Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan tanaman obat tradisional yang secara turun temurun telah
digunakan sebagai ramuan obat tradisional. Pengobatan dengan tanaman obat
diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Kemajuan
pengetahuan dan teknologi modern tidak mampu menggeser peranan obat tradisional,
bahkan pada saat ini pemerintah tengah menggalakkan pengobatan kembali kea lam /
back to nature. (Apriani, 2015)

Teh adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi dunia.Teh diduga
berasal dari Tiongkok tempat teh yang telah dikonsumsi selama ribuan tahun.Sekitar
abad ke-16, waktu Portugis memperluas kekuasaan mereka, minuman ini diimpor ke
Eropa dan segera menjadi populer sehingga Portugis dan Belanda kemuadian
memutuskan untuk mendirikan perkebunan-perkebunan teh berskala besar di koloni-
koloni mereka di daerah tropis.

Teh adalah minuman yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau
tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.Teh
merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas masyarakat dunia. Bahkan,
peminat teh di Indonesia sangat banyak mulai dari anak-anak sampai orang tua. Teh
umum dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. Karena aromanya yang khas sehingga
dapat merilekskan badan setelah seharian penat bekerja .

Teh merupakan salah satu minuman non alkohol yang sangat populer dan digemari
masyarakat. Selain sebagai minuman yang menyegarkan, teh telah lama diyakini
memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Teh tidak hanya dikonsumsi sebagai
minuman, dewasa ini ekstrak teh juga banyak ditambahkan dalam berbagai produk
pangan dan kosmetik (Hartoyo, 2003). Bila dibandingkan jenis minuman lain, teh
ternyata lebih banyak manfaatnya. Manfaat yang dihasilakan dari teh adalah
memberikan rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak
menimbulkan dampak negatif. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh berasal dari
kandungan zat biroaktif yang terdapat dalam daun teh. Menurut La Veccia dkk. (1992);
Bravo (1998). Teh memiliki khasiat kesehatan karena mengandung zat biroaktif yang
disebut polifenol terutama katekin. Senyawa bersifat sebagai antioksidan yang
berperan dalam meredam aktifitas radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh
sehingga bermanfaat bagi pencegahan beberapa penyakit degeneratif.

Saat ini telah banyak inovasi-inovasi terbaru tentang pengolahan teh, mulai dari
kemasan,rasa, warna bahkan teh juga bisa dijadikan bahan tambahan pembuatan kue.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pembuatan teh tidak hanya
berasal dari daun teh itu sendiri. Banyak tumbuhan lain yang dapat dimanfaatkan untuk
membuat teh, salah satunya adalah Jati Cina.

Jati cina merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis,dengan sejumlah
spesies kecil mencapai daerah beriklim sedang. Daun jati cina atau Cassia angustifolia
Vahl adalah genus terbesar tanaman berbunga dalam keluarga Fabaceae, subfamili
Caesalpinioideae, yaitu Senna (dari bahasa Arab sana), atau sennas. Para sennas
biasanya berupa semak atau subshrubs dan dapat menjadi vegetasi lain seperti
tumbuhan atau pohon kecil. Tanaman jati cina merupakan tanaman yang memiliki
tinggi berkisar 1-3 m dengan daun majemuk.Bunganya terdiri dari 5 kelopak berwarna
kuning yang mirip satu sama lain. (Wikipedia, 2019)

Dari uraian latar belakang belakang tersebut peneliti berinisiatif membuat teh herbal
dari daun jati cina(senna) yang dapat diterima oleh kalangan masyarakat. Sebagian
masyarakat menganggap bahwa membuat teh herbal berkhasiat yang dapat
menyehatkan tubuh cukup sulit untuk dilakukan. Peneliti ingin membuat alternatif teh
herbal yang mudah dibuat, berkhasiat tinggi, dan bahannya mudah ditemukan ataupun
ditanam di lingkungan sekitar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang dikemukakan peneliti, maka rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana warna dan rasa dari teh herbal daun jati cina?

1.3 Batasan Penelitian

1) Peneliti hanya mengambil bagian daun jati cina saja sebagai bahan utama
pembuatan teh herbal.
2) Peneliti juga menggunakan alat-alat sederhana untuk penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi
syarat penilaian dan juga sebagai syarat untuk mencapai standar ketuntasan
belajar pada semester akhir serta prasyarat untuk kelulusan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui rasa dan warna dari teh herbal daun jati cina

1.5 Manfaat Penelitian


1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai warna dan rasa dari teh herbal daun jati cina.
2) Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dicoba ataupun sebagai alternatif di
rumah dengan mudah dan praktis.
3) Menjadikan suatu bahan untuk dijadikan teh herbal.

1.6 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah anggapan atau dugaan sementara bahwa
daun jati cina dapat digunakan sebagai teh herbal yang mempuanyai rasa yang enak
dan warna yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai