Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FIELD TRIP HOLISTIC AND COMPLEMENTARY THERAPY

KUNJUNGAN KE KTO (KEBUN TANAMAN OBAT) SARI ALAM


CIWIDEY, BANDUNG SELATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Holistic and Complementary Therapy

Disusun oleh:
Khalishah Salsabila
220110170140

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
1. Ringkasan identitas (profil) tempat yang dikunjungi, nama pengelola, dan
sejarah berdirinya tempat tersebut serta koleksi tanaman apa saja yang
tersedia

Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam merupakan tempat budidaya


tanaman obat/herbal yang dapat dimanfaatkan untuk terapi kesehatan. KTO
berlokasi di jalan raya Bandung Ciwidey Km 26 No. 8, Kecamatan Pasir
Jambu, Kabupaten Bandung. Pendiri dan pengelola dari KTO Sari Alam ini
adalah pasangan suami istri yang bernama Bapak Djadjat Sudrajat serta Ibu
Oday Kodariah. Selain sebagai pemilik, Bapak Sudrajat juga berperan sebagai
ahli reflexiology dan herbalist KTO Sari Alam, sedangkan Ibu Oday adalah
seorang sertified herbalist. Pasangan suami istri tersebut juga dibantu oleh
anaknya yang seorang apoteker dalam mengelola usaha ini. Terbentuknya
usaha KTO Sari Alam ini bermula ketika sang pendiri yaitu Ibu Oday
Kodariah mendapatkan sebuah musibah dengan terkena kanker serviks.
Selama hampir tiga tahun, beliau menjalankan pengobatan medis secara rutin,
namun kondisinya tidak kunjung membaik.
Setelah mencoba pengobatan secara medis, beliau sempat beralih ke
pengobatan yang menjurus pada hal-hal magis. Hal ini beliau lakukan karena
tubuhnya sudah tidak dapat menerima obat yang diberikan melalui
pengobatan medis. Setelah beberapa waktu, beliau menyadari bahwa hal yang
dilakukan tersebut tidak benar, sehingga beliau pun mulai mencari alternatif
pengobatan lainnya. Pada tahun 1993, Ibu Oday kedatangan saudaranya dari
Pulau Sumatera yang membawakan obat herbal, yaitu Bawang Dayak.
Semenjak mengonsumsi tanaman herbal tersebut secara rutin, kesehatan Ibu
Oday pun mulai membaik. Sejak saat itu, beliau berpikir untuk mulai
menanam tanaman obatnya sendiri agar dapat membantu proses
penyembuhan penyakitnya serta diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Di KTO Sari Alam ini terdapat beberapa fasilitas yang ditawarkan, di
antaranya adalah kebun tanaman obat sari alam, wisata edukasi tanaman obat,
serta klinik atau penginapan KTO Sari Alam. Di kebun tanaman obat, dapat
kita lihat berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan dengan manfaatnya
masing-masing dalam mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, wisata

1
edukasi disediakan agar dapat memberikan pengalaman kepada pengunjung
bahwa alam telah menyediakan segala sesuatu yang tumbuh di atasnya untuk
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kemudian, penginapan/klinik juga
disediakan bagi pengunjung yang akan bermalam. Di sekitar penginapan
tersebut ditanam berbagai macam tanaman obat dengan khasiat yang sesuai
dengan penyakit yang dialami oleh pasien. Dalam sehari, KTO Sari Alam
hanya mampu melayani lima pasien saja, karena pengobatan herbal ini
memerlukan waktu yang cukup panjang dan hal ini ditujukan agar pelayanan
yang diberikan pun dapat berkualitas. Selain itu, mereka juga hanya
menerima pasien yang sudah membuat janji terlebih dahulu.
Di tempat tersebut, terdapat kurang lebih 900 tanaman obat yang
dibudidayakan. Berikut ini beberapa jenis tanaman obat yang terdapat di
Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam :
a. Centella asiatica/Antanan gede/Pegagan
b. Taratacum officinale/Dandelion/Jombang
c. Daun sendok/Plantago mayor
d. Kitolod/Korejad
e. Phyllanthus niruri/Meniran
f. Euphorbia hirta
g. Rusmarin
h. Eucalyptus
i. Tanaman nilam
j. Justicia gendarussa/Gandarusa
k. Daun duduk
l. Handeleum/Graptophyllum
m. Beunghar ku cicing
n. Tarragon
o. Stevia
p. Selasih/Ocimum
q. Daun inggu
r. Elephantopus

2
2. Ringkasan materi yang disampaikan oleh instruktur lapangan

Pada awalnya, terdapat 1.200 tanaman obat di KTO Sari Alam ini,
namun karena habitat yang kurang cocok, sehingga beberapa tanaman tidak
dapat tumbuh dengan baik. Saat ini, ada sekitar 900 tanaman yang masih
dibudidayakan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Centella asiatica/Antanan gede/Pegagan
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman gulma yang dapat tumbuh
dengan sendirinya, tidak tergantung pada siapa pun, dan dapat
mempertahankan hidup sendiri dengan mengambil unsur hara dari
tanaman lain. Sisi kearifan dari tanaman ini adalah bentuknya yang
menyerupai otak yang dibelah. Tanaman ini dapat dikonsumsi lima
lembar per hari dan berkhasiat untuk vitamin otak serta anti inflamasi.
b. Taratacum officinale/Dandelion/Jombang
Ciri khusus dari tanaman ini terdapat pada bunganya yang muncul darri
bawah dan bukan dari batangnya.
c. Daun sendok/Plantago mayor
Bagian akar, batang, dan daun dari tanaman ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
d. Kitolod/Korejad
Tanaman ini dapat digunakan untuk obat apa saja, salah satunya dapat
bermanfaat bagi penglihatan.
e. Phyllanthus niruri/Meniran
Stimuno merupakan salah satu contoh pengaplikasian tanaman meniran
pada obat-obatan.
f. Euphorbia hirta
Salah satu ciri yang menonjol pada tanaman ini adalah getahnya, karena
arti dari “euphorbia” adalah bergetah.
g. Rusmarin
h. Eucalyptus
Minyak telon merupakan salah satu contoh pengaplikasian tanaman ini
dalam obat-obatan.

3
i. Tanaman nilam
Tannaman ini dapat digunakan untuk mengikat bau (zat kimia) dari
minyak wangi. Tanpa tanaman ini, bau-bauan dari minyak wangi tidak
dapat dihasilkan.
j. Justicia gendarussa/Gandarusa
Sebenarnya penggunaan tanaman ini dalam pengobatan sudah dilarang,
namun karena tidak pernah dijelaskan alasannya, tanaman gandarusa
masih dibudidayakan di KTO Sari Alam. Tanaman ini dapat berfungsi
untuk mengatasi penyumbatan di otot.
k. Daun duduk
Secara empiris, daun duduk dapat digunakan untuk mengatasi masalah
yang terdapat pada ginjal.
l. Handeleum/Graptophyllum
m. Beunghar ku cicing/Artebicia
Tanaman ini masih tergolong ke dalam jenis-jenis tanaman gulma.
Salah satu cirinya adalah bagian bawah dari tanaman ini berwarna
putih.
n. Tarragon
Tarragon merupakan tanaman perdu yang memiliki ciri utama yaitu
berukuran kecil. Salonpas merupakan salah satu contoh pengaplikasian
tanaman ini.
o. Stevia
Stevia merupakan bahan pemanis yang berasal dari alam. Rasa manis
dari tanaman ini setara dengan 300 kali gula. Jika terlalu banyak
menggunakan tanaman ini, dapat menimbulkan rasa pahit akibat manis
yang berlebih.
p. Selasih/Ocimum
Tanaman ini masih satu spesies/derajat dengan kemangi/surawung.
q. Daun inggu
Daun inggu dapat digunakan untuk balur pada saat demam, karena
berfungsi untuk membuka pori-pori. Ciri khas dari tanaman ini adalah

4
sangat bau, namun dapat berkhasiat bagi hipotalamus dan saraf otak,
sehingga memberikan efek penenang.
r. Elephantopus
Elephantopus adalah tanaman dataran rendah. Tanaman ini merupakan
satu-satunya tanaman yang dapat merawat sel ginjal.
s. Bawang sabrang/bawang dayak
Bawang dayak dapat ditanam secara organik dan bermanfaat untuk
menangkal radikal bebas serta berperan sebagai anti kanker.
t. Hiris
Tanaman ini mengandung tanin dan kalsium tinggi, serta berkhasiat
untuk mencegah osteoporosis dan tidak merusak ginjal.
u. Ginseng
Ginseng merupakan tanaman jenis rimpang dan dapat digunakan
sebagai obat kuat.
v. Daun jinten
Daun ini berguna untuk mengatasi sakit gigi dan sariawan (anti
inflamasi).
w. Panglay
Panglay merupakan tanaman dengan sedative tinggi, sehingga dapat
digunakan untuk menenangkan bayi.

3. Mengenali minimal 3 jenis tanaman herbal meliputi cara budi dayanya,


pengolahannya, dan penyediaan (ramuan) dalam bentuk obat herbal

a. Jahe
Terdapat beberapa jenis tanaman jahe, yaitu jahe merah, jahe emprit,
dan jahe gajah. Jahe merah dapat digunakan untuk mengobati asam
lambung yang tinggi, sedangkan jahe gajah tidak begitu berkhasiat
untuk pengobatan. Jahe dapat diolah menjadi tanaman simplisia
(tanaman yang dikeringkan) dengan memperhatikan beberapa hal, di
antaranya :
1) Bibit
2) Pupuk organik

5
3) Cara tanam
4) Tanah (tanah di rumah, tanah lembang, tanah yang tidak banyak
polusi air)
5) Panen (pagi/siang/malam)
6) Cuci (mengikuti garis dan tidak boleh direndam)
7) Potong sesuai alur (bulat/meminggir)
8) Disimpan di nampan (searah jarum jam dan tidak boleh ditumpuk,
untuk nampannya tidak boleh dicuci dengan sabun)
9) Jemur (sinar matahari yang tidak terlalu panas, angin: dibentangkan
dengan benang kasur atau menggunakan alat)
10) Disimpan di toples kaca (jika ada jamur walaupun hanya satu,
harus langsung dibuang)

b. Centella asiatica
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman gulma yang dapat tumbuh
dengan sendirinya, tidak tergantung pada siapa pun, dan dapat
mempertahankan hidup sendiri dengan mengambil unsur hara dari
tanaman lain. Tanaman ini dapat dikonsumsi lima lembar per hari dan
berkhasiat untuk vitamin otak serta anti inflamasi.

c. Ginseng
Ginseng dapat ditanam di dalam pot dengan teknik penanaman
biji/benih. Budidaya ginseng dapat dilakukan dengan mencampurkan
tanah gembur dan pupuk kandang. Pengolahannya dapat dilakukan pada
bagian akar tanaman dalam bentuk akar utuh yang direbus atau
dikeringkan dan diseduh dengan air.

4. Mengenali minimal 3 penyakit terbanyak yang diterapi dengan herbal di


klinik KTO
a. Kanker
b. Masalah ginjal
c. Diare (menggunakan daun jambu atau dikolaborasikan dengan kunyit)
d. Dismenore/nyeri haid

6
5. Melakukan refleksi berisi kesan-kesan kunjungan, apa yang dipelajari, dan
apa cita-cita atau keinginan kedepan untuk pengembangan herbal sebagai
modalitas terapi keperawatan

Perjalanan field trip ke KTO Sari Alam ini sangat berkesan. Banyak
sekali pelajaran yang dapat diambil mulai dari keberangkatan hingga
perjalanan pulang. Saat penyampaian sambutan dari pendiri sekaligus
pengelola KTO, saya merasa terkesan dengan jiwa nasionalisme Ibu Oday
yang sangat tinggi. Beliau mengajarkan bahwa kita sebagai bagian dari
bangsa Indonesia seharusnya bangga dengan kekayaan yang ada di dalamnya,
termasuk berbagai jenis tanaman dengan manfaatnya masing-masing bagi
tubuh manusia. Saya pun menyadari bahwa di sekitar kita ada banyak sekali
aneka tumbuhan yang ternyata mengandung unsur-unsur yang dapat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Saya harap, ke depannya tenaga kesehatan
khususnya perawat dapat mempelajari dan lebih memahami berbagai jenis
tanaman obat beserta khasiatnya, sehingga intervensi yang diberikan kepada
pasien pun dapat dikolaborasikan dengan pengobatan herbal serta didukung
dengan evidence based practice yang sesuai.

7
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai