KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teh mengandung tanin, kafein, dan flavonoid. Flavonoid yang terkandung
dalam teh merupakan antioksidan yang dapat membantu mencegah penyakit
kardiovaskuler (Surtiningsih, 2005). Dalam jurnal milik Winarsih, (2011)
menjelaskan bahwasanya teh telah dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu teh
herbal dan non herbal. Teh non herbal dikelompokkan lagi menjadi 3 golongan,
yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Sedangkan teh herbal merupakan hasil
dari proses pengolahan bunga berry, kulit biji, daun, dan akar dari berbagai
tanaman.
Kopi adalah salah satu tanaman perkebunan di Indonesia dan hal ini telah
menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia
setelah Brasil, Vietnam, dan Colombia dengan jumlah produksi kopi sedikitnya
690.000ton atau 6,87 % dari total produksi kopi dunia pada musim panen
2017/2018 yang terdiri dari jenis kopi arabica dan robusta (ICO,2018a). Luas
lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar (ha) yang terdiri
dari luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 912 ribu ha dan sisanya
merupakan luas lahan perkebunan kopi arabika. Sebanyak 41 ribu ha dari lahan
perkebunan kopi terdapat di Sumatera Barat dan hampir 22 ribu ha merupakan
lahan perkebunan kopi robusta (Direktorat Jenderal Perkebunan,2015).
Tanaman kopi biasanya dipangkas daunnya agar tidak menyulitkan hasil
pemanenan. Daun kopi hasil pemangkasan biasanya terbuang begitu saja
sehingga perlu pemanfaatan lebih lanjut. Daun kopi memiliki kadar tanin yang
cukup tinggi, daun kopi juga memiliki rasa yang tidak kalah nikmat dari biji kopi.
Daun kopi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti daun teh dalam pembuatan
teh daun kopi (Candra dkk., 2019). Di Payakumbuh Sumatera Barat, orang-orang
menyebut seduhan daun kopi dengan nama Aia Kawa. Proses pembuatannya
yaitu dibuat dengan cara mengeringkan daun kopi yang didapatkan dari proses
pemetikan, kemudian direbus sampai menghasilkan minuman berwarna
kecoklatan seperti hasil seduhan daun teh. Daun kopi mengandung flavonoid,
alkaloid, saponin, kafein, dan polifenol. Asam fenolik yang terkandung dalam
daun kopi merupakan senyawa antioksidan yang dapat berfungsi menghilangkan
radikal bebas didalam tubuh (Ratanamarno., dkk 2017).
Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal dari
biji, melainkan cairan dari daun kopi yang masih segar atau kulit buah yang
diseduh dengan air panas (Wulandari, 2014). Di Payaukumbuh Sumatra Barat
orang orang menyebut seduhan daun kopi dengan nama aia kawa. Proses
pembuatannya yaitu dibuat dengan cara mengeringkan daun kopi yang
didapatkan dari proses pemetikan, kemudian direbus sampai menghasilkan
minuman berwarna kecoklatan seperti hasil seduhan daun teh.
Daun kopi mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol. Daun,
buah dan akar Coffee arabica mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol,
disamping itu buahnya juga mengandung alkaloida. Kopi mengandung banyak
komponen kimia yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu komponen
alifatik, komponen alisiklik, komponen aromatik, komponen heterosiklik, protein,
asam amino, dan asam nukleat, karbohidrat, lemak, alkaloid, vitamin, dan
komponen anorganik (Wulandari, 2014).
Bunga cengkeh yang dikeringkan dapat digunakan sebagai bahan
penyedap rokok dan obat penyakit kolera. Minyak cengkeh yang didapatkan dari
hasil penyulingan bunga cengkeh kering (cloves oil), tangkai bunga cengkeh
(cloves stem oil) dan daun cengkeh kering (cloves leaf oil) banyak digunakan
sebagai pengharum mulut, mengobati bisul dan sakit gigi, sebagai penghilang
rasa sakit, penyedap masakan dan wewangian (Nuraini, 2014).
Kulit batang kayu manis merupakan produk utama yang dihasilkan oleh
tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanni). Kandungan utama kulit batang
kayu manis adalah sinamaldehid yang memiliki aroma kuat. Bagian ini memiliki
bau yang khas aromatik, rasanya agak manis, pedas. Ketebalan dari kulit batang
kayu manis mencapai 3 mm atau lebih. Pada pengamatan secara langsung,
potongan dari kulit batang kayu manis berbentuk gelondong, dengan beberapa
berkas yang terdiri atas tumpukan potongan kulit (Ramadhani, 2017).
Kayu manis memiliki khasiat sebagai obat masuk angin, diare, perut
kembung, tidak nafsu makan, sakit kepala, sariawan, asma, obat asam urat,
tekanan darah tinggi dan masalah yang berhubungan dengan saluran
pencernaan lainnya. Kayu manis juga mempunyai aktivitas sebagai antioksidan
(Ramadhani, 2017). Kegunaan lain dari kayu manis yaitu sebagai bahan pewangi
sabun, parfum, industri roti, korigen odoris (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Proses pengolahan teh meliputi proses pelayuan, fermentasi dan
pengeringan. Ketiga proses ini akan mempengaruhi mutu teh daun kopi yang
dihasilkan terutama aromanya. Proses fermentasi teh daun kopi akan
mengakibatkan terjadinya proses oksidasi dimana terjadinya perubahan katekin
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana yaitu senyawa polifenol
flavonoid. Proses pengeringan di gunakan untuk menghentikan proses
fermentasi. Pemberhentian proses fermentasi yang terlalu awal akan
menghasilkan mutu teh yang belum sempurna dan proses fermentasi yang
terlalu lama akan menghasilkan mutu teh yang sangat buruk. (Kiki., 2020).
Seduhan teh daun kopi ini dideskripsikan mempunyai jejak aroma tanah dengan
rasa yang tidak sepahit teh dan sekuat kopi.
Proses pengolahan daun kopi menjadi kahwa daun dan proses pembuatan
kahwa daun menjadi minuman perlu untuk dipelajari dan dikaji lebih dalam untuk
menghasilkan kahwa daun dengan mutu yang lebih baik sehingga dapat
dikembangkan menjadi minuman fungsional. Pangan fungsional didefinisikan
sebagai produk pangan yang memiliki fungsi nutrisi, manfaat bagi kesehatan dan
proses teknologi (Bigliardi dan Galati, 2013). Agar dapat menjadi minuman
fungsional maka kahwa daun perlu dipelajari dari ketiga aspek tersebut. Dan
penelitian ini lebih difokuskan pada penelitian proses teknologi, yakni rekayasa
dalam proses pengolahan daun kopi menjadi kahwa daun dan minuman kahwa.
Aspek proses teknologi tidak saja penting untuk dikaji agar minuman kahwa
dapat menjadi minuman fungsional, tetapi rekayasa proses pengolahan dengan
teknologi merupakan salah satu cara untuk menjadikan kahwa daun sebagai
produk kearifan lokal yang dapat dikembangkan menjadi produk agroindustri.
1.2 Tujuan Pembuatan Produk
Memilih produk ini dikarenakan daun kopi jarang digunakan bahkan daun kopi
hanya menjadi limbah, oleh karena itu kami memilih produk ini supaya
mengurangi limbah daun kopi dan juga meningkatkan ekonomi petani kopi di
daerah Tanggamus. Untuk mengetahui target pasar dan segmentasi pasar ////.
BAB II
KONSEP PRODUK
2.1 Karakteristik Produk
Teco Pudan merupakan produk olahan dari bahan baku daun kopi
dengan penambahan kayu manis dan cengkeh. Hasil akhir olahan ini akan dibuat
dalam bentuk teh celup kemasan seperti pada umumnya. Teco pudan dapat
dijadikan sebagai teh herbal yang memiliki manfaat baik bagi Kesehatan tubuh,
salah satunya untuk mencegah asam lambung. Selain itu, bermanfaat untuk
menjaga daya tahan tubuh karena memiliki kandungan zat antibodi yang cukup
tinggi. Teco pudan dibuat dengan penyeduhan air panas dan disarankan untuk
memakai gula.
1. kantong teh
3. Kotak teh
4. Kardus
3.2.1 Pemasaran
Pemasaran teco ciclo melalui jalur berbagai media promosi yang kami
gunakan yaitu berupa famplet dan dari sosial media baik instagram, facebook
dan tiktok.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa kemasan hanya merupakan sampah dan
menambah beban biaya penjualan. Namun tidak demikian adanya, kemasan yang
standar dapat mengangkat citra suatu produk, memberikan nilai tambah dalam
penjualan dan dapat melindungi produk dengan baik. Kemasan harus dapat memenuhi
harapan konsumen. Kemasan bisa memberikan perlindungan produk dengan baik dari
cuaca, cahaya/sinar, perubahan suhu, jatuh, tumpukan, kotoran, serangga, bakteri dan
lain-lain. Struktur kemasan mudah dibuka, mudah ditutup dan mudah dibawa
(ergonomi).
Bentuk dan ukuran menarik sesuai dengan kebutuhan menciptakan daya tarik visual
bagi konsumen. Bentuk fisik kemasan ditentukan oleh sifat produk itu sendiri, sistem
penjualan, mekanis, display, distribusi dan segmen pasar. Labeling harus jelas dan
lengkap dan disain kemasan dirancang unik dan khas sehingga tampak berbeda dengan
produk lain.
Produk tecopudan dikemas dalam bentuh teh celup, dimana berat satu kantong
teco ciclo adalah 2 gram, untuk satu kotak teco ciclo berisi sebanyak 25 kantong teh.
Kemasan teh terdiri dari kantong teh, aluminium teh, kotak teh dan kardus.
1. Kantong teh
.
Gambar 7. kotak kemasan
4. Kardus
Hasil produk tecopudan dengan penambahan kayu manis dan cengkeh (Gambar 9).
Selanjutnya dianalis kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air dari teco ciclo,
sedangkan uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan
panelisterhadap aroma,cita rasa dan warna pada teh dan kopi dengan penambahan
kayu manis dan cengkeh .
Metode analisa kadar air yang dilakukan menggunakan suatu metode oven.
Cawan yang akan digunakan terlebih dahulu dikeringkan dalam oven pada suhu 100 –
105 derajat celcius selama 30 menit atau sampai didapatnya berat tetap. Setelah itu
didinginkan dalam alat desikator selama 30 menit lalu ditimbang sebanyak 5 gram (W1)
dalam cawan tersebut lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 derajat celcius
sampai tercapai berat tetap, sampel didinginkan dalam alat desikator selama (30 menit)
lalu ditimbang (W2).
Dari uji ini di dapatkan Kadar air teh daun kopi dengan penambahan kayu manis dan
cengkeh sebanyak 10 %. Berdasarkan standar mututeh SNI 03-3836-2012 menunjukkan
bahwa kadar air teh daun kopi dengan penambahan kayu manis dan cengkeh yang di
hasilkan telah menenuhi syarat mutu kadar air teh.
3.6.1 Aroma
Dari uji yang telah dilakukan dapat di peroleh persentase suka dan tidak suka
panelis terhadap Aroma teh daun kopi dengan penamahan kay manis dan cengkeh
adalah 3,08 % pada uji mutu hedonik sedangkan pada uji hedonik adalah sebanyak 3,32
%.
3.6.2 Warna
Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat di ketahui persentase suka dan tidak
suka panelis terhadap warna teh daun kopi denan penambaha kayu manis dan cengkeh
pada uji mutu hedonik adalah 3,52 % sedangkan pada uji hedonik diperoleh
sebanyak 3,92 %.
3.6.3 Rasa
Cita Rasa memegang peranan penting dalam menentukan suatu produk diterima
atau ditolak konsumen. Apalagi dalam pembuatan suatu produk baru, penilaian
konsumen terhadap rasa sangat menentukan mutu produk tersebut (Hendry dkk, 2016).
Citarasa merupakan faktor yang penting untuk memutuskan bagi panelis untuk
menerima atau menolak suatu produk makanan dan minuman. Meskipun parameter
lain nilainya baik, jika rasa tidak enak atau tidak disukai, maka produk akan ditolak atau
tidak diterima (Winarno, 1997).
Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat di ketahui persentase suka dan tidak
suka panelis terhadap rasa teh daun kopi denan penambaha kayu manis dan cengkeh
pada uji mutu hedonik adalah 2,96 % sedangkan pada uji hedonik diperoleh sebanyak
3,12 %.
3.6.5 Tekstur
Berdasarkan uji hedonik yang elah dilakukan dapat di ketahui persentase
penilaian panelis adalah sebanyak 3,6 %.
3.7.1 Investasi
Biaya operasional
Biaya tetap
Penerimaan
Cash Flow
Present Value
i = 20%
NPV = (21.892.000) + 62.271.832
= 40.379.837
i = 30%
NPV = (21.892.000) + 52.106.366
= 30.214.366
i = 40%
NPV = (21.892.000) + 44.298.282
= 22.406.282
i = 50%
NPV = (21.892.000) + 38.177.463
= 16.285.463
n=1
= 41.906.000 / 1,8
= 23.281.111
n=2
= 41.906.000 / 3,24
= 12.933.950
n=3
= 41.906.000 / 5,832
= 7.185.528
= (21.892.000) + 43.281.111
= 21.508.589
NPV 2 ( i=90%)
p = f / (1+ i)^n
n=1
= 41.906.000 / 1,9
= 22.055.785
n=2
= 41.906.000 / 3,61
= 11.608.636
n=3
= 41.906.000 / 6,859
= 6.109.000
= (21.892.000) + 39.773.731
= 17.881.737
NPV 1
IRR = i1 + x (i2-i1)
NPV 1−NPV 2
21.508 .589
= 80 + x (90-80)
21.508.589−17.081 .737
= 80 + 5,93 x 10
= 80,593
1.7.9 Nisbah b/c (net benefit – cost ration)
i = 0%
B = 208.400.000
C = 184.586.000
B/C = 1,12
i = 5%
B = 188.283.370
C = 168.009.441
B/C = 1,12
i = 10%
B = 171.6622.140
C = 154.280.211
B/C = 1,11
i = 15%
B = 157.676.500
C = 142.788.689
B/C = 1,10
i = 20%
B = 145.879.410
C = 133.067.620
B/C = 1,09
= 929.889
BEP PRODUKSI
BEP penerimaan 929.889
BEP = =
harga 10.000
= 92,988
BEP HARGA
biayatotal 114,092.000
BEP = =
produksi 15.600
= 7.313
penerimaan minimum
Toleransi = x 100 %
penerimaan direncanakan
929.889
= x 100 %
156.000.000
= 0,59 %
PRODUKSI
produksi minimum
Toleransi = x 100 %
produksi direncanakan
92,988
= x 100 %
1.300
= 7,1 %
HARGA
hargaminimum
Toleransi = x 100 %
harga direncanakan
7.313
= x 100 %
10.000
= 73,13 %
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
4.1 Penentuan Lokasi Industri
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting di dalam perancangan pabrik karena
hal ini berhubungan dari nilai ekonomis pabrik yang kan dibangun. Pabrik
didirikan di Tanggamus, Kecamatan Kota Agung,Kabupaten Tanggamus,
Provinsi Lampung. Alasan Kami memilih lokasi tersebut karena terdapat
lahan kopi yang samgat luas,sehingga memudahkan dalam proses
pengantaraan bahan baku utama yaitu daun kopi.
• Daun kopi : Diambil dari lahan sendiri yang terdapat disebelah pabrik
yang kami dirikan dengan luas lahan 75.000 hektar. Daun kopi diambil
oleh para pekerja dengan cara dipetik lalu langsung dibawa ke pabrik,
sedangkan untuk kayu manis dan cengkeh kami akan menggunakan
transportasi darat untuk mengangkut bahan baku dengan menggunakan
truck.
• Kayu Manis : Pabrik kami akan bekerja sama dengan PT.PMHM
(Kabupaten Lampung Utara) untuk mendapatkan bahan baku kayu manis
dari pabrik tersebut.
• Cengkeh : Pabrik kami akan bekerja sama dengan BPT CENGKEH
SUMBER BENIH (Kabupten Solok, Provinsi Sumatera Barat) untuk
mendapatkan bahan baku cengkeh dari pabrik tersebut.
4.2 Perencanaan Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah suatu tingkat yang menyatakan batas
kemampuan, penerimaan, penyimpanan atau keluaran dari suatu unit, fasilitas
atau output untuk memproduksi dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas
produksi menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian
besar dari biaya. Kapasitas produksi menentukan berapa jumlah permintaan
yang harus dipenuhi dengan menggunakan fasilitas produksi yang ada. Teco
Ciclo melakukan proses produksi sekali dalam sehari dengan jam kerja delapan
jam. Dalam sekali proses produksi produk Teco ciclo menggunakan tiga
bahan baku dengan berat masing – masing teh daun kopi 400 kg, cengkeh 10
kg, dan kayu manis 10 kg. Dalam periode sekali produksi Teco ciclo
menghasilkan 82.500 kantong teh, dengan formulasi per-kantong teh yaitu
daun kopi (87,8%), cengkeh (6,06%) dan kayu manis (6,06%).
Formulasi teco ciclo adalah daun kopi (87,8%), cengkeh (6,06%) dan kayu
manis (6,06%).
25 kantong teh daun kopi per kotak.
Jumlah produksi teh daun kopi perhari : 82.500 kantong teh = 3.300 kotak
Jumlah produksi teh daun kopi perminggu :412.500 kantong teh = 16.500
kotak
Jumlah produksi teh daun kopi perbulan :1.650.000 kantong teh = 66.000
kotak
Jumlah produksi teh daun kopi pertahun : 21.450.000 kantong teh = 858.000
kotak.
4.3 Ketersediaan Bahan Baku
Pabrik teco ciclo didirikan di Tadinggamus, Kecamatan Kota Agung,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.Kami memilih lokasi tersebut
karena terdapat banyak lahan kopi sehingga memudahkan dalam pengantaran
bahan baku utama yaitu daun kopi. Bahan baku merupakan bahan atau
komponen yang dibutuhkan dan digunakan dalam membuat produk Teco
ciclo. Bahan atu komponen yang dimaksud akan tampak pada produk yang
siap dipasarkan. Teco ciclo memiliki tiga bahan baku dasar yaitu daun kopi,
cengkeh dan kayu manis, diambil dari pemasok yang berbeda-beda.
1 Pencucian 8 10 7 1
2 Pelayuan 8 12 5 0,5
3 Penggilingan 8 8 3 0
4 Pencampura 8 10 8 0
n
5 Pengemasan 8 10 5 0
Mesin dan peralatan produksi adalah suatu kegiatan atau perlakuan yang
ditujukan untuk menjaga atau memelihara terhadap fasilitas, peralatan, mesin
pabrik dan mengadakan perbaikan, penyesuaian atau penggantian yang diperlukan
agar tercipta suatu kondisi operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan yang
telah direncanakan. Mesin dan peralatan pada masing-masing tahap pembuatan
produk “/////” sebagai berikut:
Mesin Pencucian
Tipe Mesin : Washer
Dimensi Mesin : 6m x 1m x 1,7m
Bahan Rangka : Steinless Steel
Kapasitas Mesin : 200 kg/proses
Berat : 800 kg
Daya : 7,5 KW
Tegangan : 380 v
Gambar 1. Mesin Pencucin
Mesin Pelayuan
Tipe Mesin : Liuefied gas
Dimensi Mesin : (P x L x T) (181cm*102cm*165cm)
Bahan Rangka : Steinless Steel
Kapasitas Mesin : 30 putaran per menit
Berat : 250 kg
Daya : 0,75 KW
Tegangan : 220 v
PT.Utama Teco
Ciclo
Manajer
Direktur Utama Manjer SDM
keuangan
Manajer Manajer
Pemasaran Produksi Keseha
Bagian
Bagian Bagian Produksi
penjualan Bagian
Promo
Penggudan
Seluruh
Malang
Indonesia
2) Penjadwalan
Proses produksi tidak berjalan hanya dengan satu atau dua langkah
saja. Waktu yang dibutuhkan juga bervariasi tergantung jenis
industrinya. Tugas manajemen produksi dan manajer yang mengatur
bagian ini adalah memastikan bahwa proses produksi berlangsung
sesuai timeline yang sudah direncanakan. Dalam beberapa industri,
kesalahan penjadwalan bisa berakibat fatal seperti rusaknya kualitas
produk atau kekecewaan pelanggan karena keterlambatan produksi
dan pengiriman.
Pencucian
Pelayuan
Pengeringan
Penggillingan
Pencampuran
Pengemasan
Neraca Massa
Neraca massa merupakan keterangan yang dapat menunjukkan banyaknya
massa dan panas yang masuk, keluar dan terakumulasi pada setiap peralatan
Pemetikan
proses. Neraca massa dan neraca energi ini berguna untuk menentukan spesifikasi
dan ukuran dari peralatan yang digunakan. Berikut merupakan neraca massa dari
Pabrik Teco Ciclo.
82.500 teabags
3.300 kotak
BAB VI
A.Strengths (Kekuatan)
Teco ciclo dijadikan sebagai teh herbal yang memiliki manfaat baik bagi Kesehatan
tubuh, salah satunya untuk mencegah asam lambung. resiko penyakit jantung, parkison,
dan alzheimer dikarenakan mengandung komponen bioaktif berupa kafein flavonoid
yang sangat bermanfaat untuk manusia yang bersifat antioksidan ,antibakteri, anti
kanker, dan anti mikroba.
Selain itu, bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh karena memiliki kandungan zat
antibodi yang cukup tinggi.
B. Weaknesses (Kelemahan)
Sehingga konsumen yang tidak menyukai aroma cengke pada teco cicilo
mengakibatkan pelanggan tidak tertarik atau tidak menyukai prodak yang kita pasarkan
C. Opportunities (Peluang)
Untuk meningkatkan Pemasaran teco ciclo melalui jalur berbagai media promosi yang
kami gunakan yaitu berupa famplet dan dari sosial media baik instagram, facebook dan
tiktok.
D. Threats (Ancaman)
aroma dan rasa yang khas pada kayu manis dan cengke mengakibatkan konsumen
kurang tertarik dan kurang menyukai teco cicilo
BAB VII
PENUTUP
6.1 KESIMPULAM
6.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA