Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

1. Pokok Bahasan : Anemia Pada Remaja Putri


2. Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian Anemia
b. Tanda dan Gejala Anemia
c. Penyebab Anemia
d. Dampak Anemia
e. penanggulangan Anemia

3. Sasaran : Remaja Putri SMP dan SMA


4. Tempat : Sekolah
5. Pembicara : Petugas Gizi UPT Puskesmas Tanjung Sakti
6. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat mengetahui tentang Anemia
b. Tujuan Khusus
1) Sasaran dapat mengetahui pengertian Anemia
2) Sasaran dapat memahami Tanda dan Gejala Anemia
3) Sasaran dapat memahami Penyebab Anemia
4) Sasaran dapat mengetahui Dampak Anemia
5) Sasaran dapat memahami penanggulangan Anemia

7. Metode : metode yang digunakan yaitu metode ceramah


8. Materi : Lampiran

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah
lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah salah satu komponen dalam
sel darah merah / eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen diperlukan oleh jaringan
tubuh untuk melakukan fungsinya.
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang merupakan populasi rawan
terhadap defisiensi gizi khususnya defisiensi zat besi berisiko menderita anemia, masa
pubertas sangat berisiko mengalami anemia gizi besi, hal ini disebabkan banyaknya zat
besi yang hilang selama menstruasi. Status gizi merupakan salah satu faktor penyebab
kejadian anemia pada remaja putri.
2. Tanda dan Gejala Anemia
Sebagian orang yang mengalami anemia tidak memperlihatkan gejala atau tanda apa
pun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan remaja putri dapat mengalami gejala
anemia seperti di bawah ini :
 Merasa mudah marah.
 Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya.
 Sakit kepala
 Sulit berkonsentrasi atau berpikir.

Namun, kondisi ini bisa semakin parah apabila tidak kunjung ditangani. Jika semakin
memburuk, gejala kurang darah yang muncul bisa lebih berat, seperti :
 Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah.
 Kuku jari kaki dan tangan rapuh.
 Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti makan es batu
atau tanah.
 Merasa pusing saat berdiri.
 Warna kulit pucat.
 Sesak napas
 Pusing disertai sakit kepala.
 Mengalami sindrom kaki gelisah.
3. Penyebab Anemia

Penyebab anemia adalah kurangnya produksi sel darah merah. Faktor-faktor ini akan
meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit anemia :
 Pola makan kurang vitamin atau kadar nutrisi tertentu, seperti zat besi atau
vitamin B-12.
 Gangguan usus, seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn.
 Menstruasi
 Kehamilan
 Punya penyakit kronis, seperti kanker, ginjal atau gagal hati.
 Riwayat keluarga
 Faktor-faktor lain, seperti pernah mengalami infeksi tertentu, penyakit darah,
gangguan autoimun, alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, juga dapat
menurunkan produksi sel darah merah.

4. Dampak Anemia

a. Menurunnya kesehatan reproduksi


b. Terhambatnya perkembangan motoric, mental dan kecerdasan
c. Menurunkan kemamuan dan konsentrasi belajar yang data menyebabkan
konsentrasi rendah
d. Dapat menurunkan produktivitas
e. Mengganggu pertumbuhan dan menurunkan tingkat kebugaran
f. berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan
lahir rendah (BBLR)
5. Penanggulangan Anemia
Terdapat beberapa upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang dapat
dilakukan oleh rematri diantaranya :
a. Meningkatkan asupan sumber makanan sumber zat besi seperti : hati, ikan,
daging, unggas, sayuran berwarna hijau tua dan kacang – kacangan.
b. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi diantaranya  pada tepung terigu,
beras, minyak goring, mentega dan beberapa snack.
c. Suplementasi zat besi, dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang
rematri dilakukan setiap 1 kali seminggu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian TTD, yaitu ;

a. Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan keracunan
karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh kekurangan zat
besi, maka penyerapan zat besi yang dikonsumsi akan banyak, sebaliknya bila
tubuh tidak kekurangan maka penyerapan zat besi hanya sedikit sehingga aman
dikonsumsi sesuai program.
b. Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping berupa : nyeri/perih di ulu
hati, mual muntah dan tinja berwarna hitam. Hal ini tidak berbahaya dan untuk
mengurangi gejala di atas, sangat dianjurkan minum TTD setelah makan atau
malam sebelum tidur.
c. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya TTD dikonsumsi bersama
dengan buah – buahan sumber vitamin C ( jeruk, papaya, mangga, jambu biji
dan lain lain) dan sumber  protein hewani ( hati, ikan, unggas dan daging ).
d. Hindari konsumsi TTD bersamaan dengan teh, kopi, tablet kalsium dosis tinggi
dan obat sakit maag terutama yang mengandung kalsium karena akan
menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai