dimana


kurang mampu agar memiliki masyarakat diberi peluang sesuai
keseluruhan menjadi
ketrampilan untuk mengambil kemampuan melalui partisipasi aktif
sadar bahwa mereka dan berkelanjutan dengan
peluang yang diberikan dengan
mempunyai tujuan-tujuan memberikan peran yang lebih besar
melakukan pelatihan – pelatihan,
dan masalah-masalah. pada masyarakat sesuai kapasistas
dan kegiatan yang memiliki
tujuan meningkatkan lifeskill. dan kapabilitas serta akomodasi
aspirasi dan dipandu untuk
melakukan evaluasi diri terhadap hasil
pelaksanaan pilihan sebelumnya.
TUJUAN PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan masyarakat juga dapat diukur melalui 3 aspek
(Djamaludin, 2017):
1) Peningkatan partisipasi masyarakat
2) Peningkatan kapasitas/kemampuan masyarakat dilihat dari 3 level
yakni: Level individu, Level organisasi/kelembagaan, Level masyarakat
3) Penguatan Kelembagaan/komunitas/organisasi
Pendekatan Kolaborasi (Survey)
Pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan pertugas
kesehatan atau perawat di komunitas meliputi :
1) Penentuan sasaran, baik jumlah KK maupun lokasinya.
2) Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan dikumpulkan.
3) Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan (mis. pengamatan
atau wawancara).
4) Pembuatan instrumen atau alat memperoleh informasi kesehatan (mis.
kuisioner).
Pendekatan Kolaborasi
Assessment: Asset Inventory
Inventarisasi aset (Asset Inventory) mengidentifikasi
berbagai jenis sumber daya dalam masyarakat, termasuk
orangorang, lingkungan fisik, lembaga, layanan, dan
kegiatan/acara penting tertentu

Mengidentifikasi orang-orang, tempat, dan hal-hal yang mereka


pikir berharga dan kemudian mendokumentasikan dan
menganalisis temuan mereka serta mengidentifikasi aset dan
dapat memulai proses menjelajahi keterkaitan aset-aset dan
bagaimana mereka dapat digunakan untuk menciptakan
perubahan yang positif (Rotary International, 2015).
1) Mengidentifikasi aset masyarakat bahwa anggota masyarakat
berpikir penting bagi pengembangan masyarakat.
2) Mengungkapkan mengapa orang-orang percaya ini aset penting.
3) Mengetahui dasar untuk perbaikan kesehatan masyarakat.
4) Mengidentifikasi upaya perbaikan yang lebih efektif dan tahan lama.
5) Mengetahui kekuatan masyarakat membuat lebih mudah untuk
memahami jenis program atau inisiatif apa yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
6) Mengetahui kekuatan masyarakat, mereka cenderung merasa lebih
positif dan meningkatkan rasa percaya masyarakat bahwa mereka
dapat berhasil.
Pendekatan Kolaborasi FGD
Focus Group Discussion (FGD) merupakan suatu metode atau cara dalam mengumpulkan data kualitatif
dimana sekelompok orang berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu dipandu oleh
seorang fasilitator atau moderator.

Tujuan dari pelaksanaan FGD, yaitu:


1) Mengindentifikasi opini dari stakeholders tentang isu tertentu yang ada di komunitas.
2) Melengkapi data pengkajian komunitas berdasarkan core (inti) ataupun subsistem yang meliputi
lingkungan fisik, pendidikan, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi,
rekreasi, transportasi dan keamanan, dan ekonomi serta persepsi masyarakat yang telah ditentukan
untuk dilakukan FGD.
Pendekatan Kolaborasi Community Meeting
Community Meeting adalah sebuah pertemuan masyarakat atau forum publik informal, yang menyatukan
anggota komunitas untuk mendiskusikan isu-isu, keprihatinan suara, dan preferensi dalam prioritas
masyarakat (Rotary International, 2015).

Community Meeting dapat digunakan sebagai salah satu metode pengkajian komunitas untuk
mengidentifikasi masalah yang terjadi di komunitas dengan waktu yang relatif singkat dan biaya yang
terjangkau.
Keterlibatan Key Person atau
pemangku kebijakan

Pemangku kepentingan adalah semua pihak


yang berkepentingan dalam menjalankan
program promosi kesehatan.
Pejabat, peserta, praktisi, relawan, penyandang
dana dan lembaga mitra lainnya.
Keterlibatan aktif mereka berarti
menyumbangkan keahlian, koneksi (melalui
rujukan atau tautan ke mitra lain yang
bermanfaat), energi, dan dukungan dalam arti
finansial, praktis, atau melalui sumber daya
manusia.
Langkah - Langkah
1. Identifikasi pemangku kepentingan potensial
untuk program promosi kesehatan
2. Libatkan pemangku kepentingan dalam
perencanaan, pengembangan dan pelaksanan
program promosi kesehatan untuk masyarakat
untuk memastikan keberlanjutan dan
pengakuan public
3. Mempertimbangkan bahwa keterlibatan adalah
sebuah proses, dan harusdirencakanan,
dilaksanakan dan ditindaklanjuti secara hati-
hati
4. Menumbuhkansemangat tim dan hubungan
kerja yang kuat dan interaktif
Langkah - Langkah
4. Gunakan pendekatan praktis, jumlah pemangku
kepentingan yang terlibat harus bergantung pada
ukuran promosi kesehatan program
5. Libatkan pemangku kepentingan yang berbeda
dengan memberi tugas, tanggung jawab, dan peran
berbeda yang didefinisikan dengan jelas
6. Memanfaatkan sumber daya pemangku
kepentingan untuk mendukung program promosi
kesehatan
7. Gunakan cara yang berbeda untuk melibatkan
pemangku kepentingan
Evaluasi
1. Memperkuat program (outputnya kemandirian
masyarakat meningkat, tujaun tercapai,
berkelanjutan, dampak dan hasilnya tampak)
2. Gunakan berbagai pendekatan (multidisiplin
ilmu)
3. Respon kecakapan Konsep dalam menghadapi
masalah
4. keterlibatan dalam proses partisipatif
5. Fleksibilitas
6. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas
Pemberdayaan Masyarakat Distrik Mayalimbit Kepulauan
Waigeo, Raja Ampat Papua Barat (Posyandu Remaja)
1. lakukan survei dan pengkajian tentang
permasalahan yang di hadapi oleh remaja
terutama masalah kesehatan.
2. melakukan komunikasi degan key person dan
beberapa orang penting yang ada disana
(kepala adat, suku dan ketua pemuda)
3. menentukan tindakan yang akan dilakukan
kepada komunitas tersebut dengan melakukan
pendekatan informal
4. melakukan kerjasama dengan dengan guru,
petugas puskesmas, tokoh adat dan tokokh
pemuda

Anda mungkin juga menyukai