A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG ILMU
HEMATOLOGI
BAB I PENDAHULUAN
masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyakit infeksi, penyakit degeneratif
dan masalah gizi. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar
karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum
teratasi, salah satunya adalah anemia. Anemia masih merupakan masalah pada
wanita sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor
lain seperti infeksi, cacingan dan penyakit kronis. Dari semua golongan umur, remaja
putri mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia karena terjadi peningkatan
kebutuhan serta adanya menstruasi. Selain pada remaja putri kelompok yang rawan
Anemia sangat berbahaya bagi yang sedang hamil. Penyakit anemia sering
menyerang pada masa kehamilan. Sebab pada saat hamil, kebutuhan ibu terhadap
unsur-unsur makanan semakin banyak seperti zat besi, asam folat dan protein. Jika
kebutuhan ini tidak tercukupi, ibu akan mengalami anemia. Anemia yang lazim
dialami ibu hamil adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan jika ibu
pembentukan sel darah merah sehingga unsur zat besi dalam darah berkurang
(Kurnia, 2009).
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadi gangguan pada kehamilan (abortus, partus immature atau prematur),
gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan gangguan masa
nifas (sub involusi rahim, infeksi dan stress, kurang produksi asi), dan gangguan
pada janin (abortus, dismatur, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dll). (Rukiyah,
2009)
kehamilan. Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar
Salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian itu adalah
kekurangan Fe, persalinan risiko kematian maternal, prematuritas, BBLR, dan post
partum lebih sering di jumpai pada wanita yang kekurangan Fe. Kebutuhan zat besi
pada ibu hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya, pada trimester I naik dari
0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan akan zat besi sangat
meningkat kenaikannya. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II dan
III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup
baik kualitasnya dan bioavailabilitas zat besi tinggi, namun zat besi juga harus
disuplai dari sumber lain agar dapat cukup memenuhi kebutuhan tubuhnya.
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18-30% dan hemoglobin sekitar 19%, bila
hemoglobin ibu sebelum sekitar 11% maka fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5
3
sampai 10%. Akan tetapi dalam kenyataan tidak semua ibu hamil yang mendapatkan
tablet Fe secara rutin, hal ini biasanya disebabkan karena faktor ketidaktahuan
tablet Fe juga mengakibatkan ibu tidak mengkonsumsi Fe secara rutin. Dampak yang
diakibatkan minum tablet Fe secara tidak teratur penyerapan atau respon tubuh
terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan kadar
Faktor lain yang menyebabkan berkurangan zat besi dalam darah ibu hamil
karena tidak mengkomsumsi cukup makanan yang mengandung zat besi. Misalnya
karena ibu mengalami emesis. sehingga sulit makan secara normal. Selain itu, sedikit
berhubungan dengan anemia adalah adanya infeksi penyakit bakteri, parasit, usus
seperti cacing tambang, malaria. Faktor sosial ekonomi yang rendah juga memiliki
peranan penting kaitannya dengan asupan gizi ibu selama hamil ( Lamadhah, 2008 ).
Untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi selama hamil, ibu harus
mengkonsumsi tablet Fe sekitar 45-50 mg sehari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari
makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging berwarna merah, hati, kuning telur,
sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti, dan sereal. Ibu hamil yang
menunjukkan gejala anemia biasanya akan diberikan suplemen zat besi berupa tablet
sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi (Fe) terhadap kejadian anemia pada
Zat besi (Fe) merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh,
hemoglobin. Zat besi (Fe) yang terdapat dalam semua sel tubuh
tubuh (Achmat,1996).
zat besi, sehingga tidak bisa memberikan cadangan zat besi kepada
bayinya dalam jumlah yang cukup pada beberapa bulan pertama. Pada
sulit buang air besar (Depkes RI, 1999). Selain itu setelah
mengkonsumsi tablet Fe feaces akan menjadi hitam, namun hal ini tidak
membahayakan
darah merah (hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai
jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistim
pertahanan tubuh.
800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 2025 mg zat besi perhari. Selama
zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040
mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan
kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar
70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi
darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen
dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah
darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg
per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.
tahap. Awalnya terjadi penurunan simpanan zat besi, bila tidak dipenuhi
7
masukan zat besi lama kelamaan timbul gejala anemia serta penurunan
anak balita 11 gr%, anak usia sekolah 12 gr%, wanita dewasa 12 gr%,
terlihat dari kulit dan konjogtiva yang pucat, tubuh yang lemah, nafas
oleh banyak variabel seperti ketebalan kulit dan pigmentasi tidak dapat
ini terbentuk dari hemoglobin yang berasal dari zat besi. Warna darah akan
Dengan kata lain, jika sel darah merah kurang berarti oksigen di
darah merah ini diproduksi di sumsum tulang belakang. Di saat inilah ibu
hamil sangat membutuhkan zat besi sebagai pembentuk sel darah darah
merah (hemoglobin).
Termasuk jantung, otak, dan syaraf ibu hamil dan si janin yang
dikandungnya.
makanan yang dimakan ibu hamil. Jika darah menurun kualitasnya maka
distribusi air dan nutrisi pasti akan sangat terganggu. Maka proses
gagal.
sehari. Saat meminum suplemen zat besi, kadang timbul mual, nyeri
9
yang memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging
lebih banyak dari bayam. Selain itu Spirulina juga dilengkapi vitamin
Terbuat dari tumbuhan alga / ganggang biru yang sudah diakui sebagai
C. HEMOGLOBIN
1. Pengertian Hemoglobin
menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh
hemoglobin.
mengandung besi dalam sel darah merah mamalia dan hewan lainnya.
2. Fungsi Hemoglobin
1988).
3. Jenis-jenis Hemoglobin
ke dua puluh usia kehamilan. Pada bayi Hb F dan sebelum usia 2 tahun
4. Sintesis Hemoglobin
pertukaran gas ini, sel darah merah mengandung protein khusus, yaitu
65% hemoglobin disintesis dalam eritroblas dan tiga puluh lima persen
yang diransang oleh eritro protein dan dihambat oleh hacm. Akhirnya
5. Stuktur Hemoglobin
dengan porifin yang menahan satu atom besi. Atom besi ini merupakan
mengandung heme dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling
banyak dipelajari.
4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua sub unit mirip
secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat
D. Pengetahuan
Menurut Wahyudi, pengetahuan harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja agar
Pengetahuan merupakan hasil dari suatu usaha untuk tahu dan ini terjadi setelah
harus tahu terlebih dahulu atau seseorang harus memiliki pengetahuan terlebih
dahulu. Penerimaan perilaku baru didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting), dan sebaliknya
apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran maka tidak akan
berlangsung lama.
1) Tahu (know)
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
2) Memahami (comprehension)
Suatu kemauan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah faham
terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan atau meringkas sesuatu,
dipelajarinya.
3) Aplikasi (aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi
sebenarnya atau menafsirkan suatu bahan sudah dipelajari kedalam situasi baru
4) Analisis (analysis)
komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada
5) Sintetis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
E. Sikap (attitude)
1) Pengertian Sikap
Sikap adalah cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Sikap merupakan suatu
perbuatan atau tingkah laku sebagai reaksi (respons) terhadap suatu stimulus, yang
disertai dengan pendirian dan perasaan. Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda-
beda terhadap suatu perangsang. Ini disebabkan oleh berbagai faktor yang ada pada
pengetahuan, intensitas perasaan dan juga situasi lingkungan. Demikian pula sikap
pada diri seseorang terhadap sesuatu perangsang yang sama mungkin juga tidak
selalu sama. Bagaimana sikap kita terhadap berbagai hal di dalam hidup kita, adalah
untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa
cara tertemu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respon.
2) Komponen Sikap
Ketika komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan
berfikir dan berusaha supaya diri dan keluarganya terhindar dari penyakit. Dalam
berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga seseorang berniat
3) Tingkatan Sikap
Ada beberapa kategori atau tingkatan sikap. Kategori ini dimulai dari tingkat
datang dari luar. Dalam tingkatan ini termasuk kesadaran, keinginan untuk
(2) Responding (merespon) atau jawaban yakni reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi
perasaan, kepuasaan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya.
(3) Valuing (penilaian). Berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala
kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai
(4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi,
termasuk hubungan nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang
telah diikutinya, yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai,
(5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki seseorang, yang dipengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.
17
Suatu sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Disamping juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain. Praktek
1) Persepsi
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
2) Respon terpimpin
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
3) Mekanisme
Apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau
sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka seseorang sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4) Adopsi
Adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya
tersebut.
1) Faktor Internal
(1) Pendidikan
akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
(2) Pekerjaan
(3) Umur
2) Faktor Eksternal
atau kelompok.
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
rendah.
Ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi
(Fe) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Desa Cilangkap Kabupaten
C. Variabel Penelitian
Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan
perilaku konsumsi tablet zat besi (fe). Variabel dependen (terikat) adalah
D. Definisi Operasional
Tabel 5.1
Definisi Operasional
E. Instrument Penelitian
mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku konsumsi tablet zat besi (Fe) terhadap
F. Subyek Penelitian
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Desa Cilangkap
Kabupaten Tasikmalaya.
2) Sampel
Tabel 6.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
NO PEKERJAAN I II III IV V
1 Survey sampling
2 Studi literatur
persiapan sampel
3
penelitian
persiapan alat
4 dan bahan
penelitian
Analisis dan
5
pengujian sampel
6 Analisa data
Penyusunan
7
laporan
22
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yane Liswanti, MKM
b. Golongan Pangkat dan NIDN : Penata muda/III a dan 0427018101
c. Jabatan Fungsional :-
d. Jabatan Struktural :-
e. Prodi : Analis Kesehatan
f. Perguruan Tinggi :STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya
g. Bidang Keahlian : Hematologi
h. Waktu Untuk Penelitian ini : 4 jam / hari
2. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar :-
b. Golongan Pangkat dan NIDN :-
c. Jabatan Fungsional :-
d. Jabatan Struktural :-
e. Prodi :-
f. Perguruan Tinggi :-
g. Bidang Keahlian :-
h. Waktu Untuk Penelitian ini :-
23
DAFTAR PUSTAKA
Almatseir, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Azwar. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Jakarta : Pustaka Belajar; 2007.
Lamandha. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Melahirkan. Diva press. Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta; 2007.
Tarwoto. 2007. Buku saku anemia pada ibu hamil konsep dan penatalaksanaan. TIM.
Jakarta
Wawan A, Dewi M. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika; 2010.