Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN STUDI LAPANGAN

KE KEBUN TANAMAN OBAT (KTO) SARI ALAM CIWIDEY

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Holistik dan Terapi Komplementer

Disusun Oleh:

Annisa Nur Syafitri

220110170133

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2019
I. Profil Kebun Tanaman Obat (KTO)
1. Nama Tempat : Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam
2. Nama Pengelola : Devi Tri A, S.Far., Apt (Apoteker), Oday Kodariyah
(Herbalis), dan Djadjat Sudrajat (Refleiolog/Herbalis)
3. Alamat : Jalan Raya Bandung Ciwidey KM 26 No.8, Kecamatan
Pasir Jambu, Kabupaten Bandung
4. Sejarah Berdirinya :

Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam didirikan oleh Ibu Odey Kodariyah dan
Bapak Djadjat Sudrajat. KTO Sari Alam didirikan pada tanggal 31 Desember tahun
2000. Awal mula berdirinya KTO Sari Alam adalah karena keinginan Ibu Odey untuk
memiliki Kebun Tanaman Obat Sendiri yang dapat membantu proses penyembuhan
penyakitnya dan bermanfaat bagi banyak orang.

Pada tahun 1990 Bu Odey didiagnosis menderita kanker serviks. Selama tiga
tahun sampai tahun 1993, Bu Odey terus menerus melakukan pengobatan, baik
dengan pengobatan medis menggunakan obat-obatan ataupun pengobatan non-medis.
Menurut penuturan Bu Odey, dirinya mulai berobat dengan pengobatan non-medis
karena tubuhnya tidak dapat menerima obat lagi. Selain itu, beliau mengatakan sudah
putus asa karena kondisinya tidak kunjung membaik, bahkan penyakitnya bertambah
parah. Bagian tubuh Bu Odey membengkak dan beliau beberapa kali pingsan dan
mengalami pendarahan karena tidak kuat menahan sakit. Bahkan dokter sudah berani
mengatakan kepada Bu Odey bahwa beliau hanya tinggal menunggu waktunya saja
dengan kondisi yang seperti itu. Dan hampir selama 10 tahun terakhir pada saat itu
terdapat sekitar enam anggota keluarga besar Bu Odey yang juga mengalami Kanker.

Kemudian pada tahun 1993, Ibu Odey mulai mencoba mencari alternatif lain
dan akhirnya menemukan alternatif dengan mengonsumsi obat herbal. Saat itu Ibu
Odey mengonsumsi tanaman bawang dayak yang dibawa oleh saudaranya dari
Sumatera. Ibu Odey juga mengonsumsi ciplukan (Physalis angulata) dan
dewandaru (Eugenia uniflora). Setelah mulai mengonsumsi obat herbal kondisi Ibu
Odey mulai membaik. Dan dari situlah beliau berpikir jika seandainya ia memiliki
kebun obat sendiri maka itu akan membantu dalam proses penyembuhan penyakitnya
dan bermanfaat bagi banyak orang.

5. Koleksi tanaman :

Pada awalnya, KTO Sari Alam memiliki sekitar 1.200 jenis tanaman obat. Akan
tetapi, karena terdapat tanaman obat yang tidak dapat tumbuh di KTO Sari Alam,
beberapa tanaman tersebut mati. Sekarang di KTO Sari Alam terdapat 900 jenis
tanaman obat. Selain tanaman obat, di lahan tersebut juga terdapat kebun buah-
buahan dan pohn pelindung lainnya yang berfungsi sebagai area resapan air bagi
masyarakat sekitarnya.

Tumbuhan dan Tanaman obat yang ditanaman di KTO Sari Alam diantaranya,
sambang colok, jarak, landik, jeruk kates, adem ati, bawang sabrang (bawang dayak),
kembang telang, jombang, hebras, sambung nyawa, takokak, hanjeli, mahoni, suren
(surian), bunga kertas, ki encok, ki hurip, sirih merah, wijaya kusuma, nanas, sirsak,
arbenan, kamboja, samboja, Centella asiatica (antanan), sambang darah, Plantago
major (daun sendok), kitolod, meniran, Euphorbia hirta L., nilam, justicia, daun
duduk, jangkang, handeuleum (daun ungu), bidara, beunghar kucicing, tarragon,
stevia, dan daun inggu.

II. Materi yang disampaikan oleh instruktur lapangan

Gulma merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh sendiri dan bisa menyelamatkan
dirinya sendiri. Tumbuhan ini dapat tumbuh tanpa bergantung dengan siapa pun. Hal ini
karena gulma dapat mengambil unsur hara di tanah. Bagi sebagian orang gulma dapat
menjadi musuh. Akan tetapi, bagi sebaian yang lain gulma dapat bermanfaat bagi
kesehatan. Ada beberapa gulma yang terdapat di KTO Sari Alam, antara lain :

1. Centella asiatica atau antanan ageng atau pegagan


Tumbuhan ini berfungsi sebagai vitamin otak. Banyak kandungan dari tumbuhan ini
yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya asiaticoside dan madecassoside yang
mampu meningkatkan sintesa kolagen di kulit dan dapat mempercepat proses
penyembuhan kulit yang terluka dan bekas lukanya.
2. Jombang
Tanaman ini memiliki bunga yang muncul dari bawah. Seluruh tanaman jombang
dapat dimanfaatkan, mulai dari daun, batang, sampai akarnya.
3. Plantago major atau daun sendok
4. Kitolod
Kitolod dapat digunakan untuk mengobati mata
5. Phyllanthus niruri atau meniran hijau
6. Euphorbia hirta L.
7. Artemisia vulgaris atau baru cina
Tanaman ini juga disebut beunghar kucicing, Daun, batang, dan akar tanaman ini
dapat digunakan sebagai obat

Selain gulma, ada tumbuhan dan tanaman lain, yang bermanfaat bagi kesehatan,
antara lain:

1. Pogostemon Cablin atau nilam


Tanaman ini dapat dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstrasi minyaknya dan
diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, dan untuk bahan
kosmetik.
2. Justicia atau Gandarusa
Gandarusa antara lain bermanfaat untuk tulang, osteoporosis, mengatasi memar
bengkak, dan rematik sendi. Akan tetapi, gandarusa sudah dilarang untuk digunakan.
Menurut penuturan Ibu Odey mungkin karena gramaturnya. Ibu Odey juga
menuturkan bahwa apabila selama 300 tahun sudah digunakan oleh masyarakat luas
dapat disebut uji klinis.
3. Desmodium triquetrum atau daun duduk
Menurut Ibu Odey, tumbuhan ini belum dapat diperbanyak. Tumbuhan ini secara
empiris dapat digunakan untuk urusan ginjal.
4. Sterculia foetida atau Kepuh
Tanaman ini disebut juga jangkang. Tanaman ini mengandung vitamin E dan Vitamin
C. Tanamanan ini juga baik untuk kesehatan paru-paru.
5. Daun ungu
Tumbuhan ini di daerah Sunda disebut Handeuleum. Tumbuhan ini selalu terdapat
ulat. Tanaman ini dapat meredakan gejala wasir atau ambeien. Di dalam daun ungu
terdapat tanin, saponin, flavonoid, steroid, dan alkaloid.
6. Ziziphus mauritiana atau Bidara
7. Tarragon
Tanaman ini memiliki wangi seperti salonpas. Tanaman ini bisa diolah menjadi
minyak atsiri tarragon atau minyak esensial.
8. Stevia
Daun tumbuhan ini ketika di makan memiliki rasa yang sangat manis bahkan dalam
jumlah yang sedikit. Stevia dimanfaatkan sebagai pemanis dan gula pengganti.
9. Selasih
10. Ruta graveolens atau daun inggu
Daun tumbuhan ini memiliki bau yang khas. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk
demam karena dapat mebuka pori –pori sehingga panas dalam tubuh dapat keluar.
Tumbuhan ini juga dapat menenangkan saraf otak.
11. Beluntas
Beluntas dapat dimanfaatkan untuk mengatasi bau badan dan kecantikan.
12. Curcuma zedoaria atau temu putih
Temu putih memiliki daun yang bagian tengahnya berwarna ungu. Warna ungu yang
terdapat di temu putih lebih tajam dan jelas dibandingkan warna ungu yang terdapat
di tumbuhan temulawak.
13. Temulawak
Temulawak apabila dilihat sekilas tidak memiliki perbedaan dengan temu putih,
tetapi kalau diperhatikan warna daun yang bagian tengahnya berwarna ungu tidak
terlalu jelas dibandingkan temu putih.
14. Temu Kunci
Temu kunci memiliki daun yang lebih kecil dibandingkan temulawak dan temu putih.
Temu kunci juga memiliki rizom yang kecil.
15. Ginseng
Ginseng yang terdapat di Indonesia tidak kalah dengan ginseng yang berasal dari
Korea Selatan. Menurut penuturan Ibu Odey, berdasarkan penelitian ginseng yang
berasal di Indonesia memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk kekuatan atau
agar tubuh tetap fit.
16. Plectranthus amboinicu atau daun Jintan
Daun jintan berbeda dengan Nigella sativa atau jintan hitam. Daun jintan memiliki
manfaat untuk sariawan dan sakit gigi. Daun jintan memiliki efek antiinflamasi.
17. Pohon kayu putih
18. Eleutherine bulbosa atau Bawang dayak
Tumbuhan ini disebut juga bawang sabrang. Tumbuhan ini memiliki kandungan
antioksidan dan antikanker.
19. Cajanus cajan atau Gude
Gude merupakan tanaman kacang-kacangan utuh. Gude dapat digunakan untuk
osteoporosis karena berkalsium dan bertanin tinggi. Walaupun berkalsium tinggi,
gude tidak akan merusak ginjal. Gude juga memiliki kandungan antioksidan. Gude
biasanya di makan dengan cara dirujak atau dimakan langsung.
20. Physalis angulate atau Ciplukan
Tumbuhan ini disebut juga cecenet. Ciplukan dapat digunakan untuk epilepsy.
21. Cincau hijau atau cinjau hijau perdu
Cinjau hijau biasanya dijadikan minuman cinjau yang sering dijual di pinggir jalan.
22. Cincau Rambat
Cincau rambat memiliki dua jenis, yaitu cincau rambat licin dan cincau rambat
berbulu.
23. Jahe Merah
Jahe merah tidak berarti tanamannya pun merah. Jahe merah harus dapat dibedakan
dengan jahe emprit. Jahe merah memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan baik
bagi yang memiliki asam lambung yang tinggi. Jahe merah juga memiliki kandungan
gingerol yang tinggi.
24. Jahe emprit
Cara membedakan jahe merah dan jahe emprit adalah dengan melihat kulitnya.
Apabila jahe emprit kulitnya sedikit dikelupas, maka akan berwarna kuning. Jahe
emprit dan jahe merah memiliki bagian bawah dari pohonnya yang berwarna merah
karena mengandung antosianin.
25. Jahe gajah
Jahe ini bisa berukuran besar dan tidak bisa dipake sebagai obat. Jahe ini biasanya
ruas-ruas dari jahenya melebar.

Tumbuhan dan tanaman obat dapat digunakan sebagai obat dalam bentuk simplisia.
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami proses
apa pun dan kecuali dikatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
Terdapat tiga cara membuat simplisia, yaitu dengan dijemur di sinar matahari, tarik
bentang, dan angin-angin. Pembuatan simplisia dengan tarik benang menggunakan benang
kasur dan jangan menggunakan tali rapia karena jika terkena sinar matahari atau panas
dapat menyebabkan bahan kimia yang terdapat di tali rapia mempengaruhi simplisia. Saat
simplisia dikeringkan, simplisia tidak boleh ditumpuk dan harus sesuai mata angin. Tempat
untuk menjemur simplisia pun tidak boleh dicuci menggunakan sabun. Cara menyuci
tanaman untuk dijadikan simplisia pun tidak boleh sembarangan. Contohnya jahe harus
dicuci mengikuti alurnya dan tidak boleh direndam dengan air. Saat mencuci pun jahe tidak
boleh terkelupas dan dipotong sesuai alurnya. Simplisia yang diolah dengan baik tidak akan
berjamur walaupun disimpan bertahun-tahun. Apabila terdapat satu jamur dalam satu
wadah simplisia, semua simplisia dalam wadah tersebut harus dibuang karena jamur cepat
menyebar dan dapat mempengaruhi simplisia lain. Simplisia sebainya disimpan di wadah
kaca yang bening agar terlihat apakah terdapat jamur atau tidak.
III. Mengenali minimal 3 jenis tanaman herbal meliputi cara budidaya, pengolahann, dan
penyediaan (ramuan) dalam bentuk obat herbal.

Saat melakukan budidaya tanaman harus diperhatikan bibit, pupuk, cara tanam, jenis
tanah, waktu yang tepat untuk panen, dan cara pengolahannya. Pupuk yang baik digunakan
adalah pupuk organik. Harus diperhatikan juga waktu panen yang terbaiknya, apakah pagi,
siang, atau sore.

1. Bawang dayak
Bawang dayak dapat diperbanyak secara anakan ataupun umbi. Penananam dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Umbi atau biji atau setek yang ditanam dalam keadaan sehat
b. Media tanam berupa campuran tanah subur dan kompos dengan perbandingan 1:1
c. Semua bahan dicampur merata, lalu dimasukan ke dalam lubang tanam.
d. Umbi atau anakan ditanam dengan media seperti di atas.

Untuk pemeliharaan tanaman bawang dayak dapat dilakukan dengan cara berikut :

a. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada gulma yang tumbuh mengganggu di sekitar tanaman.
Selain itu, dilakukan pembuangan bagian tanaman yang kering.
b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari sesuai dengan kebutuhan tanaman karena
tanaman obat memiliki karateristik yang khas terhadap kebutuhan air.
c. Pemupukan
Pupuk yang dapat digunakan salah satunya adalah pupuk NPK dengan dosis
4.1g/l air yang diberikan 1x/minggu. Pupuk lain yang dapat digunakan adalah
pupuk daun dengan dosis 2g/l air yang diberikan 2x/minggu.
Tanaman bawang dayak dapat diolah menjadi bentuk simplisia, bubuk, atau pun
instan.

a. Pembuatan simplisia
Bawang dayak dicuci kemudian akar dan daunnya dipotong dan diiris dengan
ketebalan 12mm. Setelah itu, bawang dayak dikeringkan dengan oven pada suhu
50C selama 8 jam. Setelah itu, didinginkan lalu dikemas.
b. Pembuatan bubuk
Pembuatan sediaan bubuk bawang dayak tidak jauh berbeda dengan pembuatan
simplisia. Bawang dicuci lalu akar dan daunnya dipotong. Setelah itu, dipotong
dan diiris dengan ketebalan 12 mm. Kemudian dikeringkan dengan oven pada
suhu 50C selama 8 jam, lalu didinginkan dan dihaluskan. Dihaluskannya dapat
menggunakan blender. Setelah dihaluskan bubuk bawang dayak diayak dan
dikemas.
c. Pembuatan instan
1. Bawang dayak dicuci
2. Potong akar dan daun bawang, lalu iris
3. Tambahkan air dengan rasio 1:2 (1 kg bawang dayak ditambah dengan 2 liter
air)
4. Blender campuran tadi dan saring dengan kain blacu
5. Masak sampai mendidih sambil diaduk aduk
6. Tambahkan gula dengan rasio 1:1 (1 kg bawang dayak ditambah dengan 1 kg
gula pasir)
7. Aduk terus sampai membentuk Kristal (butir-butir halus)
8. Dinginkan dan kemas

2. Daun jinten
Daun jinten dapat dibudidayakan dengan cara stek batang atau dengan menggunakan
biji. Apabila dilakukan dengan menggunakan biji, caranya adalah sebagai berikut :
a. Siapkan biji jinten yang didapatkan dari biji jinten kering
b. Siapkan pot yang telah berisi media tanam berupa tanah lalu buat lubang sedalam
6 cm dibagian tengah
c. Tanam biji jinten dalam lubang yang tadi telah dibuat lalu tutup dengan tanah
berlumut di atas biji.
d. Tutup dengan perlahan-lahan dan hati-hati, sedikit tekan tapi jangan sampai
terlalu padat.
e. Pot disarankan ditempatkan di atas baki agar bisa menyimpan air yang keluar dari
pot dan menyerap air di baki sehingga tanaman tidak kekeringan.

Untuk perawatannya, pastikan media tanam cukup lembab tetapi tidak ada genangan
air. Selain itu, jaga suhu lingkungan tetap hangat sekitar 20C. Dan jika tanaman
diletakan di dalam rumah pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup
dan lakukan penyiraman 2x dalam seminggu. Sedangkan jika penanaman dilakukan
di luar rumah, sebaiknya penyiraman dilakukan lebih sering agar tanahnya terus
lembab. Tanaman daun jinten tidak perlu dipupuk. Daun jinten dapat diolah menjadi
infusa maupun bentuk pasta sebagai obat luar.

a. Pengolahan menjadi infusa untuk mengobati ganguan pencernaan, seperti untuk


sariawan, luka pada lambung, infeksi usus dan perut, perut kembung, cacingan,
serta mual dan muntah.
1. Ambil 1 gram daun jinten segar, 3 gram daun saga segar, dan 3 gram daun
pegagan.
2. Tambahkan 3 helai daun sirih dan 4 gram kulit kayu turi
3. Seluruh bahan herba diiris-iris dan masukan ke dalam 110 ml air bersih,
kemudian dijadikan infusa atau irisan herba bisa juga dipipis
4. Apabila dijadikan infusa, ramuan diminum sekali sehari sebanyak 100 ml
5. Apabila dijadikan ramuan dipipis, diminum sekali sehari sebanyak seperempat
cangkir
b. Pengolahan menjadi bentuk pasta untuk mengobati sakit kepala
1. Siapkan 2 lembar daun jinten segar, 2 lembar daun legundi segar
2. Tambahkan 1 rimpang jahe merah dan 1 rimpang bangle
3. Seluruh herba di pipis hingga berbentuk pasta dan tambahkan minyak kelonyo
4. Kemudian oleskan ke pelipis dan belakang telinga.

3. Temulawak
Bibit temulawak dapat menggunakan anak rimpang atau rimpang induk. Apabila
menggunakan rimpang induk maka hanya seperempat bagian yang dipakai untuk satu
lubang tanam (satu rimpang induk dibagi secara membujur menjadi empat bagian).
Sedangkan untuk rimpang anak ukuran bibitnya 20-40g/ potong. Sebelum ditanam,
benih ditumbuhkan dahulu sampai mata tunasnya tumbuh dengan tinggi 0.51 cm
sehingga diperoleh tanaman yang seragam.
Temulawak dapat diolah menjadi minyak temulawak, oleoresin, pati, instant, zat
warna kning, minyak atsiri, dan beberapa makanan dan minuman. Temulawak juga
bisa dibuat dalam bentuk simplisia.
a. Pengolahan simplisia
Rimpang hasil panen dicuci dari tanah dan kotoran kemudian dikeringkan
dengan kulit rimpangnya. Setelah itu, rimpang diiris membujur dengan
ketebalan 23 mm. Rajangan tadi dijemur di bawah sinar matahari dengan
menggunakan alas yang besih atau dengan pengering oven dengan suhu
4060C hingga kadar airnya mencapai 9-10%. Setelah itu, simplisia dapat
didinginkan terlebih dahulu lalu dikemas atau dimasukan dalam wadah atau
tempat kaca bening.

IV. Penyakit yang diterapi dengan tanaman herbal di Klinik KTO Sari Alam
1. Nyeri Haid
Nyeri haid dapat dikurangi dengan kunyit (curcuma domestika), gula aren, dan asam
jawa (tamarandus indica). Caranya dengan menyiapkan kunyit seukuran jari telunjuk,
kemudian parut dan peras. Setelah itu, tambahkan air hangat 150 ml. Dan yang
terakhir masukkan asam jawa sebanyak biji kemiri dan gula aren secukupnya.
2. Diare
Diare diatasi dengan menggunakan daun jambu. Pada orang dewasa daun jambu yang
digunakan adalah daun bagian tengah yang banyak mengandung tannin.
3. Diabetes
Aloe vera dapat digunakan untuk penderita diabetes. Caranya dengan merebus 10 cm
aloe vera setiap hari. Menurut Ibu Odey terdapat zat di dalam aloe vera yang dapat
membantu memperbaiki pankreas.

V. Refleksi dan Kesan-Pesan Kunjungan

Saat berkunjung ke KTO Sari Alam banyak pelajaran yang didapatkan, khususnya
bagi penulis. Pertama untuk mendapatkan suatu hal kita harus berjuang dan berusaha
semaksimal mungkin. Selain itu, kita harus menjalani dengan ikhlas, penuh kesabaran, dan
dengan niat baik dengan begitu hasil yang kita dapatkan akan memuaskan dan yang terbaik
bagi kita. Kita pun harus menjalani segala sesuatu dengan enjoy agar tidak menjadi beban
untuk kita.

KTO Sari Alam memiliki pemandangan yang indah dan udara yang sangat sejuk
terutama saat hujan. Banyak tanaman dan tumbuhan yang tumbuh di sana. Apabila kita
memiliki pengetahuan mengenai tanaman dan tumbuhan yang tumbuh di sana, maka
tanaman dan tumbuhan tersebut akan sangat bermanfaat bagi kita. Sedangkan jika kita
tidak memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan yang ada di sana, maka tumbuhan
tersebut tidak dapat secara penuh kita manfaatkan. Banyaknya tanaman dan tumbuhan yang
berada di sana mengingatkan saya untuk banyak bersyukur. Selain itu Ibu Odey juga
mengingatkan kita, khususnya saya, bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan dan kita harus menjaga sumber daya alam tersebut
agar tidak direbut oleh orang lain. Harapan saya sebagai seorang perawat dapat
memanfaatkan tanaman dan tumbuhan sebagai obat herbal.
Lampiran. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai