Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah :Metode Penelitian

Dosen :Ayu Kustiani, S.Si.,M.Sc

TUGAS

OLEH :

EKA DAMAYANTI ( Pbd21.048 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PELITA IBU KENDARI

S1 KEBIDANAN
kutipan

1. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin, 2014:213).

2. Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum

memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak

tersebut itu lahir (Varney, 2007:501).

3. Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi

(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah

pembuahan dan pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan

pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi aterm

(Manuaba, 2010:75).

4. Anamnese meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,


persalinan dan nifas, biopsikososial dan pengetahuan klien (Kemenkes, 2015:8).
5. Preeklamsia merupakan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin yang terdiri dari trias

yaitu hipertensi, proteinuria dan oedema (Muchtar, 2010:76).

6. Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, pada usia kehamilan 20 minggu atau

lebih atau pada masa nifas yang ditandai dengan adanya kejang dan atau koma,

sebelumnya didahului oleh tanda-tanda preeklamsia (Nugroho T, 2011:87).

7. Umur adalah bentang waktu yang dimiliki oleh seorang ibu terhitung mulai saat individu

itu dilahirkan. Umur 20-30 tahun adalah periode yang paling aman untuk kehamilan dan

persalinan. Umsur merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat resiko

kehamilan, wanita yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun memiliki

resiko tinggi terhadap kejadian preeklamsia. Karena kurangnya pengetahuan yang

dimiliki seorang ibu pada waktu hamil sangat mempengaruhi kehamilanya dalam hal ini
pengetahuannya mengenai tanda-tanda dan gejala terjadinya preeklamsia tidak di ketahui

dengan cepat (Notoadmojo, 2007:20).

8. Pendidikan adalah jenjang pendidikan normal yang pernah dilalui oleh seseorang.

Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya.

Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga

akan meningkatkan pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan

tingkat pendidikan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan

seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil

dengan tingkat pendidikan yang rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup

informasi mengenai kesehatannya, maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara

melakukan perawatan kehamilan yang baik (Sulistyawati, 2011:104).

9. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif yaitu untuk menerangkan

atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat,

waktu, umur, jenis kelamin, sosial ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup

(Pola hidup), dan lain-lain (Hidayat, 2010:53).


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.A. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.

Kemenkes RI, 2015 Ilmu Terpadu Kesehatan Ibu Dan Anak.

Manuaba IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.2010. Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta : EGC.

Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetric. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : EGC.


Nugroho, T. 2011. Synopsis Obstetric. Yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Saifuddin, AB. 2014. Ilmu Kebidanan Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta.

Varney, H. 2007. Asuhan Kebidanan Edisi II. Jakarta : EGC. Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai