NURSANI
NIM : Pbd21.059
TINJAUAN TEORI
kadar hemoglobin < 11g/dl pada trimester I dan III atau < 10,5g/dl pada
trimester II. Penyebab paling sering pada anemia dalam kehamilan adalah
defisiensi besi, perdarahan akut, dan defisiensi asam folat (Ilham, Marsis,
2017).1
c. Mal Absorpsi
d. Kehilangan darah dalam persalinan yang lalu, haid, dan lain – lain.
e. Penyakit – Penyakit kronik: TBC, Paru, Cacing usus, Malaria, dan lain-
karena itu terjadi pengenceran darah karena sel–sel darah tidak sebanding
1
Ilham, Marsis. 2017. Anemia Gizi pada Ibu Hamil. Jogjakarta: Bina Pustaka
2
Sofian, Amru. 2012. Sinobsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
pertambahannya dengan plasma darah. Perbandingan pertambahan tersebut
adalah :
a. Keguguran
b. Partus Prematurus
e. Syok
h. Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4 gr%) terjadi payah jantung,
yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa fatal.
sebanyak berat besi. Jumlah ini 1/10 dari seluruh zat besi dalam tubuh.
Selama masih mempunyai persedian zat besi, Hb tidak akan turun dan
bila persedian ini habis, Hb menurun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan,
pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bilah terjadi anemia,
d. Kematian perinatal,
e. Prematuritas,
ringan tidak selalu menunjukkan ciri tersebut. Bahkan banyak yang bersifat
Sifat khas yaitu: kadar zat besi serum rendah, daya ikat zat besi serum
jumlah retikulosit, kadar Hb, dan Besi serum naik sedang daya ikat zat besi
6. Terapi
itu <10 g/100 ml maka wanita dapat dianggap menderita anemia defisiensi
besi, baik yang murni maupun yang dimorfis, karena tersering anemia dalam
glukonas ferosus. Hb dapat dinaikkan sampai 100 gr/100 ml atau lebih asal
masih ada cukup waktu sampai janin lahir. Peranan vitamin C dalam
Mungkin vitamin C mempunyai khasiat mengubah ion ferri menjadi ion ferro
sat besi per os, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan, atau
apabila kehamilan sudah tua. Besi parenteral diberikan dalam bentuk ferri.
Juga secara intravena perlahan zat besi dapat diberikan seperti, ferrum
infus dalam dosis total antara 1000-2000 mg unsur besi sekaligus, dengan
mengandung zat besi. Oleh karena itu prinsip diet ibu hamil harus
memperhatikan :
b. Diet sehari-hari harus mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan,
3
Prawirohardjo, Sarwono (2005). Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
e. Menghindari makanan yang mengandung EDTA (Mentega, kerang
g. Hindari faktor diet lainnya yang membatasi zat besi seperti fitat, zat yang
B12, karena anemia dapat terjadi karena kombinasi kekurangan asam folat
B. Tinjauan Umum Pemberian Zat Besi (Tablet Fe) pada Ibu Hamil
gizi besi. Kebutuhan ibu hamil terhadap zat gizi mikro terutama zat besi (Fe)
4
Fairus, Martini. 2012. Buku Saku; Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
EGC
5
Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat Depkes, 2001.
meningkat selama kehamilan sebesar 200-300% yang digunakan untuk
zat besi (Fe) sangat diperlukan bahkan pada wanita dengan status gizi baik
(Arisman, 2010).6
Tablet besi (Fe) atau tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen
yang mengandung zat besi dan folat yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mencegah anemia gizi besi selama masa kehamilan yang berfungsi sebagai
2. Kebutuhan zat Besi (Fe) dan Suplemen Zat Besi pada Masa Kehamilan
Zat besi pada masa kehamilan dibutuhkan untuk membentuk sel darah
terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan menjadi dua kali
lipat, yaitu dari 18 mg menjadi 30-60 mg per hari. Zat besi berperan dalam
membentuk hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang membawa
melahirkan, serta mencegah cacat pada janin. Zat besi bagi ibu hamil
6
Arisman, M. B. (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi-2.
Jakarta: EGC
7
Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta:
Kemenkes RI
digunakan untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah,
sehingga menjamin sirkulasi oksigen dan metabolism zat gizi lainnya. Asupan
zat besi yang baik selama kehamilan akan berperan untuk pertumbuhan dan
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu 800 mg – 1040 mg. kebutuhan ini
diperlukan:
darah merah.
sekitar 10-15 mg zat besi per hari, namun hanya 1-2 mg yang di absorbs. Jika
ibu mengkonsumsi 60 mg zat besi, maka diharapkan 6-8 mg zat besi dapat di
absorpsi, jika dikonsumsi selama 90 hari maka total zat besi yang di absorpsi
8
Arisman, M. B. (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi-2.
Jakarta: EGC
a. Trimester I: ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) ditambah 30-40
Tablet besi (Fe) dapat diberikan dalam keadaan perut kosong (1 jam
saluran pencernaan berupa rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah, sulit
buang air besar (konstipasi), serta tinja menjadi hitam (Proverawati dan
munculnya keluhan namun jumlah zat besi yang diserap tidak akan maksimal.
Fe yaitu dengan mengurangi dosisnya menjadi 2x1/2 tablet per hari. Petugas
Fe (Susiloningtyas, 2012).9
9
Susiloningtyas, I. 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Jurnal.
Majalah Ilmiah Sultan Agung. Volume 03. Jakarta
3. Program Pemerintah dalam Pencegahan Anemia dengan Pemberian Zat Besi
Tablet besi yang diberikan menhgandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 0,25 mg. program tersebut bertujuan mencegah dan menangani
a. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin sebanyak 90 tablet untuk
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh
ibu hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-
10
Direktorat Gizi Masyarakat. 2001. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat Depkes.
zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam
Pengukuran LILA cukup representatif, dimana ukuran LILA ibu hamil erat
dengan IMT ibu hamil yaitu semakin tinggi LILA ibu hamil diikuti pula
yang di konsumsi ibu hamil selama kehamilan. Untuk mengetahui status gizi
ibu hamil maka dilakukan pengukuran, antara lain: mengukur lingkar lengan
atas (LiLa), memantau pertambahan berat badan selama hamil dan mengukur
hemoglobin (Hb).
kekurangan energy kronis (KEK) wanita usia subur (WUS) usia 14-45
tahun yang terdiri dari kelompok remaja , ibu hamil, ibu menyusui, dan
pasangan usia subur (PUS). Batas ambang LiLa WUS dengan resiko KEK
23,5 cm. Apabila batas LiLa < 23,5 cm atau dibagian merah pita LiLa,
maka ibu tersebut resiko KEK dan diperkirakan dapat melahirkan bayi
11
Hidayati. 2012. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Pengukuran dengan pita LiLa dilakukan di bagian tengah antara
bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam posisi bebas dari baju, otot
Lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui resiko
kekurangan energi kronis atau kelebihan energi kronis pada wanita subur
usia 15-45 tahun atau ibu hamil. LILA merupakan salah satu pilihan untuk
menentukan status gizi ibu hamil, karena mudah dilakukan dan tidak
memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah.
LILA digunakan untuk perkiraan tebal lemak dibawah kulit (D. Almatsier,
2011).12
baik ibu hamil maupun sebelum hamil dan masyarakat umum. Adapun
12
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia.
Pustaka Utama
Lingkar lengan atas ibu hamil dibagi menjadi 3 kategori yaitu
kurang (<23,5 cm), normal (23,5 – 28,5 cm), lebih (28,5 cm).
Apabila LILA ibu hamil lebih dari 28,5 maka ibu hamil mengalami
(sikap tegak)
bahu.
ujung pita kedalam ujung yang lain: angka yang tertera pada cliper
13
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia.
Pustaka Utama
Pemantauan BB selama kehamilan bertujuan untuk memantau
pada Body Mass Index (BMI) yang dimiliki ibu sebelum hamil. Semakin
rendah BMI yang dimiliki ibu sebelum masa konsepsi maka semakin
2012).14
padahal ibu hamil harus lebih serius pada dirinya dalam penambahan zat
b. Status Ekonomi
d. Status Kesehatan
14
Fairus, Martini. 2012. Buku Saku; Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
EGC
makannya. Seorang ibu yang dalam keadaan sakit otomatis aan memiliki
nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat.
e. Aktivitas
f. Berat Badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat
trimester I harus ada penambahan berat badan meskipun ibu hamil dalam
g. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang
muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk
15
Hidayati. 2012. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka
Utama
Arisman, M. B. (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi-2.
Jakarta: EGC
Direktorat Gizi Masyarakat. 2001. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan
Masyarakat Depkes.
Fairus, Martini. 2012. Buku Saku; Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC
Hidayati. 2012. Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC
Ilham, Marsis. 2017. Anemia Gizi pada Ibu Hamil. Jogjakaeta: Bina Pustaka
Kemenkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI
Sofian, Amru. 2012. Sinobsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi: Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Penerbit Graha
Susiloningtyas, I. 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Jurnal. Majalah
Ilmiah Sultan Agung. Volume 03. Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono (2005). Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.