Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sherin Gratia Arvenia Latongki

NIM : 210311050004
Prodi : Teknologi Pangan
Dosen MK : Ir. Chritin Mamuaja

PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI


TEH HERBAL

Tanaman buah naga merupakan salah satu kaktus yang memiliki buah dan bunga.
Salah satu buah naga yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia adalah buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) (Departemen Pertanian, 2009). Buah naga merupakan
tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering. Pertumbuhan buah naga
dipengaruhi oleh suhu, kelembaban udara, keadaan tanah dan curah hujan (Kristanto, 2008).
Buah naga merah merupakan salah satu buah yang memiliki kulit bersisik dan tebal
menyerupai kulit naga, berwarna merah mencolok dan rasanya segar dapat dimanfaatkan
sebagai bahan tambahan pada olahan makanan dan minuman. Kulit buah naga memiliki
kandungan antioksidan, vitamin C dan polyphenol yang tinggi. Hasil penelitian Anis (2002)
membuktikan bahwa kulit buah naga mengandung antosianin berjenis sianidin 3- ramnosil
glukosida 5-glukosida. Kulit buah naga sebagai antibakteri dibuktikan oleh hasil penelitian
Saneto (2012) menunjukkan bahwa kandungan air kulit buah naga merah dapat mencegah
pertumbuhan mikroba. Hylocereus polyrhizus juga kaya akan antioksidan seperti vitamin C
dan flavonoid, yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik untuk
mencegah kehilangan kelembaban pada kulit (Simanjuntak, 2014). Potensi kulit buah naga
merah sebagai obat masih belum termanfaatkan dengan optimal. Selain kulit buah naga dapat
bermanfaat dalam produksi pangan maupun industri seperti pewarna alami pada makanan dan
minuman. Selain itu dalam industri, kulit buah naga dapat dijadikan bahan dasar pembuatan
kosmetik. Maka perlu pengolahan lebih lanjut agar kulit buah naga memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Dalam bidang farmakologi kulit buah naga juga dapat dijadikan sebagai obat
herbal alami yang dapat bermanfaat sebagai antioksidan. Sedangkan kulit buah naga kering
dapat dimanfaatkan untuk membuat teh. Bentuk produk teh kulit buah naga merah hampir
sama dengan teh biasa, begitu juga dengan cara penyeduhannya.
MANFAAT TEH HERBAL KULIT BUAH NAGA
Teh dari kulit buah naga dipercaya mampu menghambat pertumbuhan tumor dan
kanker. Buah naga atau dragon fruit mempunyai kandungan zat bioaktif yang bermanfaat
bagi tubuh di antaranya antioksidan (dalam asam askorbat, betakaroten, dan antosianin), serta
mengandung serat pangan dalam bentuk pektin.
Selain itu, dalam buah naga terkandung beberapa mineral seperti kalsium, phosfor, besi, dan
lain-lain. Vitamin yang terdapat di dalam buah naga antara lain vitamin B1, vitamin B2,
vitamin B3, dan vitamin C. Dengan demikian, baik kulit dan buah dapat bermanfaat terutama
dalam makanan atau minuman.
Selain itu zat antioksidan yang terdapat pada teh kulit buah naga mampu menghilangkan,
membersihkan dan menghambat pembentukan ataupun memadukan efek spesies oksigen
reaktif. Penggunaan senyawa antioksidan juga anti radikal saat ini semakin meluas seiring
dengan semakin besarnya pemahaman masyarakat tentang peranannya dalam menghambat
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, arteriosklerosis, kanker, tumor serta gejala
penuaan. Masalah-masalah ini berkaitan dengan kemampuan antioksidan untuk bekerja
sebagai inhibitor (penghambat) reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif yang menjadi salah
satu pencetus penyakit-penyakit di atas. Efek samping setelah meminum teh kulit buah naga
ini adalah mudah buang air kecil.
Dalam pembuatan teh kulit buah naga diperlukan penambahan flavoring agent untuk
menutupi flavor langu pada kulit buah naga. Flavoring agent yang ditambahkan adalah
lemon dan madu. Penambahan ekstrak flavor lemon dan madu ini diharapkan akan
meningkatkan flavor alami produk Teh kulit buah naga. Selain itu teh herbal dari campuran
kulit buah naga merah, lemon serta madu merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk
untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah.
KANDUNGAN NUTRISI PADA DAGING DAN KULIT BUAH NAGA MERAH:
Nutisi pada daging
 Karbohidrat (g) 11,5
 Vitamin C (mg) 9,4
 Serat (g) 0,71
 Niasin (mg) 1,297-1,300
 Kalsium (mg) 8,6
 Fenol (mg/g) 561,76/100
 Fosfor (mg) 9,4
 Magnesium (mg) 60,4 Nutrisis Kulit Buah
 Betakaroten (mg) 0,005
 Fenol (mg/g) 1.049,18/100
 Vitamin B1 (mg) 0,28
 Flavonoid (mg/g) 1.310,10/100
 Vitamin B2(mg) 0,043
 Antosianin (mg/g) 186,90/100

Kulit buah naga merah yang akan dijadikan teh harus melalui proses pengeringan.
Pengeringan ini juga bertujuan untuk menurunkan sebagian kadar air dari suatu bahan pangan
sampai ketingkat yang diinginkan dengan cara menguapkan sebagian besar air yang
terkandung dalam bahan pangan dengan menggunakan energi panas sehingga dapat
dihilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif. Selain
itu, pengeringan juga dapat diartikan sebagai cara pengawetan sehingga dapat
memperpanjang masa simpannya. Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar
matahari dan alat pengering. Suhu pengeringan herbal yang baik adalah berkisar antara 30°C
sampai 90°C tetapi suhu terbaik untuk pengeringan sebaiknya tidak melebihi 60°C
(Departemen Kesehatan RI, 1995).
METODIOLOGI
alat : Bahan :
 Wadah  Kulit buah naga
 Pisau  lemon
 Talenan  madu
 Wajan  air secukupnya
 Sarung tangan

PROSEDUR KERJA
Proses pembuatan teh kulit buah naga merah melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Pemilihan Bahan Baku
Kulit buah naga merah yang dipilih adalah buah naga yang sudah matang. Begitu pula
dengan jahe dan madu. Pemilihan bahan baku/sortasi sangat perlu diperhatikan untuk
menghasilkan teh kulit buah naga yang berkualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara manual untuk memisahkan bahan baku yang baik, cacat atau busuk.
2. Pengupasan
Pengupasan jahe, buah naga dari kulitnya bertujuan untuk memisahkan bahan yang
layak diolah dengan bahan yang tidak layak untuk diolah.
3. Pencucian
Pencucian menggunakan air yang mengalir betujuan akan mengurangi atau
menghilangkan bahan-bahan sejenis malam (lilin) yang melapisi kulit pada beberapa
jenis hasil pertanian seperi buah-buahan, untuk menghilangkan kotoran yang melekat
pada bahan yang dapat menunjukkan adanya populasi mikroorganisme, untuk
menghilangkan adanya sisa-sisa insektisida.
4. Perajangan
Kulit buah naga merah dan jahe yang telah dibersihkan dipotong-potong/dirajang
dengan pisau berbahan stainless steel yang tajam agar menghasilkan potongan yang
seragam untuk memudahkan pengambilan ekstrak teh pada saat diseduh. Ukuran
pemotongan kulit buah naga merah dan kulit jeruk lemon tidak boleh terlalu besar
ataupun terlalu tipis karena akan berpengaruh pada saat proses pengeringan.
Perajangan berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan.
5. Pengeringan
Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari
bahan pangan sehingga daya simpan menjadi lebih lama. Metode pengeringan yang
digunakan dalam pembuatan teh herbal ini menggunakan sinar matahari selama 2-3
hari.
6. Perebusan bahan baku
Setelah kulit buah naga dipastikan kering, langkah selanjutnya rebuslah kulit buah
naga selama 10 menit dalam wajan dengan air secukupnya. Setelah air rebusan
mendidih , matikan kompor dan tuanglah digelas. Lalu tambahkan 2 sdt madu.
Minuman sehat teh dari kulit buah naga siap untuk diminum.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai