ANEMIA
DI RUMAH RUANG INTERNE RSUD PARIAMAN
Disusun Oleh:
Definas Surya [230301006]
Fadina Amelia Putri [230301009]
Irawati Rahmadi Putri [230301015]
Kharisma Fadella [230301017]
Nelam Indah Sari [230301021]
M.Iqbal Masri [230301018]
Popy Milestya Sari [230301024]
Rahmi Fadhillah [230301025]
A. Pengantar
Bidang studi : profesi ners
Topik : Anemia
Sasaran : Remaja Wanita Perumahan
Jam : 10.00
Hari/Tanggal : 2024
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Interne RSUD Pariaman
H. EVALUASI
Metode evaluasi : Memberikan pertanyaan
Jenis pertanyaan : Lisan
LAMPIRAN MATERI
ANEMIA PADA REMAJA
A. Pengertian
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah
nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cell
(hematokrit) per 100 ml darah.
B. Penyebab Umum dari Anemia:
1. Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti :
Perdarahan Akut (mendadak), Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan,
Pecah pembuluh darah,perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan
menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia.
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah seperti:
Defesiensi zat besi,defesiensi vitamin B12, defesiensi asam folat,dan
Penyakit kronik.
3. Gangguan produksi sel darah merah seperti:
Ketidak sanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel- sel darah.
C. Klasifikasi Anemia
1. Berdasarkan Morfologinya
a. Anemia Defisiensi Zat besi
Adalah Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya persediaan besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong
(depleted iron store) sehngga pembentukan hemoglobin berkurang.
b. Anemia Penyakit Kronik
Adalah anemia pada penyakit ini merupakan jenis anemia terbanyak kedua
setelah anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di
Amerika Serikat.
2. Anemia Makrositik
a. Defisiensi vitamin B12
Adalah Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12
dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
b. Defisiensi Asam folat
Adalah bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA. Jumlah asam folat
dalam tubuh berkisar 6-10 mg, dengan kebutuhan perhari 50mg. Asam
folat dapat diperoleh dari hati, ginjal, sayur hijau, ragi. Asam folat sendiri
diserap dalam duodenum dan yeyenum bagian atas, terikat pada protein
plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan
folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.
D. Tanda dan Akibat Anemia
1. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
a. Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva
pucat.
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat.
d. Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan
tachikardi, dan pingsan.
2. Akibat dari penyakit anemia pada remaja
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d. Mengakibatkan muka pucat.
E. Kriteria Anemia
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun
1968.Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan kriteria sebagai
berikut:
No Jenis kelamin/ usia Kadar hemoglobin
1 Laki-laki Hb <13gr/dl
2 Perempuan dewasa tidak Hb <12gr/dl
hamil
3 Perempuan Hb <11gr/dl
4 Anak usia 6-14 tahun Hb <12gr/dl
5 Anak usia 6 bulan-6 tahun Hb <11gr/dl
F. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi
yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C
(asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,
multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih
merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
G. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen
zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau
lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid
- sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin
melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan -
yang seringkali suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena
kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis
ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia
ini . Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan
eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat
membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Kesehatan tentang anemia
diharapkan masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi terjadinya anemia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia :
a. Masyarakat dapat mengetahui apa pengertian dari anemia
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab terjadinya anemia
c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala dari anemia
d. Masyarakat mengetahui akibat dari anemia
e. Masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya anemia
f. Masyarakat mengetahui bahaya anemia terhadap ibu dan bayi
C. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Dikusi
D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyaji :Mastura. Adama
Notulen :Ria. T
Moderator :Hilaluddin Rasyid Burna
E. MEDIA
Leaflet
LCD
Laptop
F. SETTING DENAH
Peserta penyuluhan berhadapan dengan penyaji
Keterangan:
: moderator
: fasilitator
: peserta
: penyaji
: observer
: Notulen
Gambar denah penkes
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Komunikator Komunikan
.
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan.
3 Apersepsi dengan menanyakan gejala dan Mendengarkan dan
pengetahuan keluarga mengenai penyakit Menjawab
ANEMIA.
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala
serta pencegahan anemia.
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. pertanyaan
6 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi. Menjawab
H. EVALUASI
1. Pertanyaan : “Apa pantangan pada prnderita anemia, dan bagaimana
pemulihan anemia itu senderi?”
Jawaban :” Pada penderita anemia yang perlu dilakukan adalah mengurangi
aktivitasnya karna saat dia lelah yg dibutuhkan istirahat dan yang penting
adalah nutrisi dan zat besi yg terdapat pada daging, udang, telur,dan ikan.
Makanan tersebut mengandung zat besi yg dibutuhkan tubuh
LAMPIRAN
PEMBAHASAN/ MATERI
1. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb)
kurang dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %
2. Penyebab Anemia
Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
terutama yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
Penyakit kronis
Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan,
masa tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk
perempuan sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang
berlebihan, sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3. Tanda dan Gejala Anemia
Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
Sering Mengantuk
Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan
posisi
Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta
bibir
Sering Pusing/ sakit kepala.
4. Akibat Anemia
a. Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
b. Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
c. Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
d. Produktivitas dan aktivitas menurun
e. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.
5. Cara Mencegah Anemia
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang
berasal dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat
besi yang berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam,
kangkung, daun singkong, kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau,
kacang – kacangan, tahu, tempe.
Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak
kemasukan cacing
Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga
makanan yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
6. Bahaya Anemia Bagi Ibu dan Bayi
1. Bagi Ibu :
Melemahkan ibu, hingga mudah sakit
Bila anemia berat (Hb < 8 gr %) dapat terjadi payah jantung, keguguran,
bayi lahir sebelum waktunya
Mungkin pula terjadi perdarahan waktu melahirkan, hingga mebahayakan
jiwa ibu.
2. Bagi Bayi :
Pertumbuhan janin mungkin terganggu sehingga bayi lahir dengan berat lahir
rendah (BBLR) dan perkembangan otaknya mungkin terganggu
7. Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang
menimbulkannya. Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan
darah yang terlalu banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang
perlu diobati. Jika anemia terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa
kandungan zat besi maka pengobatannya adalah megubah diet makananan
menjadi kaya akan zat besi.
a. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah
Darah (TTD).
b. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti:
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.
8. Kesimpulan
Untuk mencegah terjadinya anemia di anjurkan bagi kita untuk dapat
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, memelihara kebersihan diri agar kita
tidak terkena penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang bisa
mengakibatkan menurunnya hemoglobin dalam darah serta memeriksakan diri ke
pelayan kesehatan terdekat, apakah kita mengalami anemia atau tidak, maka
dengan mengetahuinya kita bisa mencegah dan mengobatinya.