Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA REMAJA

Sasaran : Nn. Marina Yanti


No. RM : 00.77.95
Pokok Bahasan : Anemia pada remaja
Tanggal / Waktu : 8 Maret 2022/ 10.15WIB-10.30WIB
Tempat : Puskesmas Kampung Kawat
Penyaji : Rizki Riaweni, A.Md.Keb

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan dan gizi pada 1000 Hari pertama Kehidupan (HPK) di Indonesia
menjadi fokus perhatian karena tidak hanya berdampak pada anka kesakitan dan kematian
ibu dan anak, melainkan juga berdampak pada kualitas hidup individu yang dapat bersifat
permanen pada usia dewasa. Timbulnya masalah gizi pada anak dibawah usia 2 tahun erat
kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi untuk menjadi calon ibu yang sudah terbentuk
saat dalam masa remaja.
Menurut data Riskesdas 2013, anemia pada perempuan (23,9%) relatif lebih tinggi pada
laki-laki (18,4%). Terdapat 26,4% anak usia 5-14 tahun dan dan 18,4% usia 15-24 tahun
mengalami anemia. Artinya, di Indonesia ada sekitar 1 dari 5 anak remaja menderita anemia.
Anemia gizi besi pada remaja putri beresiko lebih tinggi karena menyebabkan
seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena masalah
kesehatan. Dimana akan berdampak langsung pada penurunan konsentrasi belajar, penurunan
kesegaran jasmani, dan gangguan pertumbuhan sehingga tinggi badan dan berat badan tidak
mencapai normal (Herwandar & Soviyati, 2020).
Sehingga upaya penanggulangan anemia pada remaja putri difokuskan pada kegiatan
promosi dan pencegahan, yaitu pemberian edukasi terhadap remaja putri tentang dampak
yang akan ditimbulkan oleh anemia, peningkatan konsumsi makanan kaya zat besi, serta
pendistribusian suplementasi Tablet Tambah Darah untuk remaja putri.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan (edukasi) tentang anemia pada remajadiharapkan
mampu untuk memahami pencegahan anemia.
2. Tujuan Khusus
a) Menyebutkan pengertian anemia
b) M enyebutkangejala anemia
c) Menyebutkan Dampak anemia
d) Menyebutkan penyebab terjadi anemia
e) Menyebutkan pencegahan anemia

C. Metode Pelaksanaan
Konseling dan Tanya jawab

D. Media dan Alat 1


Leaflet
E. Strategi Pelaksanaan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan 3 Menit  Salam Pembuka
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan tujuan
Penyajian 7 Menit Menjelaskan materi tentang :
 Pengertian anemia
 GejaAnemia
 Dampak anemia
 Penyebab terjadi anemia
 Pencegahan anemia
Penutup 5 Menit  Memberi kesembatan bertanya
 Melakukan evaluasi

F. Evaluasi
Memberikan pertanyan berkaitan dengan materi yang disampaikan

2
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
lebih rendah dari normal <12gr/ dL (WHO, 2011). Kadar Hemoglobin dalam darah menjadi
kategori dalam penen tuan status anemia. Hemoglobin merupakan salah satu komponen
dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.

Klasifikasi Anemia Berdasarkan Kelompok Umur


Non Anemia Anemia(gr/dL)
Populasi (gr/dL) Ringan Sedang Berat
Anak 6-59 bulan 11 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0
Anak 5- 11 tahun 11,5 11,0-11,4 8,0-10,9 <8,0
Anak 12-14 tahun 12 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
Perempuan tidak 12 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
hamil ( > 15tahun)
Ibu hamil 11 10,0-10,9 7,0-9,9 <7,0
Pria ≥ 15 tahun 13 11-12,9 8,0-10,9 <8,0
Sumber : WHO, 2011

B. Gejala Anemia
Gejala yang sering ditandai penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih, Lemah,
Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing, mata berkunang-kunang, mudah mengantuk,
cepat capai serta sulit konsentrasi. Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat”
pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan. .
Gejala anemia secara umum, termasuk gejala anemia pada remaja menurut
University of North Calorina (2002) dalam Briawan (2014), antara lain sebagai
berikut.:
 Pucat pada bibir, kuku, gusi, mata, dan telapak tangan.
 Cepat lelah.
 Jantung berdenyut kencang dan napas tersengal atau pendek meski hanya melakukan
aktivitas ringan.
 Nyeri dada.
 Pusing.
 Mata berkunang.
 Tangan dan kaki dingin atau mati rasa.
 Sulit berkonsentrasi.
 Mudah marah.

C. Dampak Anemia
Anemia dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada remaja putri dan Wanita
Usia subur, diantaranya:
1) Menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena penyakit
infeksi
2) Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen ke sel
otot dan sel otak
3) Menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja. 3

Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia menjadi ibu hamil
anemia yang dapat mengakibatkan :
1) Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur, BBLR, dan
gangguan tumbuh kembang anak diantaranya stunting dan gangguan neurokognitif.
2) Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam keselamatan ibu
dan bayinya.
3) Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan berlanjut menderita
anemia pada bayi dan usia dini.
4) Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi

D. Penyebab Anemia
Secara langsung anemia terutama disebabkan karena produksi/kualitas sel darah
merah yang kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Ada 3 penyebab
anemia, yaitu:
1) Defisiensi zat gizi
 Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan pangan
sumber zat besi yang berperan penting untuk pembuatan hemoglobin sebagai
komponen dari sel darah merah/eritrosit. Zat gizi lain yang berperan penting dalam
pembuatan hemoglobin antara lain asam folat dan vitamin B12.
 Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS, dan keganasan
seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari
infeksi
2) Perdarahan (Loss of blood volume)
 Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb
menurun.
 Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan
3) Hemolitik
 Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai karena terjadi
hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat besi (hemosiderosis) di organ
tubuh, seperti hati dan limpa.
 Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik yang
menyebabkan anemia karena sel darah merah/eritrosit cepat pecah, sehingga
mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh

E. Pencegahan Anemia
1) Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
Zat besi merupakan komponen utama dalam pembentukan sel darah merah. Dengan
mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, dengan sendirinya kondisi anemia
bisa dihindari. Bahan makanan yang kaya akan zat besi antara lain adalah daging,
ikan, ayam, hati, telur, kacang-kacangan, serta sayuran yang berwarna hijau tua.
Buah bit juga merupakan salah satu bahan makanan yang sangat direkomendasikan
bagi penderita anemia.
2) Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C
Tidak hanya makanan yang kaya akan zat besi, namun makanan yang mengandung
vitamin C juga wajib dikonsumsi, karena vitamin C dapat membantu tubuh untuk
bisa menyerap zat besi dengan lebih baik. Contoh makanan yang merupakan sumber
vitamin C antara lain, cabai, tomat, buah berry, kiwi, dan jeruk 4
3) Mengonsumsi Tablet Tambah Darah
Anemia sering terjadi pada remaja putri dimana salah satu alasannya karena remaja
putri sudah mengalami menstruasi setiap bulannya. Menstruasi menyebabkan
hilangnya banyak sel darah merah dari dalam tubuh.. Apalagi
bila menstruasi berlangsung cukup lama dan jumlah darah yang keluar sangat
banyak, maka tubuh akan kekurangan zat besi.. Pada remaja putri pemberian dosis 1
(satu) tablet perminggu dan sekali sehari saat dalam kondisi haid, yang betujuan
untuk meminimalisasi remaja putri mengalami anemia.

5
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization. Guideline: Intermittent iron supplementation in preschool and


school-age children. World Heal. Organ. 28 (2011). doi:10.1100/tsw.2010.188

Balitbang Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI

Poltekes Depkes Jakarta 1. 2012. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta :
Salemba Medika

https://promkes.kemkes.go.id/buku-pedoman-pencegahan-dan
Buku Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan
Wanita Usia Subur

Mengetahui
Kepala Puskesmas Penyaji

( dr. Sangap Kita Tinus Ginting) (......................................................)


NIP.19770429 200803 1 001 NIP.

6
7

Anda mungkin juga menyukai