Anda di halaman 1dari 7

Nama : Septiana Tunjung Sari

Nim : 1911060012

Tanaman herbal : Temulawak

1. Deskripsi herbal :

Temulawak merupakan tanaman berbatang semu dengan bunga yang eksotis berwarna putih
kemerahan dan memiliki rimpang relatif besar dengan warna irisan rimpang kuning cerah.

2. Habitat :

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberacea) yang
banyak ditemukan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak terutama pada tanah yang gembur
agar menjadi besar. Selain di dataran rendah, temulawak juga dapat tumbuh sampai pada ketinggian
tanah 1.500 meter di atas permukaan laut.

3. Kandungan kimia : Temulawak juga banyak mengandung senyawa kimia dengan unsur terbesar adalah
pati, kurkumin dan minyak atsiri. Aktivitas yang dikandung oleh temulawak antara lain sebagai
antibakteri, antivitus, antioksidan, antiinflamasi dan hepatoprotektor.

4. Bagaimana cara budidayanya :

Sebelum penanaman temulawak tanah harus diolah terlebih dahulu lubang tanam yang biasa digunakan
untuk penanaman temulawak berukuran 10-15 cm. Sebelum ditanam kelahan penyemaian benih
dilakukan di bedengan dengan lebar 1 m, panjang 1 m, tinggi bedengan 30 cm, dan tinggi naungan 2 m.
Bibit ditanam dengan kedalaman lebih kurang 5 cm, kemudian ditutup tanah setebal 2 cm. Bedengan
dibuat dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Usahakan kondisi
persemian selalu lembab dengan menyiramnya dengan air (Sukarman et,al.2007)

5 Nama di daerah daerahnya :

-temulawak (Indonesia, Madura),

-koneng gede (Sunda),

-Javanese tumeric (Inggris),

-temu lawas (Malaysia).

6. Nama Asing : “Temulawak”, “Curcuma xanthorrhiza”, “Etnofarmakologi Temulawak” dan sebagainya.

7. Pemanfaatan dalam asuhan kebidanan apa :

-temulawak dapat membantu memperlancar air susu Ibu (ASI) dan membersihkan darah (Rukmana
2004). Selain itu temulawak dapat memperbaiki fungsi pencernaan, memelihara fungsi hati, pereda nyeri
sendi dan tulang, menurunkan lemak darah, dan menghambat penggumpalan darah(infoPOm 2005)

-temulawak juga sebagai sumber karbohidrat dengan cara diambil patinya, kemudian diolah menjadi
bubur makanan untuk bayi dan orang yang mengalami gangguan pencernaan (Sastrapradja et al. 1981).

8. Bagian yang mana yang dimanfaatkan : yaitu bagian akar dan rizoma (bagian bawah batang)

9. Cara pengolahan:

Gambar 1. Tahapan pembuatan simplisia temu lawak (Pustaka Pertanian 2014).

Rimpang temulawak

Sortasi, pencucian

Penirisan di ruang tertutup (tidak terkena matahari langsung)


Perajangan (arah irisan melintang agar sel yang mengandung minyak atsiri tidak pecah

Rimpang diuapi dengan uap panas atau dicelup dalam air mendidih selama 1 jam

Pengeringan (tidak menumpuk), suhu 4060o C. 34 hari

Penggilingan

Pengemasan.

10. Cara pemakaian :

Diseduh untuk dijadikan minuman(oral).

11. Lama pengobatan :

Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional di antaranya adalah untuk digunakan dalam
pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta
menjaga kesehatan.

12. Efek farmakologis : hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol,
antiinflamasi (antiradang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri
sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah.

13. Komposisi Temulawak :

Sebanyak 79,96% terdiri dari karbohidrat.

0,80% serat.

1,52% protein.

1,35% lemak.

15 mg/Kg kurkumin.

11,45 mg/Kg kalium.

19,07 mg/Kg kalsium.

14. Kasiat Temulawak :

berkhasiat dalam memperlancar produksi empedu, menurunkan kolesterol, analgesik dan antipiretik
serta sebagai antibakteri. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Retnaningsih35, tentang
daya hambat rimpang temulawak yang menunjukkan zona hambat air perasan temulawak 15,5 mm
setelah waktu inkubasi selama 24 jam dimana dalam penelitian ini aktivitas zat anti bakteri perasan
temulawak (Curcuma xanthorrizaRoxb) lebih kuat di bandingkan dengan ekstrak kunyit (Curcuma
domestica Val) dengan diameter zona hambat ekstrak kunyit yaitu 12,1 mm.

PUTRI NUR OCTAVIANI (1911060010)

1. Jahe adalah tanaman herbal dengan sejuta khasiat yang sudah di kenal lama

2. Habitatnya Berada di tanah(dataran rendah&tinggi

3.Cara Membudidayakannya

-tanaman bibit jahe kelubang tanam/pot

Kemudian di tutup dengan tanah

-tanaman bibit jahe sedalam 5-10cm


-kemudian lakikan hal yg sama menanam dengan jarak 20cm

4. Nama jahe, di daerah ciamis Jahe

5. Nama asing y zingiber officinale rosc

6.Cara pengelolahnya

-bisa menjadi bumbu makan

-minuman herbal

Bahan" yang di perlikan untuk minuman herbal

-di bersihkan terlebih dahulu jahe

-jahe dipotong secukupnya

-air secukupnya (sambil di rebus dalam air bersamaan dengan jahe yg di potong)

-gula merah (sebagai pemanis secukupnya)

7. Cara pemakiannya untuk ibu hami

3x seminggu

Ex: senin, rabu dan sabtu

Bagaimana hari ya bebas

8.Lama pengobatannya

1 bulan (hingga sudah tidak merasakan mual&muntah kembali)

EVA ARIE SARASWATI (1911060016)

Katuk (Sauropus androgynus)

Deskripsi : Berupa perdu yang tumbuh menahun, berkesan ramping sehingga sering ditanam beberapa
batang sekaligus sebagai tanaman pagar yang tingginya sekitar 1–2 m. Batang tanaman ini tumbuh tegak,
saat masih muda berwarna hijau, setelah tua menjadi kelabu keputihan, berkayu, dan memiliki
percabangan yang jarang. Penampilan khas dari daun katuk adalah bentuk corak berwarna keperakan
pada permukaan atas yaitu terletak di tengah, menyebar, atau campuran dari keduanya.

Habitat : Habitat dan penyebarannya banyak tumbuh di dataran rendah seperti daerah pantai tetapi
agak sedikit jauh dari pantai. Tumbuh di tanah subur, gembur, dengan kadar air yang cukup. Menyebar di
dataran rendah yang datar pada ketinggian sampai 50 m dpl.

Kandungan Kimiawi : Daun katuk memiliki banyak kandungan senyawa yaitu tanin,saponin, flavonoid,
alkaloid, protein, kalsium, fosfor, vitamin A,B dan C sehingga berpotensi untuk digunakan untuk
pengobatan alami (Wiradimadja, 2006)

Budidaya : Katuk dapat tumbuh baik pada daerah-daerah dengan ketinggian 1.300 m dpl. Semak tahunan
ini memiliki adaptasi tropika dan subtropika serta produktif sepanjang tahun walaupun tanaman c
enderung agak dorman pada cuaca dingin. Toleran terhadap panas, kelembababan, sensitive terhadap
dingin dan tanah salin. pH optimal 6. Menyukai tanah lempung liat.

Nama didaerah daerah : Di Indonesia katuk juga dikenal dengan berbagai penamaan lokal. Masyarakat
Minangkabau menyebut tanaman ini sebagai simani, dalam bahasa Jawa tanaman ini disebut sebagai
katukan atau babing, masyarakat Bali menyebutnya sebagai kayu manis, sedangkan masyarakat Madura
menyebutnya sebagai kerakur.

Nama asing : nama latin Sauropus adrogynus dan termasuk famili Euphorbiaceae

Pemanfaatan dalam asuhan kebidanan : Asuhan kebidanan pada ibu nifas dalam pemberian daub katuk
untuk meningkatkan produksi ASI

Bagian yang dimanfaatkan : Daun

Cara pengolahan : Cara mengolahnya adalah siapkan segenggam daun katuk yang telah diseduh. Rebus
menggunakan segelas air hingga mendidih. Saring air rebusan dan minum 2 kali sehari

Cara pemakaian : Meminum air rebusan daun katuk yang sudah di saring 2 kali sehari

Lama pengobatan : Daun katuk di konsumsi sampai memproduksi ASI yang stabil

Efek farmakologis : Efek farmakologi daun katuk yang telah diteliti meliputi antibakteri, antianemia,
antiinflamasi dan dapat meningkatkan produksi ASI.

Komposisi daun katuk :

- 5–7 gram protein

- 1 gram lemak

- 1,8–2 gram serat

- 250 miligram vitamin C

- 190 miligram folat

- 1 miligram zinc

- 45 miligram kalium

- 120 miligram magnesium

- 170 miligram kalsium

- 2,7 miligram zat besi

Khasiat daun katuk : Dapat memproduksi ASI

MUTIARANI NUR FILANTI (1911060009)

Daun Kemangi

Deskripsi herbal

Kemangi (Sanctum ocimum L.) adalah tanaman tahunan yang tumbuh liar, dapat ditemukan di tepi jalan
atau kebun. Tanaman kemangi dapat tumbuh baik pada tanah terbuka, maupun agak teduh dan tidak
tahan terhadap panas. Tumbuh kurang lebih 300 m di atas permukaan laut (Atikah, 2013)

Kemangi merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dimanfaatkan di Indonesia (Umar, 2011).
Berdasarkan penelitian terdahulu kandungan kimia kemangi berupa minyak atsiri berperan sebagai
antifungi. Kandungan minyak atsiri di dalam daun kemangi yang diduga sebagai antifungi adalah methyl
chavicol dan linalool (Sabrina, 2014). Kandungan senyawa lain dalam daun kemangi yang berperan
sebagai antifungi berupa flavonoid, saponin dan fenol (Sabrina, 2014)

Klasifikasi Daun Kemangi (Baseer dan Jain , 2016)

Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta

SuperDivisi :Spermatophyta

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

SubKelas :Asteridae

Ordo :Lamiales

Famili :Lamiaceae

Genus :Ocimum

Spesies :Ocimum sanctum

Tanaman kemangi memiliki kandungan kimia pada bunga, daun, dan batangnya. Kandungan kimia
tertinggi dari tanaman kemangi terdapat pada daunnya. Jenis kandungan kimia yang terkandung dalam
kemangi dipegaruhi oleh regio geografis dan kuantitasnya bervariasi pada setiap periode vegetasi.
Kandungan kimia kemangi yang tumbuh di Kuba, Brazil, India, Jerman, dan Thailand mengandung
eugenol sebagi konstituen utama selain β-caryophyliene atau α-bisabolenes dan β-bisabolenes. Methyl
eugenol merupakan konstituen utama dari minyak daun kemangi dari India (25%) dan Thailand (23-52%).
Sedangkan minyak dari kemangi yang tumbuh di Australia banyak mengandung methyl chavicol
(Kurniasih, 2013).

Kandungan kemangi memiliki aktifitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus pumilus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Staphylococcus aureus merupakan organisme yang paling sensitif. Aktifitas
antibakteri dikombinasikan dengan anti inflamasi dan analgesik membuat kemangi berguna dalam
mengatasi inflamasi yang disebabkan oleh infeksi streptococcal (Walsh, 2008)

Nama Didaerah

Saraung ( Sunda), Lampes (Jawa), Kemangek (Madura), Uku uku (bali) lufe lufe (ternate) hairy basil
(Inggris), (Voight,1995)

Nama Asing

(Sanctum ocimum L.) masuk spesies Ocimum sanctum

Bagian yang di gunakan

Tanaman kemangi memiliki kandungan kimia pada bunga, daun, ataupun batangnya. Kandungan kimia
tertinggi dari tanaman kemangi terdapat pada daunnya (Kicel, 2005

Kandungan Gizi Daun Kemangi

Daun kemangi banyak mengandung vitamin A dan C sertamineral P, Ca,dan Fe. Kandungan mineral
kalsium dan fosfor dalam daun kemangi sebanyak 154 g dan 69 g per 100 g.

Komposisi nilai gizi kemangi (Sanctum ocimun L) per 100 gram bahan

Zat gizi Nilai gizi

Protein (g) 2,54

Lemak (g) 0,61

Karbohidrat (g) 4,34

Serat (g) 3,90


Kalsium (mg) 154,00

Fosfor (mg) 69,00

Besi (g) 3,17

Magnesium (mg) 81,00

Potassium (mg) 462,00

Seng (mg) 0.85

ß - karoten (μg) 4500,00

Thiamin (mg) 0,02

Niasin (mg) 0,92

Vitamin E (mg) 0,26

Vitamin B-12 (mcg) 0,00

Vitamin A (mcg) 386,00

Asam askorbat (mg) 18,00

Air (%) 90.96

Sumber : (Hidayatun, 2007)

Manfaat Kemnagi Dalam Asuhan Kebidanan

1. Membantu mengatur pembekuan darah

Kandungan vitamin K dalam daun kemangi memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan ibu
dan keselamatan bayi dalam kandungan selama kehamilan. Vitamin K membantu pembekuan darah dan
mencegah risiko kehilangan darah.

2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan janin

Daun kemangi kaya akan vitamin A, yang dapat memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Vitamin A dapat meningkatkan perkembangan jantung, mata, paru-paru, dan sistem saraf pusat.

3. Mendukung pembentukan tulang pada janin

Kandungan mangan dalam daun kemangi dapat membantu membentuk tulang pada bayi yang belum
lahir. Selain itu, kandungan mangan bertindak sebagai antioksidan kuat yang dapat meminimalkan stres
oksidatif dan mencegah risiko kerusakan sel pada ibu hamil .

4. Menjamin pasokan darah

Kandungan folat pada daun kemangi dapat membantu menghasilkan banyak pasokan darah tambahan
yang dibutuhkan selama kehamilan, Selain itu, kandungan folat ini dapat mencegah risiko terkena cacat
lahir pada janin.

5. Mencegah anemia

Daun kemangi merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Zat besi dapat membantu meningkatkan
jumlah kadar hemoglobin serta dapat meningkatkan jumlah sel darah merah selama masa kehamilan.
Dengan demikian, daun kemangi dapat mencegah risiko anemia pada ibu hamil, menyediakan energi
yang dibutuhkan, dan mencegah kelelahan.
6. Meningkatkan kekebalan

Daun kemangi merupakan sumber yang kaya beberapa vitamin, seperti vitamin E, vitamin C, riboflavin,
niasin, dan banyak vitamin lainnya. Selain itu, daun kemangi juga merupakan sumber mineral yang baik
seperti kandungan seng, fosfor, magnesium, tembaga, mangan, dan kalium. Semua vitamin dan mineral
ini penting karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh, memastikan kesehatan yang lebih baik, dan
mengoptimalkan perkembangan janin.

7. menurunkan kadar asam urat pada kemangi

Daun kemangi dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh karena daun kemangi memiliki
kandungan senyawa flavonoid. Flavonoid berfungsi menghambat terbentuknya asam urat dalam tubuh.
Senyawa flavonoid memiliki kandungan yang berupa luteolin, quercetin, apigenin dan kamferol (Batari,
2007) Air rebusan daun kemangi dapat bekerja secara efektif menurunkan kadar asam urat apabila
dalam mengkonsumsinya disertai dengan melakukan diet rendah purin (Anggun et al, 2016).

8, Penyegar mulut dan menghilangkan keputihan

Daun kemangi dapat dimanfaatkan sebagai penyegar bau mulut karena daun kemangi memiliki
kandungan kimia yang berupa minyak atsiri seperti sineol dan eugenol, saponin, flavonoid, polifenol dan
tanin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada mulut, seperti candida albicans,
streptococcus mutans, dan lactobacilus casei (Harmely et al., 2014) kemudian dapat diminum untuk
mengobati keputihan akibat jamur atau bakteri

Cara pennggunaan

1. Dimakan langsung ( sudah dicuci dengan bersih)

Jika direbus caranya :

1. Siapkan satu genggam daun kemangi.

2. Siapkan satu gelas air putih.

3. Siapkan panci dan taruh di atas kompor.

4. Masukan daun kemangi dan air putih satu gelas.

5. Rebus daun kemangi sampai airnya mendidih dan berubah agak kehijauan.

6. Jika sudah, tuangkan kembali ke dalam gelas serta dinginkan sebentar.

7. Sehabis itu air rebusan daun kemangi sudah diap untuk diminum.

Anda mungkin juga menyukai