OLEH
KANA SAYELIN
21101046
2021/2022
1.1 Pengertian
1.2 Etiologi
1.4 Patofisiologi
Terlampir
1.5 Pathway
Terlampir
1.6 Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Penyaring
Pemeriksaan penyaring pada anemia terdiri dari pengukuran kadar
hemoglobin, hapusan darah tepi, indeks eritrosit. Dari pemeriksaan ini
dapat dipastikan adanya anemia serta jenis morfologik anemia, dan sangat
berguna untuk menentukan diagnosis lebih lanjut.
b) Pemeriksaan darah seri anemia
Pemeriksaan darah seri anemia terdiri dari hitungan trombosit, leukosit,
laju endap darah dan hitungan retikulosit. Automatic hematology analyzer
yang dapat memberikan presisi hasil lebih baik.
c) Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan sumsung tulang memberikan informasi mengenai keadaan
sistem hematopoiesis. Pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis definitif pada beberapa jenis anemia. Pemeriksaan sumsung
tulang diperlukan untuk diagnosis anemia aplastic, anemia megaloblastic
serta kelainan hematologic.
d) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan ini hanya dikerjakan atas indikasi khusus, seperti pada:
o Anemia defisiensi besi: serum, TIBC (total iron binding capacity),
reseptor transferrin, protoporfirin eritrosit, saturasi transferrin dan
pengecatan besi pada sumsum tulang
o Anemia megalobastik: Folat serum, tes supresi deoksiuridin, vitamin
B12 serum dan test schilling
o Anemia hemolitik: test comb, elektroforesis hemoglobin, bilirubin
serum
o Anemia Aplastik: biopsy sumsum tulang Jika diperlukan pemeriksaan
non-hematologik tertentu seperti pemeriksaan faal hati, faal ginjal,
atau faal tiroid (Bakta , 2017)
-Anemia
1.8 Komplikasi
Penderita anemia yang tidak mendapat perawatan yang baik bisa saja
mengalami beberapa komplikasi seperti kesulitan melakukan aktivitas akibat
mudah lelah. Masalah pada jantung, seperti aritmia dan gagal jantung.
Gangguan pada paru misalnya hipertensi pulmonal. Selain itu anemia juga
dapat memicu terjadinya komplikasi kehamilan, seperti melahirkan
premature, atau bayi terlahir dengan berat badan rendah serta resiko kematian
akibat perdarahan saat melahirkan. Penderita anemia juga rentan mengalami
infeksi dan akan terjadi gangguan tumbuh kembang apabila terjadi pada anak-
anak atau bayi (Josephine D, 2020). Anemia merupakan kormobid (penyakit
atau kondisi yang muncul bersamaan pada seseorang) yang sering ditemukan
pada penderita gagal jantung sementara penyebabnya belum diketahui.
1.9 Penatalaksanaan
Anemia dapat dicegah dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam
folat, vitamin A, vitamin C dan Zink, dan pemberian tablet tambah darah
(Kemenkes RI, 2018). Sedangkan menurut Amalia A, dan Agustyas, 2016
tatalaksana anemia ada 3 yakni,
1.10.1 Pengkajian
Tanda : depresi.
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP; defisiensi asam folat dan
vitaminB12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering,
tampak kisut/hilangelastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status
defisiensi). Bibir : selitis, misalnyainflamasi bibir dengan sudut mulut
pecah. (DB).
8) Pernapasan Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat
dan aktivitas. Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
1.10.3 Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
Fikawati, Sandra, dkk. (2017). Gizi anak dan remaja. Ed. 1. Cet. 1. Depok :
Rajawali Pers.
Kemenkes RI. (2019). Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: Dewan PengurusPPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta:
Dewan Pengurus PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI.
Wahyu Nugroho, (2021) Asuhan keperawatan pada pasien anemia dengan
pemenuhan kebutuhan penyuluhan dan pembelajaran. Diploma thesis,
Universitas Kusuma Husada Surakarta.