Anda di halaman 1dari 11

1

Perancangan Buku Interaktif Pengenalan dan Pemanfaatan


Tanaman Obat Tradisional Menjadi Minuman Teh Herbal

Jenniefer Prasetyo Chandra1, Elisabeth Christine Yuwono2, Bambang Mardiono3


Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121 - 131 Surabaya 60236
E-mail: jenniepchandra@gmail.com

Abstrak
Pengenalan kembali tentang tanaman obat tradisional dirasa penting di jaman di mana orang sudah banyak
yang melupakannya dan menggantikannya dengan obat-obatan kimia. Penggunaan obat-obatan kimia yang
berlebihan belum tentu baik bagi tubuh kita. Penulis ingin mengenalkan kembali tanaman obat tradisional dan
manfaatnya dalam bentuk teh, yang banyak dikonsumsi di masyarakat Indonesia, agar tanaman obat
tradisional dapat dibudayakan lagi. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah buku-buku, meneliti
kebiasaan masyarakat, dan wawancara terhadap ahli di bidangnya.

Kata kunci: Perancangan, buku interaktif, tanaman obat tradisional, teh herbal

Abstract
Interactive Book Design about Introduction and Utilization of Traditional Medicinal Plants Become Herbal
Tea

The re-introduction of traditional herbs is important, nowadays many people have forgotten and replaced them
with chemical medicines. The use of excessive chemical drugs is not necessarily good for our bodies. Therefore,
the author wants to re-introduce traditional medicinal plants and their benefits in the form of tea, which is
widely consumed by Indonesian society, with expectations that the traditional medicinal plants can be cultivated
again. This research is done by reviewing books, researching community habits, and interviews with the experts.

Keywords: Designing, interactive book, traditional medicinal plant, herbal tea

Pendahuluan kimia yang telah teruji khasiatnya secara


laboratorium. Alternatif lain yang dapat diberikan
Tanaman obat tradisional, disebut juga apotek hidup, selain menggunakan obat-obatan kimia adalah dengan
adalah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai tanaman obat tradisional.
obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh
secara liar. Berdasarkan wawancara yang diadakan Tanaman obat tradisional umumnya lebih aman
oleh 8 Eleven Show Metro TV edisi “Jamu dan karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang
Budaya Bangsa”, 6 Oktober 2014, Kepala lebih sedikit dibandingkan obat-obat buatan pabrik
Balitbangkes Kementrian Kesehatan Indonesia atau kimia dan lebih kuat menghadapi berbagai
Profesor Tjandra Yoga A. menyatakan bahwa penyakit karena tanaman memiliki kandungan zat
tanaman obat yang adalah kekayaan budaya alami untuk mengatasinya (“Aplikasi Taman Apotek
Indonesia, harus diperkuat supaya menjadi bagian dari Hidup”, 2015, April).
kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari.
Akhir-akhir ini, tampak adanya tren hidup sehat pada
Namun, karena perkembangan jaman dan semakin masyarakat untuk menggunakan produk dari alam.
meningkatnya pengetahuan manusia tentang ilmu Banyak gerakan menanam tanaman yang dilakukan di
kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat- luar maupun di dalam rumah. Tak sedikit pula
obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan tanaman tersebut merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat, yang memiliki banyak
2

manfaat. Selain bisa digunakan sebagai bumbu dapur, mengingat, akan lebih mudah melakukan hal tesebut
juga dapat digunakan sebagai teh, obat – obatan dalam prakteknya.
tradisional, dan lain lain.
Informasi yang diberikan melalui buku pengenalan
Teh adalah minuman yang paling kebanyakan dikenal tanaman obat tradisional menjadi teh herbal
orang dan paling sering dikonsumsi oleh orang menggunakan metode membaca, tutorial, dan
Indonesia. Menurut Dr. Tea, minuman yang paling interaksi. Buku untuk orang tua berumur 30 tahun-an
banyak dipilih orang setelah air putih bukanlah kopi, ke atas, selain untuk mengisi waktu luang,
bir, atau anggur, melainkan teh (dalam Krisnawati, beristirahat, juga dapat merangsang kinerja otak agar
Inti, 2014, p. 2). Teh ini sendiri dinikmati dan tidak mudah lupa.
dikonsumsi dari berbagai jenis orang dan golongan.
Contohnya saja, di setiap restaurant ataupun warung Buku interaktif ini dibuat berdasarkan pada buku
pasti menyediakan minuman teh. Teh mempunyai „Healing Teas : How to Prepare and Use Teas to
manfaat yang baik untuk tubuh, selain juga untuk Maximize your Health’, 1996 milik Marie Nadine
merelaksasikan. Dengan konsumsi teh yang besar di Antol yang dikembangkan lagi menjadi buku
Indonesia ini, terutama Surabaya, penulis ingin Interaktif dengan alasan buku ini berasal dari luar
menggunakannya untuk mengenalkan kembali rasa negeri dan belum banyak menyebar di Indonesia,
tanaman obat tradisional pada masyarakat. Karena padahal banyak tanaman yang ditulis berada di
dengan divisualkan dalam teh, tanaman obat Indonesia. Selain itu, buku tersebut hanya berupa teks
tradisional itu akan lebih dapat diterima, dari segi dengan informasi yang padat, sehingga masyarakat
bentuk maupun rasa. Teh tersebut dinamakan teh kurang tertarik untuk membacanya. Penggunaan buku
herbal. interaktif dipilih karena bisa membantu proses
pengingatan terhadap informasi yang ada, selain juga
Teh herbal (bahasa Inggris: tisane, herbal tea) adalah lebih menarik. Buku ini berisi informasi sederhana
sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau mengenai tanaman obat tradisional dan cara
buah kering untuk membuat minuman. Walaupun mengolahnya menjadi teh herbal. Sedangkan untuk
disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak kegiatan kreatif yang menjadi interaksi dalam buku
mengandung daun dari tanaman teh (Camellia ini adalah selain mengajak untuk menanam tanaman
sinensis) (Krisnawati, 2008). obat itu, juga menyertakan beberapa alat dan bahan
yang berguna untuk pembaca jika hendak mencoba
Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mulai menanam dan meracik tanaman obat tradisional
mendapatkan minuman yang beraroma harum. menjadi minuman herbal.
Namun, teh herbal dari bahan biji tumbuhan atau akar
sering perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan Oleh karena itu, melalui perancangan buku
siap disajikan. Manfaat yang di dapat dari teh herbal pengetahuan interaktif ini, diharapkan dapat
ini sangat banyak. Menurut McKay dari Laboraturium memberikan wawasan dan pemahaman pada remaja
Penelitian Antioksidan meneliti 2 (dua) teh paling dan orang tua mengenai berbagai jenis tanaman obat
popular, yaitu kamomail dan papermin. Tim McKay tradisional yang dapat kita temui sehari-hari dan
menemukan bahwa kedua teh ini mengandung bagaimana pemanfaatannya dalam media minuman
antimikrobal dan antioksidan serta baik bagi penderita teh herbal sehingga dapat berdaya guna dan
kolesterol. Papermin mengandung antioksidan memberikan dampak yang sehat bagi kita dalam cara
sekaligus berpotensi mengandung zat anti tumor yang menarik dan menyenangkan.
(Jessica, 2011). Teh herbal juga berfungsi untuk
regulasi tekanan darah tinggi. Informasi – informasi
seperti ini, biasanya bisa kita dapatkan pada sebuah Metode Perancangan
buku.
Data Primer
Akan tetapi, membaca buku adalah hal yang Metode Kepustakaan
membosankan bagi sebagian orang, terlebih membaca Metode ini dilakukan dengan cara mencari serta
buku yang berisi informasi yang berat dan hanya meneliti informasi- informasi yang didapat melalui
terdapat tulisan di dalamnya. Karena itu penulis media cetak yang berisi data- data tentang hal – hal
merancang buku ini sebagai buku interaktif yang yang berkaitan dengan jenis- jenis tanaman obat
memiliki banyak visual, agar informasi yang ada di tradisional, cara memanfaatkannya ke dalam teh
dalam buku mudah dicerna dan diingat karena herbal, dan khasiatnya.
informasinya jelas, padat dengan ilustrasi. Buku
interaktif, tak hanya berfungsi untuk anak-anak. Metode Wawancara
Melainkan untuk semua orang. Karena orang lebih Wawancara dilakukan dengan bertanya untuk
mudah mengingat sesuatu hal yang divisualkan, memperoleh informasi dari ahli teh, seseorang yang
dibanding hanya berupa tulisan saja (Mnemonic, ahli dalam teh dan tanaman obat, dan ahli atau orang
Teknik Memudahkan Ingatan; 2010). Setelah lainnya mengenai tanaman obat tradisional yang
3

digunakan dalam pembuatan teh herbal dan juga akan diolah menjadi data visual yang menarik
manfaatnya, serta khasiatnya untuk kesehatan, hobi dan sesuai dengan media.
dan minat orang tua serta remaja dalam hal menanam
tanaman obat tradisional dan juga dalam hal membaca
buku , buku yang disukai remaja dan orang tua, buku Pembahasan
interaktif.
Dewasa dibagi menjadi 3 periode, menurut Hurlock,
Data Sekunder masa dewasa awal adalah yang berumur 18 atau 20–
Internet 40 tahun. Pada masa ini banyak masyarakat yang
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dan mengalami stress di karenakan pekerjaan ataupun hal
informasi berupa foto, sejarah, dan hal lain seputar lainnya, hal ini disebabkan karena masa-masa ini
tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia, adalah peralihan dari tahap remaja menuju dewasa.
profile atau biodata narasumber yang akan di Pengembangan hobby yang dapat mereka lakukan
wawancara. diluar rutinitas mereka adalah hal yang perlu untuk
mengurangi stress tersebut. Ditambah, pada tahap ini,
Observasi mereka menyadari tentang pola hidup yang sehat.
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan Berdasarkan hal itu, contoh kegiatan yang bisa
langsung di toko buku untuk mengetahui buku dilakukan adalah dengan membaca, berkebun,
interaktif yang ada di pasaran. Selain itu melakukan maupun sekedar bersantai menikmati segelas teh.
pengamatan pada kebiasaan target audiens yang Kegiatan tersebut, selain bisa mengurangi stress juga
berminat dalam kesehatan. bisa melatih konsentrasi. Selain itu, meminum teh
dapat merelaksasikan, sehat, dan memberikan efek
menenangkan. Hal ini perlu dilakukan dan dijadikan
Metode Analisis Data kebiasaan oleh masyarakat agar menjadikan
masyarakat pola hidup yang sehat, tidak mudah sakit.
Pada tahap ini data-data dianalisis sedemikian rupa
sampai berhasil disimpulkan kebenaran- kebenaran Berbagai macam media pembelajaran interaktif yang
yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang ada dapat membantu masyarakat melepaskan
diajukan dalam penelitian. Perancangan ini stressnya dan juga dalam mendapatkan informasi
menggunakan metode 5W 1H (What, Why, Who, pembelajaran. Media tersebut ada yang berupa
Where, When, How). konvensional maupun digital. Media pembelajaran
dapat berupa mainan ataupun interaktif. Media
 What
pembelajaran interaktif banyak dipilih karena
- Apa yang menjadi pertimbangan masyarakat
keunggulannya yang dapat melibatkan pembaca
dalam memilih buku interaktif tentang tanaman
secara aktif sehingga informasi yang diberikan dapat
obat tradisional yang diolah menjadi teh herbal?
mudah dimengerti dan dipahami, lebih praktis serta
 Where kemudahannya dalam memperoleh media tersebut,
- Di wilayah mana perancangan ini difokuskan dan dapat mendongkrak prestise dari pemakainya.
agar mengenai target perancangan yang tepat? Sayangnya, terkadang masyarakat sering melupakan
 When dampak negatif dari penggunaan media berbasis
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk digital ini. Penggunaan media berbasis digital dapat
membuat perancangan? mengganggu kesehatan, misalnya saja kesehatan mata
 Who akan menjadi cepat rusak karena terlalu lama melihat
- Siapa target atau sasaran perancangan karya layar monitor. Selain itu, media berbasis digital tidak
desain ini? dapat dijangkau oleh masyarakat luas, sehingga hanya
 Why dapat digunakan oleh kalangan menengah ke atas
- Mengapa masyarakat perlu memilih buku saja.
interaktif tentang tanaman obat tradisional yang
diolah menjadi minuman teh herbal? Tujuan Kreatif Pembelajaran
 How Tujuan dari perancangan buku interaktif ini adalah
- Bagaimana agar perancangan buku interaktif untuk mengenalkan dan melestarikan kembali
tentang tanaman obat tradisional yang diolah tanaman obat tradisional dalam media minuman teh
menjadi teh herbal ini dapat berguna bagi herbal. Buku ini memberikan informasi seputar
masyarakat dan pesan serta informasi yang ada beberapa tanaman obat tradisional yang ada di
dapat tersampaikan dengan baik? Indonesia, yang memiliki khasiat untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit yang umum terjadi
Data yang dikumpulkan diproses, dianalisa dan diolah di masyarakat, manfaat serta alat bantu dan cara
sesuai dengan kebutuhan. Data visual akan dibuat meracik tanaman tersebut menjadi minuman teh
secara ilustratif sesuai dengan kebutuhan yang sesuai herbal. Dengan penggunaan interaktif ini, harapannya
dengan sasaran perancangan. Beberapa data verbal mampu memudahkan pembaca untuk memulai
4

meracik sendiri dan mengingat informasi dalam buku tidak membosankan. Pembaca akan diajak untuk ikut
tersebut. Selain itu, perancangan ini dibuat dengan berperan aktif dalam proses pembelajarannya
harapan kegiatan meracik tanaman obat tradisional sehingga materi yang akan diberikan dapat diingat
menjadi minuman teh herbal dapat diterapkan dalam dengan lebih efektif. Penggunaan metode interaktif
kehidupan sehari-hari, sebagai alternatif pengganti akan diletakkan pada tool kit yang merupakan bagian
obat-obatan kimia, serta membantu membentuk pola dari buku. Metode interaktif yang digunakan adalah
kebiasaan hidup yang sehat dalam masyarakat. metode touch and feel, yaitu pembaca diajak langsung
melihat dan merasakan bahan, tekstur dari alat-alat
Topik dan Tema Pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam proses
Topik dan tema pembelajaran buku interaktif ini peracikkan. Bahan tersebut dapat langsung dibentuk
adalah mengenai informasi seputar tanaman obat dan digunakan di prosesnya.
tradisional yang dapat digunakan atau diracik sebagai
minuman teh herbal. Pembelajaran ini akan disertai Indikator Keberhasilan Pembelajaran
oleh alat bantu yang akan memudahkan pembaca jika Orangtua usia 30 – 40 tahun yang merupakan target
ingin mencoba meracik sendiri tanaman obat utama dari perancangan ini dapat mengerti dan
tradisional sehingga pembaca dapat langsung memahami isi informasi dari buku tersebut, serta
mempraktikan panduan yang ada dalam buku menambah ketrampilan meracik teh herbal dari bahan
tersebut. Materi yang disampaikan berkaitan dengan tanaman obat tradisional. Salain itu, selain daya
tanaman obat yang ada di Indonesia, yang memiliki ingatnya tetap akan terlatih dengan banyak membaca
khasiat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang dan praktik. Dalam kehidupan sehari-hari,
umum terjadi di masyarakat. ketrampilan meracik dan meminum teh herbal dapat
digunakan sebagai kebiasaan hidup yang sehat
Sub Pokok Bahasan dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Sehingga, juga
Sub pokok bahasan buku ini akan membahas dapat mengurangi ketergantungan dan penggunaan
mengenai manfaat, panduan meracik tanaman obat obat-obatan kimia.
tradisional, serta memperkenalkan bagian dan fungsi
bagian tanaman obat tradisional tersebut yang dapat Konsep Pembelajaran
digunakan dalam proses meracik. Panduan meracik Materi pembelajaran yang akan disampaikan melalui
tanaman obat tradisional disesuaikan dengan media yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan
tanamannya, setiap tanamannya mungkin berbeda sehingga informasi yang akan disampaikan mudah
cara meracik. diterima, dicerna, dan diingat dengan lebih baik oleh
target. Media buku interaktif ini menggunakan unsur
Karakteristik Target Audiens interaktif touch and feel. Unsur interaktif ini berupa
a. Demografis alat dan bahan yang sudah tergabung di dalam buku
Target perancangan adalagh para orangtua terutama sehingga mereka dapat langsung melihat dan
ibu-ibu yang berusia 30-40 tahun. SES A-B. merasakan bahan dan alat yang digunakan, serta dapat
b. Geografis digunakan sebagai alat untuk meracik bahan.
Bertempat tinggal di wilayah kota Surabaya, Provinsi Pemberian informasi diawali dengan sekilas jenis-
Jawa Timur. jenis tanaman obat tradisional, manfaatnya, serta
c. Psikografis bagaimana cara meracik tanaman tersebut. Kegiatan
Target perancangan yang sadar akan pentingnya meracik itu dimulai dengan mempersiapkan alat dan
kesehatan dan juga penggemar minuman teh. bahannya yang akan dibutuhkan, kemudian
d. Behavorial dilanjutkan dengan langkah-langkah menyeduh.
Target perancangan yang memiliki tingkat Kegiatan praktik pertama yang dilakukan adalah
keingintahuan yang tinggi, senang mencoba hal-hal memotong ataupun menyobek tanaman obat,
baru dan memiliki tingkat ketrampilan yang tinggi. menakarnya, membuat saringan dan memasukkan
tanaman obat ke dalamnya, hingga menyeduhnya.
Metode Pembelajaran dan Penyajian Konten
Buku dirancang menyerupai tool kit yang berisi alat- Jenis Media Pembelajaran
alat yang akan dapat membantu proses peracikan Media pembelajaran yang akan dirancang berupa
tanaman obat tradisional menjadi minuman teh herbal. buku interaktif dengan konsep touch and feel,
Informasi yang ada di dalam buku dipilih dari sehingga buku yang memiliki informasi yang berat
tanaman obat tradisional yang yang ada di Indonesia, pun dapat terlihat lebih menarik dan informasi yang
yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan diberikan dapat diterima dengan lebih maksimal
penyakit-penyakit ringan yang umum terjadi di dikarenakan ada alat dan bahannya secara nyata.
masyarakat dan tidak perlu sampai ke dokter maupun Pembelajaran dalam buku tersebut dapat dipraktikkan
rumah sakit. Itu sebagai awalan agar masyarakat mau secara langsung dengan alat dan bahan yang telah
mencoba dulu sampai melihat sendiri hasilnya. disertakan bersama dengan buku interaktif tersebut
Buku ini akan dibuat dengan metode interaktif yang sebagai media pendukung. Buku interaktif beserta
memudahkan pembaca, lebih menarik perhatian, dan media pendukung berupa tool kit ini akan dikemas
5

dalam satu buku. Dalam buku tersebut nantinya akan Penggunaan warna yang dipilih pada
terdapat banyak jenis bahan yang jika diolah perancangan ini ialah warna-warna yang dapat
sedemikian rupa akan membentuk tool kit yang sesuai menggambarkan warna kesehatan dan
dibutuhkan untuk membuat suatu minuman teh bumi menurut psikologi warna, yaitu warna
herbal. kuning, biru, hijau, putih, dan coklat. Warna-
warna tersebut dipilih karena sesuai dengan topik
Format Desain Media Pembelajaran perancangan dan sesuai dengan manfaat untuk
Media pembelajaran yang akan dirancang berupa target orang tua usia 30 – 40 tahun yang lebih
buku pembelajaran interaktif touch and feel. Format tertarik dengan warna-warna yang tidak terlalu
buku dibuat dengan ukuran kertas 21 cm x 27.9 cm cerah dan mencolok.
sengaja dipilih karena bentuk buku yang besar
sehingga dalam menyampaikan panduan dan
informasi, dapat tergambarkan dengan jelas.
Perancangan buku pembelajaraan interaktif ini
dilengkapi dengan bahan-bahan tool kit berupa jenis-
jenis kertas yang nantinya akan mereka bentuk
sedemikian rupa sehingga dapat membantu praktik
yang dilakukan langsung oleh pembaca.

Buku dicetak dengan teknik cetak empat warna atau


yang biasa disebut dengan CMYK (Cyan, Meganta,
Yellow, Key black) color press. Gambar 1. Tone warna yang digunakan

Buku memiliki ukuran 29.7 x 21 cm dengan jumlah 2) Tipografi


halaman sebanyak 32 halaman (buku biasa) dan jika Tipografi unsur keterbacaan (legibility) serta
buku interaktifnya ditambah bahan-bahan interaktif 4 style maka dalam perancangan buku ini
jenis. Buku interaktif memiliki ukuran (dalam menggunakan jenis tipografi sans serif.
keadaan tertutup) 31 x 21.9 cm. Isi buku adalah Penggunaan font bertujuan untuk menampilkan
sebagai berikut: kesan modern dan sederhana, yang tidak sulit
a. Cover depan dan judul untuk di baca oleh target yang cenderung mulai
b. Motif malas dan susah untuk membaca tulisan yang
c. Prakata terlalu rumit.
d. Batas informasi - Judul
e. Pengetahuan tanaman herbal • Shonar Bangla
f. Resep
g. Quotes ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU
h. Motif AbcdefghIjklmnopqrstu
i. Cover belakang .,!?/<>@#%^&*()-=+1234567890

Isi buku interaktif adalah: - Teks Narasi


a. Cover depan dan judul • Gisha
b. Motif
c. Prakata ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV
d. Batas informasi WXYZ
e. Pengetahuan tanaman herbal abcdefghIjklmnopqrstuvwxyz
f. Resep .,!?/<>@#$%^&*()-=+123456
g. Petunjuk penggunaan 7890
h. Table mat
i. Kain Saring • Smoothie Shoppe
j. Celemek dan sarung tangan
k. Quotes
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU
l. Motif
m. Cover belakang VWXYZ

Untuk media pendukung lainnya, seperti brosur dibuat AbcdefghIjklmnopqrstu


dengan ukuran 21 x 9 cm, dengan guna untuk .,!?/<>@#%^&*()-=+1234567890
memberitahukan maksud dan fungsi dari buku itu,

Konsep Visual
1) Tone Warna
6

3) Gaya Ilustrasi
Buku ini selain menggunakan foto sebagai
petunjuk visual, juga akan menggunakan gaya
ilustrasi realis dan dekoratif. Gaya ilustrasi realis
dipilih karena target orang tua tersebut cenderung
menyukai gambar-gambar yang menarik dan
sesuai dengan aslinya. Ilustrasi tersebut nantinya
akan digabung dengan gaya dekoratif, dimana
ilustrasi akan ditata sedemikian rupa yang
berfungsi untuk menghias.

4) Gaya Layout
Buku ini akan menggunakan layout grid, yaitu
desain media informasi tersebut seolah-olah Gambar 4. Final sub cover
bagian per bagian (gambar atau teks) berada di
dalam skala grid. Tujuan digunakannya layout
grid yaitu agar pembaca membaca informasi yang
ada dengan mudah karena tata letaknya yang
statis dan tertata, mudah di pahami alur mulai
membacanya sehingga cocok ketika saya
menuliskan informasi seputar step by step,
mereka tidak bingung.

Berikut ini adalah final eksekusi media buku


interaktif yang dirancang.

Gambar 5. Final buku halaman 3-4

Gambar 2. Final cover

Gambar 6. Final buku halaman 5-6

Gambar 3. Final motif


Gambar 7. Final buku halaman 7-8
7

Gambar 8. Final buku halaman 9-10 Gambar 12. Final buku halaman 17-18

Gambar 9. Final buku halaman 11-12 Gambar 13. Final buku halaman 19-20

Gambar 10. Final buku halaman 13-14 Gambar 14. Final buku halaman 21-22

Gambar 11. Final buku halaman 15-16 Gambar 15. Final buku halaman 23-24
8

Gambar 16. Final buku halaman 25-26 Gambar 20. Final layout kalkir

Gambar 17. Final buku halaman 27-28 Gambar 21. Final buku tampak depan

Gambar 18. Final buku halaman 29-30 Gambar 22. Final table mat

Gambar 19. Final buku halaman 31-32 Gambar 23. Final kain saring
9

Gambar 28. Final penggunaan sarung tangan

Gambar 24. Final celemek

Gambar 25. Final sarung tangan

Gambar 29. Final penggunaan kain saring

Gambar 26. Final cover

Gambar 30. Final penggunaan table mat

Gambar 27. Final penggunaan celemek

Gambar 31. Final hasil akhir


10

Simpulan

Jaman modern sekarang ini, banyak masyarakat yang


terlalu bergantung pada bahan-bahan kimia. Entah
dari makanan maupun obat-obatan. Padahal dampak
yang dihasilkan oleh penggunaan obat-obatan kimia
secara terus menerus juga tidak baik. Sedangkan
Bangsa Indonesia itu mempunyai banyak sekali
tanaman-tanaman herbal yang dapat digunakan
sebagai pengganti obat-obatan kimia tersebut.
Sayangnya, tanaman herbal yang dulu digunakan
sebagai tanaman obat tradisional itu kian hilang.
Sehingga, banyak masyarakat modern yang tidak
mengetahui kalau tanaman-tanaman disekitarnya,
yang jika diolah dengan benar, dapat menyembuhkan
berbagai penyakit.

Masalah lainnya adalah jika ini dibiarkan, maka


tanaman-tanaman herbal yang memiliki banyak
manfaat serta kegunaan itu akan terlupakan dan hilang
terkikis jaman. Padahal tanaman herbal merupakan
salah satu warisan budaya bangsa yang harus kita
lestarikan.

Berangkat dari permasalahan itu, maka dirancanglah


Gambar 32. Final poster konsep buku interaktif pengenalan dan pemanfaatan tanaman
obat tradisional menjadi minuman teh herbal ini.
Fungsi buku ini adalah untuk memberikan informasi
tanaman obat tradisional yang ada di Indonesia dan
dapat dijadikan alternatif pengobatan untuk sakit yang
ringan, yang mungkin tidak memerlukan obat-obatan
kimia untuk sembuh. Sehingga, penggunaan obat-
obatan kimia nantinya akan berkurang dan dapat
membentuk pola kehidupan yang lebih sehat.
Disamping itu, juga dapat ikut melestarikan tanaman
obat yang menjadi warisan budaya kita tersebut.

Saran
Berikut beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
pengembangan penelitian lebih lanjut:
a. Perancangan buku ini merupakan
perancangan yang terbilang baru, jadi kesempatan
untuk mengembangkan kontennya lagi masih terbuka
luas.
b. Pada buku ini hanya diberikan sepuluh jenis
tanaman obat tradisional yang dapat dijadikan teh
herbal sesuai dengan kategori penyakit umum di
masyarakat, perancang atau peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan lagi kategorinya dan mencari
alternatif tanaman yang lain.
c. Target perancangan kali ini adalah orangtua.
Untuk perancangan selanjutnya, dapat targetnya
diubah sepenuhnya. Contoh : remaja atau masa
dewasa awal.

Gambar 33. Final layout brosur


11

Daftar Pustaka
Aditama, Profesor Tjandra Yoga. (2014, Oktober 6). 8
Eleven Show : Jamu dan Budaya Bangsa. Jakarta :
Metro TV.

Antol, Marie Nadine. (1996). Healing Teas : How to


Prepare and Use Teas to Maximize your Health. USA
: Avery.

Hurlock, Elizabeth .B. (1980). Psikologi


Perkembangan (Third Edition). Jakarta : Erlangga.

Krisnawati, Inti. (2008). Teh Herbal: Minuman


Berkhasiat Pemulih Kesehatan. Surabaya : Gramedia
Pustaka.

Krisnawati, Inti. (2014). 45 Resep Mujarab Minuman


Teh Herba: Membantu Atasi 35 Penyakit. Surabaya :
Gramedia Pustaka.

Mnemonic, Teknik Memudahkan Ingatan. (2010).


Guru Sukses. 20 November 2016.
https://www.gurusukses.com/mnemonic

Neufeld, Jessica. (2011). Herbal Teas under the


Microscope. 20 November 2016.
http://www.rodalesorganiclife.com/herbal-teas-under-
microscope

Ybn. (2015). Aplikasi Taman Apotek Hidup. 10 April


2017.
http://www.ybn.or.id/New/?p=2953

Anda mungkin juga menyukai