Disusun oleh:
Kelompok 06 Sub Kelompok 1
Kelompok : 06
Sub Kelompok : 01
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Fakultas : Kedokteran
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul Hubungan Pemberian ASI Ekslusif dengan Angka Kejadian Diare pada Bayi
0-6 Bulan di Puskesmas Cimahi Selatan dengan tepat waktu.
1. H. Moch. Harris Suhamihardja., dr., MPH. selaku ketua dari modul riset
kedokteran.
2. Desy Linasari., dr., MKM. selaku dosen yang telah memberikan tugas
penyusunan proposal pada semester 4.
3. Lutfhi Nurlaela F,dr,M.kes selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
membimbing penyusun dalam penyusunan proposal penelitian.
4. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan dalam segala
kegiatan perkuliahan yang ada.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
di masa yang akan datang
III
DAFTAR PUSTAKA
IV
BAB III ................................................................................................................................ 19
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 19
3.1 Rancangan Penelitian.............................................................................................. 19
3.2 Subjek penelitian..................................................................................................... 19
3.2.1 Populasi ............................................................................................................ 19
3.2.2 Kriteria Inklusi-Eksklusi .................................................................................... 19
3.3 Jumlah Sampel ........................................................................................................ 20
3.3.1 Besar Sampel .................................................................................................... 20
3.3.2 Cara Pengambilan Sampel ............................................................................... 20
3.4 Variabel Penelitian .................................................................................................. 20
3.5 Definisi Operasional ................................................................................................ 20
3.6 Instrumen Penelitian............................................................................................... 21
3.7 Prosedur Penelitian ................................................................................................. 22
3.8 Analisis Data ............................................................................................................ 23
3.9 Aspek Etika Penelitian ............................................................................................. 23
3.10 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 23
3.11 Jadwal Penelitian .................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25
V
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan uraian diatas, diare memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang
tinggi, maka, kita perlu melakukan pencegahan yang tepat. Pencegahan diare dapat
dilakukan dengan cara yang paling baik, mudah, dan murah yang dapat dilakukan
oleh orang tua bayi pada usia awal kehidupan dengan pemberian ASI Ekslusif. ASI
Ekslusif adalah air susu ibu yang diberikan pada bayi tanpa menambahkan atau
mengganti dengan makanan atau minuman lain yang dilakukan selama 6 bulan
sejak bayi dilahirkan. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang baik bagi
bayi, dan mengandung berbagai macam protein, karbohidrat, vitamin dan sudah
dibagi dalam jumlah yang seimbang.1 Manfaat paling penting dari pemberian ASI
ekslusif pada bayi adalah perlindungan terhadap infeksi seperti diare. ASI
mengandung air, protein whey dan casein, lemak, enzim (laktosa, laktoferin,
lisozim, laktoperoksidase), serta antibody (sIgA, IgG, komplemen). Infeksi
rotavirus dini sebagin besar terlindung oleh antibodi IgA spesifik yang terkandung
dalam ASI. Antibodi ini yang berperan penting untuk perlindungan bayi dari
infeksi,termasuk gangguan gastroinstestinal tersering yaitu diare.5
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan ASI Ekslusif dengan angka kejadian diare pada bayi 0-6 bulan di
Wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dikarenakan daerah ini memiliki
prevalensi cakupan ASI Ekslusif yang paling rendah di Kecamatan Cimahi
Selatan.6
1.4.2 Praktis
1. Meningkakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian ASI ekslusif.
2. Membantu menurunkan angka kejadian diare dan komplikasinya.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare dan pencegahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Tanda dan gejala diare diakibatkan oleh Virus yaitu demam, biasanya
diawali dengan ISPA, feses cair/encer tidak disertai oleh darah, mual, muntah,
kehilangan selera makan, nyeri perut, dan dehidrasi (ringan dan sedang-berat)5.
Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan berat badan yang cenderung menurun,
diaper rash, renal blood flow yang menurun, mukosa mulut kering, pernafasan
kussmaul, turgor kulit melambat (lebih dari 2 detik), ujung ekstremitas dingin,
kadang sianosis, bila terjadi dehidrasi sedang-berat biasanya anak akan menangis
keras disertai dengan tidak keluarnya air mata, dan anak mulai tidak buang air
kecil.11
Sedangkan pada diare diakibatkan oleh Bakteri/Parasit, pada anak terdapat
juga demam, tidak disertai dengan ISPA, feses cair/encer disertai oleh darah,
tenesmus, hematochezia, nyeri perut/kejang perut, mual, muntah, dan dehidrasi.3,11
Pada pemeriksaan fisik, kurang lebih sama dengan diare yang diakibatkan oleh
Virus.
(PLC) dan inositol phospatase (IP) yang menghasilkan pelepasan Ca2+ dan
peningkatan Ca2+ di intraselular. NSP 4 di interseluler meransang pelepasan Ca2+
dan ditambah oleh pengeluaran yang dihasilkan sel yang terinfeksi virus melalui
phospholipase C (PLC)-independent mechanism sehingga menyebabkan
peningkatan Ca2+ intraselular. Produk dari NSP 4 menganggu tight junction
menyebabkan aliran air dan elektrolit di paraselular.
Selain itu, patogenesis diare dibedakan menjadi dua, berdasarkan penyebab
Bakteri atau Parasit, yaitu patogenesis yang disebabkan oleh bakteri non-invasif
(enterotoksigenik) dan bakteri atau parasit invasif (enterovasif). Pertama, pada
patogenesis akibat bakteri non-invasif, biasanya disebabkan oleh V. cholera eltor,
Enterotoxigenic E.coli (ETEC), dan C. perfringens. Bakteri V. cholera eltor
mengeluarkan toksin yang akan terikat pada mukosa usus halus sekitar 15-30 menit
sesudah diproduksinya vibrio. Hal ini mengakibatkan kegiatan berlebihan
nikotinamid adenine dinukleotid pada dinding sel usus, sehingga meningkatkan
kadar adenosin 3,, 5, - siklik monofosfat (siklik AMP) dalam sel yang menyebabkan
sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti oleh air, ion
bikarbonat, kation natrium, dan kalium.5
Kedua, diare karena bakteri atau parasit invasif. Biasanya bakteri yang
seperti ini ada pada Enteroinvasive E. Coli (EIEC), Salmonella, Shigella, Yersinia
sp., dan C. Perfringens tipe C. Bakteri atau Parasit ini mengakibatkan kerusakan
dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi. Sifat diarenya adalah sektretorik
eksudatif. Cairan diare dapat bercampur dengan lendir dan darah. Walau demikian,
infeksi kuman-kuman ini dapat juga bermanifestasi sebagai diare koleriformis.
Kuman Salmonella yang sering menyebabkan diare antaralain S. Paratyphi B,
Styphimurium sp., S. Enterriditis, dan S. Choleraesuis. Penyebab parasit yang
paling sering terjadi yaitu E. Histolytica dan G. Lamblia.7
PENILAIAN A B C
Lihat :
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu,lunglai atau
tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Air mata, mulut Ada, basah Tidak ada, kering Tidak ada, sangat
dan lidah kering
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin Malas atau tidak
tidak haus minum banyak mau minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
13
Pencegahan
sIgA
Limfosit T
Limfosit B
Laktoferin
18
Risiko diare
2.5 Hipotesis
Ada hubungan antara pemberian ASI Ekslusif dengan angka kejadian diare
pada bayi umur 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
19
20
Persiapan Penelitian
Penentuan masalah
dan Tujuan
Penelitian
Mencari
Kepustakaan
Pengajuan perizinan
ke dinas kesehatan
dan survey data
Penentuan kriteria
objek penelitian
sesuai inklusi
Pengambilan data di
Puskesmas Cimahi
Selatan
Pengolahan Data
Bulan
NO KEGIATAN Januari Februari Maret
17-26 2 25 5
1 Pengantar
Pembuatan
Proposal
2 Survei
Pendahuluan
3 Pembuatan Bab
I, II, dan III
4 Seminar
Usulan
Penelitian
5 Pengambilan
Data
DAFTAR PUSTAKA
25
17. Sidi, S,P; Suradi, R; Masoara, S; Boedihardjo, D.S & Marnoto, A. 2007.
Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia.
26
LAMPIRAN
2
{1/2 2(1 ) + 1 1(1 1) + 2(1 2)}
=
(1 2)2
2
{1,960,74(1 0,74) + 0,840,53(1 0,53) + 0,21(1 0,21)}
=
(0,53 0,21)2
2
{1,960,74(0,26) + 0,840,2491 + 0,1659}
=
(0,32)2
2
{1,960,1924 + 0,840,415}
=
0,1024
{(1,96)(0,43) +(0,84)(0,64)}2
=
0,1024
{0,84+0.53}2
= 0,1024
(1,37) 2
=
0,1024
1,87
= 0,1024
= 18
27