Disusun oleh:
Putri Wahyu Ningsih 14711122
Pembimbing:
dr Raditsya Mada Gautama, M, Sc. Sp. An
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
Levobupivacaine for Labour Analgesia
Abstrak
Latar belakang: Kombinasi spinal-epidural anastesi telah menjadi teknik yang lebih
untuk anastesi persalinan karena menggabungkan keuntungan dari spinal anastesi dan
fleksibilitas epidural kateter. Studi dilakukan dengan tujuan utama untuk
membandingkan levobupivacaine dan ropivacaine dengan fentanyl dalam hal onset
dan durasi blok sensorik dan untuk mengetahui pengaruh bagi ibu dan janin.
Hasil: Onset analgesia didapatkan lebih cepat pada grup A (4.72 ± 0.54 min)
dibandingkan dengan grup B (5.58 ± 0.49 min). Durasi analgesia juga lebih panjang
pada grup A (117.00 ± 11.86 min) dibandingkan dengan grup B (90.17 ± 8.85 min).
Pasien tetap memiliki hemodinamik yang stabil dan efek samping, dan komplikasi
yang sebanding pada kedua kelompok.
PENDAHULUAN
Nyeri persalinan dapat dianggap sebagai sakit yang paling parah. Hasil dalam
respon stres pada ibu dan berbagai gangguan persalinan seperti ibu hipertensi,
distosia, dan meconium. Oleh karena itu, menyediakan anastesi persalinan yang
efektif dapat menjadikan manfaat tidak hanya ibu tapi kepada neonates juga.
Berbagai metode dapat digunakan untuk anastesi persalinan tetapi teknik
gabungan spinal-epidural (CSE) meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun
terakhir, karena komponen intrathecal menyediakan onset anastesi yang cepat dan
komponen epidural menyediakan fleksibilitas durasi anastesi yang tidak terbatas.
Keuntungan dari kedua teknik spinal dan epidural digabung dalam teknik CSE tanpa
banyak peningkatan insiden komplikasi.
Berbagai anestesi lokal dapat digunakan baik tunggal atau kombinasi dengan
opioid dalam teknik ini. Bupivacaine paling sering digunakan tetapi kekhawatiran
tentang toksisitas jantung dan intensitas blok motorik yang telah menyebabkan
pengembangan obat-obatan baru seperti levobupivacaine dan ropivacaine.
Penambahan opioid memiliki efek sinergis dengan bertindak secara langsung pada
reseptor opioid di sumsum tulang belakang dan membantu mengurangi dosis anestesi
lokal yang diperlukan sehingga mengurangi toksisitasnya.Berbagai opioid yang telah
digunakan untuk anastesi persalinan termasuk morfin, meperidine, sufentanil dan
fentanyl. Fentanyl memiliki keuntungan biaya rendah, onset cepat, dan durasi relatif
lama tanpa blokade motorik yang signifikan. Namun, penambahan opioid dapat
dikaitkan dengan timbulnya gatal, mual dan muntah, janin bradikardia, retensi urin,
dan ibu yang mengalami depresi pernapasan.
Setelah persetujuan dari komite etik rumah sakit dan mendapatkan persetujuan
tulis, 60 full-term primigravida dari Amerika Society of Anesthesiologists (ASA) kelas
I dan II dengan kehamilan tunggal dan presentasi vertex dalam fase aktif persalinan
(dilatasi serviks > 3 cm) yang dialokasikan secara acak ke dalam dua kelompok
dengan jumlah masing-masing 30 pasien.
Efek samping dan komplikasi dinilai dan didokumentasikan. Hasil obsteri dan
skor apgar dicatat pada 1, 5, dan 10 menit. Skor kepuasan pasien tercatat pada
kunjungan follow-up setelah 24 jam dengan skala; 5. Luar biasa 4. Sangat baik 3.
Baik 2. Cukup dan 1. Buruk
DISKUSI
Rerata onset anastesi pada grup A adalah 4.72 ± 0.54 menit dan pada grup B
5.58 ± 0.49 menit. Onset blok sensorik pada grup A didapatkan lebih cepat
dibandingkan dengan grup B. Mehta et al ., dalam studi mereka membandingkan
levobupivacaine dan ropivacaine 15 mg intrathecal, menunjukkan rerata blok
sensorik blok 4.38 ± 1.53 menit untuk levobupivacaine dan 5,45 ± 1.00 menit untuk
ropivacaine. Hasil dari studi kami, rerata onset anastesia sesuai dengan penelitian
tersebut.
Durasi analgesia pada kelompok A dan B adalah 117,00 + 11,86 dan 90,17 +
8,85 menit masing-masing. Kim et al., [14] dalam studi mereka pada 60 ibu
melahirkan, membandingkan 3mg ropivacaine dan levobupivacaine dicampur dengan
20 μg fentanyl sebagai bagian dari teknik CSE, menunjukkan bahwa ropivacaine
intratekal memberikan analgesia yang lebih pendek (87 ± 41 menit) dibandingkan
untuk levobupivacaine intratekal (122 ± 56 menit).
Dalam penelitian kami, skor Apgar dicatat pada 1, 5 dan 10 menit. Satu bayi
di grup A dan dua bayi di grup B pada studi kami memiliki skor Apgar 7 pada 1
menit, dan tidak ada bayi yang memiliki skor Apgar < 8 pada 5 menit dan 10 min
pada kedua kelompok. P > 0,05 tidak signifikan secara statistik. Bayi yang memiliki
skor Apgar 7 pada 1 menit pada kedua kelompok dilakukan resusitasi dengan suction
dan oksigenasi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Purdie dan McGrady,
untuk membandingkan pemberian epidural bolus 0,1% ropivacaine dan 0,1%
levobupivacaine % 0.0002 fentanyl untuk anastesi selama persalinan, telah ditemukan
bahwa rerata skor Apgar pada 1 min adalah 9 pada kedua kelompok.
Ada beberapa keterbatasan dalam studi ini. Pertama, pH darah tali pusat
adalah retrospektif objektif untuk mengukur eksposur janin dan respon untuk
hipoksia selama persalinan. Hal tersebut tidak dapat dilakukan karena beberapa
masalah teknis. Kedua, hasil studi kami dapat lebih tepat jika ukuran sampel
kelompok studi lebih besar, tetapi ketersediaan pasien untuk anastesi persalinan
terbatas pada institusi kami.
KESIMPULAN
Oleh karena itu, kita menyimpulkan bahwa anastesi persalinan yang dilakukan
efektif pada kedua kelompok tetapi grup levobupivacaine lebih baik dengan onset
cepat dan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan grup ropivacaine.
Identifikasi Jurnal
Judul : Levobupivacaine for Labour Analgesia
Nama Jurnal : Anesthesia: Essays and Researches
Penulis : Joginder Pal Attri, Reena Makhni, Savinder Seth
Tahun terbit : 2 April 2019
Analisis PICO
ITEM JAWABAN
Patien/Problem Ibu melahirkan
Intervention 3mg Levobupivacain intratekal + 25mcg fentanyl
Comparasion 4mg Ropivacain + 25mcg intratekal
Outcome Onset dan durasi sensori blok dan outcome pada ibu dan janin
6. Were all patients who Ya. Karena menurut penelitian ini masing-
entered the trial properly masing grup mendapat 30 pasien yang dinilai
accounted for at its
dari awal hingga akhir.
conclusion?
What are the result?
7. How large was the Berdasarkan penelitian ini didaptakan bahwa
treatment effect? levobupivacaine lebih baik dengan onset
cepat dan durasi yang lebih lama
dibandingkan dengan ropivacaine.
8. How precise was the Pada akhir penelitian didapatkan rerata onset
estimate of treatment anastesi didapatkan lebih cepat pada grup
effect?
levobupivacain dibandingkan dengan grup
ropivacain. Perbedaan antara dua kelompok
itu secara statistik sangat signifikan (P <
0.001). Tingkat sensorik tertinggi dicapai
dengan metode pinprick adalah T5 di grup
levobupivacain dan T6 di grup ropivacain (P
< 0,05). Durasi anastesi dosis intrathecal
didapatkan lebih lama pada grup
levobupivacain dibandingkan dengan group
ropivacain (P < 0.001)