Disusun oleh,
Nama : Isti Ediningtias
NPM : E1D015031
Prodi : Agribisnis
Tgl Prak : 05 Maret 2018
Kelompok/Shift : 4/2
Dosen : 1. Ir. RM. Bonodikun, M.Sc.
2. Zulman Efendi, STP, M.Sc.
3. Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, MP
4. Ir. Wuri Marsigit, M.AppSc
Nanas merupakan tanaman herba yang dapat hidup dalam berbagai musim.
Tanaman ini digolongkan dalam kelas monokotil yang bersifat tahunan yang
mempunyai rangkaian bunga yang terdapat di ujung batang, tumbuhnya meluas
dengan menggunakan tunas samping yang berkembang menjadi cabang- cabang
vegetafif, pada cabang tersebut kelak dihasilkan buah (Sari, 2002). Bagian
tanaman nenas meliputi akar, batang, daun, tangkai buah, buah, mahkota dan
anakan (tunas tangkai buah (slip), tunas yang muncul di ketiak daun (shoots),
tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (suckers).
Bagian tanaman nenas yang dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan yaitu
mahkota, sucker dan slips. Menurut D’eckenbrugge dan Leal 2003 cit Tambunan
2012 melaporkan bahwa bibit nenas yang berasal dari sucker memiliki umur
panen 18-20 bulan, mahkota (crown) 22-24 bulan, dan slip 20 bulan. (Ardisela,
2010) menambahkan bahwa bibit dari crown hasilnya atau umurnya lebih lama,
tapi pertumbuhannya merata, tanaman dari slip tanaman berdaun banyak tapi
kematangan tidak merata, dari sucker tanaman berdaun banyak dan kematangan
tidak merata, tapi sukar sekali dalam penanamannya.
2.4 Manfaat dan Kandungan Nanas
Buah nanas (Ananas comosus) banyak mengandung zat gizi antara lain
vitamin A, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa
(gula tebu), serta enzim bromelin (bromelain) yang merupakan 95%- campuran
protease sistein (Sawano et al., 2008), yang dapat menghidrolisis protein
(proteolisis) dan tahan terhadap panas. Potensi bromelin sebagai antinyeri,
antiedema, debridement (menghilangkan debris kulit) akibat luka bakar,
mempercepat penyembuhan luka, dan meningkatkan penyerapan antibiotik, sangat
bermanfaat dalam penyembuhan pascaoperasi (Orsini, 2006). mengungkapkan
bahwa ekstrak kulit nanas dengan metode soklet memiliki kemampuan sebagai
penangkal radikal bebas yang paling tinggi.
Kandungan nutrisi untuk setiap 100 gram buah nanas adalah sebagai berikut
(Tim Karya Tani Mandiri, 2010) :
Energi : 50 kkal = 200 KJ Folate (Vit. B9) : 15 mg = 4%
Karbohidrat : 12,63 g Vitamin C : 36,2 mg = 60%
Gula : 9,26 g Serat : 1,40 g Kalsium : 13 mg = 1%
Lemak : 0,12 g Protein : 0,54 g Besi : 0,28 mg = 2%
Thiamin ( Vit. B1) : 0,079 mg = 6% Magnesium : 12 mg = 3%
Riboflavin (Vit. B2): 0,031mg =2% Fospor : 8 mg = 1%
Niacin (Vit. B3) : 0,489 mg = 3% Potassium : 115 mg = 2%
Pantothenic acid(B5):0,205 mg=4% Seng : 0,10 mg = 1%
Vitamin B6 : 0,110 mg = 8%
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat 3.1.2 Bahan
1) Baskom plastik 1) Filtrat nanas : 200 ml
2) Panci 2) Gula pasir : 100 gr
3) Kompor 3) Asam citrat : 0,6 gr
4) Alat pengaduk 4) Na Benzoat : 0.1 gr
5) Botol kaca 5) CMC : 0,06 gr
6) Pisau 6) Air : 100 ml
7) Talenan 7) Pewarna kuning : 2 tetes
8) Blander 8) Garam :
9) Saringan secukupnya
10) Corong
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
pembuatan sirup nanas melalui beberapa tahap yaitu pemilihan nanas dengan
mutu terbaik, pembersihan nanas, pemotongan nanas, penghancuran nanas
(diblender), penyaringan bubur nanas, peracikan dan pemasakan sirup nanas. Dan
kualitas keberhasilan untuk rasa, kekentalan, aroma dan warna sirup nanas
bergantung pada konsentrasi gula yang diberikan pada setiap tipe.
1.2 Saran
Dalam melakukan praktikum akan lebih baik apabila alat-alat di
laboratorium lebih dilengkapi, dan sebaiknya dalam melakukan praktikum antara
shift 1 dan 2 pelaksanaannya berbeda waktu dan tempat sehingga bisa efisien
dalam melakukan praktikum. Dalam pembuatan sirup nanas hal-hal kecil seperti
besarnya api kompor harus diperhatikan dan pengamatan dalam memasak sirup
harus lebih teliti agar sirup yang dihasilkan tidak terlalu kental dan mengalami
pengimpangan warna, rasa, arma dan kekentalan sirup.