Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU

HAMIL DENGAN ANEMIA


KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI
By: Hanik Rohmah Irawati

1
Anemia Defisiensi Besi
Pendahuluan
□ 75 - 90 % kelainan hematologi termasuk dalam anemia
defisiensi zat besi (IDA –Iron Deficiency anemia).
□ Sekitar 50% kasus anemia disebabkan oleh defisiensi besi
(WHO, 2011).
□ Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2011,
secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia sebesar 38,2%, dengan prevalensi paling tinggi di
wilayah Asia Tenggara, yakni 48,7%.
□ Menurut WHO hampir 2 miliar orang di seluruh dunia
menderita defisiensi besi, dan hingga 50% di antaranya
adalah ibu hamil.
□ Prevalensi anemia pada kehamilan bervariasi, bergantung
pada kondisi sosio-ekonomi, gaya hidup, pola makan,
serta sikap dan perilaku yang berbeda mengenai
kesehatan
2
Lanjutan…
⚫ Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
sebanyak 73,2% ibu hamil mendapatkan tablet
tambah darah (TTD), namun kejadian anemia pada
ibu hamil meningkat dari 37,1% (Riskesdas 2013),
menjadi
48,9% (Riskesdas 2018).
⚫ Anemia defisiensi besi adalah anemia yang paling
sering terjadi pada kehamilan.
⚫ Zat besi merupakan nutrisi yang sangat penting dalam
menghadapi perubahan fisiologis dalam kehamilan,
pertumbuhan dan perkembangan janin dan mencegah
komplikasi kehamilan dan persalinan.
3
Lanjutan…
□ Anemia defisiensi besi terjadi pada 75% kasus anemia akibat
defisiensi nutrisi.
□ Tingginya prevalensi defisiensi zat besi dan mikronutrien lain
selama kehamilan di negara berkembang masih menjadi
masalah, dan anemia masih menjadi penyebab morbiditas
dan mortalitas maternal dan perinatal yang cukup sering.
□ Kebutuhan zat besi selama kehamilan:
- Maternal (peningkatan volume plasma) 500 mg
- Ekskresi besi (saluran cerna, urin, kulit) 200 mg
- Janin, uterus, plasenta 300 mg
Jumlah 1000 mg
□ Makin sering hamil maka kehilangan zat besi makin
meningkat.

4
DEFINISI
⚫ Anemia dlm kehamilan: Hb kurang dari 11g/dl
pada trimester I dan III dan kurang dari
10,5g/dl pd trimester II.
⚫ Hb kurang dari 6-8 g/dl dianggap anemia
berat.
⚫ Anemia defisiensi besi didiagnosis dgn
memeriksa kadar feritin serum (cadangan
besi) selain kadar Hb dan Ht.
⚫ Nilai feritin serum < 12 mcg/dl dgn Hb
rendah menunjukkan anemia defisiensi besi.

5
Penyebab
⚫ Peningkatan kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan
janin.
⚫ Defisiensi nutrisi yaitu zat besi dan asam folat.
⚫ Kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pd
wanita akibat persalinan sebelumnya dan
menstruasi.
Patofisiologi
⚫ Darah ibu mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan
meningkatnya volume plasma yang banyak sedangkan
peningkatan sel darah merah dan Hb lebih sedikit.

6
Efek kehamilan terhadap anemia defisiensi besi:
⚫ Peningkatan volume plasma besar (30-40 %), puncaknya
pada kehamilan 32-34 minggu, peningkatan sel darah merah
18-30 %, peningkatan Hb 19%□ Terjadi
ketidakseimbangan peningkatan penyusun darah yang
mengakibatkan tjd hemodilusi□ penurunan konsentrasi Hb.
⚫ Kebutuhan zat besi meningkat dramatis pada kehamilan ≥ 20
minggu untuk kebutuhan janin.
⚫ wanita yang memiliki riwayat status nutrisi yang buruk,
jarak kehamilan dekat, janin kembar, serta perdarahan
pervaginam yang berlebihan berisiko mengalami anemia
defisiensi besi selama kehamilan (Hoffman, 1993).

7
⚫ Hb sebelum hamil 11 gram % karena hamil
terjadi hemodilusi, akibatnya terjadi anemia
hamil fisiologis (Hb ibu menjadi 9,5-10
gram
%).
⚫ Setelah persalinan (lahirnya plasenta dan
perdarahan)□ Ibu kehilangan Fe ± 1000
mgr.

8
Efek anemia pada kehamilan dan janin:
Penurunan jumlah sel darah merah dan konsentrasi Hb
menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk
mengangkut oksigen ke organ vital ibu dan janin.
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan:
⚫ Abortus, persalinan prematuritas
⚫ Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
⚫ Mudah terjadi infeksi
⚫ Perdarahan antepartum
⚫ Ancaman dekompensasi kordis
(Hb < 6 gr %).

9
b. Bahaya saat persalinan
⚫ Gangguan his / kekuatan mengejan.
⚫ Persalinan kala I-IV lama / terganggu.

c. Kala nifas
⚫ Subinvolusio uteri□ perdarahan postpartum.
⚫ Mudah terjadi infeksi.
⚫ Anemia kala nifas

Anemia defisiensi besi pada maternal tdk menyebabkan


penurunan simpanan zat besi pada janin.

10
2.Bahaya terhadap janin
⚫ Abortus
⚫ Kematian intrauterin
⚫ BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah).
⚫ Cacat bawaan
⚫ Intelegensia rendah
⚫ Persalinan prematuritas tinggi.

11
Diagnosis anemia pada kehamilan:
⚫ Diagnosis didasarkan pd nilai pemeriksaan lab. Kadar Hb
< 10 gr/dl atau Ht < 30% pd ibu hamil menunjukkan
IDA.
- Hb 11 gr% #tidak anemia
- Hb 9-10gr%#anemia ringan
- Hb 7-8gr% #anemia sedang
- Hb < 7gr% #anemia berat
⚫ Tanda dan gejala: Keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, keluhan mual muntah, intoleransi
aktivitas, wajah pucat, konjungtiva anemis; Mengalami
sesak napas, jantung berdebar, atau sakit dada; Tangan
dan kaki terasa dingin.
⚫ Pemeriksaan lab minimal dua kali , trimester I & III. 12
13
Manajemen keperawatan
Tindakan keperawatan utama:
⚫ Observasi adanya komplikasi anemia (infeksi
dan penyembuhan luka yang terhambat,
Hipertensi yg diinduksi oleh kehamilan).
⚫ Pengkajian : riwayat nutrisi.
⚫ Pendkes : konseling nutrisi, tambahan zat
besi dan asam folat.
⚫ Edukasi pentingnya suplemen besi dlm
mencegah anemia defisiensi besi, cara
mengurangi keluhan pencernaan dari terapi
dgn mengatur diet.
14
Lanjutan…
⚫ Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2014,
merekomendasikan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah
darah/TTD (ferrous fumarate) setiap hari selama masa
kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet.
⚫ Kepatuhan ibu hamil untuk minum TTD ini cukup rendah.
⚫ Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, hanya 37,7% ibu hamil
yang mengkonsumsi suplemen besi > 90 tablet.
⚫ Edukasi mengenai pentingnya kecukupan zat besi selama
kehamilan penting dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan mengkonsumsi TTD.
⚫ Salah satu yang mempengaruhi kepatuhan pasien minum
obat pasien adalah adanya gejala gastrointestinal seperti
mual, nyeri epigastrium, konstipasi, dan BAB kehitaman.
⚫ Berikan edukasi bahwa hal tersebut merupakan efek
samping pemberian tablet zat besi.
15
Penatalaksanaan :
⚫ Pemberian zat besi sulfat ferrosus 325 mg 2 kali/hari
⚫ Suplemen asam folat
⚫ Pemeriksaan : Hb, Ht, sel darah merah
⚫ Diet makanan kaya zat besi dan asam folat.
⚫ Sumber folat: sayuran hijau, jeruk, telur, kacang-kacangan
dan gandum.
⚫ Terdapat 2 jenis besi dari makanan, yaitu besi heme
(sumber hewani) dan non heme (sumber nabati).
⚫ Contoh sumber makanan besi heme adalah daging merah,
hati ayam, dan seafood.
⚫ Contoh sumber makanan besi non heme adalah
sayur-sayuran hijau seperti bayam, buah bit, kismis,
kacang-kacangan seperti kedelai.

16
17
Tablet tambah darah
18
PERAWATAN MANDIRI
ANEMIA PADA IBU HAMIL
SUPLEMEN BESI
⚫ Vit C (dlm tomat, melon, strawberi) dan besi heme (dlm
daging) akan meningkatkan absorpsi suplemen besi□
sering konsumsi.
⚫ Gandum, teh, kopi, minuman berkafein lainnya, susu,
oksalat (dlm bayam) dan kuning telur akan mengurangi
absorpsi besi□ hindari mengkonsumsinya bersamaan
dgn suplemen.
⚫ Besi diserap paling baik saat tidur ketika perut kosong□
minum suplemen diantara waktu makan dgn minuman
selain teh, kopi dll.

19
Lanjutan…
⚫ Jika dosis besi terlewat, minum sesegera mungkin
sblm 13 jam setelah waktu seharusnya, jgn
menggandakan dosis.
⚫ Simpan dlm tempat yg tdk dijangkau anak.
⚫ Besi dpt membuat kotoran berwarna hitam atau hijau
tua.
⚫ Konstipasi umum terjadi. Direkomendasikan untuk
mengkonsumsi diet yg kaya serat dan cairan yg
cukup.

20
Diagnosa keperawatan
⚫ Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh (untuk zat besi) b.d asupan
diet yg buruk, intoleransi makanan yg kaya
zat besi, mual muntah.
⚫ Konstipasi b.d ingesti suplemen zat besi.
⚫ Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
mengenai efek dan efek samping suplemen zat
besi.

21
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

10/4/2022 22

Anda mungkin juga menyukai