Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DALAM PEMBUATAN

“UNTALAN” JAMU TRADISIONAL MASYARAKAT DAHA

Saidatul Karimah1, Yulianti Hidayah2, Syahbudin3


Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin
saidatulkarimah.2021@gmail.com

ABSTRAK
Pemanfaatan tanaman obat dalam Untalan perlu dilestarikan dan didokumentasikan agar
tidak punah. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis, bagian tanaman obat yang digunakan,
cara pembuatan serta manfaat Untalan. Metode penelitian deskriptif kualitatif, subjek
penelitian orang yang memiliki pengetahuan jamu Untalan dan orang yang mengonsumsi
jamu untalan di Desa Baruh Kembang Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai
Selatan Provinsi Kalimantan Selatan. Pengumpulan data dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dengan pengumpulan, reduksi, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ada 23
jenis tanaman obat yang digunakan dalam pembuatan untalan: Curcuma longa Linn.,
Kaempferia galanga L., Curcuma xanthoriza, Piper betle L., Coriandrum sativum L., Carum
copticum, Nigella sativa, Piper retrofactrum, Parkia roxburghii, Syzygium aromaticum,
Caesalpinia sappan, Andrographys paniculata, Usnea barbata, Amomum compactum,
Dialium indum, Pimpinella anisum, Eugenia polyantha, Areca catechu L., Cinamomum
sintoc, Cinamomum burmanii, Orthosipon aristatus, Cantella asiatica, Cuminum cyminum.
Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan : biji, daun, kulit batang, rimpang, buah,
yang paling sedikit: bunga dan talus. Cara pembuatan Untalan: mengupas dan mencuci
bahan-bahan, mengiris-iris bahan, menumbuk dan mengulek bahan, menggiling adonan
untalan, dan membungkus untalan. Manfaat untalan: menjaga daya tahan tubuh dan nafsu
makan, mengobati pegal tubuh, sakit pinggang, mengobati masuk angin, sakit kepala, sakit
perut, menghangatkan badan, melancarkan peredaran darah dan pencernaan, mengobati
penyakit asma, stroke, rematik, darah tinggi, kolesterol. Khasiat tambahan untalan wanita:
menghilangkan bau badan, mengatasi nyeri dan melancarkan haid, keputihan, menjaga
kecantikan kulit. Pemulihan ibu sehabis melahirkan, melancarkan darah nifas,
menyembuhkan luka bekas melahirkan, dan melancarkan ASI.
Kata Kunci: tanaman obat, jamu tradisional, untalan, masyarakat daha

ABSTRACT
Utilization of medicinal plants in Untalan needs to be preserved and documented so as not to
become extinct. This research aims to find out the type, parts of medicinal plants used, how
to make and the benefits of Untalan. Qualitative descriptive research methods, research
subjects of people who have knowledge of Untalan herbal medicine and people who consume
Unlatan herbs in Baruh Kembang Village, Daha Utara District, Hulu Sungai Selatan
District, Kalimantan Selatan Province. Data collection from observations, interviews, and
documentation. Data analysis with collection, reduction, presentation of data and
withdrawal of conclusions. Testing the validity of data with triangulation techniques. There
are 23 types of medicinal plants used in the manufacture of Untalan:Curcuma longa Linn.,
Kaempferia galanga L., Curcuma xanthoriza, Piper betle L., Coriandrum sativum L.,
Carum copticum, Nigella sativa, Piper retrofactrum, Parkia roxburghii, Syzygium
aromaticum, Caesalpinia sappan, Andrographys paniculata, Usnea barbata, Amomum
compactum, Dialium indum, Pimpinella anisum, Eugenia polyantha, Areca catechu L.,
Cinamomum sintoc, Cinamomum burmanii, Orthosipon aristatus, Cantella asiatica,
Cuminum cyminum. The most widely used parts of the plant:seeds, leaves, bark, rhizomes,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 94


fruit, the least: flowers and talus. How to make Untalan: peeling and washing the
ingredients, slicing the ingredients, mashing and kneading the ingredients, grinding the
camel dough, and wrapping the strands. Benefits of untalan: maintaining endurance and
appetite, treating body aches, back pain, treating colds, headaches, abdominal pain,
warming the body, smoothing blood circulation and digestion, treating asthma, stroke,
rheumatism, hipertensi, cholesterol. Additional benefits of female strands: eliminating body
odor, overcoming pain and launching menstruation, vaginal discharge, protect skin beauty.
Recovery mother after giving birth, launching the blood postpartum, healing the scars of
childbirth, and launching breast milk
Keywords: medicinal plants, traditional herbs, untalan, daha society

Daha. Oleh sebab itu, sangat diperlukan


PENDAHULUAN
penelitian tentang pemanfaatan tanaman
Indonesia sudah dikenal dengan obat dalam jamu untalan. Hal ini bertujuan
kekayaan keanekaragaman hayati dan agar tersedia informasi yang lebih lengkap
kekayaan pengetahuan. Oleh karena itu dan akurat mengenai jenis tanaman yang
penggunaan tanaman dalam kehidupan digunakan Bagian–bagian tanaman apa saja
sehari-hari salah satunya dalam bentuk yang digunakan, cara pembuatan untalan,
pengobatan dan menjaga kesehatan masih khasiat jamu untalan dalam pembuatan
dilakukan hingga saat iniI.ndonesia memiliki untalan. Dengan adanya informasi yang
budaya pengobatan tradisional termasuk didokumentasikan dan diarsipkan dengan
penggunaan tanaman obat sejak dulu dan baik, jamu untalan ini dapat tetap terjaga
telah dilestarikan secara turun temurun, sebagai warisan bagi generasi mendatang.
namun dengan adanya modernisasi budaya Jamu untalan saat ini masih ada dan
dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan tetap dilestarikan oleh masyarakat, salah
tradisional yang dimiliki oleh masyarakat [1] satunya oleh warga di desa Baruh Kembang.
Etnobotani didefinisikan sebagai Desa Baruh Kembang, merupakan salah satu
studi yang menjelaskan hubungan antara desa di Kecamatan Daha Utara, Kabupaten
manusia dengan tumbuh-tumbuhan yang Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan
secara keseluruhan menggambarkan peranan Selatan. Akan tetapi, belum pernah ada
fungsi tumbuhan dalam suatu budaya [2]. penelitian mengenai pemanfaatan tanaman
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat obat dalam untalan ini pada kawasan ini
tradisional biasa tertuang dalam sebuah sebelumnya. Padahal, pada desa tersebut,
produk kearifan lokal berupa jamu masih banyak yang membuat untalan bukan
tradisional. Salah satu daerah yang masih hanya untuk konsumsi keluarga tetapi juga
menggunakan dan melestarikan pengetahuan di jual ke masyarakat sekitar.
tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat Berdasarkan uraian diatas yang
adalah masyarakat Daha. Masyarakat Daha, mendasari peneliti untuk melakukan
adalah masyarakat yang berada pada aliran penelitian dengan judul “Pemanfaatan
sungai Negara yang meliputi Kecamatan Tanaman Obat Dalam Pembuatan “Untalan”
Daha Utara, Daha Selatan, dan Daha Barat. Jamu Tradisional Masyarakat Daha”
Pemanfaatan tanaman obat ini salah satunya
tertuang dalam suatu resep jamu tradisional
METODE
yang biasa disebut dengan “untalan”.
Namun, pemanfaatan tanaman obat Jenis Penelitian
dalam untalan ini masih belum dikaji secara Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
mendalam, sehingga tidak menutup kualitatif menggunakan metode deskriptif.
kemungkinan lama kelamaan pengetahuan Pendekatan ini diartikan sebagai prosedur
itu bisa saja hilang. Ini dikarenakan ilmu penelitian yang menghasilkan data deskriptif
tentang pemanfaatan tanaman obat pada berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
pembuatan untalan ini hanya diwariskan orang, dengan kata lain metode ini adalah
secara lisan dan turun-temurun. Akibatnya penelitian yang bermaksud untuk memahami
sampai saat ini belum ada dokumentasi dan fenomena apa yang dialami oleh subyek
arsip terkait mengenai untalan di masyarakat penelitian misalnya perilaku, persepsi,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 95


motivasi, tindakan, dan lain-lain secara langsung ke tempat penelitian untuk
holistik dan dengan cara deskripsi dalam mengamati kegiatan membuat jamu
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu untalan dari proses pemilihan atau
konteks khusus yang alamiah dengan pengambilan tumbuhan yang
memanfaatkan berbagai metode alamiah [3]. digunakan, kemudian tahapan-tahapan
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk pengolahannya, sampai pada
membuat deskripsi, atau gambaran, atau pembungkusannya.
lukisan secara sistematis, faktual atau akurat  Wawancara
mengenai fakta, sifat-sifat serta hubungan Wawancara adalah percakapan
antar fenomena yang diselidiki. Selain itu, yang dilakukan dua pihak yang
fungsi dan pemanfaatan penelitian kualitatif pewawancara yang mengajukan
salah satunya untuk menelaah latar belakang pertanyaan dan yang diwawancara
misalnya masalah sosial. Dalam penelitian yang memberi jawaban atas pertanyaan
ini peneliti ingin mengkaji permasalahan itu [3]. Pertanyaan yang diajukan
mengenai pemanfaatan tanaman obat dalam berhubungan dengan permasalahan
pembuatan untalan jamu tradisional khas yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
masyarakat Daha. peneliti menggali data dengan teknik
wawancara tidak langsung dengan
Prosedur Pengumpulan Data snowball atau tidak terstruktur
Langkah-langkah pengumpulan data (terbuka), dimana pada prosesnya
pada penelitian ini diantaranya: tercipta secara santai tanpa pedoman
1. Proses Observasi Awal wawancara sistematis dan informan
Pada tahapan ini dilakukan menjadi lebih leluasa menjelaskan dan
pengamatan awal untuk mendapatkan peneliti dapat mengembangkan
gambaran mengenai tujuan awal penelitian. penjelasan informan dengan pertanyaan
Hasil observasi awal ini dapat digunakan berikutnya untuk mengarah pada
untuk menyusun rancangan/langkah untuk masalah penelitian. Pertanyaan-
masuk ke penelitian sesungguhnya. Hasil pertanyaan tersebut yang berkaitan dan
observasi awal ini ditemukannya masalah mengacu pada pemanfaatan tumbuhan
penelitian, kemudian ditentukannya lokasi obat dalam pembuatan jamu untalan.
penelitian.  Dokumentasi
2. Proses Pengurusan Perijinan Metode dokumentasi adalah cara
Pada tahap ini peneliti mengurus mengumpulkan data dengan mencatat
segala sesuatu yang terkait dengan perijinan data-data yang sudah ada [4].
penelitian baik dari perijinan kampus Dokumentasi digunakan untuk
maupun dinas terkait di daerah. mengumpulkan data yang berfungsi
3. Penyiapan Instrument/Alat Penelitian sebagai pendukung dan pelengkap dari
Instrumen atau alat peneliti dalam data primer. Metode dokumentasi yang
penelitian kualitatif adalah peneliti itu digunakan dalam penelitian ini
sendiri [4], dalam hal ini yang dimaksud misalnya membuat catatan
adalah peneliti harus mempersiapkan menggunakan alat tulis dan buku
semuanya baik instrumen maupun saat catatan, merekam menggunakan tape
memasuki kegiatan penelitian. Beberapa recorder ataupun handphone, serta
instrumen/alat penelitian itu diantaranya seperti mengambil foto-foto atau video
mempersiapkan alat tulis dan buku dan alat yang berhubungan dengan penelitian
perekam (tape recorder atau handphone) dan pemanfaatan tumbuhan obat dalam
kamera handphone. pembuatan jamu untalan dengan
4. Proses Pengumpulan Data menggunakan kamera handphone,
Dalam pelaksanaan penelitian ini contohnya jenis tumbuhan obat yang
dilakukan cara dalam memperoleh data digunakan, bagian tumbuhan obat yang
antara lain: digunakan, dan cara pembuatan jamu
 Observasi untalan. Dokumentasi juga dapat
Observasi merupakan pengamatan diperoleh dari bahan tertulis berupa
dengan menggunakan indera dokumen pribadi, internet, koran,
penglihatan berupa pengamatan laporan yang berkaitan dengan
langsung terhadap fenomena yang penelitian ini.
dikaji secara sistematis. Dalam hal ini
peneliti melakukan observasi secara

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 96


Teknik Analisis data HASIL
Teknik analisis dalam penelitian
Informan utama yang diwawancarai
ini menggunakan teknik analisis
adalah orang atau tokoh di Desa Baruh
interaktif yang mana berlangsung secara
Kembang, yang memiliki pengetahuan
terus menerus sampai tuntas sehingga
mengenai jamu untalan baik cara pembuatan
datanya sudah jenuh. Tahapan teknik
maupun manfaatnya yang diperoleh dari
analisis ini ada empat macam yaitu
nenek moyang secara turun temurun. Selain
pengumpulan data, reduksi data,
itu ada 5 orang informan pendukung yang
penyajian data dan penarikan kesimpulan
mengonsumsi/menggunakan jamu untalan.
[5]. Teknik analisis data untuk menjawab
Berikut hasil yang diperoleh:
identifikasi masalah dilakukan dengan:
Bahan pembuatan jamu untalan ini ada 10
bahan, diantaranya ada kunyit, kencur,
temulawak, sirih, ketumbar, musi/mungsi,
jintan hitam, cabi/cabai jawa, biji kupang
bubuk, dan bubuk ragi 40. Bubuk ragi 40
terbuat dari jintan hitam, ketumbar,
temulawak, cengkeh, sepang, cabai jawa,
Gambar 1. Komponen dalam Analisis sambiloto, kayu angin, kapulaga,
Data (Interactive Model) Model Miles kupamg/kedawung, sinampar, daun salam,
dan Huberman adas manis, pinang, kayu sintok, kayu
manis, kumis kucing, pegagan, jintan putih.
Pengujian Keabsahan Data Total diketahui ada 23 macam
Uji Keabsahan data pada penelitian tumbuhan obat yang digunakan, dan berasal
ini dengan teknik triangulasi. Triangulasi dari 13 Famili yang berbeda. 13 Famili
diartikan sebagai pengecekan data dari tersebut terdiri dari Zingiberaceae,
berbagai sumber dengan berbagai cara dan Piperaceae, Lauraceae, Apiaceae,
berbagai waktu. Pada penelitian ini peneliti Ranunculaceae, Leguminosae, Myrtaceae,
menggunakan triangulasi teknik dan Caesalpiniaceae, Achanthaceae, Usneaceae,
triangulasi waktu. Myrieaceae, Lamiaceae, dan Arecaceae.
Triangulasi teknik, adalah mengecek Famili yang paling banyak digunakan
data pada sumber sama dengan teknik dalam pembuatan jamu untalan ada 2 macam
berbeda, misalnya membandingkan hasil yaitu Zingiberaceae dan Apiaceae karena
wawancara dicek dengan observasi, dan sama-sama memiliki terdapat 4 jenis
dokumentasi. Disini peneliti akan tumbuhan.
membandingkan apa yang dilakukan Zingiberaceae biasa disebut dengan
informan saat observasi, dengan keterangan temu-temuan, adapun 4 jenis tumbuhan yang
dalam wawancara serta ditunjang dengan termasuk famili Zingiberaceae yaitu, kunyit
data dokumentasi seperti foto, dan data (Curcuma longa Linn.), kencur (Kaempferia
lainnya. galanga L.), temulawak (Curcuma
xanthoriza Roxb.), dan kapulaga (Amomum
compactum). Sedangkan Apiaceae atau biasa
dikenal dengan adas-adasan, 4 jenis
tumbuhan yang termasuk famili Apiaceae
adalah Mungsi/musi (Carum copticum), adas
manis (Pimpinella anisum), jalukap/daun
Gambar 1. Triangulasi Teknik Pengumpulan
Pegagan (Centella asiatica), dan jintan putih
Data
(Cuminum cyminum). Zingiberaceae dan
Apiaceae menjadi Famili tanaman yang
Triangulasi waktu digunakan peneliti dalam paling banyak digunakan dalam pembuatan
penelitian ini untuk menguji kredibilitas data jamu untalan. Menurut informan mereka
dengan cara melakukan pengecekan dengan sering menggunakannya dalam kehidupan
wawancara, observasi, atau teknik lain sehari-hari selain untuk pengobatan tapi juga
dalam hari, waktu, dan situasi kondisi yang bumbu masak. Hal ini sejalan dengan
berbeda, dimana pengecekan ini bisa pernyataan Pramesti, dkk. bahwa
dilakukan berulang-ulang sampai ditemukan Zingiberaceae di kehidupan sehari-hari
data yang pasti. sudah dikenal dalam pengobatan tradisional
secara turun-temurun dikenal sebagai obat,

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 97


selain sebagai bumbu masak [6]. No Tumbuhan Latin Bagian
Selanjutnya, antioksidan dari tumbuhan
21 Kumis Orthosiphon
Zingiberaceae disebabkan karena kandungan Daun
kucing aristatus
metabolit sekunder seperti [6]. Suku
22 Pegagan Centella
Apiaceae dikenal sebagai rempah atau Daun
asiatica
bumbu masak dan banyak jadi ramuan obat
23 Cuminum
tradisional. Kandungan bioaktif Apiaceae Jintan putih Biji
cyminum
adalah minyak atsiri yang punya berbagai
manfaat [6].
Tahapan pembuatan jamu untalan
Diketahui bagian tumbuhan yang
diantaranya mengupas bahan-bahan,
digunakan untuk pembuatan jamu untalan
membersihkan atau mencuci bahan-bahan
ini terdiri dari 7 bagian yaitu: rimpang, daun,
dengan air mengalir, kemudian mengiris-iris
biji, buah, bunga, kulit batang, dan talus.
sebagian bahan, menumbuk bahan-bahan
menggunakan lesung gangsa, mengulek
Tabel 1. Bagian tumbuhan yang
bahan-bahan hingga halus, menggiling jamu
digunakan dalam pembuatan Untalan
untalan Proses membentuk bulat jamu
No Tumbuhan Latin Bagian untalan ini dilakukan dengan menggilingnya
1 Curcuma longa di tangan., dan terakhir membungkus jamu
Kunyit Rimpang
Linn. untalan dengan daun pisang dan disemat
2 Kaempferia dengan lidi yang dilakukan secara berurutan.
Kencur Rimpang
galanga L. Perlu diperhatikan terdapat perbedaan bahan
3 Curcuma antara jamu untalan untuk wanita dan jamu
Temulawak xanthoriza Rimpang untalan untuk pria. Terdapat perbedaan
Roxb. bahan yang digunakan untuk jamu untalan
4 Sirih Piper betle L. Daun pria dan wanita. Jika jamu untalan wanita itu
5 Coriandrum menggunakan semua bahan yang sudah
Ketumbar Biji
sativum L. disebutkan, sedangkan jamu untalan pria
6 Mungsi Carum copticum Biji hanya berisi kencur, mungsi, cabai jawa, biji
7 Jintan kupang bubuk, dan jintan hitam. Jadi bahan
Nigella sativa Biji jamu untalan wanita lebih kompleks.
hitam
8 Piper Jamu untalan dibungkus daun pisang,
Cabai Jawa Buah jamu untalan akan aman saat terkena sinar
retrofactrum
9 Parkia matahari. Ini disebabkan daun pisang lebih
Kedawung Biji tebal dan gelap tidak tembus sinar matahari
roxburghii
10 Syzygium sehingga jamu untalannya lebih awet.
Cengkeh Bunga Informan pernah mencoba menggunakan
aromaticum
11 Caesalpinia Kulit plastik transparan untuk membungkus jamu
Secang untalan, namun hasilnya jamu untalan lebih
sappan batang
12 Andrographys cepat lembek, berair, dan basi. Hanya saja
Sambiloto Daun kelemahan bungkusan jamu untalan
paniculata
13 Kayu Usnea barbata menggunakan daun pisang adalah mudah
Talus sobek, oleh karenanya saat membungkusnya
Angin Fries.
14 Amomum harus hati-hati dan telaten.
Kapulaga Biji Khasiat jamu untalan ini untuk secara
compactum
15 Dialium indum Kulit umum untuk menjaga kesehatan tubuh. Pada
Sinampar dasarnya jamu untalan berkhasiat untuk
Leen. batang
16 Pimpinella menjaga daya tahan tubuh, menjaga tubuh
Adas manis Biji agar tetap sehat, segar bugar dan tidak lesu,
anisum
17 Eugenia mengobati pegal-pegal dan nyeri tubuh baik
Daun di kaki atau tangan dan sakit pinggang,
polyantha Daun
salam menjaga nafsu makan, buang air besar
Wight.
18 Areca catechu lancar, mengobati dan mencegah masuk
Pinang Buah angin dan gejalanya seperti sakit kepala,
L.
19 Kayu Cinamomum Kulit sakit perut atau mual, dan flu, batuk,
sintok sintoc batang menghangatkan badan, melancarkan
20 Kayu Cinamomum Kulit peredaran darah, mengobati beberapa
manis burmanii batang penyakit seperti asma, stroke, rematik, darah

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 98


tinggi, kolesterol, dan sebagainya. Bagian tumbuhan yang digunakan
Selain itu, pada jamu untalan khusus dalam pembuatan jamu untalan paling
wanita terdapat berbagai khasiat tambahan banyak ada biji dengan 7 tanaman, dan
lainnya karena bahan yang digunakan pun diurutan kedua adalah daun dengan 5 jenis
juga lebih komplit. Beberapa bahan tanaman. Diurutan ketiga ada kulit batang
tambahan yang ada di jamu untalan seperti: dengan 4 jenis tanaman, urutan kelima ada
kunyit, temulawak, sirih, ketumbar, dan ragi rimpang dengan 3 jenis tanaman, dan urutan
40 bubuk yang memuat berbagai jenis keenam ada buah dengan 2 jenis tanaman.
tumbuhan obat lain memberikan tambahan Bagian yang paling sedikit digunakan ada
khasiat lebih lengkap. Khasiat tambahan bunga dan talus yang masing-masing hanya
pada jamu untalan wanita berkaitan masalah 1 jenis tanaman. Cara pembuatan jamu
kewanitaan, kecantikan, pemulihan setelah untalan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
melahirkan, serta untuk melancarkan ASI. mengupas bahan-bahan, membersihkan atau
Beberapa tambahan khasiat itu mencuci bahan-bahan dan mengiris-iris
diantaranya: mengademkan tubuh, sebagian bahan, menumbuk bahan-bahan
menghilangkan bau badan, mengobati nyeri menggunakan lesung gangsa, mengulek
saat haid, melancarkan haid, mengatasi bahan-bahan hingga halus, menggiling
keputihan. Kemudian untuk kecantikan adonan jamu untalan, dan terakhir
berkhasiat membersihkan tubuh/kulit tubuh membungkus jamu untalan.
menjadi putih kuning, kulit tubuh menjadi Khasiat jamu untalan adalah menjaga
kenyal dan kencang. Untuk ibu yang baru daya tahan kesegaran tubuh, mengobati
melahirkan baik yang sedang masa nifas pegal-pegal serta nyeri tubuh, mengobati
ataupun yang menyusui juga sangat sakit pinggang, menjaga nafsu makan,
berkhasiat, karena dapat melancarkan darah mengobati dan mencegah masuk angin, sakit
nifas agar darah kotornya cepat hilang, luka kepala, sakit perut atau mual, dan flu, batuk,
bekas melahirkan juga lebih cepat sembuh, menghangatkan badan, melancarkan
kesehatan ibunya terjaga dan tidak lesu, dan peredaran darah dan pencernaan, mengobati
saat menyusui anak ASI yang dihasilkan beberapa penyakit (asma, stroke, rematik,
lancar sehingga ibunya sehat dan anaknya darah tinggi, kolesterol). Khasiat tambahan
juga sehat. pada jamu untalan wanita mengademkan
tubuh, menghilangkan bau badan, mengatasi
nyeri saat haid, melancarkan haid, mengatasi
KESIMPULAN
keputihan. Kemudian untuk kecantikan
Berdasarkan hasil penelitian yang berkhasiat menjaga kesehatan dan
telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan kecantikan kulit. Perawatan untuk masa
bahwa: Terdapat 10 bahan pembuatan jamu pemulihan ibu sehabis melahirkan ataupun
untalan, yang terdiri dari 23 jenis tanaman yang menyusui, melancarkan darah nifas,
obat, diantaranya: kunyit (Curcuma longa menyembuhkan luka bekas melahirkan, dan
Linn.), kencur (Kaempferia galanga L.), melancarkan ASI.
temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb.),
Sirih (Piper betle L.), ketumbar
DAFTAR PUSTAKA
(Coriandrum sativum L.), mungsi/musi
(Carum copticum), jintan hitam (Nigella [1] D. Yolanda, dkk, “Peran Generasi
sativa), cabai jawa (Piper retrofactrum), Milenial di Era Teknologi 4.0 dalam
kupang/kedawung (Parkia roxburghii), Mengungkap Pemanfaatan Potensi
Cengkeh (Syzygium aromaticum), Tanaman Obat Masyarakat Sukabumi
sapang/secang (Caesalpinia sappan), pada Masa Pandemi,” Prosiding Seminar
sambiloto (Andrographys paniculata), kayu Nasional Biologi, vol. 6, no. 1, pp. 454–
angin (Usnea barbata Fries.), kapulaga 460, 2020.
(Amomum compactum), sinampar (Dialium
[2] T. Veriana, “Studi Etnobotani Tumbuhan
indum Leen.), adas manis (Pimpinella
Obat Tradisional Oleh Suku Jawa Dan
anisum), daun Salam (Eugenia polyantha
Lembak Kelingi Di Kecamatan Sindang
Wight), pinang (Areca catechu L.), kayu
Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Dan
sintok (Cinamomum sintoc), kayu manis
Implementasinya Pada Pembelajaran
(Cinamomum burmanii), Kumis kucing
Biologi SMA,” Universitas Bengkulu,
(Orthosiphon aristatus), jalukap/ daun
2014.
Pegagan (Centella asiatica), jintan putih
(Cuminum cyminum).

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 99


[3] S. A. Kartika, “Eksistensi Jamu Cekok di
Tengah Perubahan Sosial,” Universitas
Negeri Yogyakarta, 2012.
[4] Hardani, dkk, Metode Penelitian
Kualitatf dan Kuantitatif. Yogyakarta:
CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta,
2020.
[5] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta,
2016.
[6] Saudah, dkk, “Tingkat Pengenalan
Masyarakat Terhadap Jenis Tumbuhan
Di Kecamatan Peusangan Selatan
Kabupaten Bireun,” Jurnal Serambi
Engineering, vol. 4, no. 1, pp. 392–399,
2019.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPATI (VOLUME 1, 2021) Page 100

Anda mungkin juga menyukai