Disusun oleh :
NIM : P27224019008
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
Disusun oleh :
NIM : P27224019008
Disetujui :
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di :
Dosen Pembimbing
Tanggal :
Di :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan kasus “Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil pada Pada Ny.S Usia 33 Tahun G2P1A0 Uk 40+1 Minggu, di Poli
Kandungan RSUD Wonosari”.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, naik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka dari itu, saya selaku penulis laporan ini mengucapkan
terimakasih kepada :
1. KH. Endah Widhi Astuti, M.Mid, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surakarta yang telah memberi dukungan dan motivasinya guna
terselesainya laporan kasus ini.
2. Anik Kurniawati, S.Si.T., M.Keb, selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan Politekhnik
Kesehatan Kemenkes Surakarta.
3. Ari Kurniarum, S.SiT, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
membimbing dan memberikan arahan dalam tersusunnya laporan kasus ini.
4. Nunik Yuni Yogyantini, S.ST selaku Pembimbing Lahan yang senantiasa membimbing dan
memberikan arahan saat pelaksaan praktek di lapangan.
5. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis secara
pribadi maupun kepada para pembaca pada umumnya.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga
bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan
Pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga, dan masyarakat.
Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal)
(Salmah, 2006).
Asuhan dan konseling selama kehamilan kompetensi ke-3 adalah bidan memberikan
asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama hamil yang
meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu (Permenkes, 2007).
Di mana tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya
dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk
menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama masa kehamilan
(Pusdiknakes, 2003).
Masa kehamilan merupakan penyatuan dari sperma dan ovum dilanjut dengan nidasi
atau implantasi. Apabila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung sekitar 40 minggu atau 9-10 bulan (Walyani, 2015:69). Selama
masa kehilan akan terjadi perubahan-perubahan dan dengan adanya perubahan ini tidak
menutup kemungkinan juga adanya komplikasi selama masa kehamilan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada
ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian data
b. Mampu melakukan interpretasi data dasar
c. Mampu mengidentifikasi masalah dan merumuskan diagnosa kebidanan
d. Mampu mengindentifikasi penanganan segera
e. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh
f. Mampu melaksanakan perencanan tindakan
g. Mampu mengevaluasi tindakan
C. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
Penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi serta
memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam penanganan
kepada ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Penulisan laporan ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu, wawasan dan menambah
pembelajaran pendidikan.
4. Bagi klien dan keluarga
Agar klien dan keluarga mengetahui dan memahami proses kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Fisiologi Kehamilan
a.Konsepsi
Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang
menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.
1) Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum
atau kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel
pendukung. Jumlah oogonium pada wanita pada bayi baru lahir bisa mencapai
750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun 159.000, Umur 26-35
tahun 59.00,umur 35-45 tahun sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan
menghilang. (Prawirihardjo,2009).
2) Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
1. Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
2. Menjadi spermatosit pertama.
3. Menjadi spermatosit kedua.
4. Menjadi spermatid.
5. Akhirnya spermatozoa
b.Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel
telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba.Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada :
spermatozoa,ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dengan
adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara
spermatozoa setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Kedua
pronukleus ini akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah
zigot, sebuah sel tunggak, awal sebuah kehidupan baru makhluk hidup.
c.Implantasi / Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur yang telah di buahi
kedalam endometrium. Sel telur yang sudah di buahi(zigot) akan segera membelah
diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut
blastomer. Pada hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan di sebut
morula. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga,bangunan ini
di sebut blastula.
3.Pertumbuhan janin
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2
mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak,
sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan
terbentuk (Kesehatan, 2009).
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang
wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan, 2009).
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan
badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia
mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai
mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
(Kesehatan, 2009).
1)Sistem reproduksi
b.Serviks uteri
c.Uterus
d.Ovarium
a.Estrogen berfungsi :
4) Sistem respirasi
5) Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi pada
glomerulus bertambah sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter membesar
untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine, terutama pada ureter
kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron
(Prawirohardjo, 2009).
6) Kulit
7) Matabolisme
4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
5. Diagnosis kehamilan
3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara
membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan duktus berpoliferasi karena
pengaruh estrogen dan progesteron).
5) Sering miksi.
7) Pingsan
9) Pigmentasi kulit.
b) Dinding perut : striae lipid, striae nigra, linea alba makin hitam.
a. Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda hegar terdapat
pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu ke enam dan
kesepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamilnya
berulang. Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau dinding
abdomen yang tegang, (Rukiyah dkk, 2009)
3)Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8
derajat celcius adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini
sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
a. Kebijakan program
1) Trimester | dan II
c) Pemeriksaan ultrasonograh
2) Trimester III
d) Pemeriksaan ultrasonograt'l
e) Imunisasitetanusll
g) Rencana pengobatan
11.Pemeriksaan Kebidanan
1) Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
Leopold 1
Leopold II
Leopold III
2) Pemeriksaan anogenital
3) Pemeriksaan laboratorium
a. Negatif : biru
b. Positif 1 : hijau
d. Positif 3 : jingga
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu
pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara bertahap dan sistematis,
melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan. Manajemen kebidanan
menurut Varney (1997) merupakan suatu proses pemecahan masalah, digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis,
dan berfokus pada klien. Langkah-langkah dari asuhan kebidanan yaitu :
Tanggal : ....................
Jam : ....................
A. Data Subyektif
1) Alasan Datang
2) Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada saat
hamil.
3) Identitas
b. Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas
sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel
telur pada wanita usia reproduksi (20-35 tahun) (Ari S,2009:99)
4) Data kebidanan
1. Kehamilan
2. Persalinan
3. Nifas
d. Riwayat KB
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan
gerakan janin (gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan pada
usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi
yang didapat.
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
6) Data Kesehatan
a. Data kesehatan sekarang
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis atau
sebaliknya. Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila
tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu. Misalnya, anemia,
diabetes melitus, HIV/AIDS, dll.
Di dalam keluarga apakah ada yang kembar atau memiliki anak yang
kembar.
Untuk mengetahui sebelum dan selama hamil apa yang telah dilakukan
sehari-hari. Misalnya memenuhi nutrisi (berapa kali dalam sehari,
porsinya, jenis makanan yang dikonsumsi, apakah ada keluhan dalam
makan, minumnya berapa gelas selama sehari), eliminasi (dalam BAK dan
BAB berapa kali dalam sehari, apakah ada keluhan atau tidak), istirahat
(tidur siang dan tidur malam berapa jam, ada keluhan atau tidak), aktivitas
yang dilakukan selama dan sebelum hamil seperti apa, dan sebagainya.
8) Data Psikologis
9) Data Psikososial
Untuk mengetahui bagaimana respon dari lingkungan sekitar misalnya
bagaimana respon suami terhadap kehamilan istri, rencana melahirkan
dimana.
b. Spiritual : agama apakah yang dianut oleh ibu, apabila beragama Islam
sholat 5 waktu atau tidak, sering datang ke pengajian atau tidak.
Begitu juga dengan agama lain, beribadahnya rajin atau tidak.
B. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum.
2. Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen
10. Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2) Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
6. Mulut & gigi : bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi.
3) Data Penunjang
a. Pemeriksaan panggul
Dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul dalam ibu dan
kemungkinan jalan lahir dapat dilewati oleh janin.
Ukuran panggul luar :
1. Distansia spinarum : 23 – 26 cm
2. Distansia kristarum : 26 – 29 cm
3. Lingkar panggul : 80 – 90 cm
4. Conjugata eksterna : 18 – 20 cm
b. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keadaan hemoglobin ibu
dalam darah dan apakah ada anemia.Kadar Hb ibu hamil normal yaitu
11 gr / dl.
c. Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein dalam
urine. Adanya protein dalam urine, menunjukkan ibu mengalami
preeklamsia.
d. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis kehamilan
normal.
2. Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini, dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang dikumpulkan akan diinterpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik. Istilah masalah dan diagnosis
digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan, seperti diagnosis,
tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan ke dalam rencana asuhan
terhadap klien.Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengarahan.Masalah ini sering menyertai
diagnosis.Sebagai contoh, diperoleh diagnosis kemungkinan wanita hamil dan
masalah yang brhubungan dengan diagnosis ini adalah wanita tersebut tidak
menginginkan kehamilannya. (Saminem, 2009)
3. Langkah III : Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini, mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antiipasi.Jika memungkinkan, dilakukan pencegahan.Sambil
mngamati kondisi klien, bidan diharapkan dapat bersiap jika diagosis atau
masalah potensial benar-bnar terjadi. Langkah ini menentukan cara bidan
melakukan asuhan yang aman. Contohnya, seorang wanita dengan pembesaran
uterus yang berlebihan.Bidan harus mempertimbangkan kemungkinn penyeab
pembesaran yang berlebihan tersebut, misalnya polihidramnion, masa kehamilan,
atau kehamilan kembar.Bidan harus mengantisipasi, melakukan perencanaan
untuk mengatasinya, dan bersiap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi
perdarahan pasca partum yang disebabkan oleh atoniauteri akibat pembesaran
uterus yang berlebihan. (Saminem,2009)
4. Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan yang Membutuhkan Penanganan
Segera (antisipasi)
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan atau konsultasi atau
penanganan bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi klien. Langkah IV mencerminkan kesinambungan proses manajemen
kebidanan. Data baru mungkin saja dikumpulkan dan di evaluasi. Beberapa data
mungkin mengidentifikasi situasi gawat dan bidan harus segera bertindak untuk
keselamatan ibu dan bayi. (Saminem,2009)
5. Langkah V : Merencanakan Perencanaan yang Menyeluruh
Pada langkah ini, direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan lanjutan manajemen terhadap
diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah
ini, informasi atau data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. (Saminem,2009)
6. Langkah VI : Pelaksanaan Perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang diuraikan pada langkah
kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini dapat dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan, dan sebagian lagi oleh
klien atau anggota tim kesehatan lain. Manajemen yang efisien akan menghemat
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien. (Saminem,2009)
7. Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini, dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan yang diidentifikasi dalam masalah dan
diagnosis. Langkah proses manajemen pada umumnya merupakan pengkajian
yang memperjelas proses pemikiran dan mempengaruhi tindakan serta orientasi
proses klinis. (Saminem,2009)
1. STANDAR I: Pengkajian.
a. Pernyataan Standar.
mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Kriteria Pengkajian.
1) Data tepat, akurat dan lengkap.
2) Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa: biodata, keluhan utama, riwayat
obstetri, riwayat kesehatan, dan latar belakang sosial budaya).
A. Data Subyektif
1. Alasan Datang
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada saat
hamil.
3. Identitas
a. Nama suami/istri : memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan (Marjati dkk,2010;87)
b. Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas
sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel
telur pada wanita usia reproduksi (20-35 tahun) (Ari S,2009:99)
c. Agama : mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin
d. Suku/bangsa : mengetahui kebangsaan klien agar mudah dalam
berkomunikasi saat memberikan asuhan
1. Data kebidanan
a. Riwayat menstruasi : anamnese haid memberikan kesan tentang
faal alat reproduksi / kandungan, meliputi hal – hal seperti umur
menarche, lamanya menstruasi, siklus haid ( lebih awal atau lebih
lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah, HPHT, keluhan
saat haid.
b. Status perkawinan : mengetahui sudah menikah atau belum,
apabila sudah menikah sudah berapa lama menikahnya, awal menikah
pada usia berapa.
c. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
1.Kehamilan
2. Persalinan
3. Nifas
d.Riwayat KB
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan
gerakan janin (gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan pada
usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi
yang didapat.
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
6. Data Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis atau
sebaliknya. Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila
tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibuMisalnya, anemia, diabetes
melitus, HIV/AIDS, dll.
Untuk mengetahui sebelum dan selama hamil apa yang telah dilakukan
sehari-hari. Misalnya memenuhi nutrisi (berapa kali dalam sehari,
porsinya, jenis makanan yang dikonsumsi, apakah ada keluhan dalam
makan, minumnya berapa gelas selama sehari), eliminasi (dalam BAK dan
BAB berapa kali dalam sehari, apakah ada keluhan atau tidak), istirahat
(tidur siang dan tidur malam berapa jam, ada keluhan atau tidak), aktivitas
yang dilakukan selama dan sebelum hamil seperti apa, dan sebagainya.
8. Data Psikologis
9. Data Psikososial
e. Spiritual : agama apakah yang dianut oleh ibu, apabila beragama Islam
sholat 5 waktu atau tidak, sering datang ke pengajian atau tidak.
Begitu juga dengan agama lain, beribadahnya rajin atau tidak.
B. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
1. Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah
rontok/tidak
2. Muka : muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia,
perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
3. Mata : konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera
icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
4. Hidung : simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
5. Telinga : bersih atau tidak, adakah serumen yang terdapat pada
telinga.
6. Mulut & gigi : bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
7. Leher : adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak.
8. Dada : bagaimana denyut jantungnya, apakah berdenyut dengan
teratur atau tidak.
9. Payudara : bagaimana kebersihannya, terlihat hiperpigmentasi
pada areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui.
10. Perut : besar perutnya sesuai dengan usia kehamilan atau tidak,
bentuk perut vertikal atau horisontal, adakah bekas operasi, adakah
striae atau linea.
11. Genetalia : bersih/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
12. Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga preeklampsi dan diabetes
melitus, varises tidak, kaki sama panjang/tidak memengaruhi
jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
b. Palpasi
1. Leopold I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan
menentukan bagian janin yang berada di fundus uteri. (Yuni
Kusmiyati dkk, 2008)
2. Leopold II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau
melintang, mengetahui bagian janin yang berada disebelah kiri dan
kanan uterus (menentukan letak punggung janin). (Yuni Kusmiyati
dkk, 2008)
3. Leopold III : untuk menentukan bagian tubuh janin yang
terletak di bagian bawah uterus dan mengetahui apakah bagian
tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah masuk ke
PAP atau belum. (Yuni Kusmiyati dkk, 2008)
4. Leopold IV : untuk memastikan apakah bagian terendah janin
sudah benar-benar masuk ke PAP atau belum, menentukan
seberapa jauh bagian terbawah janin masuk dalam PAP. (Yuni
Kusmiyati dkk, 2008)
c. Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
d. Auskultasi
1.Dada : adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya
asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
2.DJJ : (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
3.Punctum maksimum : DJJ yang terdengar paling jelas.
e. Perkusi
1. Reflek patella : reflek patella negatif menandakan ibu
kekurangan vitamin B1
C. Data Penunjang
1. Pemeriksaan panggul
Dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul dalam ibu dan
kemungkinan jalan lahir dapat dilewati oleh janin.
Ukuran panggul luar :
b. Distansia spinarum : 23 – 26 cm
c. Distansia kristarum : 26 – 29 cm
d. Lingkar panggul : 80 – 90 cm
e. Conjugata eksterna : 18 – 20 cm
f. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan keadaan
hemoglobin ibu dalam darah dan apakah ada anemia.Kadar Hb
ibu hamil normal yaitu 11 gr / dl.
g. Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya protein
dalam urine. Adanya protein dalam urine, menunjukkan ibu
mengalami preeklamsia.
h. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis
kehamilan normal.
2. STANDAR II: Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan.
a. Pernyataan Standar.
menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikan secara akurat
dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria Perencanaan.
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien,
tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif.
2) Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien/keluarga.
4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk
klien.
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya serta
fasilitas yang ada.
4. STANDAR IV: Implementasi.
a. Pernyataan Standar.
melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi, dan
rujukan.
b. Kriteria Implementasi.
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-
kultural.
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau
keluarganya (inform consent).
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
4) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
5) Menjaga privacy klien/pasien.
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.
7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan.
8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
9) Melakukan tindakan sesuai standar.
10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
5. STANDAR V: Evaluasi.
a. Pernyataan Standar.
melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria Evaluasi.
1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien.
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan atau keluarga.
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.
6. STANDAR VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan.
a. Pernyataan Standar.
melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
b. Model dokumentasi
Metode pendokumentasian yaitu dengan menggunakan metode SOAP. Semua
metode dokumentasi memiliki kesamaan dalam pengkajiannya, tetapi dari semua
metode tersebut yang dipakai dalam pendokumentasian asuhan kebidanan pada
saat ini, yaitu memakai metode SOAP.
SOAP merupakan urutan-urutan yang dapat membantu bidan
mengorganisasikan pikiran dalam pemberian asuhan yang bersifat komprehensif.
a) Pengertian SOAP
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap dan bermanfaat
bagi bidan atau pemberian asuhan yang lain mulai dari data subjektif, data
objektif, analisa dan penatalaksanaan.
b) Tujuan catatan SOAP
1. Menciptakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan
2. Memungkinkan berbagai informasi antara pemberian asuhan
3. Memfasilitasi asuhan yang berkesinambungan
4. Mengevaluasi asuhan yang diberikan
5. Memberikan data untuk riset,catatan nasional dan statistic,mortalitas
dan morbiditas
c) Manfaat catatan SOAP
1. Sebagai kemajuan informasi yang sistematis dan mengorganisir pertemuan
data kesimpulan mbidan menjadi rencana asuhan.
2. Penyaringan intisari dari proses pelaksanaan untuk penyediaan dokumentasi
asuhan.
d) Tahap-tahap SOAP
S : Subyektif data
Adalah data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan
klien kepada bidan (ekspresi verbal dari pasien ).
O : Obyektif data
Adalah data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan (
pengamatan pada pasien meliputi tingkah laku dan hasil dari pemeriksaan
fisik dan penunjang ).
A : Analisa
Mengatakan masalah atau diagnosa dan kebutuhan yang terjadi atas
dasar subyektif dan obyektif (kesimpulan yang di dapat dari kondisi pasien
meliputi data dasar obyektif dan subyektif yang selanjutnya ditulis dalam
format diagnosa kebidanan)
P : Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sesuai dengan masalah dan diagnosa (mengacu
kepada permasalahanya) dan evaluasi sesuai hasil yang telah dilakukan
BAB III
TINJAUAN KASUS
No.RM :517173
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. D
Umur : 33 tahun Umur : 34 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Singkar I 1/5 Wareng,Wonosari
B. Data Kebidanan
1. Alasan datang
Ibu mengeluh kehamilanya sudah melebihi HPL( Post Date)
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun.
b. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut per hari.
c. Lamanya : 6 hari.
d. Siklus : teratur
e. Warna : merah kecoklatan
4. Status Perkawinan
a. Kawin/tidak kawin : kawin.
b. Usia kawin : 22 tahun.
c. Lama menikah : 6 tahun.
d. Pernikahan : pertama
5. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
n Kehamilan Persalinan
o Hamil ke UK Komplikasi Penolong jenis komplikasi
1. G1P0A0 39 Tidak ada Bidan Normal Tidak ada
n Nifas BBL
o Laktasi Komplikasi JK BB Lahir Usia sekarang
1. ASI Ekslusif Tidak ada L 2700 gram 7 tahun
a. Nutrisi
1) Frekuensi makan
Sebelum hamil : 3 kali sehari.
Selama hamil : 3-4 kali sehari.
2) Porsi makan
Sebelum hamil : 1 piring per hari.
Selama hamil : 1 piring per hari.
3) Jenis makanan
Sebelum hamil : nasi, sayur, lauk, terkadang buah.
Selama hamil :nasi, sayur, lauk, buah.
4) Keluhan makan
Sebelum hamil : tidak ada keluhan.
Selama hamil : awal kehamilan mual dan muntah.
5) Pantangan makan
Sebelum hamil : tidak ada.
Selama hamil : tidak ada.
6) Minum dalam sehari
Sebelum hamil : 7-8 gelas per hari.
Selama hamil : 8- 10 gelas per hari.
7) Suplemen
Sebelum hamil : tidak ada.
Selama hamil : tablet Fe dan licocalk
8) Jamu
Sebelum hamil : tidak mengonsumsi jamu.
Selama hamil : tidak mengonsumsi jamu.
9) Merokok
Sebelum hamil : tidak merokok.
Selama hamil : tidak merokok.
10) Alkohol
Sebelum hamil : tidak mengonsumsi alkohol.
Selama hamil : tidak mengonsumsi alkohol.
b. Eliminasi
1) Frekuensi BAK
Sebelum hamil : ±4 kali sehari.
Selama hamil :± 8 kali sehari.
Keluhan : tidak ada.
2) Frekuensi BAB
Sebelum hamil : 1 kali sehari.
Selama hamil : 1 kali sehari.
Keluhan : tidak ada
3) Pola tidur
Tidur siang
Sebelum hamil : 1 jam sehari.
Selama hamil : 2 jam sehari.
Tidur malam
Sebelum hamil : 8 jam sehari.
Selama hamil : 8-9 jam sehari.
Keluhan : tidak ada
c. Aktivitas
Sebelum hamil : ibu rumah tangga
Selama hamil : ibu rumah tangga
d. Pola seksual
Selama hamil : sebulan sekali melakukan hubungan seksual
dan tidak ada keluhan.
e. Personal Hygiene
1) Mandi
Sebelum hamil : 2 kali sehari.
Selama hamil : 2 kali sehari.
2) Keramas
Sebelum hamil : 3 kali seminggu.
Selama hamil : 3 kali seminggu.
3) Sikat gigi
Sebelum hamil : 2 kali sehari.
Selama hamil : 2 kali sehari.
4) Ganti pakaian
Sebelum hamil : 2 kali sehari.
Selama hamil : 2kali sehari.
5) Ganti pakaian dalam
Sebelum hamil : 2 kali sehari.
Selama hamil : 3 kali sehari.
10. Data psikologis
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini karena merupakan
kehamilan yang kedua dan kehamilan yang di inginkan, pemeriksaan kehamilan
selalu di antar oleh suami.Ibu mengatakan dirinya dan suaminya tidak menginginkan
jenis kelamin tertentu yang terpenting adalah anaknya sehat.Ibu juga tidak memiliki
kekhawatiran khusus, ibu juga sudah menikmati kehamilannya sekarang.
11. Data psikososial
Suami merasa senang dan terbukti dengan suaminya mendukung kehamilan
istrinya karena setiap pemeriksaan kehamilan istrinya selalu mengantarnya. Ibu
mengatakan berencana melahirkan di BPM, menggunakan transportasi motor pribadi,
dengan pendamping suami dan keluarga. Ibu juga sudah merencanakan untuk bayinya
bahwa akan menyusui dengan ASI Eksklusif 6 bulan dilanjut sampai bayi umur 2
tahun.
12. Data sosial budaya
Hubungan dengan keluarga/lingkungan baik dan masih terdapat budaya mitoni
dan bancaan.
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik.
b. Kesadaran : Compos Mentis.
c. Keadaan emosional : Stabil.
d. Tinggi badan : 159 cm
e. Berat badan : 62 kg
f. LILA : 25 cm
g. Vital sign
Tekanan darah : 120/78 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,6ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut : tidak ada ketombe, tidak mudah patah, tidak rontok,
berwarna hitam
Muka : tidak pucat, tidak ada cloasmagravidarum, tidak
oedema
Mata : simetris, pupil tidak juling, konjungtiva berwarna
merah muda, seklera berwarna putih
Hidung : tidak ada secret, tidak ada polip
Telinga : simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
Mulut : bibir lembab tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis,
tidak ada pembengkakan gusi, tidak ada caries gigi
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
c. Dada : payudara simetris, tidak ada retraksi atau tarikan
dinding dada, areola hyperpigmentasi, puting susu
menonjol, tidak ada benjolanpada payudara,
colostrum belum keluar
d. Abdomen
1) Inspeksi : bentuk perut memanjang, tidak ada bekan luka
operasi, tidak terdapat strie, terdapat linea nigra
2) Palpasi : Leoplod I : Pada fundus teraba bagian bulat, lunak
tidak melenting seperti bokong
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Memberikan KIE tanda-tanda persalinan,pemeriksaan USG dan konseling dengan
spOG tentang tindakan segera yang akan dilakukan
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinya dalam
keadaan normal, meliputi TD : 120/78 mmHg, N : 85 x/menit, RR : 22 x/menit, S
: 36,6OC, kepala bayi berada di bawah dan kepala bayi sudah masuk pintu atas
panggul, DJJ normal 132 x/menit
Ibu mengetahui hasil pemriksaan bahwa dirinya dan janinnya dalam keadaan
normal
2. Memberikan KIE mengenai gizi simbang supaya nurtrisi ibu dan janin dapat
tercukupi contohnya untuk meningkatkan zat besi dalam tubuh ibu dapat
mengonsumsi bayam
Ibu paham dan mampu menyebutkan ukang contoh makanannya
3. Memberikan KIE tentang tanda-tanda persalinan. Keluar lendir campur darah
perut kenceng-kenceng dan terasa mulas
Ibu paham dan mampu menjelaskan kembali tentang tanda-tanda persalinan.
4. Konsultasi dengan dokter spOG untuk melakukan tindakan SC
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian yang menjelaskan hubungan antara tinjauan teori dengan
kasus yang ditemukan selama melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil. Sehingga setelah
dilakukan asuhan tersebut dapat diketahui adakah kesenjangan dengan teori kesehatan. Selain
itu, juga dapat dilakukan pemecahan masalah guna meningkatkan asuhan kebidanan. Pada
bab ini penulis menyajikan pembahasan yang diterapkan pada Ny. S 33 tahun G2P1A0 hamil
40+1 minggu dengan pemeriksaan janin tunggal, hidup,presentasi kepala, punggung kanan, di
Poli Kandungan RSUD Wonosari
2. Data Objektif
Pada pengkajian data objektif pemeriksaan Antenatal Care (ANC) yang telah
dilakukan yaitu meliputi keadaan umum baik, tinggi badan 159 cm, berat badan 62
kg, LILA 25 cm, tekanan darah 120/78 mmHg, nadi 85 x/menit, pernafasan 22
x/menit, suhu36,6ºC, memberikan tablet zat besi, memberikan pendidikan kesehatan/
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang tanda-tanda persalinan. Pada
pemeriksaan leopold, bagian atas teraba bulat lunak, tidak melenting; bagian bawah
teraba keras, melenting; bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang seperti ada
tahanan; bagian kiri teraba bagian-bagian kecil; dan denyut jantung janin (DJJ) 132
kali/menit. Secara keseluruhan hasil pengkajian objektif yang telah penulis lakukan,
diketahui bahwa dari hasil pemeriksaan TFU Ny.N adalah 29 cm.
Berdasarkan pengkajian kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori
dengan kasus karena dari hasil pengkajian antara tinjauan kasus dan tinjauan teori
tidak sesuai.
3. Diagnosa Kebidanan
a) Diagnosa
Berdasarkan data subyektif meliputi identitas Ny.S 33 tahun G2P1A0 hamil
40+1 minggu dan data obyektif meliputi pemeriksaan tinggi badan 159 cm, berat
badan 62 kg, LILA 25 cm, tekanan darah 120/78 mmHg, nadi 85 x/menit,
pernafasan 22x/menit, suhu36,6ºC. Pada pemeriksaan leopold, bagian atas teraba
bulat lunak, tidak melenting; bagian bawah teraba keras, melenting; bagian kanan
perut ibu teraba keras, memanjang seperti ada tahanan; bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil. Berdasarkan hasil pemeriksaanterkumpul diagnosa yang dapat
ditegakkan pada kasus ini adalah Ny.S 33 tahun G2P1A0 hamil 40+1 minggu, dengan
pemeriksaan janin tunggal,hidup,presentasi kepala, punggung kanan
b) Kebutuhan
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif , Ny.S membutuhkan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang tanda-tanda persalinan, dan
pemberian tablet Fe serta Kalk.
4. Pelaksanaan
Pada kasus Ny. S 33 tahun G2P1A0 hamil 40+1 minggu telah diberikan pendidikan
kesehatan tentang tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya TM III. Pendidikan
kesehatan yang diberikan pada Ny. S bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai kehamilannya. Tahap ini sudah sesuai dengan teori sehingga hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
5. Evaluasi
Pada kasus ini Ny.S 33 tahun G2P1A0 hamil 40+1 minggu telah memahami dan
mampu menjelaskan kembali tentang pendidikan kesehatan yang telah diberikan tentang
tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya TM III.Tahap ini sudah sesuai dengan teori
sehingga hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan,ketrampilan dan sikap dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil normal secara komprehensif.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara
optimal.
3. Mahasiswa mampu menentukan data subjektif dan objektif dalam hasil pemeriksaan.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan
sesuai hasil pengkajian
5. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan kehamilan sesuai
kondisi ibu hamil.
6. Mahasiswa mampu mengevaluasi penatalaksanaan asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan.
B. Saran
1. Bagi Klien
Agar asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis lebih efektif dan tingkat
keberhasilannya optimal maka perlu adanya sikap kooperatif dari klien.
2. Bagi mahasiswa
- Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil
secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama perkuliahan
berlangsung untuk menerapkan deteksi terhadap kehamilan
- Sebaiknya mahasiswa tidak hanya melakukan pemeriksaan tanda tanda
vital,tetapi juga melakukan pemeriksaan fisik yang meneyeluruh mulai dari
tubuh bagian atas hingga ekstermitas bagian bawah
3. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga
meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi.
4. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan continue kepada
mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
DAFTAR PUSTAKA