Anda di halaman 1dari 5

Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No.

1 Mei 2019

PKM PENYULUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK KEPADA


MASYARAKAT DESA TEMBUNG

Minda Sari Lubis1), Debi Meilani2), Rafita Yuniarti3), Gabena Indrayani


Dalimunthe4)
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah1,2,3,4)

ABSTRAK
Antibiotik merupakan obat yang penting digunakan dalam pengobatan infeksi akibat bakteri.
Tingginya penggunaan antibiotika yang tidak tepat pada masyarakat disebabkan kurangnya
pengetahuan tentang antibiotika yang menyebabkan meningkatnya masalah resistensi antibiotika.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat
di Desa Tembung tentang penggunaan antibiotika. Pengabdian masyarakat ini merupakan
Pengabdian masyarakat deskripsi, dengan metode pendekatan crosssectional, menggunakan
instrumen berupa kuesioner. Total 30 responden dalam Pengabdian masyarakat ini adalah
penduduk Lingkungan III, Kelurahan Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. Hasil
yang diperoleh dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Tembung
entang penggunaan antibiotik yang tepat. Adapun Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi dan
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotika.

Kata Kunci : antibiotik, penyuluhan, edukasi, masyarakat Desa Tembung

ABSTRACT
Antibiotics are important drugs used in the treatment of infections caused by bacteria. The high
number of inappropriate antibiotics in the community due to lack of knowledge about the use of
antibiotics may lead to the increase of antibiotic resistance. Health education aimed to see how the
level of public knowledge in Tembung Village on the use of antibiotics. Health education is
description research in the community with cross-sectional methods, using instruments in the form
of questionnaires. Total of 30 respondents in Health education were residents of in environment
III, Tembung Village, Medan Tembung District, Medan City. The results obtained from this
service were an increase in the knowledge of the people in Tembung village using appropriate
antibiotics. The conclusion of this activity is education and health education can increase public
knowledge about the use of antibiotics.

Key Word: antibiotic, health education, education, Community of Tembung Village

1. PENDAHULUAN ataumenyelesaikan treatment


Antibiotika adalah obat untuk antibiotik (Kemenkes RI, 2016).
mencegah dan mengobati infeksi Persoalan antibiotika tidak hanya
yang disebabkan oleh bakteri. terjadi di Indonesia tapi juga secara
Sebagai salah satu jenis obat umum, global yang menjadi satu persoalan
antibiotika banyak beredar di yang cukup pelik dan harus segera
masyarakat. Hanya saja, masih diatasi bersama-sama. Penggunaan
ditemukan perilaku yang salah dalam antibiotika yang bijak dan rasional
penggunaan antibiotika yangmenjadi dapat mengurangi beban penyakit,
risiko terjadinya resistensi antibiotik, khususnya penyakit infeksi.
diantaranya: peresepan antibiotik Sebaliknya, penggunaan antibiotika
secaraberlebihan oleh tenaga secara luas pada manusia dan hewan
kesehatan; adanya anggapan yang yang tidak sesuai indikasi,
salah di masyarakat bahwaantibiotik mengakibatkan meningkatnya
merupakan obat dari segala penyakit; resistensi antibiotika secara
dan lalai dalam menghabiskan signifikan (Kemenkes RI, 2015).

297
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No. 1 Mei 2019

Bakteri yang resisten terhadap bertatap muka dan memberikan


antibiotik adalah bakteri yang informasi secara langsung
bermutasi atau berubah menjadi diharapkan dapat lebih efektif
kebal terhadap antibiotik sehingga dibandingkan dengan tindakan
antibiotik tidak mampu lagi penyuluhan melalui media massa
menghambat pertumbuhan bakteri atau pun selebaran. Keefektivan dari
ataupun mematikannya. Infeksi yang penyuluhan dapat diketahui dengan
disebabkan oleh bakteri yang resisten melakukan pengukuran tingkat
ini lebih sulit disembuhkan karena pengetahuan yang dilakukan sebelum
bakteri ini menghasilkan enzim atau dan sesudah penyuluhan sehingga
protein yang bisa menghancurkan dapat diketahui perubahan tingkat
antibotik. pengetahuan masyarakat (Astuty,
Penyebab utama resistensi 2009).
antibiotika ialah penggunaannya Contoh penggunaan antibiotik
yang meluas dan irasional (Utami, yang tidak tepat adalah saat
2012). Hasil Pengabdian masyarakat antibiotik memang diperlukan, tetapi
Antimicrobial Resistant in Indonesia dipakai secara tidak tepat. Misalnya,
(AMRIN-Study) terbukti dari 2.494 kita menghentikan pemakaian
individu di masyarakat, 43% antibiotik saat merasa penyakit sudah
Escherichia coli resisten terhadap membaik tanpa menghabiskannya
berbagai jenis antibiotik antara lain: sesuai anjuran dokter. Bisa juga kita
ampisilin (34%), kotrimoksazol membeli antibiotik sendiri tanpa
(29%) dan kloramfenikol (25%) resep dokter (over the counter/otc),
(Kemenkes, 2011). meminum antibiotik dengan dosis
Menurut dokumen WHOGlobal yang tidak tepat, menyimpan
Strategy for Containment of antibiotik untuk persediaan bila sakit,
Antimicrobial Resistance (2001), atau memakai resep orang lain untuk
edukasi tentang penggunaan membeli antibiotik tanpa konsultasi
antimikroba yang tepat dan dengan dokter.
mencegah terjadinya infeksi Pengabdian masyarakat ini
merupakan hal yang penting. Untuk bertujuan untuk melihat bagaimana
menghindari hal-hal yang tidak tingkat pengetahuan masyarakat di
diinginkan pada penggunaan Desa Tembung tentang penggunaan
antibiotika yang merupakan antibiotika. Desain Pengabdian
antimikroba, diperlukan masyarakat ini adalah metode
edukasi/informasi yang berkaitan Pengabdian masyarakat deskripsi
dengan penggunaan antibiotika, yang dengan pendekatan crosssectional,
tepat agar tingkat pengetahuan dan menggunakan instrumen berupa
pemahaman masyarakat tentang kuesioner. Total 30 responden dalam
penggunaan antibiotika yang tepat Pengabdian masyarakat ini adalah
dapat mencapai tahap yang penduduk di Lingkungan III,
diinginkan, sehingga tidak terjadi Kelurahan Tembung, Kecamatan
kesalahgunaan penggunaan Medan Tembung, Kota Medan.
antibiotika di kalangan masyarakat. Terdapat data primer dalam
Penyuluhan merupakan salah satu pengumpulan data Pengabdian
cara yang dapat dilakukan untuk masyarakat. Data primer adalah data
menambah pengetahuan/informasi yang diperoleh langsung dari data
bagi masyarakat. Penyuluhan dengan kuesioner.

298
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No. 1 Mei 2019

2. METODE PELAKSANAAN masyarakat ini kemudian diolah dan


Pengabdian masyarakat ini dianalisis. Data skor pre-test dan
dilakukan pada bulan Januari 2016 di post-test dihitung persentase jumlah
Desa Tembung. Data pengetahuan dan dimasukkan ke dalam kriteria
diperoleh dengan metode Pengabdian objektif meliputi : 75-100%
masyarakat deskripsi yaitu kategori baik, 50-75% kategori
Pengabdian masyarakat yang cukup, 40-50 % kategori kurang,
mendeskripsikan tentang tingkat dan <40% kategori buruk.
pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat antibiotik di Desa 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tembung.dengan pendekatan Kegiatan edukasi dilaksanakan
crosssectional, menggunakan dengan tujuan untuk meningkatkan
instrumen berupa kuesioner. pengetahuan dan keterampilan
Pengabdian masyarakat ini dilakukan masyarakat. Berdasarkan Sistem
dengan pelaksanaan pretest, edukasi, Kesehatan Nasional, kesehatan tidak
dan posttest. Jumlah sampel dalam hanya menjadi tanggung jawab
Pengabdian masyarakat ini adalah 30 tenaga kesehatan saja akan tetapi
orang yang ditentukan dengan teknik membutuhkan peran serta
non probability atau bukan secara masyarakat. Untuk mewujudkan
acak dengan teknik pengambilan derajat kesehatan masyarakat
sampel secara quota sampling pada diselenggarakan upaya kesehatan
masyarakat di Lingkungan III, yang terpadu dan menyeluruh
Kelurahan Tembung, Kecamatan dalam bentuk upaya kesehatan
Medan Tembung, Kota Medan. perseorangan dan upaya kesehatan
Kegiatan edukasi dengan metode masyarakat. Permasalahan tentang
presentasi, ceramah dan diskusi. kesehatan di desa Tembung,
Presentasi berisi tentang pengetahuan Kecamatan Medan Tembung, Kota
pengenalan dan tujuan penggunaan Medan salah satunya adalah terkait
antibiotik, penggunaan antibiotik dengan kesadaran dan pengetahuan
yang tepat dan resistensi antibiotik. masyarakat mengenai penggunaan
Pemberian dan penjelasan presentasi antibiotik yang tepat masih kurang.
oleh Tim pengabdian. Ceramah Masyarakat masih membutuhkan
disampaikan oleh Tim Pengabdian upaya lebih keras dari semua pihak
dengan materi yaitu Penggunaan terutama tenaga kesehatan untuk
Antibiotik yang tepat. dapat memahami penggunaan
Pengabdian masyarakat ini antibiotik yang bijak dan rasional.
menggunakan kuesioner yang telah Oh, et al (2011) mengemukakan
divalidasi yang berisikan 20 nomor bahwa pengetahuan dan sikap
yang terbagi atas 13 nomor tentang terhadap antibiotika di masyarakat
menggunakan antibiotika, 4 nomor memainkan peran penting dalam
tentang golongan antibiotika, 2 keberhasilan proses
nomor tentang resistensi, dan 1 pengobatan.Terjadi peningkatan
nomor tentang memperoleh pengetahuan penggunaan antibiotika
antibiotika. Kuesioner dibagikan yang lebih baik sesudah penyuluhan
kepada responden sebelum dan dari pada sebelum penyuluhan,
sesudah memperoleh edukasi. dimana ini memperkuat kesimpulan
Data skor pre-test dan post-test Widayati et al (2012) yang
yang diperoleh dalam Pengabdian menyatakan bahwa perlunya

299
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No. 1 Mei 2019

peningkatan pengetahuan mengenai tentang penggunaan antibiotika dapat


penggunaan antibiotika yang tepat mencegah terjadinya masalah
dan perlunya intervensi untuk resistensi.
mengurangi kesalahpahaman
mengenai penggunaan antibiotika 4.KESIMPULAN
dan meningkatkan kesadaran Berdasarkan hasil dari
masyarakat mengenai resiko Pengabdian masyarakat ini, dapat
penggunaan antibiotika yang tidak disimpulkan bahwa kegiatan edukasi
tepat di masyarakat. Intervensi dalam dan penyuluhan tentang penggunaan
Pengabdian masyarakat yang antibiotik dapat meningkatkan
diberikan ialah penyuluhan secara pengetahuan masyarakat di Desa
langsung kepada masyarakat. Tembung.
Strategi pengendalian
resistensi yang paling utama REFERENSI
merekomendasikan pendidikan untuk Ai Ling Oh., Mohamed Azmi
masyarakat umum dengan Hassali,
mempromosikan penggunaan Mahmoud Sadi Al-Haddad,
antibiotika yang sesuai (Andre, et al Syed Azhar Syed Sulaiman,
2010). Perekomendasian pendidikan Asrul Akmal Shafie dan
berupa penyuluhan diharapkan dapat Ahmed Awaisu. 2011. Public
memberi pengaruh bagi pengetahuan knowledge and attitudes
masyarakat. Penyuluhankesehatan towards antibiotic usage: a
merupakan suatu bentuk kegiatan crosssectional study among
edukasi yang dapat mempengaruhi the general public in the state
pengetahuan dan sikap. Dengan of Penang, Malaysia.J Infect
adanya kegiatan edukasi berupa Dev Ctries 2011; 5(5):338-
penyuluhan maka responden akan 347.
memperoleh pembelajaran dan Astuty, E.J.T.A. 2009.
informasi yang menghasilkan suatu Pengaruh Penyuluhan
perubahan perilaku termasuk Terhadap Tingkat
pengetahuan dan sikap. Pengetahuan Tentang
Terjadinya peningkatan Penyakit Rabies Pada Siswa
pengetahuan disebabkan karena Sekolah Dasar Di Provinsi
adanya edukasi dan penyuluhan. Sumatra Barat [skripsi]. FK
Menurut (Notoatmodjo, 2005) Hewan IPB, Bogor.
edukasi merupakan pengalaman Kementerian Kesehatan. 2011.
belajar untuk mempengaruhi sikap, Pedoman Umum
dan perilaku. (Pratiwi, Nuryanti, Penggunaan Antibiotik.
Utami, Warsinah, & Sholihat, 2016) Jakarta:Kementerian
melaporkan bahwa dengan edukasi Kesehatan RI.
berkelompok juga mampu Malin Andre., Asa Vernby, Johanna
meningkatkan pengetahuan Berg dan Cecilia Stalsby
masyarakat tentang informasi obat. Lundborg. 2010. A survey of
Penyuluhan sebagai suatu metode public knowledge and
promosi kesehatan penting bagi awareness related to
perubahan sikap masyarakat dalam antibiotic use and resistance
menggunakan antibiotika yang lebih in Sweden. Journal of
baik lagi. Perubahan pengetahuan Antimicrobial chemotherapy.

300
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 3 No. 1 Mei 2019

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi


Kesehatn Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Pratiwi, H., Nuryanti, Utami, V. V.,
Warsinah, & Sholihat, N. K.
(2016). Pengaruh Edukasi
Terhadap Pengetahuan,
Sikap, Dan Kemampuan
Berkomunikasi Atas
Informasi Obat. Kartika-
Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol 4
No.1, 10-15.
Utami, R.E. 2012. Antibiotika,
Resistensi, dan Rasionalitas
Terapi. SAINTIS. 1:124-138.
Widayati, A., Sri Suryawti, Charlotte
de Crespigny, dan Janet E.
Hiller. 2012. Knowledge and
beliefs about antibiotics
among people in Yogyakarta
City Indonesia: A cross
sectional population-based
survey. Antimicrobial
Resistance and Infection
Control 2012, 1:38.
World Health Organization. 2001.
WHO Global Strategy for
Containment of Antimicrobial
Resistance. Switzerland.

301

Anda mungkin juga menyukai