Anda di halaman 1dari 1

kombinasi lama pengeringan dan ukuran pemotongan buah naga terhadap warna teh

herbal
Pendahuluan

Buah naga merupakan salah satu tanaman kaktus yang memiliki buah dan bunga. Buah naga dengan
nama latinnya adalah Hylocereus Polyrhizus yang juga merupakan tanaman tropis, yang berasal dari Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Buah naga pada umumnya, terdiri dari buah naga merah dan buah naga putih,
namun sebenarnya ada empat jenis buah naga yaitu buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus), buah naga buah
naga putih (Hylocereus Undatus), buah naga super merah (Hylocereus Costaricensis), buah naga kuning (Seleni
Cerius Megalanthus) (emil, 2011). Dari keempat buah naga tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing misalnya, buah naga putih yang rasanya agak asam dan sedikit mengandung gula alami, buah naga
merah yang terkenal dengan rasanya yang manis.
Pemasukan buah naga terbesar di Indonesia salah satunya di daerah Banyuwangi sebesar 82.544
ton/tahun. Kulit buah naga mengandung protein lemak, abu, dan serat secara berturut-turut 8,98%, 2,60%,
18,76%, dan 25,56% (Simangunsong et al. 2014). Kulit buah naga juga mengandung vitamin C, vitamin E,
vitamin A. (Jaafar et al. 2009). Vitamin yang terkandung dalam kulit buah naga bermanfaat untuk kesehatan yaitu
memperkuat kekebalan tubuh serta melawan kuman penyebab infeksi, dan mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah. Tidak hanya untuk kesehatan tubuh namun kulit buah naga juga bermanfaat untuk kecantikan,
salah satunya adalah mencegah penuaan dini dan mengatasi jerawat. Kulit buah naga mengandung zat warna
alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk
pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti warna sintesis yang lebih aman untuk kesehatan. Namun kulit
buah naga juga memiliki efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan, efek samping yang mungkin akan
terjadi yaitu gatal-gatal serta muntah.
Kulit buah naga selama ini hanya dimanfaatkan daging buahnya saja sedangkan kulitnya dibuang sebagai
limbah karena dianggap tidak ada manfaatnya. Namun masyarakat tidak tau kalau kulit buah naga merah dapat
diolah dan dimanfaatkan sebagai teh herbal. Beberapa penelitian menemukan bahwa teh kulit buah naga
mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker bagi tubuh manusia.
Kulit buah naga merah yang akan dijadikan teh harus melalui tahap pengeringan, yang mengakibatkan
kadar air berkurang sehingga dapat memperpanjang masa simpan dan mempermudah penggunanya. Menurut
departemen kesehatan RI, 1955 pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari dan alat
pengering. Suhu pengering herbal yang baik adalah berkisar antara 30°C - 90°C, tetapi suhu terbaik untuk
pengeringan sebaiknya tidak melebihi 60°C untuk memperoleh teh herbal yang baik, perlu dilakukan penelitian
mengenai suhu dan waktu pengeringan kulit buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) yang berkualitas baik.
Tujuan dari penelitian kulit buah naga merah adalah memperoleh kombinasi lama dan suhu optimal yang
dibutuhkan dalam pembuatan teh herbal kulit buah naga merah.

Rumusan masalah

Berapa kombinasi lama pengeringan dan ukuran pemotongan yang optimal untuk menghasilkan teh herbal
kulit buah naga yang paling cerah?

Tujuan
1. Untuk mengetahui lama pengeringan
2. Untuk mengetahui ukuran pemotongan yang optimal yang menghasilkan teh herbal kulit buah naga
paling cerah
3. Untuk mencari kombinasi lama pengeringan dan ukuran terhadap warna teh herbal kulit buah naga
paling cerah.

Anda mungkin juga menyukai