Di Susun Oleh :
Nama : Sella Marselina
Nim : Pbd21.070
Kelas : A
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk
lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini ( Penegakan hukum terhadap kasus Korupsi )
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi ................................................................................ 4
B. Dampak Tindak Pidana Korupsi ……………………………………... 5
C. Upaya Pencegahan Korupsi................................................................... 7
D. Penegakan Hukum Kasus Korupsi di Indonesia.................................... 9
E. Contoh Kasus Korupsi di Indonesia…………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah korupsi bukan lagi sebagai masalah baru dalam persoalan hukum
dan ekonomi bagi suatu negara, karena masalah korupsi telah ada sejak ratusan
tahun yang lalu baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk di
Indonesia. Korupsi di Indonesia saat ini sudah demikian parah ibarat sebuah
lingkaran setan yang tidak diketahui ujung pangkalnya dari mana menguraikan
dan mencegahnya serta menjadi masalah yang luar biasa karena telah berjangkit
masyarakat.
permohonannya. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis
kewenangan, kesempatan atau sarana. Memperkaya diri sendiri, orang lain atau
memberantas terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) baik dalam bidang
hukum dalam penerapkan dan penegakan hukum. Begitu pula halnya dengan
munculnya intervensi dan pengaruh dari pihak lain dalam penyelesaian proses
yang sangat urgen, sebab kasus korupsi hampir selalu berhubungan dengan
kekuasaan dan jabatan serta orang-orang yang terlibat di dalamnya. Selain itu,
praktek korupsi biasanya juga dilakukan dalam bentuk rekayasa yang seolah-olah
dibenarkan oleh hukum dan bahkan terdapat manipulasi hukum. Hal seperti ini
Bangsa Indonesia saat ini tengah dilanda krisis kepercayaan dalam tiap
yudikatif, dan legislatif, lembaga keuangan, bank dan nonbank maupun lembaga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Latin : corruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak,
baik politis maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
oleh dua para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa korupsi adalah tindakan
Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
1) Bidang Demokrasi
2) Bidang Ekonomi
membunuh tindakan korupsi, agar bangsa dan negara ini bersih dari tindakan
pembentuk yaitu:
1) Pencegahan (preventif).
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan diarahkan pada hal-hal
2) Penindakan (reprseif).
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan agar
dasar pemikiran ini banyak sistem yang harus dibenahi, sehingga sistem-
sistem tersebut akan dapat berfungsi sebagai aturan yang cukup tepat
memberikan sinyal apabila terjadi suatu perbuatan korupsi. Hal ini sangat
Secara umum upaya dan pencegahan dari korupsi itu sendiri adalah
sebagai berikut :
4) Pemberantasan tindak pidana korupsi harus dimulai dari diri sendiri dari
hal-hal yang kecil dan mulai hari ini agar setiap daerah terbebas dari
korupsi
Melalui pemantauan dan evaluasi dapat dilihat strategi atau program yang
1) Pidana mati
pemberatan pelaku pidana korupsi jika dilakukan saat negara sedang dalam
2) Pidana penjara
ayat (1)).
(Pasal 3).
Pidana. (Pasal 6)
11
yang dimaksud dalam Pasal 387 atau Pasal 388 Kitab UU Hukum
Pidana. (Pasal 7)
(Pasal 8).
(Pasal 9).
(Pasal 10).
(Pasal 11).
puluh) tahun dan denda bagi orang yang melakukan tindak pidana
12
dimaksud Pasal 31
3) Pidana tambahan
b) Pembayaran jumlah uang yang harus dibayar sama dengan harta yang
e) Jika belum melunasi uang ganti oleh terpidana paling lama waktu 30
hari setelah putusan pengadilan maka seluruh harta disita dan dilelang
2. Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng sebagai menteri Pemuda dan Olahraga pada
periode 2009 - 2012 telah terjerat korupsi proyek pembangunan lanjutan
pusat pendidikan dan Sekolah Olahraga atau P3SON hambalang.
3. Suryadarma Ali
Suryadarma Ali menjabat Menteri Agama pada tahun 2009 sampai
2014 telah terjerat kasus korupsi mengenai penyelenggaraan dana haji
pada tahun 2010 sampai 2013.
4. Jero Wacik
Jero Wacik yang menjabat sebagai Menteri ESDM pada tahun
2011 sampai 2014 telah terjerat kasus penyalahgunaan dana dan
operasional menteri serta telah menerima gratifikasi.
5. Idrus Mahram
Idrus Mahram yang merupakan Menteri Sosial pada periode
Januari sampai Agustus 2018 telah terjerat kasus suap proyek PLTU
Muluta Tamang Riau - 1 sehingga dijerat 2 tahun penjara serta denda
sebesar Rp50 juta.
6. Imam Nahrawi
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga pada periode
2014 sampai 2918 telah tersandung kasus Suap serta gratifikasi dari
sejumlah pejabat Kemenpora serta Komite Olahraga Nasional atau KONI.
7. Edhy Prabowo
Edhy Prabowo merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan pada
Kabinet Indonesia Maju telah tersandung kasus dugaan suap terkait
perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas
perairan jenis lainnya pada tahun 2020 saat ini berstatus sebagai tersangka.
8. Juliari P Batubara
Juliari P Batubara yang juga masih satu kabinet dengan Edhy
Prabowo telah tersandung kasus pengadaan bantuan sosial Covid-19 untuk
wilayah Jabodetabek
15
9. Fayakhun Andriadi
KPK menetapkan anggota Komisi Pertahanan DPR Fayakhun
Andriadi menjadi tersangka kasus suap terkait proyek pengadaan drone
dan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada 14
Februari 2018. KPK menyangka politikus Golkar itu menerima suap
senilai Rp 12 miliar untuk mengawal anggaran proyek tersebut di DPR.
10. Amin Santono
Menerima hadiah atau janji terkait usulan dana perimbangan
keuangan daerah pada RAPBN Perubahan Tahun Anggaran 2018. KPK
mendakwa Amin dibantu orang kepercayaannya Eka Kamaludin,
mencari para kepala daerah yang ingin mengajukan tambahan anggaran
menggunakan usulan atau aspirasinya dengan kompensasi 7 persen dari
dana yang diterima daerah.
11. Eni Maulani Saragih
KPK menangkap Wakil Ketua Komisi Energi DPR Eni Maulani
Saragih pada 13 Juli 2018. KPK menyangka politikus Partai Golkar itu
menerima suap Rp 4,75 miliar dari pemilih Blackgold Natural Resources
Ltd Johannes Budisutrisno Kotjo. Menurut KPK, Kotjo memberikan
uang itu supaya Eni membantunya memfasilitasi pertemuan dengan salah
satunya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
12. Lutfi Hasan Ishaaq
Anggota DPR sekaligus Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Lutfi Hasan Ishaaq terjerat kasus korupsi suap terkait pemberian
rekomendasi kuota impor daging kepada Kementerian Pertanian.
13. Anas Urbaningrum
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum terlibat
kasus korupsi proyek Hambalang. Ia diduga telah menerima pemberian
hadiah terkait proyek Hambalang saat masih menjadi anggota DPR RI.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas
merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun sampai saat ini masih banyak kasus korupsi hasilnya dirasakan
belum optimal sesuai tuntutan masyarakat, hal ini disebabkan karena dalam
B. Saran
mempunyai kuasa atas kasus korupsi agar lebih tegas terhadap kasus-kasus