Diusulkan Oleh:
EVA YUNI AYUNDA 12
NISSA PUTRI AINURIYA 22
RISCA AYU FIRNANDA 27
SASKIA EKA YANUAR A 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia
yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di negara
Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup,
masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk
menunjang kesehatan. Tuntutan akan minuman yang bermutu tinggi serta
bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat dibutuhkan.
Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan
sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat menghambat proses
terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS), serta
kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas. Teh merupakan
minuman yang tidak asing dan sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia.
Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah
dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.
Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di
Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang
ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat
dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya
pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial pada
sector ini belum maksimal.
Selain daun Bungur yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini bahan
tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh hernbal ini antara lain
daun Pandan dan serutan kayu Secang.
Banyaknya tanaman Bungur yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
manusia yang tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai alternatif
bahan untuk pembuatan teh. Kami sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret
mencoba mengusulkan ide kami untuk membuat teh dari campuran daun Bungur,
serutan kayu Secang, dan daun Pandan yang belum dimanfaatkan secara optimal
menjadi produk baru yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh Bacan dari
daun Bungur dengan membuat beberapa sampel percobaan dan memilih sampel
yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual, kemudian melakukan proses produksi.
Seiring dengan berjalannya proses produksi kami melakukan rancangan produk
kemasan, setelah itu kami menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk
kepada konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Bacan meliputi: persiapan bahan
dan alat, proses pembuatan/produksi.
7. Blender Penghalus
1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
bahan
8. Timbangan Pengukuran
1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
Digital berat bahan
8. Buku Nota Pemasaran 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000
10. Buku Keuangan Arsip 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
11. Stempel Pemasaran 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
12. Label Produk Pemasaran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
13. Pamflet Pemasaran
1 rim Rp. 200.000 Rp. 200.000
Promosi
13. Listrik & Air Penunjang
proses Rp. 300.000 Rp. 300.000
produksi
Sub Total
Rp.2.890.000
3.2 Pemasaran
. Strategi Pemasaran
• Tingkat persaingan: Untuk usaha teh saat ini
sudah lumayan banyak tetapi untuk teh dengan
bahan dasar daun Bungur dan serutan kayu
Secang ini masih jarang sekali dikarenakan
masyarakat belum menguasai teknik pembuatan
Teh Bacan ini. Sehingga tingkat persaingan antar
produsen bisa dibilang kecil.
• Sasaran konsumen: Bidikan kami adalah
masyarakat sekitar Jombang,orang lansia, dan
anak-anak.
• Analisa pasar sasaran: Target penjualan tiap
minggu adalah sekitar 70 box. Untuk memenuhi
targetan ini, produk di distribusikan ke swalayan-
swalayan skala besar ataupun kecil serta
membuka stand di acara-acara sekitar Jombang.
Selain itu, promosi dapat kita tampilkan lewat
media elektronik seperti jejaring sosial, internet,
atau pun media cetak seperti pamflet, leafleat,
ataupun brosur.
• Bauran pemasaran
Produk: Teh Bacan komoditas produk lokal yang multi-manfaat
bagi kesehatan.
Harga Jual: harga jual disesuaikan dengan harga pasar Rp. 9.000,-
/box
Tempat: swalayan-swalayan skala kecil maupun besar, toko-toko,
dan kantin-kantin disekitar lingkungan sekolah.
BAB IV
KESIMPULAN
Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering
yang dibuat menjadi sebuah minuman. Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan
sejenis pohon atau perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau
pekarangan. daun Bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flovanoid,
dan tannin sehingga berguna untuk menurunkan tekanan darah, kadar glukosa
pada penderita diabetes serta kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Tujuan dari
kegiatan PKM-Kewirausahaan ini yaitu membuat Teh Bacan dalam kemasan
celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk teh herbal ini
berisi daun Bungur, kayu Secang dan daun Pandan. Pembuatan Teh Bacan
dilakukan dengan cara mengeringkan bahan-bahan, menghaluskan dan
mengemasnya dalam kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan
mudah melakukannya dirumah-rumah. Perhitungan analisis ekonomi dari produk
ini, untuk kapasitas produksi 30 Kg dibutuhkan daun Bungur kering sebanyak 15
Kg, kayu Secang kering 7.5 Kg, dan daun Pandan segar 37.5 Kg. Untuk
pengenalan produk ini, dilakukan dengan menjual produk Teh Bacan kepada
masyarakat disekitar wilayah Solo. Produk dipasarkan melalui media sosial,
leaflet dan brosur.
Kata kunci: Teh Herbal, Daun Bungur, Kayu Secang, Daun Pandan, Diabetes,
Kolesterol