Anda di halaman 1dari 8

Kelor

Kelor
Moringa oleifera

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Ordo: Brassicales

Famili: Moringaceae

Genus: Moringa

Spesies: M. oleifera

Nama binomial

Moringa oleifera

Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini
dikenal dengan nama lain seperti: limaran, moringa,[1] ben-oil[1] (dari minyak yang bisa diekstrak dari
bijinya), drumstick[1] (dari bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping), horseradish tree[1] (dari
bentuk akarnya yang mirip tanaman horseradish), dan malunggay[2] di Filipina.

Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, [3] berumur panjang,[3] berbunga sepanjang tahun,[4]
dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan.[3]
Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia. [5] Biji kelor juga digunakan
sebagai penjernih air skala kecil.[6][5]

Deskripsi
Tanaman kelor memiliki ketinggian 7-11 meter, berbatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor,
kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh
lurus dan memanjang.[4] Daun kelor memliki ciri berupa: majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling,
beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. [5] Buah berbentuk panjang
bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat -
berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih,
membesar seperti lobak.

Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun
dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman
rumah atau ladang.

Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun
1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan
pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya
oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut
dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah
menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian
di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan.
Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor,
konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal,
jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar
akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana
longsor jarang terjadi.

Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun
kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di
Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk
penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa
pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah
rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.

Kandungan
Kelor kaya memiliki kandungan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh. Kelor mengandung:

 Antioksidan
 Vitamin
 Asam Amino Esensial
 Anti-inflammatory
 Kandungan Senyawa lainnya

Akan tetapi, budidaya, pengolahan dan penyajian kelor juga harus tepat agar nutrisi kelor dapat tetap ada. [7]

Khasiat
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk
mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:

 7 x vitamin C pada jeruk


 4 x kalsium pada susu
 4 x vitamin A pada wortel
 2 x protein pada susu
 3 x potasium pada pisang

Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa
tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara
termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia.
National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan
sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis
penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati
dengan daun moringa oleifera.

Dari hasil analisis kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik
untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan
nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk
meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena
kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline
(penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering
dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi),
kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah
dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Efek samping
Selain memiliki manfaat, kelor juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai. Berikut adalah
beberapa di antaranya:

 Menurunkan tekanan darah


 Memperlambat detak jantung
 Hipoglikemia atau gula darah rendah
 Diare
 Kerusakan hati dan ginjal
 Bahaya bagi kandungan
 Reaksi alergi

Efek samping di atas sangat jarang terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat Anda memang memiliki alergi
atau kondisi lain yang tidak disarankan untuk mengonsumsi tanaman ini. Pada dasarnya, konsumsi daun
kelor relatif aman. Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi bagian lain seperti bunga, kulit pohon,
hingga akarnya.[8]
Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan Tubuh
Berikut ini beberapa manfaat daun kelor untuk kesehatan.

1. Kaya Antioksidan

Foto: Pohon Kelor (pexels.com)

Antioksidan adalah senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh.

Kadar radikal bebas tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis
seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Dalam studi yang diterbitkan Antioxidants Journal, kandungan quercetin ditemukan dalam daun kelor.
Kandungan tersebut merupakan jenis antioksidan yang sangat kuat dan bersifat terapeutik.

2. Menurunkan Kadar Gula Darah


Foto: Periksa Gula Darah (pexels.com)

Gula darah tinggi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung dan diabetes. Karena
itu, penting untuk menjaga gula darah dalam batas yang normal.

Penelitian di Molecules Journal menunjukkan bahwa manfaat ekstrak daun kelor dapat menurunkan kadar
gula darah, menurunkan kadar trigliserida, dan kolesterol.

Namun, sebagian besar bukti penelitian tersebut dilakukan pada hewan.

3. Mengurangi Peradangan

Foto: Daun Pohon Kelor (pixabay.com)

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.

Kondisi ini dapat menjadi masalah kesehatan utama jika terus berlanjut dalam jangka waktu lama.

Faktanya, peradangan berkelanjutan berkaitan dengan banyaknya masalah kesehatan kronis, termasuk
penyakit jantung dan kanker.

Diyakini manfaat daun kelor ini dapat untuk mengurangi peradangan dalam tubuh, misalnya nyeri akibat
rheumatoid arthritis.

Sebagian besar buah-buahan, sayuran dan rempah-rempah memiliki sifat anti-inflamasi.


Namun, sejauh mana makanan itu dapat mengatasi peradangan tergantung pada jenis dan jumlah kandungan
senyawa anti-inflamasi.

Berdasarkan penelitian di Plant Foods for Human Nutrition isothiocyanate adalah senyawa antiinflamasi
yang dapat ditemukan dalam daun kelor yang bermanfaat untuk pencegahan dan perbaikan beberapa
penyakit kronis.

4. Menurunkan Kolesterol

Foto: Periksa Tekanan Darah (pexels.com)

Kadar kolesterol tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Untungnya, banyak makanan nabati yang membantu menurunkan kadar kolesterol secara efektif, makanan
ini termasuk biji rami, gandum, almond, serta daun kelor.

5. Menyehatkan Rambut

Foto: Menyisir Rambut (Orami Photo Stocks)

Karena banyaknya kandungan antioksidan dan nutrisi, mengonsumsi daun kelor dapat meningkatkan
kesehatan dan penampilan rambut.

Dilansir dari Pharmeasy, mengoleskan pasta daun kelor ke kulit kepala dan rambut dapat mengurangi
ketombe dan menambah keindahan serta membuat rambut sehat bersinar.

Selain itu, ini juga dapat memperkuat folikel rambut, sehingga mencegah rambut rontok.

6. Mencegah Sel Kanker

Foto: Pengidap Kanker (Orami Photo Stocks)


Studi di Asian Pacific Journal of Cancer Prevention membuktikan bahwa manfaat daun kelor berpotensi
untuk digunakan sebagai sumber alami senyawa anti kanker.

Dari tes laboratorium, ekstrak manfaat daun kelor memperlambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan
membantu pengobatan kanker lainnya.

Selain itu, kadar vitamin C dan A yang merupakan antioksidan membantu melindungi dari kerusakan sel.

Kerusakan ini disebabkan oleh bahan kimia dalam tubuh, yang dikenal sebagai radikal bebas dan berperan
dalam memicu penyakit kanker.

Manfaat daun kelor juga mengandung asam amino yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ini dapat membantu penyintas yang menjalani perawatan seperti kemoterapi. Sayangnya, belum ada
penelitian yang dilakukan lebih lanjut terkait ini.

7. Menjaga Kesehatan Mata

Foto: Mata Sehat (Orami Photo Stocks)

Manfaat daun kelor ternyata juga untuk melihat menjadi menjadi lebih jelas, lho!

Daun kelor jauh lebih baik untuk mata daripada sayuran wortel ternyata, Moms.

ADVERTISEMENT

Manfaat daun kelor untuk mata juga dapat mengobati beberapa gangguan mata, yang terdiri dari 18 asam
amino penting yang merupakan penyusun protein.

Daun kelor mengandung khasiat untuk meningkatkan penglihatan berkat tingkat antioksidannya yang tinggi.

Manfaat daun kelor untuk mata dapat menghentikan pelebaran pembuluh retina, mencegah katarak,
penebalan membran kapiler, dan menghambat disfungsi retina.

8. Melancarkan Pencernaan

Foto: Bubuk Daun Kelor (Orami Photo Stocks)

Manfaat daun kelor tampaknya juga efektif dalam menjaga kesehatan pencernaan. Kandungan vitamin B-
nya yang tinggi membantu melancarkan pencernaan.
Ini dapat membantu tubuh saat mengubah makanan menjadi energi, bukan menyimpannya sebagai lemak.

9. Melancarkan ASI

Foto: ASI Perah (Orami Photo Stocks)

Daun kelor juga bisa menjadi ASI booster terbaik yang sehat. Selain itu, daun kelor juga mengandung
berbagai vitamin dan mineral.

Kandungan asam amino juga yang bisa menunjang gizi ibu yang sedang menyusui sehingga memperlancar
ASI.

Sebuah studi di Philippine Journal of Pediatrics, ibu dari bayi prematur yang mengonsumsi suplemen kelor
komersial mengalami peningkatan suplai ASI sebanyak 125 persen.

Caranya mudah, cukup dengan merebus daun kelor kemudian diambil airnya untuk dikonsumsi.

10. Mencegah Hipertensi

Foto: Cek Tekanan Darah (Orami Photo Stocks)

Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan yang dikenal dengan nama
hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai