Anda di halaman 1dari 24

ANEMIA GIZI BESI

Capaian Pembelajaran

 Mahasiswa mampu memahami pengertian, penyebab, klasifikasi


dan tanda klinis Anemia Gizi Besi
 Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai sumber makanan Fe,
pemacu dan penghambat penyerapan Fe
 Mahasiswa mampu memahami mengenai Akibat dan
penanggulangan Anemi Gizi Besi
Definisi Anemia

 Anemia adalah suatu keadaaan ketika kadar hemoglobin


(Hb) darah kurang dari normal.
 Kurangnya sirkulasi jumlah sel darah merah
 Jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan tubuh
berkurang
KLASIFIKASI ANEMIA
 Berdasarkan penyebabnya :

1. Hilangnya sel darah merah (perdarahan gastrointestinal, perdarahan uterus,


perdarahan akibat operasi )

2. Menurunnya produksi sel darah merah ( kekurangan unsur penyusun sel


darah merah : asam folat, Vit B12, dan zat besi; gangguan fungsi sumsum tulang
: tumor, pengobatan, toksin )

3. Meningkatnya destruksi/kerusakan sel darah merah ( respon sumsum tulang


thd penurunan sel darah merah berkurang )
Anemia Gizi Besi
 Masalah anemia merupakan masalah gizi utama yang masih dihadapi di Indonesia
 Prevalensi anemia kelompok rawan masih cukup tinggi

Kelompok Prevalensi
Ibu Hamil 63,5%
Anak balita 55,5%
Anak usia sekolah (6-12 tahun) 24-35%
Wanita dewasa 30-40%
Pekerja berpenghasilan rendah 30-40%
Pria dewasa 20-30%
Klasifikasi Anemia Menurut Kelompok
Umur
POPULASI Hb Normal ANEMIA (g/dl)
(g/dl)
RINGAN SEDANG BERAT
Anak 6-59 bulan 11 10.0 -10.9 7.0 – 9.9 <7
Anak 5 – 11 tahun 11,5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 <8
Anak 12 – 14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8
WUS ( ≥ 15 TAHUN ) 12 11.0 – 11,9 8.0 – 10.9 <8
Ibu hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 <7
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 <8
ETIOLOGI
 PENYEBAB AGB
1. Kehilangan darah secara kronis
• Penyakit/trauma
• Menstruasi (-1,25 mg/hari)
• Parasit /cacing (-0,8 – 1,2 mg/1000 cacing /hari)
2. Asupan zat besi tidak cukup/penyerapan
• Heme/non heme
3. Kebutuhan fisiologis (hamil, menyusui)
• Hamil : + 9-13 mg/ hari
• Menyusui : + 6-8 mg/ hari
Anemia Gizi Besi (AGB)
Tanda klinis :
 Lelah, lesu, lemah, letih, lunglai (5L)
 Bibir tampak pucat
 Napas pendek
 Lidah licin
 Denyut jantung meningkat
 Susah buang air besar
 Nafsu makan berkurang
 Kadang-kadang pusing
 Mudah mengantuk
Metode Penentuan
 Untuk mendeteksi anemia gizi zat besi (AGB) perlu dilakukan
pemeriksaaan (inspeksi) terhadap target organ yang meliputi :
1. Mata
2. Kuku
3. Bibir
4. Lidah
Interpretasi
 Apabila dalam pemeriksaan fisik pada anak target organ banyak
mengalami perubahan sesuai tanda-tanda klinis anemia gizi besi, ada
petunjuk bahwa kemungkinan besar anak tersebut menderita Anemia
Gizi Besi (AGB)
Pemeriksaan Biokimia Zat Gizi

 Penilaian Status Zat Besi


Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu :
1. Hemoglobin (Hb)
2. Hematokrit
3. Besi serum
4. Ferritin serum
5. Transferrin saturation (TS)
6. Free erythrocytes protophophyrin (FEP)
7. Unsaturated iron-binding capacity serum
Hemoglobin (Hb)
 Hb = parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi
anemia
 Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah
 Metode yang digunakan di laboratorium dan paling sederhana adalah metode
Sahli dan yang paling canggih adalah metode cyanmethemoglobin
ZAT BESI
 Dalam Tubuh

1. Sel darah merah : 75 %


2. Hati : 10 - 20 %
3. Proses yang lain : 5 – 15%
(sumsum tulang dan limpa)
 AKG Fe

yang di anjurkan untuk orang Indonesia


per orang per hari
PENENTU PENYERAPAN Fe
 MAKANAN
• PEMACU
1. Vitamin C
2. MFP
3. PH Rendah
• PENGHAMBAT
1. Fitat
2. Tanin
SUMBER Fe

 Heme (Ferro)
MFP, Olahan darah
Ketersediaan : 20-30%

 Non Heme (Ferri)


Serealia, umbi (kentang), sayur
AKIBAT AGB
 Bayi dan anak
1. Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi
2. Gangguan perkembangan Bahasa dan kemampuan belajar
3. Pengaruh psikologi dan perilaku
 Dewasa Pria dan Wanita
1. Penurunan kerja dan pendapatan
2. Penurunan daya tahan
 Wanita Hamil
1. Peningkatan angka kesakitan dan kematian Ibu
2. Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
3. BBLR
PENANGGULANGAN AGB
 Peningkatan konsumsi Fe makanan (Penerapan Pedoman Gizi
Seimbang)
 Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) (ferro sulfat, serap
20%)
 Fortifikasi Fe
 Penanggulangan/pengobatan penyakit penyerta dan infeksi
 Transfusi darah (hanya di berikan sebagai pengobatan
tambahan bagi pasien AGB dgn Hb 6g/dl atau kurang )
Referensi

 Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. 2016.


 Abdulsalam M, Daniel A. Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan
Defisiensi Besi. Sari Pediatri. 2002. 4 (2) : 74-77
 Kemenkes RI. Dietetika Penyakit Infeksi. Jakarta. 2017
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai