Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA HERBAL TEA

(KULIT MANGGIS DAN TEMULAWAK) MINUMAN HERBAL


UNTUK KESEHATAN

Oleh :
1. Kadek Agus Duwik Peranata (21089014001)
2. Putu Metriani (21089014012)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng


Tahun 2021/2022
HALAM PENGESAHAN PKM KEWIRAUSAHAWAN

1. Judul kegiatan : Herbal Tea ( kulit manggis dan temulawak ) minuman


herbal
kesehatan
2. Bidang kegiatan : PKM-K
3. Ketua pelaksana kegiatan
a.Nama. :
b. Nim. :
c.Jurusan. :
d. Alamat Rumah dan No. TLP/Hp :
e.Instansi. :
f. Alamat Gmail. :
4. Anggota Pelaksanaan kegiatan : 2 orang
5. Dosen pendamping
a. Nama lengkap dan gelar. :
b. NIDN. :
c. Alamat Rumah dan No. TLP/Hp :
6. Biaya Kegiatan total :
a. Dikti. :
b. Sumber lain :
7. Jangka waktu pelaksanaannya. :
RINGKASAN
Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering yang dibuat
menjadi sebuah minuman. Temu lawak, nama ilmiah: Curcuma zanthorrhiza adalah
tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan. Ia berasal dari Indonesia,
khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah
biogeografi Malesia. Tujuan dari kegiatan PKM-Kewirausahaan ini yaitu membuat Teh
Herbal dalam kemasan celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk teh
herbal ini berisi daun Bungur, kayu Secang dan daun Pandan. Pembuatan Teh Bacan
dilakukan dengan cara mengeringkan bahan-bahan, menghaluskan dan mengemasnya dalam
kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan mudah melakukannya dirumah-rumah.
Perhitungan analisis ekonomi dari produk ini, untuk kapasitas produksi 30 Kg dibutuhkan
temulawak kering sebanyak 15 Kg, kulit manggis kering 15 Kg. Untuk pengenalan produk
ini, dilakukan dengan menjual produk Teh Herbal kepada masyarakat disekitar wilayah
Buleleng. Produk dipasarkan melalui media sosial,leaflet dan brosur.
Kata kunci: Teh Herbal, Temulawak, kulit manggis, kanker, dan kolesterol.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia yang tidak
sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di negara Indonesia. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih
selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk menunjang kesehatan. Tuntutan akan
minuman yang bermutu tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat
dibutuhkan. Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan sebagai
alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Remah-rempah sudah terbukti dapat menghambat proses terbentuknya senyawa
oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS), serta kandungan antioksidannya dapat
menangkal radikal bebas. Teh merupakan minuman yang tidak asing dan sangat familiar
dikalangan masyarakat Indonesia. Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran
rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh
telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.
Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia harus
dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang ada di Indonesia yang
memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk
pembuatan teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber
daya alam potensial pada sector ini belum maksimal.
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit.
Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza ini biasanya berbentuk seperti
silinder dengan diameter 6 cm.Umumnya, tanaman ini memiliki kulit yang berwarna kuning
muda. Sebagai tanaman monokotil, tanaman ini tidak memiliki akar tunggang. Akar yang
dipunyai yaitu akar rimpang.Rimpang adalah bagian batang yang terletak di bawah tanah.
Rimpang juga disebut sebagai umbi akar atau umbi batang. Di antara semua rimpang
bergenus Curcuma, rimpang tanaman inilah yang paling besar di antara tanaman
lainnya.Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk dan anakan. Rimpang induknya
berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua, sementara bagian dalamnya berwarna
jingga kecokelatan.Dari rimpang induk ini keluar rimpang kedua yang lebih kecil dan tumbuh
ke samping. Biasanya jumlahnya sekiar 3 sampai 7 buah.Pada awalnya, Curcuma
xanthorrhiza banyak tumbuh di hutan, terutama hutan jati bersama jenis temu-temuan
lainnya. Tumbuhan ini biasanya banyak tumbuh di padang alang-alang dan tanah-tanah
kering. Namun sekarang ini temulawak banyak dibudidayakan di dataran tinggi.
Selain Temulawak yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini bahan Tambahan
juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh hernbal ini antara lain kulit manggis, Kulit
manggis merupakan salah satu sumber antioksidan yang sangat baik untuk mengobati
berbagai penyakit hingga menghambat pertumbuhan kanker.
Banyaknya tanaman temulawak yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Manusia yang
tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai alternatif Bahan untuk pembuatan
teh. Kami sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng Mencoba
mengusulkan ide kami untuk membuat teh dari campuran daun Temulawak dan kulit manggis
yang belum dimanfaatkan secara optimal Menjadi produk baru yang bernilai ekonomis dan
bermanfaat bagi kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membuat Teh herbal yang murah dan praktis dengan Daya saing
tinggi?
b. Apakah temulawak dapat digunakan sebagai alternative bahan utama Pembuatan teh
untuk kesehatan?
c. Apakah Teh herbal dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan Pekerjaan baru
untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?
1.3 Tujuan Program
1. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih Bermanfaat,
ekonomis, dan praktis berbahan Temulawak.
2. Memanfaatkan temulawak sebagai alternatif bahan pembuatan teh.
3. Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi Enterpreneur muda.
1.4 Luaran yang Diharapkan
a) Terciptanya ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan
Berwirausaha.
b) Terciptanya alternatif Teh Bacan yang bermanfaat bagi kesehatan Sebagai penganti
teh yang selama ini dikonsumsi masyarakat.
c) Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global.
1.5 Kegunaan Produk
a. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minuman kesehatan Tradisional dalam
negeri.
b. Sebagai sarana pengembangan jiwa enterpreneur.
c. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang Sederhana.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kegiatan ini adalah usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman berupa inovasi teh
dari bahan temulawak , kulit manggis ,kayu manis ,serai dan jahe. Sebuah penelitian
menemukan bahwa kulit manggis memiliki kandungan antioksidan berupa xanthone yang
memiliki efek antibakteri, antiinflamasi, dan antijamur, temulawak mengandung kurkumin
yang dikenal bisa melawan peradangan dan meningkatkan imunitas tubuh. Dalam hal ini,
temulawak dan kulit manggis akan dikemas sebagai minuman fungsionalis berbentuk teh
yang nantinya dapat dinikmati disela-sela istirahat maupun beraktivitas. Selain rasanya enak
dan segar, Teh temulawak dan kulit manggis juga menyehatkan.
1. Prospek pengembangan usaha: Teh temulawak dan kulit manggis saat ini belum
dioptimalkan dengan baik sehingga tidak banyak diminati pula untuk dikonsumsi.
Padahal, Teh temulawak dan kulit manggis mengandung banyak zat yang bermanfaat
untuk Menurunkankadar kolesterol,menghambat pertumbuhan sel kanker, mengontrol
gula darah,memperkuat daya tahan tubuh.Oleh karena itu, peluang yang ada untuk
memasarkan manfaat yang terkandung dalam temulawak dan kulit manggis
menginspirasi kami mengolahnya menjadi teh.
2. Target penjualan: Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia, walaupun dari
masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk kami ini sehingga
dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan kualitas hidup di Indonesia.
Setelah itu, merambah ke luar Indonesia. Entah itu pada negara maju ataupun negara
berkembang lainnya yang sangat membutuhkan keseimbangan gizi dan suplemen
untuk menambah daya tahan tubuh. Targetan untuk produksi tiap harinya yang terjual
adalah 10 box.
2.1 Unit produksi
Analisis biaya produksi Jika basis produksi adalah 10.000 gram/bulan, maka:Dalam Teh
Herbal tiap kantong seberat 2 gram, memiliki komposisi 50% Temulawak dan 50% kulit
manggis.
No Nama Bahan Jumlah Harga Harga total
satuan
1 Temulawak 5kg Rp. Rp. 135.000
kering 27.000
2 Kulit Manggis 5kg Rp. 7.000 Rp. 35.000
3 Kantong teh 5000 Rp. 100 Rp. 500.000
kantong
4 Benang food 1 rol Rp. Rp. 150.000
grade 150.000
5 Kotak teh 250 Rp. 1000 Rp. 250.000
Total biaya produksi awal/10.00 gram Rp.1.070.000
Total biaya analisis
a. Uji cemaran logam
b. Uji cemaran mikroba
c. Uji komponen
Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total Produksi dengan total unit
yang diproduksi. Adapun harga unit produksi Dan harga jual tiap unit 20 kantong/ box
sebagai berikut:
Harga unit produksi = Rp 1.070.000/ 250 box
= Rp 4.280/box
Harga jual tiap unit = Rp 9.000,00/box
2.2 Perolehan Profit
Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara Harga jual
produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 400 Botol produk yang dibuat
mampu menghasilkan profit usaha sebesar :
Profit usaha = (Rp 9.000,00 – Rp 4.280,00) x 250
= Rp 1.180.000,00
2.3 Perhitungan BEP
Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan Harga
jualnya:
BEP (Break Event Point) = Rp 1.180.000,00/ Rp 10.000,00
= 180box
Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 180 box.
2.4 Strategi Pemasaran
 Tingkat persaingan: Untuk usaha teh saat ini sudah lumayan banyak Tetapi
untuk teh dengan bahan dasar Temulawak dan kulit Manggis ini masih jarang
sekali dikarenakan masyarakat belum Menguasai teknik pembuatan Teh
Herbal ini. Sehingga tingkat Persaingan antar produsen bisa dibilang kecil.
 Sasaran konsumen: Bidikan kami adalah masyarakat sekitar Buleleng
Mahasiswa, orang lansia, dan anak-anak.
 Analisa pasar sasaran: Target penjualan tiap minggu adalah sekitar 70 Box.
Untuk memenuhi targetan ini, produk di distribusikan ke Swalayan-swalayan
skala besar ataupun kecil serta membuka stand di Acara-acara sekitar
Buleleng. Selain itu, promosi dapat kita tampilkan Lewat media elektronik
seperti jejaring sosial, internet, atau pun media Cetak seperti pamflet, leafleat,
ataupun brosur.
 Bauran pemasaran
 Produk: Teh Herbal komoditas produk lokal yang multi-manfaat Bagi
kesehatan.
 Harga Jual: harga jual disesuaikan dengan harga pasar Rp. 9.000,-/box
 Tempat: swalayan-swalayan skala kecil maupun besar, stand-Stand promosi,
toko-toko, dan kantin-kantin disekitar lingkungan UNS.
 Promosi: Promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik Seperti jejaring
sosial, internet, atau pun media cetak seperti Pamphlet, leafleat, ataupun
brosur.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh Herbal dari
Temulawak dengan membuat beberapa sampel percobaan dan memilih sampel Yang
memiliki nilai ekonomis untuk dijual, kemudian melakukan proses produksi. Seiring dengan
berjalannya proses produksi kami melakukan rancangan produk Kemasan, setelah itu kami
menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk Kepada konsumen. Adapun alur
pembuatan Teh Herbal meliputi: persiapan bahan Dan alat, proses pembuatan/produksi.

Temulawak dan kulit manggis

Dicuci dan dipotong-potong Segel kemasan

Dikeringkan pada mesin Teh dimasukan dalam kemasan


Pengering

Dibelender sampai halus Campuran bahan dimasukan


Dalam kantong teh

3.1 Perancangan Produk

3.2 Pengadan bahan


Bahan-bahan pembuatan Teh Herbal seperti Temulawak dan Kulit Manggis
didapatkan dari sekitaran wilayah Singaraja.
3.3 Produksi
Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan serangkaian
kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat bahan yan digunakan dalam
proses produksi, dan pembuatan.
Adapun alat dan bahan, serta cara kerja pembuatan teh herbal antara sebagai berikut:
a. Alat: Pisau, pengering temulawak, oven, tatakan, baskom, ember, dll
b. Bahan: Temulawak dan kulit manggis.
c. Cara kerja:
Pengelohan temulawak menjadi teh antara lain sebagai berikut:
1. Mencuci temulawak sampai bersih
2. Memotong temulawak menjadi bagian-bagian kecil
3. Memasukkan potongan temulawak pada alat pengering agar kandungan air dapat
berkurang
4. Menjemur potongan temulawak pada udara terbuka sampai kering
5. Setelah kering temulawak di blender hingga menjadi serbukan kering
6. Pengolahan kulit manggis perlakuannya sama seperti pada pengolahan temulawak.

Tahap kedua, pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah mempengaruhi hasil produk
yang dihasilkan dari segi penampilan pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah
sebagai berikut:
1. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter
2. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas maksimum, lalu
pasang tali dan rekatkan
3. Setelah itu sortir satu persatu teh yang sudah dibungkus 6
4. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam kotak kemasan.
5. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak dengan cara dipanaskan
dengan herdayer
6. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga produk teh dimasukan
kedalam kotak pembungkus
3.4 Quallity Control
Menguji herbal tea pada keadaan yang sebenarnya agar diketahui apakah herbal tea
yang dihasilkan sesuai harapan atau tidak.
3.5 pemasaran
Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk melalui sampel dan edukasi
kepada konsumen.
3.6 Kesimpulan
Penyusunan kesimpulan dan saran dilakukan berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan dan pengaplikasian herbal tea pada kondisi sebenarnya (real condition).
3.7 laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk dari pertanggung-jawaban kami atas
kegiatan yang telah kami laksanakan.
BAB VI BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya PKM-K

No Biaya
Jenis pengeluaran
.
1 Bahan habis pakai Rp. 4.000.000,00
2 Perlengkapan Rp. 2.827.000,00
3 Perjalanan Rp. 350.000,00
4 Lain lain Rp. 1.500.000,00
Jumlah Rp. 8.677.000,00

4.2 jadwal kegiatan

No Kegiatan Bulan
Ke I Ke II
1 Pembelian bahan
2 Proses produksi
3 Qulity control
4 Promosi
5 Pemasaran
6 Penyusunan laporan akhir
7 Penyerahan laporan akhir

I. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ns. Ni Made Dwi Yunica Astriani,
S.Kep.,M.Kep
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK 2010.1108.034
5 NIDN 0806068702
6 Tempat dan Tanggal Lahir Payeti-Sumba Timur/6 Juni 1987
7 E-mail astrianiyunica1@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081936562556
9 Alamat Rumah Dusun Kangin Desa Tohpati Banjarangkan
Klungkung
10 Alamat Kantor Jln. Raya Air Sanih km. 11 Bungkulan
Singaraja
11 Nomor Telepon/Fax
13 Mata Kuliah yang diampu 1. Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja dalam Keperawatan
2. Falsafah dan Teori Keperawatan
3. Keperawatan Madikal Badah 1
4. Keperawatan Madikal Badah 2
5. Keperawatan Jiwa

DAFTAR PUSTAKA
https://g.co/kgs/NDe7us

https://www.halodoc.com/artikel/baik-untuk-kesehatan-apa-kandungan-dalam-
temulawak
https://hellosehat.com/nutrisi/resep-sehat/resep-temulawak-untuk-daya-tahan-
tubuh/

Anda mungkin juga menyukai