REMAJA PUTRI
Disusun Oleh:
NIM : 23144010001
KELAS : 1A
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini fokus pada remaja terhadap faktor anemia terutama pada
remaja putri dengan melakukan penelitian melalui wawancara dan kuisioner
pada mahasiswa prodi D3 Keeperawtan dan aremaja – remaja putri lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
1. Pada remaja putri yang terkena anemia hingga menjadi ibu hamil
dapat meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT),
Prematur, BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah), dan gangguan
tumbuh kembang anak diantaranya Stunting dan gangguan
Neuokognitif.
2. Remaja putri yang terkena anemia hingga menjadi ibuhamil dapat
menyebabkan pendarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat
mengancam keselamatan ibu dan bayinya.
3. cadangan zat besi (Fe) yang rendah pada bayi baru lahir akan
berkelanjutan menderita anemia pada bayi dan usia dini
4. Pada Ibu hamil yenga terkena anemia dapat menyebabkan risiko
kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
2.1.6 Cara Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
2. Kemampuan berpikir
Kemampuan berpikir remaja pada tahap awal adalah dengan
mencari nilai nilai dan energi baru serta membandingkan
normalitas dengan teman sebaya yang jenis kelamin nya sama,
beda dengan remaja pada tahap akhir, mereka telah mampu
memandang masalah secara komprehensif dengan identitas
intelektual yang sudah terbentuk (Wulandari, 2014).
3. Identitas Pada tahap awal
Identitas remaja pada tahap awal di tunjukan dengan
ketertarikan terhadap teman sebaya yang di tunjukkan dengan
penerimaan atau penolakan, remaja pada tahap ini akan mencoba
berbagai peran contoh, kecintaan pada diri sendiri meningkat,
mengubah citra diri, mempunyai banyak fantasi kehidupan,
idealistis. stabilitas harga diri dan definisi terhadap citra tubuh
serta gender hampir menetap pada remaja di tahap akhir
(Wulandari, 2014).
4. Hubungan dengan orang tua
Ciri remaja pada tahap awal memiliki keinginan yang kuat
untuk tetap bergantung pada orang tua. pada tahap ini tidak terjadi
konflik utama dalam kontrol orang tua. sedangkan remaja pada
tahap pertengahan mengalami konflik utama terhadap
kemandirian dan kontrol. pada tahap ini terjadi dorongan besar
untuk emansipasi dan pelepasan diri. perpisahan emosional dan
fisik dari orang tua dapat di lalui dengan sedikit konflik pada
remaja tahap akhir (Wulandari, 2014).
5. Hubungan dengan sebaya
pada remaja tahap awal dan pertengahan ia akan mencari
afiliasi dengan teman sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan
yang di akibatkan oleh perubahan yang cepat, pertemanan akan
lebih dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka akan
mulai mencoba mengeksplorasi kemampuan mereka untuk
menarik perhatian lawan jenis, mereka akan berjuang untuk
mengambil tempat di dalam kelompok, standar perilaku di bentuk
oleh kelompok sebaya sehingga penerimaan oleh sebaya adalah
hal yang sangat penting. dan pada tahap akhir kelompok sebaya
mulai berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk
pertemanan individu. lalu mereka akan mulai menguji hubungan
antara pria dan wanita terhadap kemungkinan hubungan yang
permanen (Wulandari, 2014).
Ada juga yang mengklasifikasikan perkemebnagan remaja ke dalam 9
kelompok yaitu (Putro, 2017) :
1. Kematangan emosional
2. Pemantapan minat-minat heterosesuksual
3. Kematangan sosial
4. Emansipasi dari control keluarga
5. Kematangan intelektual
6. Memilih pekerjaan
7. Menggunakan waktu senggang secara tepat
8. Memilih falsafah hidup
9. Identifikasi diri
(Putro, 2017)
Faktor Anemia
(Kemenkes, 2018).
1. Defiensi Zat besi
2. Pendarahan
Anemia Pada Renaja
3. Hemolotik Putri
Anemia adalah suatu
kondisi tubuh dimana
kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah
Faktor Anemia Terhadap lebih rendah dari
Remaja normal .
1. Pola menstruasi,
(Elisa, Oktafany,
2. Pola makan yang kurang baik, Oktarlina, 2023).
3. Infeksi cacingan,
4. Kebiasaan mengkonsumsi teh
atau kopi setelah makan,
5. Durasi tidur,
6. Kurangnya asupan vitamin c
7. Faktor ekonomi.
BAB III
METODE PENELIATIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode jenis kualitatif dan kuantitatif.
Menggunakan metode kualitatif dengan memperoleh data melalui
wawancara, dokumentasi. Sedangakan untuk metode kuantitatif dengan
memperoleh data dari kuisioner.
N
PERTANYAAN JAWABAN
O
1 Bagaimana kondisi remaja “Kondisi remaja yang terkena
yang terkena anemia ? anemia biasanya jumlah kadar
hemoglobin kurang dari nomal.
Dan beberapa kondisi yang
dapat terjadi pada remaja yang
terkena anemia misalnya ;
kelelahan dan kelemahan,
kurangnya konsentrasi belajar,
penuurunan daya tahan tubuh,
kepala sakit dan pusing.”
N
PERTANYAAN JAWABAN
O
2 Gejala apa saja yang “ Remaja yang terkena baisanya
dialami remaja anemia ? akan mengalami Gejala
contohnya : 5L (Lemah,Letih,
Lesu,Lelah,Lalai) , Selain itu
juga mudah terkena penyakit,
menurunnya kebugaran tubuh,
berkurangnya daya pikir dan
konsentrasi,menurunnya prestasi
dan semangat belajar.”
N
PERTANYAAN JAWABAN
O
3 Apa faktor penyebab “Biasanya anemia itu
anemia ? disebabkan oleh ; kekurangan
zat besi kekurangan vitamin
B12, dan remaja putri yang
mengalami menstruasi.”
N
PERTANYAAN JAWABAN
O
4 Bagaimanakah cara “Cara mengatasinya yaitu
mengatasi anemia pada dengan cara mengonsumsi
remaja ? supelmen zat besi, menigkatkan
asupan makanan bergizi,
olahraga secara teratur .”
3.6.2 Dengan Cara Kuisioner
1. Non Paramterik
Analisis data dari wawancara dimana informan dengan populasi 47
subjek 2 orang Mahasiswa D3 Keperawatan dan 2 remaja lainnya
sedangkan untuk kuisioner dengan populasi remaja umum yang
memberikan informasi terkait dengan Faktor yang mepengaruh anemia
pada remaja.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggggunakan wawancara,
kuisioner dan dokumentasi.
3. Display Data
A. Wawancara
kondisi remaja yang terkena anemia biasanya jumlah kadar
hemoglobin kurang dari nomal. Dan beberapa kondisi yang dapat
terjadi pada remaja yang terkena anemia misalnya ; kelelahan dan
kelemahan, kurangnya konsentrasi belajar, penurunan daya tahan
tubuh, kepala sakit dan pusing
20
15
10
0
Salah Benar
4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and
Verification)
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu membahas terkait gejala, faktor ,
penyebab, dan bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja putri.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jadi dari hasil peneitian terkait dengan gejala yang di alami oleh remaja
pada penderita anemia yaitu 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai),
menurunnya daya tahan tubuh, mudah terkena penyakit, sakit kepala dan
pusing, mata berkunang-kunang, mudah capek, mudah mengantuk, serta sulit
untuk konsentrasi. Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada
muka, bibir, kulit, kelopak mata, kuku, dan telapak tangan.
Artikel Jurnal
Nama Thn Judul buku No Vol Nama Jurnal Hal Daftar pustaka
Amita 201 Psikologi 1 1 Jurnal 117 Diananda A. 2018.
Diananda 8 Remaja Dan Psikolog : - Psikologi Remaja Dan
Permasalahannya Istighna 118 Permasalhannya. Jurnal
Psikolog : Istighna 1 (1) :
117-118
Ade 201 Karakteristik 1 2 Jurnal 40- Wulandari A.2014.
Wulandari 4 Pertumbuhan Keperawatan 41 Karakteristik Pertumbuhan
Perkembangan anak Perkembangan Remaja dan
Remaja dan Implikasinya Terhadap
Implikasinya Masalah Kesehatan Dan
Terhadap Keperawatan. Jurnal
Masalah Keperawatan anak : 2 (1) :
Kesehatan Dan 40-41
Keperawatan
Khamim 201 Memahami Ciri 1 17 Jurnal 30 Putro.Z.K. 2017.
Zarkasih 7 dan Tugas Aplikasi- Memahami Ciri dan Tugas
Putro Perkembangan ilmu Agama Perkembangan Remaja.
Remaja Jurnal Aplikasi-ilmu
Agama. 17 (1) :30
Syavira 202 Faktor Penyebab - - Jurnal 146 Elisa S., Oktafiany.,
Elisa, 3 Kejadian Anemia Faktor Oktarlina Z.R. 2023
Oktafany, Pada Remaja Penyebab Faktor Penyebab Kejadian
Rasmi Putri Kejadian Anemia Pada Remaja
Zakiyah Anemia pada Putri. Jurnal Faktor
Oktarlina Remaja Penyebab Kejadian
Putri Anemia Pada Remaja
Putri: 146
Kota
Nama Tahun Judul buku Penerbit Daftar pustaka
penerbit
Astutik, 2018 Anemia Dalam CV. Jember, Astutik, et.al. 2018. Anemia
Ertiana Kehamilan Pustaka Jawa Timur Dalam Kehamilan. Jember,
Abadi Jawa Timur : CV. Pustaka Abadi