Anda di halaman 1dari 21

OLEH :

BINTARI TRI ANGGRAENI (2320332002)

DOSEN MATA KULIAH :


Prof. Dr. dr. Masrul, M.Sc., Sp.GK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2023
OUTLINE
1. LATAR BELAKANG
2. MATERI
3. TUJUAN KEBIJAKAN
4. MANFAAT KEBIJAKAN
5. SASARAN KEBIJAKAN
6. ANALISIS KEBIJAKAN PEMBERIAN TABLET FE IBU HAMIL(INPUT, PROSES, OUTPUT, OUTC
LATAR BELAKANG
Prevalensi Anemia
63,5% 50,9% 40% 37,1%
Target 20% di
(1992) (1995) (2001) (2013)
2030

Di negara berkembang, 40% anemia defisiensi besi. Karena pola makan yang
Penyebab Anemia
kurang zat besi. Data BPS (2012) menunjukkan tingkat konsumsi pangan
hewani baru mencapai 62,1% dari angka kecukupan gizi (AKG).
Ibu hamil Kebutuhan zat besi meningkat, 25% dibanding Wanita tidak hamil untuk
pertumbuhan janin.

Apabila tidak terpenuhi dapat mengakibatkan IUGR, BBLR, Stunting pada bayi.
Perdarahan persalinan pada ibu

24,4% Target 14% di


(2021) 2024
Tablet Tambah Darah

Tablet tambah darah adalah suplemen gizi yang mengandung senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg besi
elemental dan 400 mcg asam folat .

Senyawa Besi Komposisi Bioavabilitas zat Kandungan Besi


senyawa besi per besi elemental (mg)F
tablet (mg)
Ferro Fumarat 180 33 60
Ferro Glukonat 500 12 60
Ferro Sulfat (7H20) 300 20 60
Ferro Sulfat, 160 37 60
anhydrous
Ferro Sulfat 200 30 60
exciccated
Anemia
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang berbeda
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis.

Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang berbeda
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis. Hb dicek menggunakan hemocue.

Populasi Anak Tidak Anemia Anemia


Ringan Sedang Berat
Anak 6-59 bl 11 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0
Anak 5-11 th 11.5 11,0-11,4 8,0-10,9 <8,0
Anak 12-14 th 12 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
WUS tidak 12 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
hamil
Ibu Hamil 11 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0
Laki-Laki >15 th 13 11,0-12,9 8,0-10,9 <8,0
Batas ambang prevalensi anemia sebagai masalah kesehatan masyarakat berdasarkan klasifikasi WHO 2011

Kategori Masalah Prevalensi (%)


Berat >40
Sedang 20,0-39,9
Ringan 5,0-19,9
Normal <4,9

Penyebab
Kekurangan zat besi dalam tubuh tersebut disebabkan antara lain karena :
1. Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang, terutama yang berasal dari hewani.
2. Kebutuhan yang meningkat, seperti pada masa kehamilan, menstruasi pada perempuan dan
tumbuh kembang pada anak balita dan remaja .
3. Menderita penyakit infeksi, yang dapat berakibat zat besi yang diserap tubuh berkurang
(kecacingan), atau hemolisis sel darah merah (malaria) .
4. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk menstruasi yang berlebihan dan
seringnya melahirkan.
5. Konsumsi makanan yang rendah sumber zat besi tidak dicukupi dengan konsumsi TTD sesuai
anjuran.
6. Ibu hamil KEK
7. Kehamilan berulang dalam waktu singkat
AKIBAT ANEMIA GIZI BESI
1. Gejala 5 L (Lesu, Lemah, Letih,Letih, Lalai)
2. Menurunnya fungsi kekebalan tubuh
3. Meningkatkan risiko terjadinya infeksi
4. Menurunkan kualitas hidup sehingga akan berdampak pada:
• Keguguran/abortus
• Pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian ibu
• Bayi lahir prematur(lahir kurang dari 9 bulan)
• Bayi lahir dengan berat badan rendah (BB<2500gr) dan pendek (PB
<48 cm)
• Resiko bayi lahir mati
• Bila ibu dalam kondisi anemia berat,bayi berisiko lahir mati
• stunting
Upaya meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD

• Jelaskan Efek samping minum TTD.


Mual, muntah, nyeri lambung, tidak berbahaya jika tidak berlebihan, sebelum minum TTD, bisa makan terlebih
dahulu, atau meminumnya di malam hari sebelum tidur.

• Meningkatkan penyerapan besi.


Penyerapan TTD lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang banyak mengandung Vit C.

• Makanan dan obat yang menganggu penyerapan besi.


Tidak diminum bersamaan dengan, kopi, the, susu, kalk dosis tinggi, obat maag. Beri jarak 2 jam jika
mengkonsumsinya.

• Mitos atau kepercayaan yang salah.


Tablet Fe bukan obat, tidak menyebabkan TD meningkat
Konseling Pemberian TTD
Tenaga kesehatan memberikan konseling kepada ibu hamil untuk memastikan TTD yang didistribusikan
diminum setiap hari oleh Ibu Hamil sejak awal kehamilan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan konsumsi TTD adalah sebagai berikut:

• Terjadinya perubahan warna hitam pada tinja menunjukkan tanda yang normal karena mengonsumsi TTD.
Warna hitam pada tinja disebabkan adanya sisa Fe yang tidak diserap oleh tubuh.
• Membawa kemasan TTD kepada petugas untuk monitoring jumlah TTD yang telah dikonsumsi oleh
sasaran.
• Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan mengingatkan sasaran dalam
mengonsumsi TTD.
• Kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau kader diperlukan untuk memastikan apakah TTD betul-
betul dikonsumsi oleh sasaran.
• Untuk mengetahui apakah sasaran mengonsumsi TTD, petugas dapat melihat perkembangan kesehatan
sasaran melalui tanda klinis untuk mengetahui dampak pemberian TTD, petugas perlu melakukan
pemeriksaan Hb secara berkala.
• Melakukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan lain (contoh: petugas kesehatan sedang menghadiri
hajatan dan bertemu dengan ibu hamil, jadi bisa memantau. Atau ketika petugas kesehatan datang untuk
kegiatan lain).
Cara Pemberian TTD
Pencegahan

Upaya pencegahan anemia gizi besi pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan 1 TTD setiap hari selama
kehamilan minimal 90 tablet, dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan sampai masa nifas. Pemberian TTD
setiap hari selama kehamilan dapat menurunkan risiko anemia maternal 70% dan defisiensi besi 57% (WHO
2012).

Pengobatan

Pada penderita anemia, diberikan 2 tablet setiap hari sampai kadar Hb mencapai normal. Pemeriksaan kadar
Hb pada ibu hamil dengan anemia dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
• Jika ibu hamil terdeteksi anemia pada trimester pertama maka pemeriksaan kadar Hb dilakukan setiap
bulan hingga Hb mencapai normal.
• Jika ibu hamil terdeteksi anemia pada trimester ke dua maka pemeriksaan kadar Hb dilakukan setiap dua
minggu hingga Hb mencapai normal.
• Jika pada pemeriksaan selanjutnya kadar Hb tidak berubah, maka langsung dirujuk ke pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi. Bila anemia disebabkan karena defisiensi besi, maka konsumsi TTD secara
teratur akan meningkatkan kadar Hb dalam satu bulan setelah konsumsi TTD. Bila Hb tidak berubah
setelah konsumsi TTD yang teratur, kemungkinan anemia tidak disebabkan oleh defisiensi besi.
Kebijakan Pemerintah Terkait Pemberian TTD

KMK No. HK 01.07/Menkes/2015/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI


PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PERMENKES NO 88 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR TABLET TAMBAH DARAH BAGI


WANITA USIA SUBUR DAN IBU HAMIL

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2022


TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 21 TAHUN 2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020-2024

Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Ibu Hamil

Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah


TUJUAN KEBIJAKAN
• Diperlukan untuk memenuhi asupan zat besi, guna mempersiapkan proses kehamilan dan persalinan yang
sehat.
• Untuk mencegah anemia, diberikan minimal 90 (sembilan puluh) tablet selama kehamilan.

MANFAAT KEBIJAKAN
• Ibu hamil bebas anemia, terhindar dari dampak anemia.
• Ibu hamil terhindar dari anemia, mencegah anemia defisiensi besi
• Ibu hamil terhindar dari anemia, dengan meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah

SASARAN KEBIJAKAN
Ibu hamil, nifas, remaja putri
ANALISA KEBIJAKAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

• Kebijakan • Kualitas • Cakupan • Prevalensi


Pemerintah, Pelayanan distribusi TTD anemia
Pedoman dan sesuai dan Tingkat kelompok
Juknis pedoman dan Kepatuhan sasaran
Pemberian juknis. Sasaran
Tablet Fe • Distribusi
• Sarana dan TTD
Prasarana • Kemitraan
yang tersedia lintas program
dan lintas
sektor
• Kegiatan KIE
Kelompok dan
Konseling
perorangan
BAGAIMANA KENYATAANNYA??

Prevalensi anemia di Indonesia meningkat dari 37,1% tahun 2013 menjadi 48,9% tahun 2018. Anemia Sebagian besar
disebabkan oleh defisiensi zat besi, dan juga terkait dengan defisiensi mikronutrien lainnya, seperti vitamin A, asam folat, dan
vitamin B12.

Cakupan tablet tambah darah pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018 adalah 73,2%. Hal ini tidak sesuai dengan Peningkatan
cakupan kunjungan empat kali (K4) sesuai standar yang mencakup 10 pemeriksaan kehamilan meningkat yaitu dari 70% tahun
2013 menjadi 74% tahun 2018. Dalam 10 Pemeriksaan tersebut terdapat salah satunya adalah Pemberian 90 tablet tambah
darah.

Setelah dilihat Kembali, jumlah ibu hamil yang memperoleh TTD > 90 tablet 23,8%, sedangkan sisanya sejumlah 76,0%
memperoleh <90 tablet. Alasan utama tidak minum/menghabiskan TTD tertinggi adalah tidak suka (21%), alasan lainnya adalah
karena mual/muntah (18,6%), bosan (20,1%) lupa (20%), efek samping (mual, sembelit) 16,2%, belum waktunya habis (3,9%).

Perlu dilakukan perencanaan/ strategi khusus sesuai permasalahan untuk meningkatkan dan perbaikan dari segi input, proses
untuk meningkatkan output dan outcome.
Input
1. Man : yaitu Petugas Kesehatan (bidan, gizi, dokter) dengan menyediakan SDM yang memadai serta menguasai
program.
2. Money : Sumber pembiayaan Kesehatan (BPJS/Umum/Askes lainnya). Dapat diadakan alokasi dana khusus untuk biaya
pembuatan, distribusi, serta pelatihan SDM. Peru perbaikan/peningkatan bahan baku untuk meminimalkan efek
samping.
3. Material : Instrumen Edukasi seperti lembar balik, poster, Tablet Fe, buku KIA.
4. Metode : Prosedur kerja/layanan Kesehatan sesuai Pedoman.
5. Markets : ibu hamil, remaja putri
6. Machine : perlengkapan dan peralatan Kesehatan yang memadai untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
distribusi.
Proses
Kualitas Pelayanan sesuai pedoman dan juknis yang diadakan Pemerintah.
Distribusi TTD kepada sasaran yaitu ibu hamil dan remaja putri. Mendatangi ke rumah dan sekolah tempat sasaran untuk
menjangkau sasaran yang sulit mencapai fasilitas Kesehatan.
Kemitraan lintas program dan lintas sector untuk dukungan program, seperti bekerjasama dengan pihak
lurah/camat/tokoh masyarakat/pihak sponsor swasta, untuk membentuk kelompok pengawas minum Tablet Tambah
Darah. Menjadikan pimpinan sebagai role model dalam program
Kegiatan KIE Kelompok dan Konseling perorangan untuk meningkatkan minat serta pengetahuan terhadap Tablet Fe.

Output dan Outcome


Cakupan penerimaan tablet Fe > 90 tablet meningkat, dan Prevalensi anemia menurun
EVALUASI berkala
anemia gizi besi perlu dilakukan evaluasi kegiatan, meliputi:
a. Kelancaran logistik
b. Pelaksanaan kegiatan konseling dan penyuluhan
c. Pelaporan

Indikator keberhasilan antara lain :


a. Cakupan distribusi dan konsumsi TTD meningkat.
b. Menurunnya proporsi (prevalensi) anemia pada ibu hamil .

Prevalensi anemia ibu hamil secara global masih 39,1% pada 2019 (WHO, 2019).
REFERENSI
KMK No. HK 01.07/Menkes/2015/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020-2024

Dirjen Gizi. 2020.Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Ibu Hamil.Kemenkes : jakarta

Achadi. 2020 Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah. Kemenkes : Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2019. Laporan Nasional Riskesdas 2018/Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta : Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai