Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN JURNAL

1. Pembahasan tentang jurnal infeksi rumah sakit ini oleh penulis ( YH. Ho,
YC. Wang, EW. Loh, KW. Tam) relevan dengan bidang keahlian penulis
yang dalam hal ini mereka berada di dalam naungan kelompok
Healthcare Infection Society yang banyak membahas tentang jurnal-jurnal
infeksi rumah sakit, dan mereka berada di departemen divisi bedah
umum, serta jurnal ini di terbitkan oleh Elsevier yaitu penerbit jurnal dan
buku-buku kesehatan internasional. (6A)
2. Penulis mengungkapkan bahwa cuci tangan tradisional (THS) yang
menggunakan air dan kuas atau spons dan solusi antimikroba dapat
mengakibatkan kerusakan kulit, penumpahan berlebihan pada superficial
kulit dan luka mikroskopis pada permukaan kulit. Kulit yang rusak dapat
menjadi pelabuhan mikroorganisme dan menyebabkan penyebaran
infeksi.
Solusi scrub bedah berbasis alcohol dalam bentuk gel (CHG) dan (PI)
untuk antisepsis tangan bedah dan aplikasinya tidak memerlukan sikat
spons atau handuk steril, selain itu prosedur ini lebih efektif dari pada
cuci tangan tradisional.
Penulis ingin membandingkan tinjauan sistematis untuk melihat
keampuhan dari 3 produk antiseptic ini untuk desinfeksi tangan pra
operasi.
3. Penulis memilih membahas tentang persiapan cuci tangan bedah dengan
membandingkan ketiga jenis antiseptic tadi dan memberikan alternative
dari cuci tangan yang lebih efisien dan dengan cost yang lebih murah
dibandingkan dengan cuci tangan secara tradisional yang lebih banyak
kekurangannya dari pada cuci tangan menggunakan gel. Dari pembahsan
yang di paparkan penulis memberikan argumentasi dari jurnal-jurnal
yang meneliti dengan topic yang sejenis. Penulis ingin memaparkan
tentang memberikan metode yang terbaru tentang antisepsis di kamar
operasi.
4. Metode yang digunakan menggunakan dua ulasan secara independen
menilai kualitas metodologi studi masing-masing dengan menggunakan
alat Risiko Of Bias (ROB 2.0) dengan uji coba secara acak yang
membandingkan WHR, PI scrub dan CHG dimasukkan dalam data meta-
analisis. Ini sangat relevan dengan data yang akan diuji karena untuk
melihat keampuhan dari 3 produk ini harus di uji secara independen dan
akan mendapatkan hasil yang baik dan tidak terjadi kebiasan data karena
sudah menggunakan alat (ROB) untuk mengurangi hasil pembiasan data.
5. Pada bagian pembahasan penulis menjelaskan terkait jumlah bakteri
residu setelah dilakukan antiseptik. Hasil dari penelitian yaitu WHR dan
CHG scrub lebih memiliki jumlah bakteri residu lebih rendah daripada PI
scrub. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang lain bahwa WHR dan
CHG scrub lebih efektif dibandingkan dengan PI scrub yang digunakan
untuk cuci tangan bedah.
6. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa produk untuk mencuci tangan
presurgical dikelompokkan dalam tiga kelompok fungsi yaitu, terkait
dengan jumlah bakteri residu, tingkat infeksi luka operasi dan tingkat
kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan. Didaptkan kesimpulan
bahwa:
a. Produk WHR dan CHG lebih tinggi daripaa PI dalam menurunkan
tingkat bakteri residu.
b. Selain itu WHR dianggap paling menguntungkan untuk digunakan
sebagai antiseptik dalam mecuci tangan presurgical.
Namun didalam jurnal belum dipaparkan saran untuk peneliti
kepada pembaca.
7. Pada jurnal tersebut pembaca dapat memahami tulisan dengan baik,
namun didalam pembahasan jurnal belum ditekankan terkait teori atau
patofisiologi terkait mengapa WHR dan CHG lebih efektif daripada PI
untuk digunakan dalam mencuci tangan prabedah. selain itu didalam
jurnal juga belum disebutkan saran yang diberikan peneliti kepada
pembaca atau kepada peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai