Anda di halaman 1dari 3

Morfologi dan Taksonomi Lidah Buaya

Menurut Furnawanthi (2003), Aloe barbadensis Miller mempunyai


sinonim binomial dengan Aloe barbadensis dan Aloe vulgaris. Taksonomi Aloe
barbadensis Miller sebagai berikut:

Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliacea
Marga : Aloe
Species : Aloe vera Linn.
Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang
bersifat sukulen, dan menyukai hidup di tempat kering. Batang tanaman lidah
buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hamper tidak
terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah.
Namun, ada juga beberapa spesies yang berbentuk pohon dengan ketinggian
mencapai 3-5 m. Seperti halnya tanaman berkeping satu lainnya, daun lidah buaya
berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak
bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin di
permukaan, serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lender yang
mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat
(cembung). Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-
3 cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjuntai melingkari ujung
tangkai yang menjulang ke atas sepanjang 50-100 cm. Lidah buaya mempunyai
system perakaran yang pendek dengan akar serabut yang panjangnya bisa
mencapai 30-40 cm.
Kandungan Kimia
Kandungan gizi lidah buaya (Aloe vera L.) per 100 gram menurut Depkes
(1992) dapat dilihat pada tabel berikut.
Zat Gizi Kandungan per 100 gram
Energi (kal) 4.00
Protein (g) 0.10
Lemak (g) 0.20
Serat (g) 0.30
Abu (g) 0.10
Kalsium (mg) 85.00
Fosfor (mg) 186.00
Besi (mg) 0.80
Vitamin C (mg) 3.476
Vitamin A (IU) 4.594
Vitamin B1 (mg) 0.01
Kadar air (g) 99.20

Menurut Wijayakusuma (2007), beberapa zat kandungan yang terdapat


dalam tanaman lidah buaya adalah:
1) Antakuinon dan Kuinon memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik dan
menghilangkan pusing).
2) Lignin atau Selulosa dalam gel lidah buaya mampu menembus dan meresap ke
dalam kulit, menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit
tidak cepat kering dan menjaga kelembabannya.
3) Acetylated Mannose merupakan imunostimulan yang kuat, yang berfungsi
meningkatkan fungsi fagositik dari sel makrofag, respon sel T terhadap phatogen
serta produksi interferon dan zat kimia yang meningkatkan sistem imun untuk
menstimulasi atau merangsang antibodi.
4) Gel atau Lendir lidah buaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan
luka, luka bakar, eksim, memberikan lapisan pelindung pada bagian yang rusak
dan mempercepat tingkat penyembuhan. Reaksi tersebut dikarenakan adanya
Aloectin B yang menstimulasi sistem imun.
5) Aloin, Aloe-Emodin menyebabkan usus besar berkontraksi (mengkerut)
sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (laxative).
Daftar Pustaka
Wijayakusuma, H. M. Hembing.2007. Penyembuhan dengan Lidah Buaya (Aloe
vera L.). Jakarta: Sarana Pustaka Prima.
Furnawanthi, Irni. 2003. Khasiat dan manfaat lidah buaya si tanaman ajaib.
Jakarta : PT. Agro Media Pustaka.
Departemen Kesehatan R.I. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta :
Bharata Karya.

Anda mungkin juga menyukai