Anda di halaman 1dari 97

MACAM-MACAM APOTEK HIDUP DAN MANFAATNYA

Apotek Hidup

Apotik Hidup adalah istilah yang mengacu pada lahan yang ditanami berbagai
macam tumbuhan yang dipercaya berkhasiat untuk mengobati beberapa macam penyakit
secara tradisional. Lahan yang dibutuhkan untuk membuat apotek hidup tidak harus luas,
tanaman yang ditanam pun tidak harus berwarna hijau. Pilihlah beberapa tanaman yang
berkhasiat, yang bunganya juga bisa mempercantik taman. Sebab seringkali kita tidak
menyadari bahwa bunga-bunga yang sedang kita nikmati kecantikannya juga memiliki
khasiat yang sangat bermanfaat.

Tumbuhan sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan, karena disamping sebagai


sumber makanan juga dapat sebagai obat. Kadang-kadang untuk menyembuhkan suatu
penyakit tidak hanya dapat disembuhkan dengan pengobatan modern, tetapi juga
disembuhkan dengan menggunakan dari tanaman obat-obat berkasiat (Widyawati, 1999:34).
Tumbuhan obat tradisional, sangatlah penting dalam keluarga. Dengan menanam
tanaman obat-obatan di pekarangan, selain dimanfaatkan untuk obat dapat juga ditata dengan
baik sebagai penghias pekarangan. Pekarangan rumah menjadi tampak asri dan penghuninya
dapat memperoleh obat-obatan yang diperlukan untuk mejaga kesehatan. Pemanfaatan
berbagai jenis tumbuhan pekarangan rumah merupakan salah satu gambaran masyarakat yang
telah menyadari arti penting tumbuhan tersebut bagi penyembuhan penyakit, dengan adanya
tumbuhan tradisional dapat digunakan sebagai obat tradisional yang khusus diramu untuk
digunakan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita.

A. Manfaat Apotek Hidup


Apotek hidup di Indonesia belum banyak ada padahal Indonesia merupakan negara
yang banyak terdapat tanaman obatnya namun masih belum bisa dimanfaatkan secara
maksimal. Padahal apotek hidup itu banyak sekali manfaatnya dan kegunaannya. Berbagai
manfaat dari apotek hidup yaitu:
1.   Aman bagi kesehatan karena yang digunakan merupakan tanaman yang alami.
2.    Lebih menghemat biaya hidup karena tanaman yang digunakan dapat dipakai untuk
membuat obat atau digunakan berbagai produk sehari-hari dengan cara yang mudah.
3.    Dapat dibuat menjadi obat herbal yang lebih bermanfaat dan lebih banyak khasiatnya.
4.    Membuat orang yang memilikinya pintar dalam hal pemanfaatan tanaman terutama
tanaman obat.
5.    Dengan memiliki apotek hidup, rumah menjadi asri, cantik, sehat.
6.    Taman dapat memberikan efek psikologis bagi orang yang sedang sakit sehingga lebih
cepat sembuh.
7.    Merawat tanaman juga menjadi sarana Anda menggerakkan tubuh dan berolahraga.
Hasilnya tubuh menjadi sehat dan cantik.
B. Pengelompokkan Apotek Hidup
Adapun pengelompokkan tanaman apotik hidup terbagi dalam lima kelompok yaitu:
a. Tanaman buah, yaitu tanaman penghasil buah dan biasanya dikonsumsi buahnya dan
dimiliki khasiat sebagai obat.
b. Tanaman sayuran, yaitu bahan masakan, sumber vitamin dan mineral serta memiliki
khasiat obat.
c. Tanaman rempah-rempah, yaitu tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur dan
memiliki khasiat obat.
d. Tanaman hias, yaitu tanaman yang biasa digunakan sebagai unsur dekorafis didalam
maupun diluar diluar ruangan namun memiliki khasiat obat.
e. Lain-lain, yaitu tanaman yang berkhasiat obat selain dari tanaman buah, tanaman sayuran,
tanaman rempah-rempah dan tanaman hias.

Berikut Merupakan beberapa Apotek Hidup beserta klasifikasinya.

1. Kelor

Kelor
Moringa oleifera

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Brassicales
Famili: Moringaceae
Genus: Moringa
Spesies: M. oleifera
Nama binomial
Moringa oleifera
Sinonim
Moringa pterygosperma
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk
bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat
sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya
berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor
berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree,
drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum
Pilipina : Malunggay

Deskripsi

Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar;
percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan
memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal
(imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang
bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat,
bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar
tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak. Perbanyakan bisa secara generatif (biji)
maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di
ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau
ladang.

Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai
bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian
dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta
penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam berkala
Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap
kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi
tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi
bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga
untuk diperdagangkan. Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan
sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada
musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan
oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan
menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana
longsor jarang terjadi.

Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar,


membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung
hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung
antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan
masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai
aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah
rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan
hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten,
kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan
energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Khasiat Daun Kelor

Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia
WHO mengkonsumsi daun kelor.

Perbandingan gram, daun kelor mengandung:

7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada
susu 3 x potasium pada pisang

Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi
dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah
selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas
di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada
21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai
kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi
pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati
dengan daun moringa oleifera.

Manfaat utama daun kelor adalah:

1. Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh


2. Menyegarkan mata dan otak
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
4. Meningkatkan stuktur sel tubuh
5. Meningkatkan serum kolesterol alamiah
6. Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
7. Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
8. Memperindah kulit
9. Meningkatkan energi
10. Memudahkan pencernaan
11. Antioksidan
12. Memelihara sistem imunitas tubuh
13. Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
14. Bersifat anti-peradangan
15. Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
16. Mendukung kadar gula normal tubuh

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki
potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan
mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga
orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan
ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan
yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A
(gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan
vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan
vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium
(osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan
gangguan pertumbuhan pada anak).

Kandungan Nutrisi pada daun Kelor, Buah Kelor Dan Akar Kelor:

Nutrisi yang di miliki daun kelor adalah paling komplek jika di bandingkan dengan
tumbuhan jenis lain. daun kelor juga memiliki jumlah kandungan vitamin-vitamin dan
mineral, daun ini juga mempunyai segala asam amino essensial. Asam amino ini, tidak di
produksi oleh tubuh maka dari itu ia harus disuplai dalam bentuk jadi.

Asam amino kebutuhanya bagi tubuh kita sangat besar sebagai zat pembentukan
protein. Penelitian secara ilmiah juga telah membuktikan daun kelor tidak memiliki
kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Bahkan Vitamin A yang terkandung pada
daun kelor lebih banyak di banding wortel dalam jumlah berat yang sama. Vitamin C yang di
miliki daun kelor juga lebih tinggi di bandingkan kandungan vitamin C pada buah jeruk,
kadar kalsium pada daun ini juga 4x lebih banyak dibandingkan susu, potasium 3x lebih
besar dibandingkan buah pisang, protein 2x lebih banyak dibanding telur dan Fe atau Zat besi
jauh lebih tinggi di bandingkan sayur bayam.

Kulit akar Pohon kelor memiliki kandungan minyak terbang. Biji buah kelor atau
dalam bahasa jawa biasa di sebut kelentang mengandung minyak behen, dan juga memiliki
zat myrosine, emulsine,alkaloida yang berasa pahit tidak beracun, juga meiliki vitamin
A,B1,B2 dan Vitamin C pada bagian sel-sel tertentu. Efek farmakologis yang dihasilkan daun
kelor adalah Anti skorbut,Anti piretik dan Anti-inflamasi.

Khasiat dan Manfaat daun Kelor Untuk Pengobatan

Manfaat Khasiat Daun Kelor Serta Cara Meramu Obat Tradisional Untuk Kesehatan
Tubuh

 Daun kelor mampu menruunkan kadar gula darah. 


 Daun kelor sangat baik untuk pengobatan dan mengatasi rematik.  
 Daun kelor adalah obat pegal linu,ecok dan Pereda Nyeri alami.

 Rematik, Nyeri dan Pegal Linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah
sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param. 
 Sakit Mata. Tumbuk halus tiga gagang daun kelor dan diberi air satu gelas, aduk
sampai merata, diamkan sampai ampasnya mengendap dan gunakan airnya sebagai
tetes mata. 
 Cacingan. Rebus tiga gagang daun kelor, satu gagang daun cabai, 1-2 batang meniran
dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas, saring rebusan air
tersebut dan diminum rutin setiap hari. 
 Alergi. Rebus tiga gagang daun kelor, satu siung bawang merah, adas pulasari
secukupnya tambahkan tiga gelas air sampai mendidih hingga tinggal dua gelas,
kemudian disaring dan minum rutin setiap hari

 Herpes,Kurap dan Luka Bernanah. Tujuh gagang daun kelor ditumbuk sampai halus
dan tempelkan ke bagian yang luka sebagai obat luar.
 Menghilangkan Flek Wajah. Pilih beberapa lembar daun kelor yang masih muda,
ditumbuk sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak atau dicampur dengan bedak.
 Penghancur Batu Ginjal. Daun kelor dibuat sayur bening, dimakan rutin setiap hari
selama kurang lebih satu bulan, batu ginjal akan luruh dan keluar bersama air
kencing.

Daun Kelor memang terbukti dapat mengobati demam, membangun kembali tulang
yang lemah, mengatasi kekurangan darah, membantu menurunkan kadar gula dalam darah
dan membantu memenuhi gizi yang kurang, namun yang perlu diwaspadai adalah adanya
penelitian yang menyebutkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati,
ginjal dan pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000 Mg/kg BB. 
2. Jambu Biji

Jambu biji

Buah jambu biji


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Upafamili: Myrtoideae
Bangsa: Myrteae
Genus: Psidium
Spesies: P. guajava
Nama binomial
Psidium guajava

Bunga jambu batu

Klasifikasi
Jambu Batu (Psidium guajava L).

Nama umum
Indonesia: Jambu batu, Jambu biji, Jambu kluthuk (Jw), giawas (Papua)
Inggris: guava
Melayu: Jambu Batu, Jambu Biji
Vietnam: Oi
Thailand: Farang
Pilipina: Bayabas, Guayabas, Kalimbahin, B
Cina: Fan shi liu gan

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan
jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia
melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah
berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung
banyak vitamin C.

Bagian biji yang mudah dikenal dari jambu batu

Beberapa macam/kultivar jambu biji dikenal di Indonesia, sebagian dikenal sejak lama,
sebagian merupakan introduksi dari negara lain.

Dampak Diare yang telah akut cukup fatal, yaitu kematian. Angka kematian akibat
diare setiap tahun mencapai 175.000 jiwa, terdiri atas balita (135.000 jiwa) serta usia lima
tahun lebih termasuk dewasa (40.000). Ada 117 jenis tanaman yang sering digunakan
masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan, untuk mengusir diare. Namun setelah diteliti,
hanya 21 jenis yang efektif, antara lain jambu biji, daun salam, lempuyang gajah, dan daun
katuk.
Tanaman-tanaman ini mengandung zat aktif yang mampu menghentikan diare, seperti
minyak asiri, alkaloid, flavonoid, tanin, dan pektin. Zat aktif ini juga berperan sebagai
antibakteri, absorbent (penetral racun), astrengent (melapisi dinding mukosa usus terhadap
rangsangan isi usus), dan antispasmolitik (kontraksi usus).

Manfaat Jambu Biji


Menurut penelitian, rebusan daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia colli dan Staphylococcus aureus, yang digunakan sebagai dasar penggunaan daun
jambu biji sebagai obat diare akibat infeksi (Yuniarti, 1991). Zat aktif dalam daun jambu
yang dapat mengobati diare adalah tanin. Daun kering yang digiling halus mengandung tanin
sekitar 17,4 persen. Makin halus, makin tinggi kandungan taninnya. Senyawa itu bekerja
sebagai astrengent, penyerap racun, dan bisa menggumpalkan protein. Jika Anda atau
anggota keluarga mengalami diare, segera lakukan tindakan berikut. Rebuslah 15-30 gra,
daun jambu biji kering ke dalam 150-300 ml air. Patokannya adalah setiap satu gram daun
kering direbus dalam 10 ml air.
Lama perebusan sekitar 15 menit, dihitung sejak air mendidih. Hasil rebusan
kemudian disaring, dan airnya diminum sebagai obat diare.
Apabila ingin memanfaatkannya dalam bentuk segar, diperlukan 12 lembar daun segar, lantas
dicuci bersih dan ditumbuk halus. Tambahkan setengah cangkir air masak dan garam
secukupnya. Ramuan ini kemudian diperas dan disaring. Airnya hasil perasan ini langsung
diminum. Agar rasanya lebih sedap, boleh juga ditambahkan madu.
Jambu biji  mengandung berbagai zat gizi yang dapat digunakan sebagai obat untuk
kesehatan. Kandungan vitamin C jambu biji dua kali lipat jeruk manis yang hanya 49 mg per
100 g buah. Vitamin C itu terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak
dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji memuncak saat menjelang matang. Berikut ini
adalah beberapa manfaat-manfaat jambu biji seperti dibawah ini.

1. Penguat jantung, membantu sistem pencernaan, dan antikanker


Jus jambu biji 200 ml Jus apel 400 ml Jus melon 200 ml Madu murni 100 cc
Blender semua bahan sampai halus kemudian simpan di lemari pendingin. Minum
secara teratur setiap pagi dan sore masing-masing 300 cc. 
2. Demam berdarah dengue (DBD)
Ramuan 1: Jambu biji matang dan mengkal 3 buah dicuci bersih. Jambu yang
sudah matang diblender sampai halus lalu disaring sehingga diperoleh jus jambu
biji. Jus jambu biji diminum tiga kali sehari sampai DBD sembuh. Buah yang
mengkal dimakan langsung bersama kulitnya. Biji buah tidak perlu ikut dimakan.
Ramuan 2: Daun jambu biji segar 1 kg dicuci bersih, kemudian dipotong kecil-
kecil (rajang). Blender dengan air secukupnya hingga halus. Saring dan endapkan,
sehingga ekstrak daun terpisah dengan air. Oven ekstrak daun tersebut agar tahan
lama. Cara pemakaian: - Masukkan ekstrak ke dalam kapsul lalu minum dua kali
sehari, setiap pagi dan sore. - Minum ekstrak daun bersama sirop jambu biji
dengan takaran 1 sendok teh untuk 1/2 liter sirop yang diencerkan. Minum secara
teratur sampai keluhan sembuh.
3. Diare
Ramuan 1: Daun jambu biji 30 gr ditambah segenggam tepung beras direbus
dengan 1-2 gelas air. Larutan diminum 2 kali sehari.
Ramuan 2: Tiga lembar daun jambu biji muda segar dikunyah dengan sedikit
garam, lalu ditelan. Lakukan sehari 2 kali.
Ramuan 3: Enam lembar daun jambu biji dicuci bersih lalu ditumbuk sambil
diberi 1 cangkir air matang, peras, minum airnya. Cukup untuk diminum 2 kali
sehari. Minum air perasannya. Lakukan setiap hari secara teratur, sampai benar-
benar sembuh.
4. Maag
Delapan helai daun jambu biji dicuci, rebus dengan 1,5 liter air. Minum 3 kali
sehari.
5. Disentri
Siapkan akar daun jambu biji secukupnya dan daun jambu 10 lembar. Potong-
potong akar dan daun, cuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya selama 20
menit pada suhu 90 derajat Celsius. Saring air rebusan lalu minum secukupnya
secara teratur sampai keluhan hilang.
6. Keputihan
Dua genggam daun jambu biji muda dan 7 helai daun sirih dicuci, rebus dengan
segelas air, saring. Tunggu agak dingin lalu minum. Cukup untuk diminum 2 kali
sehari.
3. Sirih

 Klasifikasi Sirih (Piper betle L).


Indonesia: Sirih
Pilipina: Ikmo

Kerabat Dekat
Kiseureuh, Sirih Hutan, Kemekes, Kemukus, Mrico Lolot, Lada, Cabe Jawa, Cabean, Daun
Wati, Sirih Merah

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada
batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah
bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit
kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang
tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik
tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Daun Sirih

Kandungan dan manfaat

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),


seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan
kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan
yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle,
dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan
aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati
untuk mengendalikan hama penghisap.

Manfaat Sirih

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betiephenol),


seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan
kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan
yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
perdarahan.

Kegunaan :
Batuk, Sariawan, Bronchitis, Jerawat, Keputihan, Sakit gigi karena berlubang (daunnya),
Demam berdarah, Bau mulut, Haid tidak teratur, Asma, Radang tenggorokan (daun dan
minyaknya), Gusi bengkak (getahnya).

Pemakaian Luar
Eksim, Luka bakar, Koreng (pyodermi), Kurap kaki, Bisul, Mimisan, Sakit mata, Perdarahan
gusi, Mengurangi produksi ASI, Menghilangkan gatal

Peringatan !!!

Mengunyah sirih terlalu banyak dan dalam rentan waktu yang lama telah dikaitkan dengan
penyakit kanker mulut dan tenggorokan squamous cell carcinoma.

4.
4. Temu kunci

Temu kunci
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Boesenbergia
Spesies: B. rotunda
Nama binomial
Boesenbergia rotunda

Temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf. syn. Curcuma rotunda L., B.
pandurata (Roxb.) Schlechter, Kaempferia pandurata Roxb.) adalah sejenis rempah-rempah
yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara. Bentuk temu kunci
agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal ke bawah.
Rimpang temu kunci berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan. Daunnya diketahui
memiliki efek antiracun.

Di Thailand temu ini dikenal dengan nama krachai, sementara pustaka Inggris
menyebutnya fingerroot atau chinese ginger. Dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai ao
chun jiang.

Rimpang temu kunci.

Pemerian
Terna hingga 50 cm. Rimpang kuning terang, bulat telur memanjang, sangat
beraroma; akar kuat. Daun 3 atau 4; pelepahnya berwarna merah, ligula dengan 2-lekukan,
ca. 5 mm; tangkai daun 7–16 cm, membentuk saluran; helai daun hijau pada kedua
permukaan elips meruncing, 25–50 × 7–12 cm, licin dengan sedikit daun di dekat tulang
utama daun bagian bawah, dasarnya membulat. Bunga majemuk terminal pada batang semu,
muncul dari bagian dalam pelepah, agak duduk, 3–7 cm; seludang bunga meruncing, 4–5 cm.
Bunganya wangi. Kelopak bunga 1,5-2cm, ujungnya membelah. Mahkota bunga tersusun
membentuk tabung 4,5–5,5 cm; bercuping memanjang, 1,5–2 cm. Staminodia lateral merah
muda pucat, ca. 1,5 cm. Labellum putih atau merah muda dengan setrip ungu, 2,5–3,5 cm,
cekung. Tangkai sari pendek; bercabang dua, 1–3 mm. Berbunga Jul–Aug. 2n = 36.

Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan lebat hingga ketinggian 1000m. Penyebaran
dari Yunnan ke selatan hingga Indonesia dan ke barat hingga India dan Sri Lanka;
dibudidayakan di Indocina.

Khasiat :
- Obat masuk angin
15 gram temu kunci yang sudah bersih, 2 jari pulasari dan adas secukupnya, kemudian
digiling dan ditumbuh hingga halus kemudian dibalurkan ke bagian perut 1 hingga 2 kali
sehari.
- Diuretik ( Susah BAK )
Temu kunci, pulasari, dan adas digiling menjadi satu dan dijadikan bedak cair, kemudian
dibalurkan pada perut bagian bawah.

- Obat keputihan pada organ wanita

10 gram temu kunci, 5 gram temulawak, 5 gram kunyit, 15 gram sambiloto kering, kemudian
direbus dengan air kira-kira 4 gelas, kemudian biarkan mendidih hingga tersisa kira-kira 2
gelas, kemudian di dinginkan dan diminum dua kali sehari.

- Anti Mikroba, Diare karena mikroba


Beberapa penelitian terus dilakukan dan diyakini temu kunci mengandung zat anti mikroba
yang dapat berfungsi sebagai antibiotika ( anti infeksi mikroba )

- Perangsang ASI
Ambil beberapa buah temu kunci , kira-kira 20 gram kemudian rebus dengan segelas air
selama lebih kurang 15 menit, kemudian dinginkan dan diminum sekaligus.

- Penambah Stamina
500 gram temu lawak, 5 rimpang temu kunci, tumbuk hingga halus, tambahkan air lalu
diperas, tambahkan sedikit madu untuk memberi rasa, dan diminum sekalgus.

NB: Temu kunci tidak boleh dikomsumsi terus menerus dan berlebihan karena akan
menimbulkan efek samping yang merugikan, gunakanlah lebih bijaksana dan seperlunya.
Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah : efek anti mikroba yang berlebihan dan
dapat merugikan tubuh.

5. Lidah Buaya
Lidah Buaya (Aloe ferox Miller)
Nama umum
Indonesia: Lidah buaya
Inggris: Aloe
Cina: lu hui

Aloe vera

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan
yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut,
penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah
di kawasan kering di Afrika. dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat
tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta
sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku
industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti
enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai
anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping
menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah,
menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan
sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah
senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti
pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju
sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,[1] sehingga sangat
berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa,
saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan
minuman kesehatan.

Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral
yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba dan 20 dari
22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe vera dapat
menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan
tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Dengan beragam
manfaat yang terkandung dalam lidah buaya, pemanfaatannya kurang optimal oleh
masyarakat yang hanya memanfaatkannya sebagai penyubur rambut
Menurut beberapa sumber, lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali ditemukan pada
tahun 1500 SM. Lebih dari 200 species tersebar diseluruh belahan bumi, mulai dari benua
Afrika yang kering dan tandus hingga daratan Asia yang beriklim tropis. Tanaman ini
memang gampang tumbuh, dengan media tanah berhumus campur pasir, cukup sinar
matahari dan drainase baik, lidah buaya dapat tumbuh subur.

Manfaat Lidah Buaya

Penyembuh Aneka Penyakit


Di dalam pengobatan moderen, lidah buaya mulai terangkat ketika seorang warga
Amerika di tahun 1940 menemukan manfaat dari gel lidah buaya. Menurutnya gel dari lidah
buaya dapat melindungi kulit tubuh dari sengatan sinar matahari.

Memperlambat Kerja Virus HIV


Para peneliti dari luar menemukan manfaat gel lidah buaya dapat berfungsi sebagai
sistem pertahanan tubuh. Diperkirakan zat ini bisa menghambat kerja virus HIV atau
menstimulasi sistem kerja kekebalan tubuh penderita AIDS.

Memperbaiki Sistem Pencernaan


Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah buaya dapat
membantu memperlancar sistem pencernaan, ini disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin
dan Aloebarbadiod, senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.

Antiseptik dan Antibiotik Alami


Kandungan Saponin dalam lidah buaya mempunyai kemampuan membunuh kuman
dan senyawa antrakuinon dapat menghilangkan rasa sakit dan antibiotik. Zat ini juga mampu
merangsang terbentuknya sel baru pada kulit.
6. Lengkuas

Lengkuas

Lengkuas (Alpinia galanga)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Alpinioideae
Bangsa: Alpinieae
Genus: Alpinia
Spesies: A. galanga
Nama binomial
Alpinia galanga
Sinonim
Sumber

 A. galanga (L.) Swartz


 A. pyramidata Bl.
 Amomum medium Lour.
 Languas galanga (L.)
Merr.
 L. galanga (L.) Stuntz.
 Maranta galanga L.
Tumbuhan lengkuas

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat
memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan
lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja
ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak
digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda
keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.
Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun
lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya
daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan
berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan
berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas
tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng,
berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung
warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras,
dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua. Umbinya berbau harum, ada yang
putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil.
Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.
Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar,
dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen
dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat
memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan
lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja
ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak
digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.
Bunga Lengkuas

Ciri-ciri
Akar: Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan
bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan
pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan
bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila
dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat.

Rimpang Lengkuas

Batang: Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk
batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari
pangkal batang tua.

Daun: Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling. Daun disebelah
bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang
dan ujungnya runcing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata. Pertulangan daun menyirip,
panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 - 15 cm. Pelepah daun kira-kira 15 - 30 cm,
beralur dan berwarna hijau.

Bunga: merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih
kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7 cm.
Jumlah bunga di bagian bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas, panjang bibir
bunga 2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap sisi.
Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna putih, sedangkan
pangkalnya berwarna hijau.

Buah: buahnya berupanya buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika muda berwarna hijau-
kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga yang
buahnya berwarna merah.

Biji: bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

Kandungan
Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen kamfer, methylcinnamate.

Manfaat
Lengkuas berkasiat sebagai anti jamur, anti bakteri, menghangatkan, membersihkan darah,
menambah nafsumakan, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mengencerkan
dahak, mengharumkan dan merangsang otot.

Cara Pengobatan
1. Aneka penyakit kulit, seperti kudis, koreng, dan borok
Rimpang lengkuas ditambah bawang putih sebanyak 4 kali rimpang ditumbuk halus dan
dijadikan bubur (pasta). Tempelkan pasta tersebut di tempat yang sakit. Untuk kurap
menahun, tambahkan sedikit cuka ke pasta tersebut. Selain itu, rimpang segar yang
dicacah sampai timbul seratnya dan diberi sedikit cuka dapat digunakan untuk menggosok
panu di kulit.
2. Obat tetes telinga
Rimpang yang muda ditumbuk dan diperas aimya. Air tersebut dapat diteteskan sebagai
obat telinga.
3. Obat gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu
Rimpang lengkuas diiris-iris dan direndam dalam alkohol, kemudian digosokkan pada
perut.
4. Rematik
Rimpang lengkuas direbus. Airnya yang masih hangat digunakan untuk mandi.
5. Menambah nafsu makan
Rimpang lempuyang pahit sebanyak 150 g dicuci hingga bersih. Kemudian parut hingga
halus. Rebuslah parutan ini dengan 2500 cc air hingga airnya tinggal separuh. Untuk
menghilangkan rasa pahit dapat ditambah gula merah 50 g. Saring terlebih dahulu sebelum
diminum. Air ini diminum 3 kali sehari cukup 1 sendok makan
6. Batuk rejan atau kinghus
Rimpang lempuyang pahit dicampur kayu manis cina dan bawang merah yang sudah
dipanggang. Campuran tersebut ditumbuk dan diperas, kemudian diminum hasil
perasannya.
7. Alergi udang atau ikan laut sehingga timbul gatal-gatal
iris tipis-tipis rimpang lempuyang pahit, seduh seperti teh, dan diminum setiap hari hingga
gejala alergi hilang.
8. Kaki encok
Rimpang lempuyang pahit ditumbuk, dicampur dengan minyak kelapa dan abu dapur
hingga berbentuk tapal. Ramuan ini juga berguna untuk megobati bengkak-bengkak di
badan. Caranya oleskan tapal pada bagian yang bengkak.
9. Rematik di kaki atau obat gosok
Rimpang lempuyang wangi dikupas, lalu dicampur cabe jawa, dilumatkan, dan ditambah
nasi kering. Ramuan itu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
10. Penambah darah
Rimpang lempuyang wangi diparut, lalu dicampur dengan gula dan direbus dengan air
secukupnya. Airnya diminum sehari 3 kali sebanyak 1 sendok makan.
11. Gangguan perut/kembung/sebah.
Lengkuas merah 1 jari diiris-iris tipis, rebus dengan tiga gelas air jadi 2 gelas. Minum pagi
dan sore sebelum makan, masing-masing 1 gelas.
12. Bercak-bercak kulit dan tahi lalat (sproeten)
Dua jari rimpang digiling halus, tambahkan cuka sebanyak satu sendok makan hingga
menjadi seperti bubur. Oleskan di bagian tubuh yang terdapat kelainan kulit. Lakukan
hingga bercak dan tahi lalat mengempis atau hilang sama sekali.
13. Demam disertai pembesaran limpa
Dua rimpang lengkuas cuci bersih kemudian diparut. Peras airnya. Ambil sebanyak satu
sendok teh. Setelah ditambahkan sedikit garam dapur, minum hingga demam mereda.
14. Habis bersalin (nifas)
Rimpang lengkuas yang masih muda sebesar tiga jari, dicuci lalu dipotong-potong. Rebus
dengan air secukupnya- minum.
15. Bronkhitis
Rimpang lengkuas satu jari cuci bersih, parut. Tambahkan 1/2 cangkir air masak dan dua
sendok makan madu, remas sampai rata. Peras dan saring, minum tiga kali sehari setiap
hari.
7. Temu Lawak

Temulawak

Bunga temu lawak


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledonae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: Curcuma
xanthorrhiza
Nama binomial
Curcuma xanthorrhiza
Temu Lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).

Nama umum
Indonesia: Temu Lawak, temulawak
Thailand: Wan chak mot luk
Cina: Shu gu jiang huang

Kerabat Dekat
Temu Hitam, Temu Giring, Kunyit, Kunyit Mangga, Temu Putri, Temu Putih, Kunyit Merah

Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam
suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa,
kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia.
Temulawak merupakan tanaman obat yang sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat jawa. Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia dan memiliki
khasiat yang lengkap. Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak
anak untuk menambah nafsu makan mereka.

Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia,
Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China,
Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di
Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah
sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang
temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur.

Terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m.
Batang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang tegak dan saling bertumpang tindih,
warnanya hijau atau coklat gelap. Rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat,
berukuran besar, bercabang-cabang, dan berwarna cokelat kemerahan, kuning tua atau
berwarna hijau gelap. Tiap tunas dari rimpang membentuk daun 2 – 9 helai dengan bentuk
bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang
sampai gelap, panjang daun 31 cm – 84 cm dan lebar 10 cm – 18 cm, panjang tangkai daun
termasuk helaian 43 cm – 80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan
tangkai daun agak panjang. Bunganya berwarna kuning tua, berbentuk unik dan bergerombol
yakni perbungaan lateral. tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9cm –
23cm dan lebar 4cm – 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau
sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8mm –
13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga
berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau
merah, panjang 1.25cm – 2cm dan lebar 1cm, sedangkan daging rimpangnya berwarna jingga
tua atau kecokelatan, beraroma tajam yang menyengat dan rasanya pahit.

Pemanfaatan

Rimpang temu lawak dijual di pasar.

Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temu lawak


untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 %
kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta
anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat,
meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah
kanker, dan antimikroba.

Kandungan dan Cara Pemanfaatan

Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri
yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai
anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temu lawak
memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan
kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing),
dan menghilangkan nyeri sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan,
melancarkan ASI, dan membersihkan darah.

Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan sebagai
sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan
untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temu lawak
juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut
menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang
mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti.

1). Mengobati bau badan yang kurang sedap


Ambillah sebuah rimpang temu lawak. Parut dan rebus dengan air 1:1. Dinginkan
terlebih dahulu sebelum diminum.

2) Membersihkan darah
Rimpang temu lawak diiris tipis-tipis, lalu dijemur hingga kering. Rimpang ini
diseduh dengan air hangat, kemudian diminum seperti teh. Agar tidak terlalu pahit, sewaktu
meminumnya dapat dicampur dengan gula merah.

3) Penyakit eksim
Siapkan rimpang temu lawak sebesar telur ayam dan asam kawak sebesar telur
merpati. Masak bahan tersebut dengan 2 gelas air dan ditambahkan sedikit gula aren. Biarkan
hingga mendidih dan aimya tinggal 1 gelas saja. Saring aimya dan diminum selagi hangat.
Pengobatan ini dilakukan setiap hari selama sebulan.

4) Mengobati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), mengobati demam malaria,


dan sembelit serta memperbanyak ASI.
Rimpang diparut dan diperas airnya, kemudian diminum. Dapat juga dengan minum
air rebusan rimpang temu lawak yang kering.

5) Badan yang terlalu capek karena kebanyakan bekerja atau sehabis jatuh sakit
Ambil dan bersihkan rimpang temu lawak sebanyak 50 g. Parut rimpang sampai halus
dan tambahkan air secukupnya, kemudian direbus. Setelah air mendidih, didinginkan, lalu
diminum. Lakukan hal ini 2 kali sehari, cukup 1 gelas. Bila perlu dapat ditambahkan madu
atau air gula aren agar ramuan lebih enak dan berkhasiat.

Selain itu, temulawak juga bermanfaat untuk:


 Menghilangkan flek-flek hitam pada wajah dan kandungan minyak atsirinya dengan
membuat maskeran.
 memperlancar ASI pada wanita yang menyusui.
 mengobati penyakit hati atau penyakit liver
 menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena dalam temulawak terdapat kandungan
kurkumin yang dapat menyehatkan hati.
Sama seperti jahe dan kencur, cara mengkonsumsi temulawak adalah dengan diparut dan
diambil sari airnya.

Peringatan : penderita sakit ginjal sebaiknya tidak meminum sari temu lawak mentah karena
dapat berbahaya.
8. Jinten

Jinten

Biji jintan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apiales
Famili: Apiaceae
(Umbelliferae)
Genus: Trachyspermum
Spesies: T. roxburghianum
Nama binomial
Trachyspermum
roxburghianum
Sinonim
T. involucratum Wolff non
Marie, Carum
roxburghianum Benth ex
Kurz

Jinten (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum) merupakan


tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-rempah dan obat-obatan. Biji
tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara. Rasanya lebih dekat kepada kelabat atau
klabet daripada jenis rempah lain

Rempah yang bentuknya mungil ini memiliki aroma pedas dan wangi yang khas.
Banyak dipakai dalam hidangan tradisionla juga Mediterania Timur dan India. Meskipun
mungil memiliki kandungan nutrsisi hebat untuk kesehatan. Jinten adalah jenis rempah kering
dari keluarga peterseli. Tinggi tanamannya sekitar 30-50 cm. Tanaman herbal tahunan ini
memiliki batang yang bercabang ramping dan berdaun menyirip. Sedangkan biji jinten
bentuknya lonjong panjang, berwarna kuning kecoklatan.

Mulanya dibudidayakan diwilayah Iran dan Mediterania sejak zaman Yunani kuno.
Namun pada abad pertengahan jinten muklai disukai orang Eropa kecuali di Spanyol dan
Malta. Dalam masakan Persia, jinten hitam dan jinten hijau banyak digunakan.
Menurut USDA (United State Department of Agriculture), jinten memiliki kandungan
kalori sebanyak 22 kkal, 1,34 g lemak, 2,63 g karbohidrat, 0,6 g serat dan 0,25 g protein per
sendok teh. Biji-bijian ini kaya akan zat besi yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya
anemia pada ibu menyusui dan wanita hamil. Jinten juga dapat mencegah gangguan
pencernaan, perut kembung, diare, mual dan morning sickness. Karena memiliki sifat
antiseptik, dapat membantu menyembuhkan masuk angin. Tidak hanya itu jika sedang batuk
bisa diredakan dengan makan jinten. Lendir yang melekat dalam tenggorokan akan mudah
keluar.

Untuk menyembuhkan masuk angin dan menjaga sistem pencernaan, rebuslah


segenggam jinten dengan air hingga mendidih lalu saring. Minumlah selagi masih hangat. Di
bagian selatan India, air rebusan jinten biasa dihirup dan menjadi minuman sehari-hari.
Karena biji jinten juga dipercaya dapat merangsang sekrersi enzim pankreas untuk membantu
penyerapan nutrisi. Selain itu juga dapat meningkatkan kesehatan hati untuk musnahkan
racun yang ada di dalam tubuh.
9. Jahe

Jahe

Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Z. officinale
Nama binomial
Zingiber officinale
Jahe (Zingiber officinale Rosc).

Nama umum
Indonesia: Jahe
Inggris: Ginger
Melayu: Helia, halia, aliya
Vietnam: Cay gung
Thailand: Khing
Pilipina: Luya, laya, giya
Cina: Jiang
Jepang: Shouga

Kerabat Dekat
Lempuyang Pahit, Lempuyang Wangi, Bengle, Lempuyang Gajah, Balakatoa
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai
rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-
ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe
termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk
kedalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “singabera”
(Rosengarten 1973) dan Yunani “Zingiberi” (Purseglove et al. 1981) yang berarti tanduk,
karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale merupakan bahasa latin
(officina) yang berarti digunakan dalam farmasi atau pengobatan (Janson 1981).

Rimpang jahe

Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya
berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm.
Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur
dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik
sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik
ungu. Tangkai putik berjumlah dua.

Pengolahan dan pemasaran

Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan
lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak
dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur
tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.

Jahe segar Selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam
bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.

Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:

 Jahe kering
 Awetan jahe
 Jahe bubuk
 Minyak jahe
 Oleoresin jahe
Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat irisan tipis
(digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.

Awetan jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering ditemui di
pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup, dan jahe instan. Beberapa
jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia.

Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri, jahe
dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran bubuk yang ditentukan. Bubuk
jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya
menggunakan bahan baku jahe kering.

Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat
dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.

Varietas
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:

Jahe gajah/jahe badak


Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan
rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.

Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi
lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.

Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok
untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna
merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Produk jahe

Jahe biasanya digunakan untuk meredakan masuk angin.


Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang
dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok,
Eropa dan Jepang. Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman
yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah
pegunungan.

Kandungan Jahe
Jahe merupakan tanaman yang kaya akan khasiat bagi kesehatan. Misalnya senyawa
Phenol, terbukti memiliki efek anti-radang dan diketahui ampuh mengusir penyakit sendi
juga ketegangan yang dialami otot. Selain phenol, rimpang jahe juga mengandung
zingilberene dan shogol. Senyawa ini dikenal baik sebagai anti-oksidan dan juga efektif
melawan penyakit kanker pun jantung.
Senyawa penting lainnya yang dijumpai pada rimpang jahe adalah minyak atsiri.
Minyak ini bermanfaat untuk mereduksi nyeri, sebagai anti-imflamasi dan juga pembasmi
bakteri yang baik. Selain bermanfaat untuk kesehatan, minyak atsiri ini juga diketahui
menyumbang aroma yang khas pada jahe. Sementara itu, sensasi pedas jahe berasal dari
zingiberen dan zingiberol yang juga dijumpai dalam minyak atsiri tadi.
Selain kandungan jahe yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak komponen
zat lain yang ditemukan dalam jahe. Zat aktif tersebut antara lain mineral sineol, fellandren,
minyak damar, kamfer, zingiberin, borneol, zingiberol, gigerol (paling banyak terkandung
pada jahe merah), asam aminos, zingeron, vitamin A, B1, C, lipidas, protein, niacin dan
masih banyak lagi lainnya.

Manfaat Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai
rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-
ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe
termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
1. Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar
pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan meringankan
kerja jantung dalam memompa darah.
2. Membantu pencernaan
Karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-
masing mencerna protein dan lemak.
3. Melancarkan Peredaran Darah
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan
jantung.
4. Obat Mual & Masuk angin
Karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat
mabuk perjalanan. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan
membantu mengeluarkan angin.
5. Menangkal Radikal Bebas
Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang
disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
6. Meredakan Rasa sakit
Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan
migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
7. Obat Kompres
Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat
dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan
diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan
dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
8. Melancarkan penceraan
Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya. Caranya dengan
menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam,
kemudian diminum airnya.
9. Mengobati rematik
Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan
kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian
tubuh yang rematik.
10. Obat Luka
Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan
ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam.
Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
11. Obat Digigit Serangga
Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu
digunakan sebagai obat gosok.
12. Mengobati luka bekas gigitan ular beracun.
Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan
pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum
penderita dibawa ke dokter)
13. Mengobati sakit perut
Jahe merupakan obat mujarab bagi penderita sakit perut, seperti diare. Sebab jahe
bersifat analgesik dan menenangkan.
14. Mencegah beberapa jenis kanker
Dari khasiat harian, jahe yang diekstrak juga ampuh menghambat pertumbuhan
berbagai jenis sel kanker.
15. Menyembuhkan migrain
Studi menunjukkan bahwa jahe dapat menghentikan prostaglandin, faktor penyebab
rasa sakit pada kepala. Dengan demikian, jahe mengurangi migrain atau sakit kepala
sebelah.
16. Mencegah siklus menstruasi tak teratur
Jahe memberi manfaat keteraturan siklus menstruasi bagi wanita. Di China misalnya,
jahe dan gula merah yang dicampurkan dalam teh banyak dikonsumsi untuk
mengurangi kram saat datang bulan.
17. Mengobati morning sickness
Rasa mual, perut kembung dan ingin muntah di pagi hari, termasuk pada wanita
hamil, dapat disembuhkan dengan ramuan jahe.
18. Mengobati sakit gigi
Nyeri gusi dan sakit gigi ternyata juga bisa dicegah dengan kebiasaan minum air jahe.
Ini karena jahe memiliki sifat antijamur dan antibakteri.
19. Menurunkan kadar kolesterol
Manfaat lain, yakni jahe terbukti berkhasiat menurunkan kadar kolesterol, selain
bersifat membersihkan darah. Dengan demikian serangan jantung dan pembekuan
darah dapat dicegah.
20. Sebagai Obat Jerawat
Salah satu penelitian yang dilakukan di Universitas Maryland Midical Center, jahe
juga berkhasiat untuk membantu mencegah timbulnya jerawat dianjurkan untuk
mengkonsumsi jahe maksimal 4 gram per hari.
21. Menurunkan Berat Badan
Jahe berfungsi melebarkan pembuluh darah membakar kalori menjadi panas tubuh.
Selain itu jahe hanya mengandung sedikit kalori sehingga tidak berkontribusi
menaikkan berat badan anda. Seduhan wedang jahe sangat baik bagi kesehatan dan
metabolisme tubuh.
22. Membersihkan Kotoran di Dalam Tubuh
Jika kita sering mengkonsumsi jahe dengan cara diseduh, biasanya kita akan
berkeringat. Melalui keringat itulah dikeluarkan berbagai kotoran jahat yang ada di
dalam tubuh.

Selain itu, jahe juga bermanfaat untuk:

 Impoten/Lemah Syahwat.
Caranya: 2 rimpang sebesar ibu jari sudah dicuci, 1 butir jeruk nipis, 1 butir telur ayam
kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 sendok makan madu, sedikit bubuk merica. Parut
rimpang jahe dan tambahkan 1 gelas air masak lalu diperas. Tambahkan air jeruk nipis dan
kuning telur kemudian dicampur dengan semua bahan lainnya. Aduk sampai merata dan
diminum seminggu sekali.
 Batuk.
Caranya: 3 rimpang sebesar ibu jari sudah dicuci direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
dan menyisakan 1 gelas. Air rebusan tersebut diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
 Pegal dan Linu.
Caranya: 2 rimpang jahe, 2 gelas susu segar. Rimpang dicuci lalu dibakar dan dikuliti.
Rimpang dimemarkan kemudian direbus dengan air susu (susu jahe). Diminum 2 kali sehari
masing-masing 1 gelas.
 Masuk Angin.
Caranya: 3 rimpang jahe sebesar ibu jari yang sudah dibakar dan dimemarkan dimasukkan ke
dalam 2 gelas air dan beri gula aren secukupnya. Didihkan kurang lebih 15 menit hingga
airnya tersisa separuhnya. Saring dan minum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari.
 Reumatik.
Caranya: 3 rimpang jahe dibakar dan dicuci kemudian diparut. Tempelkan parutan tersebut
pada bagian tubuh yang diserang reumatik.
10. Bawang merah

Bawang merah

Bawang merah di pasar


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Amaryllidaceae
Genus: Allium
Spesies: A.cepa
Nama binomial
Allium cepa

Bawang merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) adalah sejenis tanaman


yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan dunia. Orang Jawa mengenalnya
sebagai brambang. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah umbi, meskipun
beberapa tradisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya sebagai bumbu
penyedap masakan. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Bawang merah
Deskripsi

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai
dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah
menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini
sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang
merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik.
Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga
buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan
ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan
perbanyakan tanaman secara generatif.

Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu,
bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat
pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah
adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek
antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi
asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.

Sejenis tanaman bawang merah adalah sejenis tanaman yang menjadi bumbu yang
berbagai masakan di negara asia tenggara bahkan dunia. Bagi orang jawa mengenalnya
berbagai Brambang. Dan bagian yang paling banyak sekali di manfaatkan adalah umbi,
meskipun di beberapa tradisi kuliner dan juga menggunakan daun serta tangkainya,
Bunganya sebagai bumbu penyedap makanan atau masakan. Tanaman ini telah terbukti
paling banyak beasal dari daerah Asia tengah dan Asia tenggara.

Beberapa Khasiat Dan Manfaat dan kandungan kesehatan dari bawang merah untuk
pengobatan, Sebagai berikut di bawah ini.
1. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk Pencegahan kanker : Bawang
merah ini kaya senyawa aktif yang berhasil menghambat perkembangan Sel-sel
kanker.
2. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk Mengurangi Earache : Beberapa
Tetes Jus bawang merah ini Benar-benar Telah terbukti dan sangat bermanfaat bagi
individu yang menderita dari akut sakit telinga, Dan suara dering pada telinga dapat di
sembuhkan dengan mererapkan Jus bawang merah melalui kapas.
3. Seperti yang telah kita ketahui Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah untuk mengobati
berbagai penyakit manusia Seperti, Tumor, Batuk persisten dan dingin, Praktisi
pengobatan telah menganggap bahwa ini sebagai bentuk tanaman yang sangat
sempurna untuk menghilangkan Sindrom penyakit. Dengan mengkomsumsi bawang
merah tersebut dapat membantu dalam pencegahan perut dan kanker payudara.
4. Pengobatan intik anemia : Dan bahkan kondisi anemia dapat di tingkatkan dengan
memakan bawang merah bersama dengan Jaggery dan air.
5. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk Meredakan sakit Perut : Bawang
merah memiliki sifat anti inflamasi Dan anti bakteri yang memberikan bantuan untuk
sakit perut dan sidrom gastro yang terkait.
6. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk Mengobati Gangguan Urin : Bagi
Orangorang yang menderita rasa terbakar pada saat membuang air kecil, Bawang
merah dapat memberikan bantuan yang cukup besar. Nah bagi si penderita gangguan
Urin tersebut harus meminum air bawang merah dengan merebus 6 sampai 7 gram
bawang merah tersebut.
7. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk diabets melitus : Dari salah satu zat
yang terkandung di dalam bawang merah ini adalah Tolbutomid yang ternyata bisa
membantu untuk mengontrol gula darah di dalam hati. dan mengatur pelepasan
insulin juga mencegah adanya gangguan yang mempengaruhi produksi insulin di
dalam tubuh.
8. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk manfaat sebagai pengganti
amoniak : Aroma, Bau yang di miliki pada bawang merah sangatlah terasa menusuk
kedalam hidung, dan meransang darah, fungsi pernafasan, juga fungsi saraf. Hal
seperti ini dapat membantu dalam pemberian pertolongan pertama pada seseorang
yang tidak sadar diri atau pingsan.
9. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk Wasir dan obat cacing
10. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mencegah terjadinya gumpalan
darah : caranya seerti, dengan memperbanyak mengkomsumsi bawang merah yang
mentah secara rutin.
11. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk sebagai pembunuh bakteri.
12. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mengencerkan dahak dan membantu
dalam menyembuhkan radang Paru-paru.
13. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mencegah terserang penyakit TBC.
14. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk membantu pada ketika anda susah
buang air kecil.
15. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mengobati penyakit jantung.
16. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk membantu meningkatkan gairah
17. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mencegah terserang penyakit
kanker : Bawang meah ini merupakan sejenis Rempah-rempah yang kaya akan
senyawa aktif yang mampu menghambat perkembangan Sel-sel kanker.
18. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk menghilangkan adanya mata ikan
pada kaki.
19. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk membunuh kuman di mulut :
Bawang merah ini ternyata sering di gunakan untuk mencegah adanya kerusakan pada
gigi dan infeksi di mulut, Caranya seperti dengan mengunyah bawang merah mentah
mentah, Maka akan menghilangkan seluruh kuman yang ada di dalam mulut.
20. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mengobati jerawat pada wajah :
Jus yang terbuat dari bawang merah, Madu dan minyak zaitun ternyata dapat
membantu dalam pengobatan dan peratan jerawat.
21. Khasiat Dan Manfaat Bawang Merah Untuk mengobati luka akibat sengatan
serangga : Nah bukan hanya untuk mengobati jerawat saja Jus bawang merah
ternyata juga bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit yang di sebabkan oleh
sengatan serangga seperti, Lebah, Kalajengking, Justru, bawang merah yang telah
menjadi jus atau pasta dapat diaplikasikan pada daerah yang tersengat atau di gigit
oleh serangga, dan rasa sakit akan beransur-ansur hilang.
11. Mahkota dewa

Buah mahkota dewa

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman
obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

 Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh


 Saponin, yang bermanfaat sebagai:
o sumber anti bakteri dan anti virus
o meningkatkan sistem kekebalan tubuh
o meningkatkan vitalitas
o mengurangi kadar gula dalam darah
o mengurangi penggumpalan darah
 Flavonoid
o melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah
o mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada
dinding pembuluh darah
o mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
o mengandung antiinflamasi (antiradang)
o berfungsi sebagai anti-oksidan
o membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
 Polifenol
o berfungsi sebagai anti histamin (antialergi)

Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh.
Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang
berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting. Untuk
memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan
beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang
dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga
air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di
dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota
dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang
tinggi.
Buah mahkota dewa yang ada di pohon

Nama Lain

 Makuto Rojo
 Makuto Ratu
 Obat Dewa
 Pau (Obat Pusaka)
 Crown of God
 Boh Anggota Dewan
 Simalakama (bahasa malayu) 

Kandungan Mahkota Dewa


Zat yang terkandung dalam buah Mahkota dewa adalah alkaloid, saponin, flavonoid,
dan polifenol. Alkaloid, adalah detoksifikasi yang dapat menetralisir racun dalam tubuh.
Saponin, yang berguna sebagai: sumber anti-bakteria dan anti-virus, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula darah, dan mengurangkan
pembekuan darah. Flavonoid yang terkandung dalam buah Mahkota dewa berguna untuk
peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah penyumbatan pembuluh darah,
mengurangkan kadar kolesterol dan mengurangkan penimbunan lemak pada dinding
pembuluh darah, mengurangkan kadar risiko penyakit jantung koroner, mengandungi anti-
inflamasi (anti--inflamasi), anti-oksidan, dan membantu mengurangkan rasa sakit jika terjadi
pendarahan atau pembengkakan. Sedangkan polyphenol Mahkota dewa berfungsi sebagai
anti histamin (alergi).
Manfaat dan Khasiat Mahkota Dewa Bagi Kesehatan
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) adalah tanaman asli indonesia. Tanaman yang
berasal dari Irian Jaya ini biasa dijadikan tanaman peneduh atau sekedar tanaman hias di
pekarangan rumah dan banyak di gunakan sebagai obat obatan herbal. Biasanya pengawetan
buah ini dilakukan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan
pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi
kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup
mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang
masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Di Indonesia sendiri masyarakat indonesia biasa
mengkonsumsi Buah mahkota dewa dengan menyeduh(di jadikan teh Mahkota dewa) buah
mahkota dewa yang telah mengalami proses pengeringan
Khasiat Mahkota Dewa Untuk Kesehatan 

 Diabetes Mellitus

Cara pengolahan: - Ambil 5-6 mahkota dewa, potong dan cuci. - Rebus bahan dalam 5
gelas air, biarkan kaldu sampai 3 cangkir air limbah - Saring air rebusan, minum 3
kali sehari (masing-masing 1 cangkir)
 Kanker dan Tumor

Cara pengolahan: - Campur 5 gram daging kering dari tanah mahkota dewa dengan 15
biji putih, 10 gram dan 15 gram kaki ayam kering kering asam, cuci semua bahan -
Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan kaldu untuk 3 cangkir air limbah -
saringan kaldu, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Bahan minum satu jam sebelum makan

 Hepatitis

Cara pengolahan: - Campur 5 gram daging kering mahkota dewa 15 gram dengan
Asia Canella, 10 g dan 15 g daun sambiloto kering ,cuci semua bahan - Rebus semua
bahan dalam 5 gelas air , biarkan kaldu untuk 3 cangkir air limbah - saringan kaldu,
tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

 Rematik dan asam urat

Cara pengolahan: - Mix 5 g daging buah mahkota dewa, sidaguri akar 15 g, 10 g


sambiloto kering, cuci semua bahan - Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan
kaldu untuk 3 cangkir air limbah - Ayak kaldu, biarkan dingin dan minum 3 kali
sehari masing-masing 1 gelas. Bahan minum satu jam sebelum makan.
12. Kumis Kucing

Orthosiphon aristatus
Klasifikasi
Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth).
Sinonim
Orthosiphon aristatus (Blume).

Nama umum
Indonesia: Kumis kucing, kumis ucing, remujung (Jawa)
Inggris: Java tea
Melayu: Misai kucing
Thailand: Yaa nuat maeo
Pilipina: kabling gubat
Cina: Mao xu cao

Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama


Orthosiphon aristatus
kumis kucing termasuk tanaman dari famili
Klasifikasi ilmiah Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu
Kerajaan: Plantae tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat
Divisi: Spermatophyta dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi
Upadivisi: Angiospermae berbagai penyakit.
(tidak termasuk) Eudicots
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa
Kelas: Dicotyledonae tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini
(tidak termasuk) Asterids dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea
Ordo: Lamiales plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera),
Famili: Lamiaceae remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot
koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari
Genus: Orthosiphon
wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah
Spesies: O. aristatus Asia dan Australia. Kumis kucing (Melayu – Sumatra),
Nama binomial kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan,
Orthosiphon aristatus songkot koceng (Madura).

Ciri-ciri

Kumis kucing termasuk terna tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-
bukunya dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek
atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat
yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm.
urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-
bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 –
29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal
berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir,
mahkota yang bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan
panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu
pendek berwarna ungu dan kemudian menjadi putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang
bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari
tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap,
panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
Manfaat Kumis Kucing

Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik

Susah kencing
Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2
gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas

Batu ginjal
Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali
sehari; tiap kali minum 100 ml
Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml,
Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml

Sakit pinggang
Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml,
Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml
13. Sambiloto

Sambiloto

Tumbuhan Sambiloto
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Lamiales
Famili: Acanthaceae
Genus: Andrographis
Spesies: A. paniculata
Nama binomial
Andrographis paniculata

Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya
bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari Asia tropika. Penyebarannya dari India
meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian
ditemukan Jawa. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari
permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-3000 mm/tahun dan
suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang, yaitu 70-
90% dengan penyinaran agak lama. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata
(Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa
Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien
(Cina).

Bagian yang dimanfaatkan

Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar


air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis,
dan terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan
darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10%
dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang
sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid. Selain itu, daun Sambiloto juga
dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun
yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya. 

Daun sambiloto bermanfaat untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti:


diabetes, thypus, gatal gatal, kanker, malaria dan meningkatkan metabolisme tubuh
kita.
14. Mengkudu

Mengkudu

Leaves and fruit of Morinda


citrifolia
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Asterids
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Morinda
Spesies: M. citrifolia
Nama binomial
Morinda citrifolia

Noni, Morinda citrifolia


Mengkudu, Morinda citrifolia

Mengkudu atau keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda);
kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili
Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah noni (Hawaii), nono (Tahiti), nonu (Tonga),
ungcoikan (Myanmar) dan ach (Hindi).

Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon
mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan
buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan
ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan
rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul
sebagai menu wajib buka puasa. Karena itu, mengkudu sering ditanam di dekat rumah di
pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Ciri-ciri umum

Pohon

Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok,
berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang
cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak
cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah
sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.

Daun

Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-
besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. tepi daun
rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hiaju
mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun
penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai
sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. yg katanya bisa
menyembuhkan ambein
Bunga

Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1-4 cm, tumbuh di
ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunga banci,
mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari
tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak
berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.

Buah

Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian
dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai
dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5-10 cm. Permukaan buah
majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan
berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal,
menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging
buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna
putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti
keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam
lemak dengan sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8).
Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.

Kandungan mengkudu

 Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap.
Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting,
tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu
mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai
jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin,
lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens,
phenylalanine, magnesium, dll.

 Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel
tubuh.
 Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat
mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens
morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti
bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella
montivideo, S . scotmuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S .
pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

 Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-
alergi.

 Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel-sel abnormal.

 Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah
mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine,
tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine
dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid
lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak
aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
 Terpenoid : Kandungan lainnya yang terdapat pada buah Mengkudu adalah Zat
Terpenoid. Zat ini berguna untuk membantu proses sintesis organic dan juga
bermanfaat untuk pemulihan sel-sel pada tubuh.
 Zat anti bakteri : Adanya zat-zat aktif pada sari buah mengkudu sangat berguna untuk
mematikan bakteri sebagai penyebab infeksi, misalnya adalah Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, Protens morganii, Escherichia coli dan Bacillus
subtilis. Zat anti bakteri yang terda[at dalam kandungan buah Mengkudu tersebut juga
berguna untuk mengontrol bakteri pathogen ( bakteri yang mematikan) seperti S .
typhi, Salmonella montivideo, S . scotmuelleri.

Adapaun beberapa manfaat buah mengkudu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Daya tahan tubuh. Buah mengkudu memiliki keseimbangan sempurna dari vitamin,
mineral, asam amino, peptida, dan enzim. Kesemua nutrisi yang terkandung sangat
baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukan bahwa
minum jus mengkudu dapat membantu melindungi tubuh dari efek radikal bebas.
Sebab buah mengkudu kaya akan antioksidan alami seperti vitamin E dan koenzim
Q10 yang diperlukan tubuh.
2. Anti inflamasi. Sari buah mengkudu memiliki sifat anti inflamasi yang telah terbukti
mampu mencegah terjadinya peradangan. Juga menurunkan resiko terkena serangan
jantung.
3. Analgesik. Buah mengkudu dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit dan daunnya
bisa digunakan untuk meredam sakit kepala. Konon, sejak dulu banyak orang yang
menggunakan daun buah mengkudu sebagai obat alami untuk meredakan nyeri sendi.
Mengkudu memiliki kandungan analgesik sebanyak 75% yang efektif sebagai morfin
sulfat dalam mengurangi nyeri sendi.
4. Melawan kuman. Kandungan senyawa seperti antrakuinon, skopoletin dan terpana
yang ada pada buah mengkudu memiliki sifat antibakteri, anti jamur dan antiparasit
yang baik untuk memelihara kesehatan kulit dan tubuh.
5. Anti kanker. Penelitian telah menyatakan adanya senyawa 2-methoxy-1,3,6-
trihydroxyanthraquinone pada buah mengkudu yang baik untuk mencegah kerusakan
DNA dan kanker serta baik untuk menjaga sel-sel sehat dalam tubuh.
6. Mengendalikan tekanan darah. Makan buah mengkudu dalam bentuk jus, buah segar
atau suplemen sangat dianjurkan, karena kandungan nutrisinya bisa mencegah terkena
hipertensi. Tekanan darah menjadi lebih stabil.
7. Hipertensi. Dua buah mengkudu yang telah masak di pohon dan satu sendok makan
madu. Cara membuatnya, buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur dengan madu sampai merata dan disaring. Minum dan diulangi dua hari
sekali.
8. Demam (Masuk Angin dan Infuenza). Satu buah mengkudu dan satu rimpang kencur.
Caranya, kedua bahan tersebut direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum dua kali satu hari; pagi dan sore.
9. Batuk. Satu buah mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut). Cara membuat,
kedua bahan tersebut direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal
satu gelas, kemudian disaring; diminum dua kali satu hari, pagi dan sore.
10. Sakit Perut. Bahan: 2-3 daun mengkudu. Cara membuat, daun ditumbuk halus,
ditambah garam dan diseduh air panas. Setelah dingin, disaring dan diminum.
11. Menghilangkan Sisik pada Kaki. Buah mengkudu yang sudah masak di pohon. Cara
menggunakan, bagian kaki yang bersisik digosok dengan buah mengkudu tersebut
sampai merata, dan dibiarkan selama 5-10 menit, kemudian dibersihkan dengan kain
bersih yang dibasahi dengan air hangat.
12. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh. Buah mengkudu ini dapat meningkatkan Daya
Tahan Tubuh.Itu disebabkan karena adanya kandungan yang dapat mengaktifkan
kerja kelenjar tiroid dan kelenjar timus .
13. Menormalkan Tekanan Darah. Buah mengkudu ini juga dapat menurunkan darah
tinggi.Hal tersebut disebabkan adanya zat Fitonutrien scopoletin yang berfungsi
melebarkan pembuluh darah.Akibatnya jantung tersebut tidak dapat kerja
keras,sehingga dapat menormalkan tekanan darah.
14. Mengobati Tumor Dan Kanker Zat Aktif dalam buah mengkudu yang dapat
menghambat sel kanker dan tumor.Karena suplai terhambat, maka tumor dan kanker
dapat dimatikan.
15. Melancarkan pencernaan. .Menkonsumsi buah mengkudu secara teratur juga dapat
melancarkan pencernaan.Penyakit seperti,perut kembung,muntah,luka pada usus halus
dan radang lambung bisa diobati dengan buah mengkudu.
15. Jeruk Nipis

Jeruk nipis

Buah jeruk nipis

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: C. aurantifolia
Nama binomial
Citrus aurantifolia

Klasifikasi
Jeruk Nipis Citrus aurantifolia (Christm.) Swing

Nama umum
Indonesia: Jeruk nipis, jeruk mipis, jeruk pecel
Inggris: Lime
Melayu: Limau nipis, limau asam
Vietnam: Chanh vo mong, chanh ta
Thailand: Manao
Pilipina: Dayap

Kerabat Dekat
Jeruk Sukade, Jeruk Purut, Jeruk Asam, Jeruk Bali, Jeruk Garut, Jeruk Mandarin, Jeruk
Manis, Jeruk Pepaya, Munteh Intalum, Jeruk Tangan, Jeruk Lemo, Jeruk Cina, Jeruk India,
Jeruk Kasturi
Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah
dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna
hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, memiliki rasa asam dan agak pahit,agak serupa
rasanya dengan lemon.Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk
limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto.

Komposisi Dan Senyawa Kimia Jeruk Nipis


Secara umum, buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan
tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat kalori 51 kal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g,
karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam
askorbat 49 mg.
Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam
sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer,
kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun,
lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Sedangkan daun, buah dan
bunganya mengandung minyak terbang.

Manfaat
Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada
gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk
mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur,
difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu
makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit
anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat
yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah.
Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih
besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis.
Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.

Jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C lebih banyak dibandingkan jenis jeruk
lainnya. Selain digunakan untuk penyedap makanan jeruk nipis bisa menyembuhkan berbagai
penyakit banyak antara lain:

1. Ambeien
2. Amandel
3. Anyang-anyangan
4. Batuk
5. Batuk disertai influenza
6. Bau badan
7. Batu ginjal
8. Difteri
9. Demam
10. Haid tidak teratur
11. Jerawat
12. Radang tenggorokan
13. Tekanan darah tinggi

Jeruk nipis juga bermanfaat untuk kecantikan, antara lain: membuat kuku cemerlang,
membuat rambut halus, lembut dan berkilau, dan dapat menghilangkan ketombe.
Di antara 1300 jenis jeruk, jeruk nipis atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut
Citrus Aurantium, memiliki manfaat yang paling banyak. Jeruk nipis merupakan bahan dasar
ramuan obat kecantikan tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama
jeruk nipis sebagai bahan dasar, baik buah maupun daunnya.

Memutihkan Kulit
Menusia memiliki warna kulit yang tidak sama satu sama lain. Selain faktor genetik,
ada juga beberapa faktor lain, seperti iklim dan cuaca. Kulit wajah adalah bagian yang paling
penting, khususnya bagi kaum wanita. Karena itu, kaum wanita melakukan beberapa upaya
untuk membuat kulit wajah menjadi putih bersih dan menarik.
16. Begonia

Deskripsi: terna, tinggi 60-75 cm. batang lunak, merah kecokelatan. Daun tunggal, bentuk
jantung, tepi beringgit, ujung runcing, pertulangan menjari, hijau. Bunga majemuk, bentuk
malai. Buah kotak, masih muda hijau setelah tua cokelat. Biji bulat kecil, putih. 

Bagian yang Digunakan: daun 

Kandungan kimia: saponin, tannin, flavonoid dan polifenol. 

Khasiat: obat luka baru. 

Cara pemakaian: obat luka baru: dipakai 15 gram daun segar, dicuci, ditumbuk sampai
lumat, kemudian ditempelkan pada luka.
Khasiat dan manfaat Begonia Bagi Kesehatan
Tanaman begonia dikenal dengan nama latin "Begonia laciniata" berasal dari suku
Begoniaceae. Khasiat dan manfaat begonia diambil daunnya.
Beberapa khasiat dan manfaat begonia yang dikenal saat ini adalah sebagai obat luka baru.
Dikarenakan kandungan zat kimia yang banyak terdapat di tanaman ini seperti Saponin,
tannin, flavonoid dan polifenol.

Cara pemakaian untuk memperoleh khasiat dan manfaat begonia adalah sebagai berikut:
Untuk mengobati luka baru - siapkan sebanyak 15 gr daun begonia segar, kemudian cuci
bersih dan ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada luka baru tadi.
17. Puring

Puring

Puring di taman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Codiaeum
Spesies: C. variegatum
Nama binomial
Codiaeum variegatum

Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias


pekarangan populer berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi.
Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga,
merah, ungu, serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi
bergelombang, helainya "terputus-putus", dan sebagainya.

Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri yang sama
adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang merupakan
ciri khas suku Euphorbiaceae. Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini telah
tersebar di seluruh daerah tropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.

Khasiat Tanaman Obat Puring


Tanaman bergetah yang mengandung tanin dalam farmakologi Cina dinyatakan
memiliki rasa yang pahit bersifat dingin dan beracun. Puring dinyatakan mampu melancarkan
peredaran darah, peluruhkeringat dan sebagai pencahar ringan. Bagian tanaman yang dapat
dimanfaatkan yaitu, daunnya, ranting yang masih muda,  akar dan kulit batang.

Berdasarkan berbagai literatur tentang tanaman obat dari berbagai daerah dan negara,
ternyata cukup banyak manfaat tanaman ini untuk menyembuhkan beragam penyakit  antara
lain:

1. Perut mulas.
Akar puring seukuran satu jari ditambah 3 helai daun dadap (Euphorbia neriifolia
L) dihaluskan, tambahkan airsecukupnya lalu saring dan diminum. Setelahnya akansedikit
diare karena berkhasiat pencahar, namun rasa mulasnya hilang.

2. Sakit perut pada anak-anak.


Gunakan daun puring yang masih muda dan segar yang berwarna kuning, dihaluskan dengan
sedikit air sampai seperti bubur. Balurkan ramuan ini pada perut anak.

3. Sifilis.
Rebus satu batang puring yang masih utuh dengan 5 gelas air sampai tersisa setengahnya.
Saring air rebusan tersebut lalu dibagi untuk 3 kali minum.Dapat menggunakan gula.

4. Sukar berkeringat,eksema.
Minum air rebusan daun puring secukupnya.

5. Cacingan, nafsu makan berkurang.


Minum rebusan ranting muda secukupnya.

6. Sembelit kejang lambung, kehilangan selera,penyakit saluran kencing pada anak-


anak.
Minum rebusan akar dan kulit batang puring secukupnya.

18. Melati
Melati

Bunga melati putih (Jasminum


sambac Air.)
Klasifikasi ilmiah
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Lamiales
Oleaceae
Jasminum
Spesies
Sekitar 200 spesies, di
antaranya
Jasminum Salambengo
Jasminum angulare
Jasminum angustifolium
Jasminum auriculatum
Jasminum azoricum
Jasminum beesianum
Jasminum dichotomum –
Gold Coast Jasmine
Jasminum floridum
Jasminum fluminense –
African Jasmine
Jasminum fruticans
Jasminum humile – Yellow
Jasmine
Jasminum grandiflorum
Jasminum mesnyi –
Primrose Jasmine
Jasminum multiflorum –
Star Jasmine
Jasminum nitidum – Shining
Jasmine
Jasminum nudiflorum –
Winter Jasmine
Jasminum officinale –
gambir
Jasminum parkeri
Jasminum polyanthum
Jasminum pubescens
Jasminum rex
Jasminum sambac – melati
putih

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup
menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol
nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga ini melambangkan kesucian
dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga
ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan berbagai
suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda. Jenis lain yang juga populer adalah melati
gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah
Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh)[1],
Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan
Sumbawa) dan Manyora (Timor), Melati Salam (UMI), Malete (Madura) serta Beruq-
beruq(Mandar).

Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine


ditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati
putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919
ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut yang kemudian dibudidayakan di
Inggris pada tahun 1923.

Jenis-jenis melati

Bunga Jasminum polyanthum.

Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9
jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial
untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena
belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-
melatian atau Oleaceae.

Jenis, varietas dan ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:

 Jasminum sambac Air (melati putih, puspa bangsa)


 Jasminum multiflorum Andr. (melati hutan: gambir, poncosudo, 'Star Jasmine', J.
pubescens Willd.).
 Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J.
floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
 Jasminum rex - Melati Raja King Jasmine).
 Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
 Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati Primrose).
 Jasminum revolutum Sims. (Melati Italia)
 Jasminum simplicifolium (Melati Australia, J. volibile, melati Bintang). Melati
hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.

Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:

 Jasminum sambac (Melati Putih), antara lain varietas: 'Maid of Orleans', 'Grand Duke
of Tuscany', menur dan 'Rose Pikeke'
 Jasminum multiflorum ('Star Jasmine')
 Jasminum officinale (gambir).

Kandungan Kimia Melati :

Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan.
Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.

Manfaat

Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi,
kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum
teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.

Bunga Melati (Jasminum officinale) adalah tumbuhan semak berbunga yang sangat
dikenal luas karena keindahannya yang menakjubkan serta aroma memesona. Selama ini,
orang mengenal bunga melati hanya sebatas tanaman hias, kosmetika dan bahan campuran
pembuat parfum atau teh.

Khasiat dan Manfaat Melati

1. Menghentikan ASI yang keluar berlebihan


Bahan: 1 genggam daun melati
Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum
mandi.
2. Sakit mata (mata merah atau belekan)
Bahan: 1 genggam daun melati
Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru,
ulangi sampai sembuh.
3. Bengkak akibat serangan daun lebah
Bahan: 1 genggam bunga melati
Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas sampai halus
Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah.
4. Demam dan sakit kepala
Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati.
Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian
direndam dengan air dalam rantang.
Cara menggunakan: air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.
5. Sesak napas
Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 2 gelas dan disaring.
Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum
mandi.
6. Radang Usus
Ambil satu genggam daun melati poncosuda (nama lain melati hutan atau
melati gambir), rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, saring, minum
2 kali sehari.
7. Radang Ginjal
Ambil 15 gram daun kering melati poncosuda, rebus dengan 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Minum 2 kali sehari sampai air kencing yang keruh menjadi
normal.

Lebih dari itu, bunga melati sebenarnya menyimpan banyak manfaat sebagai obat.
Melati adalah salah satu obat herbal yang paling dikenal di wilayah Mediterania dan telah
banyak dimanfaatkan sebagai obat selama berabad-abad.
Banyak pakar herbal menyadari bahwa bunga melati kaya akan komponen alam seperti
minyak eteris - zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Melati juga memiliki sejumlah
senyawa kimia penting seperti indole, linalcohol, asetat benzilic, alkohol benzilic, dan
jasmon, yang apabila dimanfaatkan dapat menawarkan banyak manfaat kesehatan seperti
disebutkan di bawah ini :
1. Sejak zaman sejarah kuno, teh dan minyak melati dikenal sebagai afrodisiak alami yang
sangat kuat, sehingga obat herbal ini direkomendasikan untuk meningkatkan libido, kekuatan
seksual, merangsang dorongan seksual dan bahkan mungkin mengobati infertilitas baik pada
pria dan wanita.
2. Melati dianggap sangat efektif khususnya dalam mengatasi nyeri otot, sendi dan sakit
kepala.
3. Menambahkan minyak melati ke dalam campuran minyak esensial dapat mengobati gejala
yang paling umum dari infeksi pernapasan.
4. Teh melati dikenal sebagai tonik alami yang dapat merangsang semua fungsi sistem tubuh
utama dan organ.
5. Melati memiliki sifat antiseptik yang dapat direkomendasikan untuk mengobati segala
macam infeksi kulit.
6. Melati adalah obat alami yang dapat digunakan untuk merangsang dan meningkatkan
fungsi dari sistem pencernaan.
7. Riset menunjukkan bahwa melati bisa menjadi alat detoksifikasi aman yang dapat
digunakan oleh hampir semua orang untuk menghilangkan racun dan membersihkan tubuh.
8. Teh dan ekstrak melati dapat membantu dalam menurunkan berat badan lebih efektif.
9. Dalam aromaterapi, minyak bunga melati dapat sangat efektif untuk mengobati ketegangan
saraf, apatis, kecemasan, dan gangguan saraf yang lebih serius.
10. Dapat dimanfaatkan untuk memerangi depresi dan efek negatif lain dari stres.
19. DAUN SALAM                  
  
Salam

Daun dan bunga salam


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. polyanthum
Nama binomial
Syzygium polyanthum

Nama Lain

Salam memiliki banyak nama yaitu:

 Melayu: ubar serai


 Sunda, Jawa dan Madura: Salam
 Kangean: kastolam
 Jawa: manting
 Sumatera: meselengan

Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan
Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel,
sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum. Pohon berukuran sedang, mencapai
tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah
atau bersisik. Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun
berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11
urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian,
berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di
bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum,
berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas,
putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok;
piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12
mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.

Kegunaan

Bunga salam yang bergerombol

Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah


negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun
ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak hingga
makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak
keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas.

Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang
tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan
bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap
dimanfaatkan sebagai ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari
bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan
tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya
anak-anak yang menyukainya.

Kegunaan Obat Tradisional

Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut. Daun salam juga
dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Pohon salam bisa juga
dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran
darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain.

Penggunaan daun salam sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya yakni
pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting
eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun
menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan
anticacing, khususnya pada nematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus. Kandungan
kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian
pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.
Ekstrak daun salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan
kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah
200 mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan.

Manfaat:
 Obat diare.
Caranya: cuci 15 lembar daun salam segar samapi bersih. Tambahkan 2 gelas air, lalu rebus
sampai mendidih (selama 15 menit). Selanjutnya masukkan sedikit garam. Setelah dingin,
saring dan air saringannya diminum sekaligus.
 Obat Kencing Manis/Diabetes Mellitus.
Caranya: Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lau rebus dalam 3 gelas air samapai tersisa 1
gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum makan.
Lakukan sehari 2 kali.
 Obat asam urat.
Caranya: Ambil 10 lembar daun salam segar, rebus dengan 4 gelas air hingga bersisa 2 gelas.
Kemudian saring. Minum selagi hangat.
 Menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi.
Caranya: Cuci 10-15g daun salam segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus di malam hari.
Lakukan pengobatan ini setiap hari. Resep 2 : 7 lembar daun salam segar + 30 g daun ceremai
segar direbus dengan air 6 gelas hingga tersisa 3 gelas. Saring dan minum selagi hangat, pagi
dan sore masing-masing.
 Obat radang lambung.
Caranya: 30g salam segar + 30g daun sambiloto kering direbus dgn 600cc air hingga tersisa
300cc air, saring, tambahkan gula batu, minum selagi hangat masing2 150cc, minum pagi dan
sore.
 Obat hitertensi/menurunkan tekanan darah tinggi.
Caranya: Cuci 7-10 lembar daun salam sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-
masing 1/2 gelas.
 Obat eksim.
Caranya: ambil 10 lembar daun salam segar dan 25 gram kunyit. Tumbuk sampai halus, lalu
tambahkan air sedikit dan garam secukupnya. Oleskan pada bagian kulit yang sakit.
 Obat sakit maag.
Caranya: daun salam segar sebanyak 15-20 lembar dicuci bersih. Rebus dengan 1/2 liter air
sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum
airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai rasa perih dan penuh dilambung hilang.
 Obat mabuk alkohol.
Caranya: cuci 1 genggam buah salam masak sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Peras
dan saring, lalu air yang terkumpul diminum sekaligus.
 Obat kudis, gatal-gatal.
Caranya: cuci daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya sampai bersih, lalu giling halus
sampai menjad adonan, seperti bubur. Balurkan ke tempat yang sakit, kemudian di balut.
20. Serai

Lemon grass

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Cymbopogon
Spesies: C. citratus
Nama binomial
Cymbopogon citratus
Klasifikasi
Serai Cymbopogon citratus (DC.) Stapf

Nama umum
Indonesia: Serai sayur, serei gulai, sereh
Inggris: Lemon grass, citronella grass
Vietnam: Sa
Thailand: Ta khrai
Pilipina: Tanglad

Serai atau sereh adalah tubuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan
sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Minyak serai adalah minyak atsiri
yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat
digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa
minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak disukai oleh nyamuk.
Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk dan serangga lainnya.

Serai merupakan salah satu tanaman dengan banyak kasiat, selain dimanfaatkan juga
untuk bumbu dapur. Nama ilmiahnya Cymbopogon nardus. Di daerah mengenalnya dengan
nama Sereh, Sere, Sarai, Sorai, Sange-sange, Belangkak, Senggalau, Salai, See, Nau Sina, Bu
Muke, Tonti, Sare, Hisa, Isa.. dan mungkin masih banyak lg nama daerah lainnya.

Manfaat Serai
Serai atau Sereh adalah tanaman sejenis rumput yang tuumbuh berumpun sekilas
mirip alang-alang.  Nama ilmiah serai adalah Cymbopogon nardus dari famili Poaceae.  Tapi
jangan salah biar sejenis rumput, tanaman ini banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan
bahan minuman yang dikenal dengan wedang sereh/serai. Rasa dan aromanya mempunyai
efek menghangatkan tubuh jika dimakan.  Dengan pengenalan biasa, aroma yang khas dari
batang serai menunjukkan adanya kandungan minyak atsiri.  Kemudian para penelitipun
melakukan uji terhadap kandungan kimia dari tanaman serai ini. Kandungan kimiawi yang
didapat dari tanaman serai antara lain :  sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,
felandren beta, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen -4-ol, a-
terpineol, geraniol, farnesol, metilheptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptanenon,
bornilasetat, geranilformat, terpinil astet, sitronil asetat, geranil asetat, beta-elemen, beta-
kariofilen, beta-bergamoten, trans-metilsoeugenol, beta-kadinen, elemol, dan kariofilen
oksida.  kemudian ada juga geranial, geranil butirat, lomonen, eugenol dan metileugenol.   

Beberapa penyakit disinyalir bisa diobati dengan kandungan yang terdapat dalam
tanaman serai ini. Penyakit Kanker bisa dicegah dengan konsumsi serai secara rutin, karena
serai mengandung zat antioksidan yang berfungsi mencegah adanya sel kanker.  Serai juga
memiliki kandungan antipiretik yang baik sekali untuk melawan demam dan panas badan,
kalau sedang demam anda bisa membuat wedang serei untuk mengatasinya.  Serai juga
berkhasiat untuk membuang racun dalam tubuh kita (detoksifikasi).  Jika kita mengkonsumsi
serai biasanya akan sering buang air kecil. Kondisi tersebut artinya terjadi proses
pembuangan racun dalam tubuh kita dan membuat organ pencernaan, hati, pankreas, ginjal,
dan kandung kemih menjadi lebih bersih dan sehat. 

Contoh Ramuan Obat dari Serai/Sereh: 

1. Bengkak Keseleo
Ambil akar dan batang serai, tumbuk ambil minyaknya oleskan pada tempat yang nyeri.
Dioleskan secara rutin pada pagi dan malam hari.

2.Herbal untuk masalah haid tidak teratur


bahan :
a. akar serai 7 gr
b. daun serai muda 12 gr
c. air bersih 110 ml
cara meramu:
Campur bahan dalam panci/belanga tanah, kemudian rebus semua bahan hingga mendidih. 
Dinginkan dan diminum setengah gelas pagi dan setengah gelas malam hari .
Minuman teh yang dicampur dengan serai bisa membantu mengurangi nyeri haid dan mual. 
 
3. Batuk
Batang dan akar serai 5 gram dicuci bersih kemudian rebus dalam 1 gelas air sampai
mendidih. Dinginkan kemudian minum air rebusan dengan takaran 1/2 gelas pagi dan malam.

4. Hipertensi (Darah Tinggi) 


konsumsi serai secara rutin dapat menurunkan tekanan darah dan menormalkan tekanan
darah.

1) Siapkanlah 600 g batang serai segar berikut akar. Rebus dengan air. Air rebusan digunakan
untuk mandi. Mandilah saat air masih hangat.
Kasiat: mengatasi badan pegal
2) Siapkan 600 g serai segar dan keringkan. Setelah itu, rebuslah dengan air secukupnya.
Minum air rebusan serai ini.
Kasiat: meredakan batuk
21. Kencur

Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) .


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Upafamili: Zingiberoideae
Genus: Kaempferia
Spesies: K. galanga
Nama binomial
Kaempferia galanga
Klasifikasi
Kencur (Kaempferia galanga L).

Nama umum
Indonesia: Kencur, cikur (Snd)
Melayu: Cikur, cekor
Pilipina: Dusol
Cina: shan nai

Kerabat Dekat
Kunci Pepet, Pulkra, Kunir Putih, Kencur Hutan
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat
yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini
mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya
adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa
Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia
officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan
merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di
pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan
dari daunnya. Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti
temu putih (Curcuma zedoaria).

Bunga kencur

Rimpang kencur

Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau
pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur
tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di
atas permukaan tanah. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga
berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan
warna putih lebih dominan. Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat
ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah
ternaungi.

Komposisi kimia

Komposisi kimia rimpang:


 pati (4,14 %),
 mineral (13,73 %),
 minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa
o sineol,
o asam metil kanil dan penta dekaan,
o asam sinamat,
o etil ester,
o borneol,
o kamphene,
o paraeumarin,
o asam anisat,
o alkaloid dan
 gom.

Manfaat Kencur
Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih,
dan diulangi sampai sembuh.

Radang Anak Telinga


Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat;
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa
sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas
air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.

Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan
disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
Diare
a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan
disaring.
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.

Menghilangkan Darah Kotor


Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering,
adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai
mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh
tua, adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus
bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.

Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.

Menghilangkan Lelah.
Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji
cabai merah.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat
ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.
22. Kunyit

Kunyit

Curcuma longa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: C. longa
Nama binomial
Curcuma longa

Klasifikasi
 Kunyit (Curcuma longa L).
Sinonim : Curcuma domestica Val.

Nama umum
Indonesia: Kunyit, koneng (Sunda), kunir (Jawa)
Inggris: Curcuma, indian saffron, yellow ginger
Melayu: Kunyit
Vietnam: Khuong hoang, nghe
Thailand: Kha min
Pilipina: Dilaw
Cina: yu jin, jiang huang
Jepang: Taamerikku, ukon

Kerabat Dekat
Temu Hitam, Temu Giring, Kunyit Mangga, Temu Putri, Temu Lawak, Temu Putih, Kunyit
Merah

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah
termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini
kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi
tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di


berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda),
kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).

Kandungan kimia

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin
sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan
sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein
30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan
kalsium.

Kegunaan

Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara


Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga
digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Produk
farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk
peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium
deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen
makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut
Janar.

Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul
(Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari
bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E,
Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90.

Sebagai obat
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi
(rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi
bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus,
menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan
sebagai bahan dalam masakan.

Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta
mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan
yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk
mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang
tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya.

Kunyit dapat menyembuhkan bagian tubuh yang bengkak maupun terkilir.

Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan
penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan
bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit
adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice kunyit (dibuang ampasnya),
selama 2 minggu berturut-turut.

Cara sederhana adalah :

1. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas


2. Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
3. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
4. Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)
5. Saring dan Peras
6. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
7. Tambahkan gula atau madu
8. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)

Ramuan diatas juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu
yang hamil (tidak perlu dilakukan setiap hari, biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga
terhindar dari penggunaan obat-obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang
dikandungnya. Bila dikonsumsi oleh para ibu hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih
dari lemak-lemak yang seringkali menempel/menutupi seluruh badan bayi. Penggunaan
kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk ibu-ibu hamil),
karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi kandungan
terutama obat pengawet dan pewarna.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk
pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti
HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara,
menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis
(rematik). Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar,
Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang
(Waterproken).

Manfaat

Penyakit Yang Dapat Diobati :


Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas
saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken);

Pemanfaatan :
1. Diabetes mellitus
Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air \ sampai mendidih,
kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.
2. Tifus
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,
kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di
saring.
Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu berturut-turut.
3. Usus buntu
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula
kelapa/aren. Garam secukupnya.
Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan
bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara teratur.
4. Disentri
Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.
5. Sakit Keputihan
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong
gula kelapa/aren
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian di saring.
Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.
6. Haid tidak lancar
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2
genggam daun srigading.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter
air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.
7. Perut mulas pada saat haid
Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 1/2 rimpang
kencur sebesar 4 cm
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut untuk diambil airnya,
kemudian di tambah dengan perasan jeruk nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas
dan disaring.
Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum pada hari
pertama haid.
8. Memperlancar ASI
Bahan: 1 rimpang kunyit
Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2
hari.
9. Cangkrang (Waterproken)
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.
10. Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian
dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring
Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.
11. Berak lendir
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4 sendok makan kapur sirih
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.
12. Morbili
Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak
23. Beluntas

Beluntas

Daun beluntas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Pluchea
Spesies: P. indica
Nama binomial
Pluchea indica

Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan
berbulu lembut. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh
liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam
sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan
berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari
permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan
perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua.

Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa),


baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk
tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane (Inggris).
Nama simplisia beluntas adalah Plucheacea folium (daun), Plucheacea radix (akar).

Nama ilmiah atau nama latin tanaman beluntas adalah Pluchea indica Less, selain
nama ilmiah tanaman beluntas juga memiliki sebutan nama berbeda di tiap daerah di
Indonesia. Orang sunda biasa mengenalnya dengan sebutan Beruntas, orang jawa tengah
biasa mengenalnya dengan sebutan Luntas, di Makassar biasa disebut Lamutasa dan masih
banyak lagi istilah-istilah daerah lainnya untuk beluntas.
Ciri-ciri tanaman beluntas

Sebelum mengenal dan menerapkan manfaat daun beluntas untuk kesehatan yaitu sebagai
obat alami, ada baiknya kita mengenal  terlebih dahulu cirri-ciri fisik dari tanaman ini.

Batang beluntas

Tanaman beluntas memiliki batang kayu, batang bulat dan berdiri tegak serta mempunyai
banyak cabang. Bila berumur masih muda batang tanaman ini berwarna ungu, kemudian
warnanya akan berubah menjadi putih kotor bila umurnya sudah tua. Bila tidak dipangkas
pohon beluntas tingginya bisa mencapai 3 meter.

Daun beluntas

Tanaman beluntas memiliki daun yang bertangkai pendek, daunnya berbentuk menyerupai
bulat telur, pada bagian ujung daun berbentuk runcing serta posisi daun yang letaknya
berselang-seling. Permukaan daun terdapat bulu-bulu halus, panjang daun beluntas biasanya
antara 3,8 sampai dengan 6,4 cm, memiliki lebar antara 2 – 4 cm. Daun beluntas memiliki
tulang-tulang yang menyirip, warna daun hijau muda bisa juga berwarna hijau tua.

Bunga beluntas

Tanaman beluntas adalah salah satu jenis tanaman herbal yang memiliki bunga, mempunyai
bentuk yang majemuk, mahkota lepas, mempunyai putik menyerupai jarum dengan panjang
kurang lebih 6 mm dengan warna hitam agak kecoklatan. Bunga beluntas mempunyai kepala
sari yang berwarna ungu sementara kepala putiknya mempunyai warna putih agak
kekuningan.

Akar beluntas

Tanaman beluntas mempunyai jenis akar yang bercabang dan termasuk golongan akar
tunggang.

Ciri Morfologi

Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur sunsang,


ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di ujung
cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna
ungu. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan bersudut putih.

Sifat dan Khasiat

Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium,


flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan tannin.
Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan, berkhasiat untuk
meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat,
menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang,
dan keputihan; sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk.
Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau dikukus. Kadar minyak atsiri daun
beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada
kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.

Kandungan daun beluntas

Berbeda dengan tanaman alang-alang dan tanaman akar wangi yang diambil akarnya
sebagai obat, tanaman beluntas diambil daunnya untuk pengobatan. Manfaat daun beluntas
sebagai obat tradisional ditandai dengan adanya beberapa kandungan kimia yang terdapat di
dalamnya, antara lain terdapatnya kandungan alkholoid, kandungan minyak atsiri serta
kandungan flavonoid. Adanya kandungan flavonoid di dalam daun beluntas membuat daun
ini mempunyai sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu suatu bakteri penyebab
bisul, jerawat, penyakit meningitis dan penyakit arthritits.

Di dalam flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu suatu jenis alkohol
yang memiliki sifat asam oleh sebab itu sering juga disebut asam karbolat. Kandungan
senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas berguna untuk mengganggu
pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu salah satu jenis bakteri yang bisa menyebabkan
keracunan makanan terjadi pada manusia yaitu timbulnya penyakit diare.

Kandungan daun beluntas lainnya adalah terdapatnya minyak atsiri yang mengandung
benzyl alkohol, terdapat juga kandungan benzyl asetat, kandungan eugenol, serta linolol.
Khasiat minyak atsiri dapat dipergunakan untuk menghambat proses pertumbuhan bakteri
penyebab karies pada gigi. Oleh karenanya manfaat daun beluntas dapat diterapkan untuk
mengatasi masalah kesehatan pada gigi.

Khasiat dan manfaat daun beluntas untuk mengobati penyakit

Secara tradisional manfaat daun beluntas sering dipergunakan masyarkat untuk mengatasi
bau badan, berfungsi juga sebagai ramuan herbal penurun panas, obat pereda batuk, serta
ramuan obat untuk mengobati sakit diare. Daun beluntas juga sering dimanfaatkan untuk
mengobati rasa nyeri akibat rheumatik serta sakit pada pinggang. Daun beluntas juga
bermanfaat untuk mengobati penyakit tuberculosis kelenjar leher jika diramu bersama
dengan rumput laut.

Cara membuat jamu beluntas sebagai obat

 Manfaat daun beluntas untuk mengobati bau badan

Siapkan beberapa helai daun beluntas (3 -5 helai), cuci dengan air sampai benar-benar bersih,
kemudian rebus dengan 2 gelas air bersih, tunggu sampai mendidih hingga tersisa menjadi 1
gelas. Kemudian angkat dan diamkan sampai menjadi hangat, minumlah secara rutin pagi dan
sore hari. Selain direbus, daun beluntas juga dapat disajikan sebagai lalapan pada saat makan.
Namun pastikan dahulu bahwa daun beluntas yang akan disantap sudah dicuci dan benar-
benar bersih.

 Manfaat daun beluntas untuk mengatasi  gangguan pencernaan pada anak

Siapkan beberapa helai daun beluntas, cuci sampai benar-benar bersih, kemudian di masak.
Campurkan ke dalam bubur saring atau nasi tim.
 Manfaat daun beluntas untuk mengobati TBC

Siapkan batang dan daun beluntas yang sudah dicuci bersih, tambahkan  rumput laut.
Kemudian dimasak dengan cara tim sampai menjadi lunak, jadikan sebagai hidangan untuk
dimakan.

 Manfaat daun beluntas sebagai obat untuk meluruhkan keringat dan penurun panas

Siapkan beberapa helai daun beluntas yang sudah dicuci bersih, kemudian direbus. Bisa juga
juga diseduh dengan air yang mendidih sebagai minuman teh. Minumlah secara rutin pagi
dan sore hari.
24. Mawar 

Rose

Rosa canina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Upafamili: Rosoideae
Genus: Rosa L.
Spesies
Rosa canina

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di
belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman
semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter.
Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa
mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua
berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau
5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan
menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat
ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan
seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun
hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang
hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau
kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan
daun kelopak.
Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik)
yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal
(achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar.
Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga
lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah.
Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga
menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa
perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap
hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose
hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami
yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran
biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch
juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi
sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di
tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi
dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat
dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi.
Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman
mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan
penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang
menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung
Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam
yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan
Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies
Lepidoptera.
Mawar tumbuh subur di daerah
beriklim sedang walaupun beberapa
kultivar yang merupakan hasil metode
penyambungan (grafting) dapat tumbuh di
daerah beriklim subtropis hingga daerah Rosa alba 'Semi-plena'
beriklim tropis.Selain sebagai bunga
potong, mawar memiliki banyak manfaat,
antara lain antidepresan, antiviral,
antibakteri, antiperadangan, dan sumber
vitamin C. Minyak mawar adalah salah
satu minyak atsiri hasil penyulingan dan
penguapan daun-daun mahkota sehingga
dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga
dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan
selai.

Mawar Taman secara umum digolongkan


menjadi 3 kelompok besar:

 Wild roses (Mawar Liar): asalnya


tumbuh liar, bentuk bunga sederhana,
sudah dikenal manusia sejak zaman
dulu. Beberapa spesies mawar
terkemuka yang disebut di atas dan Rosa alba 'Maiden's Blush'
beberapa hibrida yang dihasilkannya
merupakan contoh mawar liar.
 Old Garden Roses: tanaman hasil
persilangan sebelum diperkenalkannya
Hybrid Tea pada tahun 1867. Bentuk
bunga unik dan berbau harum. Berikut
ini adalah jenis-jenis mawar Old
Garden disusun menurut urutan umur
dari yang paling tua:
o Alba: "mawar putih" hasil
persilangan Rosa arvensis
dengan Rosa alba. Alba
merupakan contoh Mawar
Taman yang paling tua,
dibawa ke Inggris oleh bangsa
Romawi kuno. Berbunga
setahun sekali. Contoh: 'Semi-
plena', 'White Rose of York'.
o Gallica: hasil persilangan dari
Mawar 'Zépherine Drouhin'
Rosa gallica yang berasal dari
Eropa bagian tengah dan
selatan. Berbunga sekali di
musim panas. Contoh: 'Cardinal de Richelieu', 'Charles de Mills', 'Rosa Mundi' (Rosa
gallica versicolor).
o Damask - dibawa ke Eropa dari Persia oleh Robert de Brie sekitar tahun 1254 dan
tahun 1276. Mawar jenis Summer Damasks (persilangan antara mawar Gallica
dengan Rosa phoenicea) berbunga sekali di musim panas. Mawar jenis Autumn
Damasks (persilangan antara Gallica dengan Rosa moschata) berbunga di musim
gugur. Contoh: 'Ispahan' dan 'Madame Hardy'.
o Centifolia atau dikenal juga sebagai Provence: secara harafiah berarti "seribu daun
mahkota" adalah hasil pemuliaan di abad ke-17 di Belanda. Berbunga setahun sekali,
misalnya: 'Centifolia' dan 'Paul Ricault'.
o Moss: masih kerabat dekat Centifolia, batang dan daun-daun kelopak seperti
ditumbuhi lumut berwarna hijau. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Comtesse de
Murinais', 'Old Pink Moss'.
o China: dapat berbunga berkali-kali sepanjang musim panas hingga akhir musim
gugur. Ada 4 jenis ('Slater's Crimson China' 1792, 'Parsons' Pink China' 1793,
'Hume's Blush China' 1809, dan 'Parks' Yellow Tea Scented China' 1824) yang
dibawa masuk ke Eropa pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19. Jenis-jenis ini
kemudian dimuliakan menjadi mawar Old Garden yang dapat berbunga berkali-kali,
seperti 'Old Blush China' dan 'Mutabilis'.
o Portland: dinamakan untuk mengenang Duke of Portland menerima mawar dari
Italia pada tahun 1800). Mawar yang sering dikenal sebagai 'The Portland Rose'
(nama lain: Rosa paestana atau 'Scarlet Four Seasons' Rose') merupakan moyang
mawar Portland. Contoh: 'James Veitch', 'Rose de Rescht', 'The Portland Rose'.
o Bourbon: Mawar yang berasal dari l'Île de Bourbon (sekarang disebut Réunion,
koloni Perancis di Lautan Hindia) diperkenalkan di Perancis pada tahun 1823. Hasil
persilangan 'Autumn Damask' dan 'Old Blush China'. Berbunga berkali-kali. Contoh:
'Louise Odier', 'Mme. Pierre Oger', 'Zéphirine Drouhin'.
o Hybrid Perpetual: Mawar yang banyak dijumpai di Inggris pada zaman Victoria,
merupakan keturunan dari Bourbon. Berbunga berkali-kali. Contoh: 'Ferdinand
Pichard', 'Reine Des Violettes'.
o Tea: Mawar hasil persilangan 'Hume's Blush China' atau 'Parks' Yellow Tea Scented
China' dengan berbagai jenis Bourbon dan Noisette. Berbunga berkali-kali walaupun
tidak selalu berbau harum seperti teh. Contoh: 'Lady Hillingdon'.
o Bermuda "Mysterious" Roses (Mawar "Misterius" Bermuda): kelompok yang
terdiri dari beberapa lusin Mawar asal Bermuda yang sudah dibudidayakan paling
tidak selama satu abad di Bermuda sewaktu "ditemukan." Kemungkinan besar Mawar
Bermuda merupakan percabangan atau kultivar Mawar Old Garden yang dibuang
karena dianggap tidak bisa dipakai. Mawar Bermuda mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis dan semi tropis. Mawar jenis ini dapat
berbunga dalam cuaca panas dan lembap. Tahan terhadap kerusakan disebabkan oleh
Nematoda dan penyakit Bercak Hitam yang menjadi ancaman budidaya mawar di
iklim panas dan lembap. Mawar Bermuda disebut "mawar misterius" karena nama
asli jenis ini sudah tidak diketahui lagi dan hanya diberi nama berdasarkan nama
pemilik taman.
 Climbing Roses (Mawar Memanjat): kelompok yang suka merambat di pagar atau bangunan
kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata, Sempervirens, Noisette, Boursault,
Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.
 Shrub Roses (Mawar Semak): kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat, merambat pada
pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar tahan lama.
 Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden): Keturunan dari mawar Old Garden dan
bentuknya beraneka ragam. Kelompok ini dibagi-bagi berdasarkan ukuran tanaman dan ciri
khas bunga, misalnya: "tanaman semak dengan bunga besar," tanaman semak dengan bunga
besar berulang kali," "bunga berkelompok," "menjalar, bunga berulang kali," "semak pendek,
berbunga sekali." Sebagian besar kultivar model mutakhir dapat digolongkan ke dalam 2
kelompok:
o Hybrid Tea: Mawar yang ideal untuk bunga potong karena satu batang bisa
menghasilkan 5 sampai 6 bunga. Bunga berukuran besar dan anggun, memiliki daun
mahkota yang tersusun rapat dan pinggirannya sedikit terlipat ke luar (lihat foto),
sering ditanam di kebun-kebun kecil dan disematkan pada jas sewaktu menghadiri
upacara pernikahan.
o Floribunda: bunga kecil-kecil yang merupakan kelompok dari 10 bunga atau lebih
pada satu batang. Bunga yang rimbun mencolok dari kejauhan sehingga bagus untuk
ditanam di taman-taman umum dan ruang-ruang terbuka lainnya.
 Buck Roses: namanya diambil dari nama Profesor Griffith Buck (ahli hortikultura dari Iowa
State University) yang memuliakan lebih dari 90 varietas mawar. Buck roses tahan terhadap
penyakit dan keganasan musim dingin.
 English Roses: kelompok yang merupakan hasil hibrida antara mawar Old Garden dan
mawar modern. Bunga berbau harum dan berbunga berulang kali.
 Miniature Roses: kelompok dengan bunga berukuran mini (diameter 2-5 cm) dan berbunga
berulang kali.

Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan
Medium.

Bagian yang digunakan adalah akar dan daunnya


Khasiat :
 Anti bakteri, antinyeri, dan anti radang dari akar dan daun yang segar atau
dikeringkan.
 Akar mawar juga bisa digunakan sebagai obat untuk keputihan; dengan cara direbus
dan diminum airnya.
 Daun mawar segar direbus dan air rebusannya dapat digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan rematik.
Khasiat Bunga Mawar
Bunga mawar memiliki nama ilmiah Rose chinensis Jacq yang merupakan tanaman
semak dari genus Rose. Tanaman ini biasa tumbuh baik pada wilayah yang berudara sejuk,
bunga mawar biasanya memiliki tinggi sampai dua hingga lima meter. Bunga mawar
biasanya digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki warna yang cantik serta wanginya
harum. 
Bunga mawar identik dengan hal romantic, karena seperti yang sudah banyak
diketahui bahwa bunga mawar banyak digunakan sebagai symbol keindahan, kecantikan dan
romansa. Selain dijadikan sebagai tanaman hias, bunga mawar juga banyak diolah sebagai
bahan untuk kosmetik, seperti lotion, lulur dan air mawar untuk meremajakan kulit wajah.
Bunga mawar memiliki rasa yang manis dan hangat, karena bunga mawar mengandung
beberapa senyawa kimia seperti sitral, sitroneol, geraniol, linalool, nerol, eugenol, feniletil
alcohol, farnesol, dan nonilaldehida. Bunga mawar bersifat sebagai antiradang yang dapat
memberikan efek melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid, menghilangkan
bengkak dan menetralisir racun dalam tubuh. Selain itu bunga mawar juga memiliki khasiat
lainnya yang baik untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan beberapa penyakit, seperti : 

1. Berkhasiat untuk mengobati campak. 


2. Berkhasiat untuk mengobati batuk darah. 
3. Berkhasiat untuk melancarkan haid yang tidak teratur. 
4. Berkhasiat untuk mencegah dan mengobati keputihan. 
5. Berkhasiat untuk menyembuhkan penurunan bagian uterus pasca melahirkan. 
6. Berkhasiat untuk menjaga kecantikan kulit tubuh. 

Selain beberapa khasiat diatas, bunga mawar juga biasanya digunakan sebagai aromaterapi
yang memberikan efek relaksasi. Cara pemanfaatan untuk menyembuhkan beberapa keluhan
seperti diatas hanya dengan meminum air rebusan bunga mawar yang sebelumnya sudah
dikeringkan. Untuk wanita hamil dan penderita fungsi pencernaan lemah dilarang meminum
ramuan bunga mawar.
25. Kana

Tanaman ini tergolong tanaman luar, dengan nama latin : canna indica.
Tumbuh tanaman ini biasa hidup di pegunungan dan hutan, tapi juga sering dijadikan
tanaman hias dikarenakan tanaman ini memiliki bunga yang mempesona, dan ternyata di
balik bunganya yang indah mempunyai  khasiat obat yang luar biasa.

Asal bunga ini , berasal dari daerah tropis benua amerika, tanaman mampu hidup di daerah
rendah  hingga ketinggian  1000 m dpl.

Ciri dari tanaman ini:


tumbuh tegak dengan tinggi bisa mencapai 2 meter, mempunyai rimpang besar mirip ubi,
daunya besar dan lebar dan bersirip, memiliki bunga besar bersusun, dengan warna warna
cerah.  warna bunga : kuning, merah, merah muda,

di benua australia
*umbi/rimpang nya di pergunakan untuk pembuatan tepung, karena rasa rimpang nya yang
manis dan di pergunakan sebagai penyejuk. pereda demam, peluruh kencing,penenang dan
menurunkan tekanan darah.
*sedangkan bunga nya bersifat hemostastis
*daunya mengandung tannin dan sulfur

Tanaman ini tergolong tanaman luar dengan nama latin Canna indica. Tanaman ini
biasanya tumbuh di hutan dan pegunungan walau tak jarang dijadikan tanaman hias di
pekarangan dan taman kota, karena memiliki bunga yang mempesona. Dan teryata dibalik
pesona aneka warnanya bunga kana memiliki daya penyembuhan yang luarrr biasa.
Bunga kana atau bunga tasbeh berasal dari daerah tropis benua Amerika. Tumbuhan ini
mampu hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut.
Tumbuhan ini tumbuh besar, tegak, dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini
memiliki rimpang tebal menyerupai ubi. Daunnya besar dan lebar, menyirip jelas. Warnanya
hijau atau merah tengguli. Bunganya besar dengan warna-warna cerah, seperti merah, merah
muda, dan kuning yang tersusun dalam bentuk tandan.

Tanaman ini di Australia dikenal sebagai penghasil tepung. Rasa rimpang yang manis
dan bersifat sejuk menjadikan umbinya sebagai penyejuk, pereda demam, peluruh kencing,
penenang dan menurunkan tekanan darah. Sedangkan bunganya bersifat hemostatis.
Sedangkan daunnya mengandung tannin dan sulfur. Dan menurut Yellia Mangan seorang
herbalis di Jakarta rimpang bunga tasbeh ini lebih baik dari pada daun sirih untuk
menghilangkan keputihan.
manfaat/khasiat obat bunga kana.

bunga kana

Berikut  beberapa khasiat bunga obat bunga kana:

1. Obat hepatitis menggunakan bunga kana


bahan:
-   umbi kana : 60 -120 gr
-   air : 3 gelas

cara pembuatan:
cuci dan bersihkan umbi, kemudian di potong – potong tipis lalu rebus menggunakan 3 gelas
air sisakan hingga 1 ½  gelas

cara pemakaian:
setelah dingin saring air nya, kemudian di minum air nya 2 kali / hari.( 1 kali minum ¾ gelas)
lakukan secara teratur selama 20 hari., maksimal selama 47 hari.
dosis maksimal dalam 1 hari 250 gr, (khasiatnya akan nampak setelah 1 minggu biasanya
bola mata dan kulit yang menguning akan memudar)

2. Obat keputihan menggunakan bunga kana


bahan:
-    umbi kana kering :30 gr (iris tipis)
-    beras ketan : 30 gr
-    daging ayam 30 gr (iris tipis)

cara pembuatan:
bersihkan semua bahan, lalu masukan semua bahan kedalam mangkuk beri air sampai semu
bahan terendam, kira kira 2 cm di bawah permukaan air kemudian di tim.

cara pemakaian:
setelah semua bahan masak bisa di makan sekali gus, lakukan setiap hari sampai sembuh
3.  Obat wasir menggunaka bunga kana:
bahan:
-    umbi kana : 60 gr
-    air : 3 gelas

cara pembuatan:
cuci dan bersihkan umbi kana lalu di otong  tipis kemudian di rebus menggunakan 3 gelas air
sisakan higga 1 gelas

cara pemakaian:
setelah dingin disaring airnya lalu di minum 2 kali / hari (sekali minum ½ gelas)

4.  Obat haid berlebihan dan batuk sarah menggunakan bunga kana


bahan:
-   bunga kana kering : 10 – 15 gr
-   air : 2 gelas

cara pembuatan:
rebus bunga kana menggunakan 2 gelas air sisakan hingga 1 gelas

cara pemakaian:
setelah dingi disaring air nya kemudia diminum sekali gus ( lakukan 2 – 3 kali / hari)
Bagian yang digunakan adalah akar rimpang atau umbi akar dan bunga kering
Khasiat :
 Obat luar : Dengan cara rimpang segar ditumbuk halus lalu tempelkan pada luka.
 Obat hepatitis akut : Dengan cara meminum air rebusan rimpang segar selama 47 hari.
 Obat haid : Bunganya yang kering direbus, disaring, dan minum airnya.
 Keputihan : Rimpang kering ditim bersama beras ketan dan diminum airnya.
 Wasir : Rimpang segar diiris, direbus hingga air tinggal setengahnya, lalu diminum.
26. Kaca Piring

Kacapiring

Gardenia augusta
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae
Genus: Gardenia
Spesies: G. augusta
Nama binomial
Gardenia augusta
Sinonim
Referensi:
 G. jasminoides Ellis.
 G. florida L.
 G. grandiflora Sleb.
 G. maruba Sieb. et Zucc.
 G. pictorum Hassk.
 G. radicans Thunb.
 Varneria agusta L.

Kacapiring atau Kaca Piring (Gardenia augusta) adalah perdu tahunan dari suku
kopi-kopian atau Rubiaceae. Bunganya berwarna putih dan sangat harum. Tanaman juga
dikenal dengan nama binomial Gardenia jasminoides yang berarti "seperti melati," walaupun
tidak ada hubungannya dengan marga Jasminum (Melati). Di Bali, tanaman ini dikenal
dengan nama jempiring dan bunganya merupakan maskot kota Denpasar.

Kacapiring merupakan perdu tegak dengan tinggi 1-2 m. Batangnya berkayu, bercabang,
ranting mudanya terlapis lilin, dengan warna hijau kecoklatan.

Kandungan Kimia Kacapiring


Gardenia Jasminoides atau kacapiring, terutama pada bagian buahnya mengandung senyawa
aktif suatu glikosida iridoid yang disebut geniposida. Pada buah ini juga ditemukan senyawa
genipin yang merupakan aglikon dari geniposida. Selain tiu pada tanaman kacapiring juga
ditemukan senyawa lainnya seperti imperatorin, isoimperatorin, crocetin, 5-hidroksi-7,
3',4',5'-tetrainetoksiflavon, 2-mentil-3, 5-dihidroksikromon, crocin dan crocin-3.

Manfaat

Bunga merupakan komoditas bunga potong, digunakan dalam karangan bunga dan
korsase. Daun bisa digunakan sebagai obat seriawan dan akarnya sebagai obat sakit gigi.
Buah mengandung crocin (salah satu jenis karotenoida) berwarna kuning cerah seperti yang
terdapat pada safron. Buah yang kering merupakan bahan pewarna. Di Jepang, bahan
pewarna dari Kacapiring digunakan untuk pencelupan tekstil dan pewarna kue tradisional
(wagashi) dan asinan lobak (takuan).

Khasiat Dan Kegunaan

Masyarakat di Indonesia menggunakan bagian daun dari tanaman ini dalam ramuan
tradisional untuk mengobati sakit diabetes, sariawan, demam, sukar buang air besar. Di India
dan Cina kacapiring juga digunakan dalam ramuan tradisioanal mereka. Biasanya untuk
mengobati demam, antiradang, meperbaiki sirkulasi peredaran darah.

Selain daun, bagian tanaman yang banyak digunakan adalah buah. Buah mengandung
bahan aktif geniposida yang paling banyak. Karena kandungan bahan ini, bagian buah
digunakan untuk mengobati demam yang disertai peradangan, juga untuk mengobati infeksi.
Buah kacapiring juga efektif untuk mengatasi pendarahan pada membrane mukosa, seperti
pada hidung, saluran pencernaan dan saluran kemih. Untuk mengatasi pendarahan ini, serbuk
buah kacapiring bisa digunakan sebagai obat dalam atau luar. Di Cina, ekstrak buah
kacapiring digunakan untuk mengobati diabetes tipe-2, gangguan liver dan batu empedu.
Beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang dilakukan, di dalam maupun di luar negeri
untuk membuktikan khasiat tanaman kacapiring. Hasilnya menunjukan, senyawa glikoprotein
dari kacapiringberkhasiat melindungi hepar (hati) terhadap kerusakan, dan dapat menurunkan
kolestrol darah atau bersifat hipolipidemik.

Ekstrak gardenia yang diberikan pada hewan coba terbukti mampu menurukan kadar
bilirbun darah. Hasil ini memberikan informasi penting mengapa kacapiring digunakan untuk
mengobati gangguan hepar. Geniposida pada buah kacapiring selain berkhasiat sebagai
hepatoprotektor, juga berkhasiat sebagai anti tumor. Pada pengujian terhadap hewan coba
diketahui, senyawa pentaasetil geniposida tidak menyebabkan toksisitas pada liver, jantung,
dan ginjal. Dengan demikian ekstrak buah kacapiring relative aman untuk dikonsumsi, malah
sangat prospekstif untuk dikembangkan sebagai obat antitumor.

Penelitian ini juga didukung dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa
senyawa geniposida yang berhasil diisolasi dari kacapiring ini ternyata memiliki kemampuan
sebagai detoksifikasi (membersihkan racun) antioksidan dan juga antikarsinogenesis.

Hasil penelitian hewan coba mencit juga membuktikan, kacapiring dapat mengurangi
tingkat keparahan pada penyakit pankreatitis, dapat menurunkan tekanan darah, juga
mengurangi nyeri dan kejang-kejang ( spasme). Slain daun dan buah, bunga kacapiring juga
berkhasiat sebagai obat. Sebuah penelitian membuktikan, bunga kacapiring juga mengandung
senyawa iridoid yang berkhasiat sebagai antimikroba, terutama melawan bakteri E. coli,
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, jamur Candida albicans dan Trichophyton
mentagrophytes.

Efek Samping

Buah,bunga dan daun kacapiring relative aman untuk digunakan sebagai obat. Hanya
saja harus berhati-hati mengonsumsi atau mengunakan buah kacapiring ini, karena dapat
menyebabkan diare. Umumnya buah kacapiring digunakan dengan dosis 3 – 12 gram per
hari.

CARA MEMBUAT RAMUAN DARI KACAPIRING

Untuk Diabetes Mallitus


Bahan : 12 lembar daun kacpiring
Cara membuat : Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan : Minum sekaligus dan ulangi secar rutin seriap sehari sekali.

Untuk sariawan / Radang


Bahan : 7 lembar daun kacapiring, 2 sendok makan madu dan 1 potong gula aren.
Cara membuat : Daun kacapiring diremas-remas dan ditambah dengan 1 cangkir air dan
disaring . kemudian dicampur dengan madu dan gula aren tersebut dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : Minum dan ulangi setiap dua kali sehari.

Untuk Demam
Bahan : 7 lembar daun kacapiring dan 1 potong gula batu.
Cara membuat : Daun kacapiring diremas-remas denga 1 gelas air dan disaring, campur
dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan : diminum sehari sekali

Sukar Buang Air Besar


Bahan : 3 biji buah kacapiring.
Cara membuat : Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari.

Bagian yang digunakan adalah daun segar


Khasiat :
 Daunnya yang segar dihaluskan, tambahkan sedikit air matang, lalu disaring.
Gunakan sebagai obat kumur untuk penderita sariawan.
27. Kembang Sepatu

Kembang sepatu

Hibiscus rosa-sinensis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Hibiscus
Spesies: H. rosa-sinensis
Nama binomial
Hibiscus rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae
yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan
hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Merupakan tanaman perdu tahunan, tegak, tinggi lebih kurang 3m. Batang: Bulat,
berkayu, keras, diameter lebih kurang 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor. Daun:
Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda,
benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
Buah: kecil, lonjong, diameter lebih kurang 4mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji:
Pipih, putih. Akar: Tunggang, coklat muda.

Nama Lokal Tanaman Adas

Bungong Roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias), Bekeju (Mentawai),
Kembang Sepatu (Betawi), Kembang Wera (Sunda), Kembang Sepatu (Jawa tengah), Bunga
Rebong (Madura), Waribang (Bali), Nusa Tenggara, Embuhanga (Sangir), Bunga Cepatu
(Timor), Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga Sepatu (Makasar), Bunga Bisu(Bugis),
Ubu-ubu (Ternate), Bala Bunga (Tidore).
Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini
ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa
menyebutnya kembang worawari.

Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan
(epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5
lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam
buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5
meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun
yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun,
sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik
(pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak
menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan
penempelan.

Khasiat dan Manfaat Bunga Kembang Sepatu


Daun H. rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk,
dan obat sariawan. Daun Hibiscus rosasinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-
anak, obat batuk, dan obat sariawan. Oleh Masyarakat Nigeria, daun H. rosasinensis
digunakan sebagai penambah vitalitas pria (aprodisiaka). Penelitian membuktikan bahwa
ekstra etanolik daun tanaman ini memberikan efek anabolic dengan ditandai adanya
peningkatan berat badan tikus (22 %) serta bobot testis, epididymis, seminal vesicle dan
prostate. Ekstrak etanolik bunga tanaman ini juga dilaporkan dapat menurunkan kadar
kolesterol darah total dan serum trigliserida (20-30 %) serta meningkatkan level HDL hingga
12 % dan menurunkan kadar gula darah. Daun, bunga, dan akar Hibicus rosa sinensis
mengandung flavonoida. Disamping itu daunnya juga mengandung tannin, saponin,
skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.

Manfaat

Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga
digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok,
bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun
dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang
dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman
ini disebut Gushōnu hana (bunga kehidupan sesudah mati?) sehingga banyak ditanam di
makam.

Cara Pemakaian
Untuk susah BAB: Daun kembang sepatu dicampur air matang kemudian diperas
pada wadah misalnya mangkok atau panci. Hasil perasan daun sepatu itu akan berupa lendir
menyerupai minyak goreng. Air tersebut bisa diminum langsung
Bagian yang digunakan adalah daun dan bunga
Khasiat :
 Daun kembang sepatu segar dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut dan demam.
Rebus dan minum airnya. Khasiatnya bisa juga diambil dari daun dan bunga yang
sudah dikeringkan. Gunakan daun dan bunga kering ini seperti menyduh daun teh.
28. Kamboja

Bunga Kamboja

Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat
indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan
hal-hal yang menakutkan. Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini,
salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan
sebagai tanaman hias seperti adenium, mandevila, dan juga pachypodium.

Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif
maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun
cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja
pada media tanam.

Tanaman kamboja ternyata mengandung banyak senyawa kimia yang sangat


bermanfaat untuk kesehatan manusia, antara lain asam plumerat, asam serotinat, plumierid,
dan agoniadin. Sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun dan getahnya mengandung
damar dan asam plumeria. Sementara akar dan daunnya mengandung saponin, polifenol,
alkaloid, dan juga fenetilalkohol. Dan senyawa fulvoplumierin yang terdapat di hampir
seluruh bagian tanaman ini bermanfaat untuk menghambat disentri, radang saluran
pernafasan, TBC, maupun hepatitis.

Umumnya, mayoritas masyarakat di Indonesia belum memaksimalkan fungsi tanaman


kamboja ini selain sebagai penghias taman kuburan. Beruntung di beberapa daerah termasuk
di Bali, selain menggunakan kamboja sebagai tanaman hias, tanaman kamboja telah
digunakan untuk menggelar berbagai upacara keagamaan, penenang jiwa, dan lainnya.
Mungkin belum banyak yang tahu juga bahwa bunga kamboja ini termasuk bunga yang bisa
dimakan layaknya bunga-bunga lainnya seperti bunga pepaya dan bunga turi.

Khasiat dari memakan bunga kamboja ini antara lain untuk meredakan demam,
menghentikan batuk, melancarkan keluarnya air seni, mencegah pingsan, menghentikan
mencret, dan lainnya. Dan berikut ini merupakan contoh pemanfaatan tanaman kamboja
untuk kesehatan.

Antibiotik dan Mengobati Sakit Gigi

Getah kamboja mengandung alkaloid, tanin, flavonoid dan triterpenoid yang sangat
bermanfaat untuk antibiotik, tentunya dengan dosis yang tepat. Tanaman kamboja juga
disebut sangat ampuh untuk mengobati sakit gigi berlubang. Caranya yakni dengan
mengambil beberapa tetes getah kamboja dengan menggunakan kapas, kemudian letakkanlah
kapas tersebut pada gigi yang sakit. Dosisnya cukup 1-2 kali saja perhari. Meski demikian,
perlu diperhatikan bahwa pengobatan dengan getah tersebut sifatnya hanya sementara dan
tidak bisa difungsikan untuk menuntaskan rasa sakit gigi tersebut.

Teh Bunga Kamboja

Begitu juga dengan bunga kamboja yang dikonsumsi dengan cara menyeduhnya
dengan teh sangat berkhasiat untuk memberikan efek sejuk untuk pencernaan Anda. Makanya
sebaiknya Anda meminum teh bunga kamboja ini secara rutin untuk merasakan khasiatnya
secara nyata.

Mengobati Bisul

Cara pemakaian untuk mengobati bisul ialah dengan cara memanaskan daun kamboja
di atas api sampai layu, kemudian olesi dengan minyak zaitun. Lalu, daun tersebut
ditempelkan pada bisul dalam keadaan masih panas.

Mengobati Kaki Bengkak

Akar dan batang kamboja juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati kaki bengkak dan
tumit yang pecah-pecah. Caranya dengan merebus akar dan daunnya sampai mendidih
kemudian tambahkan garam mineral. Lalu gunakan air rebusan daun, akar, dan garam
tersebut untuk merendam kaki yang bengkak dua kali sehari.

Gonorrhoea dan Borok

Ada yang meyakini bahwa dengan meminum rebusan akar kamboja, penderita
penyakit menular seksual (PMS) kencing nanah atau gonorrhoea dapat dibantu mengatasinya.
Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.Selain itu, kamboja
juga tidak memberikan efek samping apapun tak seperti obat-obatan kimia yang apabila
digunakan secara berkepanjangan maka rentan menimbulkan efek samping yang berbahaya
bagi kesehatan.

Bagian yang digunakan adalah getah

Khasiat : Untuk mengobati sakit gigi.

Anda mungkin juga menyukai