BIDANG KEGIATAN:
PKM – KEWIRAUSAHAAN
Di usulkan oleh:
ii
ABSTRAK
Minuman Herbal adalah minuman dengan bahan dasar berasal dari tumbuhan
yang memiliki efek fungsional bagi tubuh. Salah satu minuman herbal yaitu
teh herbal. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan teh herbal adalah bunga
karamunting dan daun salam. Bunga karamunting yang memiliki senyawa
metabolik sekunder yang terdiri dari saponin, tannin, triterpenoid/steroid,
flavonoida ( Awaludin, et al. 2016 ). Sedangkan daun salam mengandung
senyawa alkaloid, saponin, steroid, fenolik, flavonoid. Senyawa metabolit
sekunder ini memiliki banyak aktivitas farmakologi dalam mengatasi
berbagai penyakit ( Heinrich, et al. 2012 )
Kata kunci : minuman herbal, bunga karamunting, daun salam.
ABSTRACT
Herbal Drinks are drinks with basic ingredients derived from plants that have
a functional effect on the body. One of the herbal drinks is herbal tea. Some
plants that can be used as herbal teas are karamunting flowers and bay leaves.
Karamunting flowers have secondary metabolic compounds consisting of
saponins, tannins, triterpenoids/steroids, flavonoids (Awaludin, et al. 2016).
Meanwhile, bay leaves contain alkaloids, saponins, steroids, phenolics, and
flavonoids. These secondary metabolites have many pharmacological
activities in overcoming various diseases (Heinrich, et al. 2012)
Keywords: herbal drink, karamunting flower, bay leaf.
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini masyarakat lebih memilih gaya hidup serba
instan, mulai dari makanan hingga minuman. Mereka tidak memikirkan
kandungan kimia berbahaya yang terdapat di dalam makanan dan minuman
tersebut. Gaya hidup seperti ini dapat berbahaya bagi tubuh, karena akan
berdampak pada kesehatan tubuh dikemudian hari. Maka dari itu perlu adanya
optimalisasi gaya hidup agar masyarakat lebih memilih mengonsumsi
minuman fungsional guna menjaga daya tahan tubuh.
Minuman berbahan kimia berbahaya adalah minuman yang memiliki
kandungan kimia berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam jangka
waktu yang lama. Beberapa bahan kimia berbahaya yang sering dijumpai pada
minuman yaitu pewarna tekstil, pemanis buatan, dan lain-lain. Sedangkan
minuman herbal adalah minuman yang menggunakan bahan dasar tanaman
atau tumbuhan yang memiliki efek fungsional bagi tubuh. Maka dari itu kami
membuat produk minuman fungsional yang sering di kenal dengan sebutan teh
herbal.
Teh herbal yaitu teh yang berasal dari bagian tumbuhan berupa daun,
bunga, akar maupun buahnya. Tumbuhan yang dijadikan teh herbal
diidentifikasi memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu penyakit,
menjaga daya tahan tubuh, atau sebagai minuman penyegar tubuh. Beberapa
tumbuhan yang dapat dijadikan teh herbal adalah bunga karamunting
(Melastoma malabathricum) dan daun salam ( Syzygium polyanthum ). Bunga
karamunting dapat banyak ditemukan salah satunya di Kalimantan Tengah.
Bunga karamunting merupakan tumbuhan liar di daerah Kalimantan Tengah
dan jarang dimanfaatkan, dan tidak diperhatikan karena tidak memiliki nilai
jual. Dari manfaat dan khasiat yang dimiliki serta ingin memanfaatkan
tumbuhan tersebut, kami berinovasi membuat produk teh herbal yang diberi
nama teh butisa.
Teh butisa adalah teh yang terbuat dari bunga karamunting dan daun
salam. Inovasi produk teh butisa ini tumbuh karena melihat dari segi manfaat
dan khasiat yang di miliki tumbuhan tersebut, dan juga melihat dari tumbuhan
karamunting yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Maka dari itu kami
buatlah produk teh butisa ini agar memiliki nilai jual dan bermanfaat bagi
masyarakat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teh Herbal
Teh herbal walaupun disebut teh, tetapi minuman ini tidak mengandung
daun dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh herbal dapat dibuat dari ramuan
bunga, daun, akar, biji, atau buah kering. Teh herbal biasa disajikan dengan
cara diseduh dengan air panas. Teh herbal biasanya memiliki manfaat yang
baik untuk kesehatan. Teh herbal biasa dijual dalam kemasan seperti kantong
teh, kaleng, dan kemasan kotak siap minum.
Teh herbal dapat dibuat dari berbagai tumbuhan yang memiliki manfaat
bagi kesehatan dan diekstrak dengan cara direbus. Sehingga hasil ekstrak
tersebut yang digunakan sebagai minuman yang umum digunakan masyarakat.
Teh herbal juga memiliki nilai jual yang tinggi dan dipercaya akan
kegunaannya (Lubis N, et al. 2018).
dengan cara merendam daun salam ke air panas hingga air berubah warna, jika
ingin memiliki rasa manis dapat ditambahkan sedikit gula tebu atau gula stevia.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan ini dibagi
menjadi 6 tahap pelaksanaan, yaitu tahap perancangan, tahap penentuan produk,
tahap pembuatan produk, tahap pengemasan produk, tahap uji coba dan evaluasi
dan tahap pemasaran produk.
3.1 Tahap Perancangan
Pada tahap ini dilakukan penyatuan ide dari anggota kelompok untuk
selanjutnya digabung menjadi suatu ide. Sebelum masuk dalam tahap
pembuatan produk, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk
menciptakan produk yang bermanfaat dan memiliki daya jual. Dimulai dari
studi literatur, melakukan rancangan konsep dan desain kemasan produk, dan
membahas bahan dan alat apa saja yang di gunakan.
3.2 Tahap Penentuan Produk
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan bahan dan alat apa saja yang
diperlukan dalam pembuatan produk teh herbal butisa. Tak hanya itu di
lakukan juga penentuan kemasan produk yang ekonomis dan praktis saat di
gunakan. Adapun beberapa cara untuk membuat produk teh butisa ini. Pertama,
memilih bahan yang berkualitas baik. Kedua, memilih alat yang diperlukan.
Ketiga, menentukan kemasan produk yang bernilai ekonomis.
3.3 Tahap Pembuatan Produk
Pada tahap ini di lakukan proses pembuatan produk teh herbal butisa.
Untuk memproduksi teh herbal ini kita dapat melakukannya disela-sela waktu
perkuliahan maupun disaat weekend. Pembuatan teh herbal butisa dilakukan
melalui beberapa tahapan, yaitu :
Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Oven pengering
3. Loyang
4. Bunga karamunting
5. Daun salam
Proses Pembuatan :
1. Ambil bunga karamunting dan daun salam.
2. Cuci bersih kedua tanaman tersebut.
3. Potong-potong bunga karamunting dan daun salam menggunakan gunting.
6
Tahap Perancangan
Tahap Pemasaran
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri Ketua Tim
1 Nama Lengkap Arina Afla Safa Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 213010903020
5 Tempat, Tanggal Lahir Ponorogo, 03 Januari 2003
6 Alamat E-mail Arina78815@gmail.com
7 Nomot Telepon/HP 081351411022
Semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
12
Semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
ditemukan ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu pernyataan dalam pengajuan PKM-K.
Palangka Raya, 20 November 2021
Anggota Tim
Amelia Safitri
14
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Negeri Universitas Negeri
Tinggi Manado Manado
Bidang Ilmu Biologi Biologi
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2012-2014
Judul Studi Ekologi Karakteristik Spasial
Skripsi/Tesis/Disertasi Mikrohabitat Tarsius dan Populasi Tarsius
tarsier Erxleben 1777 tarsier serta kaitannya
di TWA Batuputih dengan vegetasi di
Tangkoko Bitung TWA Batuputih
Sulawesi Utara Tangkoko Sulawesi
Utara
Nama Pembimbing 1. Prof. Dr. Arrijani, 1. Prof. Dr. Arrijani,
M.Si M. Si
2. F.N. Pendong, 2. Prof. Dr. R.A. Repi,
M.Si M.Si
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
17
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan penelitian.