OLEH :
SANDY SETIAWATI
Lepasnya plasenta
SOLUSIO PLASENTA sebelum waktunya, pada
usia kehamilan 22
minggu atau dengan
perkiraan berat janin
lebih dari 500 gram. (Ida
Bagus Gde Manuaba.
2007.)
Solusio plasenta
Solusio plasenta Solusio plasenta
ringan
sedang berat
perdarahan perdarahan
perdarahan pervaginam 100 – pervaginam luas
pervaginam < 500 ml, > 500 ml, uterus
100 ml. hipersensititas uterus tetanik, syok
atau peningkatan maternal sampai
tonus, syok ringan, kematian janin
dapat terjadi fetal dan koagulopati
distres.
D. Berdasarkan luasnya plasenta
yang terlepas dari uterus
Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang
membentuk hematoma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya
terlepas. Apabila perdarahan sedikit, hematoma yang kecil itu hanya akan
mendesak jaringan plasenta, peredaran darah antara uterus dan plasenta
belum terganggu, dan tanda serta gejalanya pun tidak jelas. Kejadiannya baru
diketahui setelah plasenta lahir, yang pada pemeriksaan didapatkan cekungan
pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah lama yang berwarna
kehitam-hitaman.
Biasanya perdarahan akan berlangsung terus-menerus karena otot uterus yang
telah meregang oleh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih berkontraksi
menghentikan perdarahannya. Akibatnya, hematoma retroplasenter akan
bertambah besar, sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta terlepas dari
dinding uterus. Sebagian darah akan menyelundup di bawah selaput ketuban dari
vagina, atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban atau
mengadakan ekstravasasi di antara serabut-serabut otot uterus. Apabila
ekstravasasinya berlangsung hebat, seluruh permukaan uterus akan
berbercak biru atau ungu. Hal ini disebut uterus Couvelaire, menurut orang yang
pertama kali menemukannya. Uterus seperti itu akan terasa sangat tegang dan
nyeri.
MANIFESTASI KLINIS
Gagal Ginjal
KOMPLIKASI
Kelainan Pembekuan Darah