Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN TANAMAN JARONG

(Achyranthes aspera Linn.)


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia terletak pada garis 6 LU 11 LS dan 95 BT
141 BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah
beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini
menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang
tinggi, lebih dari 10% tumbuhan di dunia ada di Indonesia.
Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti
ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan
bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
Keanekaragaman

tumbuhan

sangat

bermanfaat

bagi

masyarakat di Indonesia, mereka memanfaatkan tumbuhan


dengan cara mengambil langsung di alam maupun melalui
proses

budidaya,

pemanfaatannya

terutama

banyak

digunakan sebagai sumber bahan pangan pokok, sumber


vitamin, pengobatan, kosmetika, bahan tekstil, biofuel, jasa
lingkungan dan lain sebagainya. Sampai saat ini masih
banyak sekali jenis tumbuhan yang belum di teliti yang
diyakini berpotensi sebagai sumber obat, gizi, dan plasma
nutfah.
Dalam pengobatan, pemanfaatan tumbuhan telah dilakukan
turun temurun secara tradisional sejak jaman dahulu. Yang
sampai saat ini masih dilakukan oleh masyarakat di pedesaan
karena kurangnya tenaga medis maupun obat-obatan kimia
buatan. Bahkan beberapa jenis tanaman telah dikembangkan

dan menjadi bahan baku utama produk-produk yang telah


beredar luas di pangsa pasar nasional dan dunia.
Salah satu tumbuhan yang telah lama digunakan oleh
masyarakat untuk pengobatan tradisional adalah Tumbuhan
Jarong (Achyranthes aspera Linn.). Karena kandungan kimia
yang terkandung didalamnya, Jarong banyak digunakan untuk
beberapa kasus penyakit seperti kencing batu, gondongan,
obat luka dan gigitan ular/serangga. Walaupun demikian
khasiat tanaman ini belum banyak dikenal oleh beberapa
kalangan masyarakat sedangkan keberadaannya di alam
terbilang melimpah dan sering dianggap sebagai tanaman
pengganggu (gulma).
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengenal tanaman Jarong
2. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman Jarong
3. Untuk mengetahui pengolahan tanaman Jarong.

BAB II. PEMBAHASAN


A. Sejarah Mengenai Tanaman
Tanaman Jarong (A. aspera) telah disebutkan dalam naskah
Ayurveda dan obat-obatan Cina. Dalam Ayurveda, disebutkan
ada dua varietas yaitu merah dan putih. Dalam bahasa
Sansekerta, digambarkan sebagai tangkai bunga kasar. Hal ini
dijelaskan

dalam

'Nighantas'

sebagai

pencahar,

tajam,

pencernaan, obat untuk peradangan pada organ, tumpukan,


gatal, pembesaran perut internal dan kelenjar leher rahim
yang membesar. Dalam keudayaan Hindu abunya digunakan
untuk mempersiapkan persiapan alkali kaustik. Sifat diuretik
tanaman sudah dikenal dengan penduduk asli India dan
dokter Eropa.
Di India, A. aspera telah memiliki reputasi untuk penggunaan
obat dalam berbagai macam penyakit seperti sakit gemburgembur, ophthalmia, tumor abdomen, penyakit anjing gila,
rematik, kejang, disentri dan batuk. Masyarakat tertentu
menganggap pengobatan dengan tanaman ini lebih bersifat
magis dibanding efek obat kimianya.
B. Penamaan dan Klasifikasi
Nama Ilmiah: (Achyranthes aspera Linn.)
Sinonim: Centrostachys aspera, Standl. Cyathula geniculata,
Lour. Desmochaeta repens, Llanos.
Nama lokal: Jarongan, jarong lalaki, daun sangketan, nyarang
(jawa); Sui in sui, sangko hidung (Sulawesi); Rai rai, dodinga
(Maluku); Aghata (Sangkrit); Latjira, Chirchira (Hindi); Dao kou

cao (China); Hangod (Pilipina); Chaff-Flower (England); devil's


horsewhip (USA).
Klasifikasi Tanaman:
Kingdom

: Plantae

Subkingdom : Tracheobinota
Phyllum

: Spermatophyta

Divisi

: Tracheophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Caryophyllales

Family

: Amaranthaceae

Genus

: Achyranthes

Species

: A. aspera

C. Morfologi
Tanaman

Jarong

merupakan
tanaman semak,
tegak, tinggi 2090

cm.

Batang

berkayu,

bulat,

bercabang,
warna

hijau

keputih-putihan.
Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi beringgit,
pangkal

meruncing,

panjang

4-9

cm,

lebar

2,5-5

cm,

pertulangan menyirip, berbulu, warna hijau. Bunga majemuk


bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota bentuk tabung, bagian
dalam berambut putih, warna ungu. Buah bentuk bulir, buah
muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam.

Sedangkan, ciri fisik tanaman ini diantaranya memiliki batang


berbentuk segi empat, dengan banyak cabang; berdaun
tunggal dan bertangkai, dengan bentuk bulat lonjong seperti
telur. Panjang daun tanaman Jarong berkisar antara 1,5-10
cm dengan kedua permukaan daun yang berambut.

D. Habitat dan Penyebaran


Tumbuh liar di ladang pada daerah yang teduh di dataran
rendah sampai 2100 m dpl pada iklim tropis dan subtropis.
Penyebarannya meliputi Asia, Amerika Selatan dan Afrika.
E. Farmakologi
1. Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa

agak

pahit,

sejuk.

Melancarkan

darah

(blood

stimulant), peluruh haid, memperkuat hati dan ginjal,


memperkuat otot, urat dan tulang, anti inflamasi, anti
toxin,

peluruh

air

seni,

menormalkan

menstruasi,

hemostatik, mempermudah persalinan.


2. Kandungan Kimia
Akirantin, glokosa, galaktosa, reilosa, ramnosa, alkaloid.
Biji: Hentriakontan, sapogenin. Akar: Betain, ecdysterone,
triterpenoid saponins.
F. Pemanfaatan
Bagian yang dimanfaatkan adalah seluruh bagian tanaman,
namun yang paling sering digunakan adalah bagian daun, biji
dan akar tanaman. Tanaman jarong dalam dunia pengobatan

herbal

digunakan

untuk

mengobati

beberapa

penyakit

seperti:
1. demam, panas, malaria, enteritis
2. radang amandel, radang paru, gondongan
3. radang sendi
4. batu saluran kencing, bengkak pada infeksi ginjal
5. nyeri menstruasi, mempermudah persalinan
6. muntah darah, kencing darah
Sebuah penelitian menunjukkan adanya efek gasprotektif
yang terkandung dalam daun A. aspera, dimana gasprotektif
membantu mengurangi kadar asam lambung.
G. Pengolahan
1. Pengolahan secara tradisional
Pengolahan tanaman jarong secara tradisional dilakukan
dengan cara di rebus kemudian air rebusan diminum.
Untuk pengobatan luar dilumatkan kemudian ditempelkan
pada bagian yang sakit, yang digunakan untuk mengobati
luka, gigitan ular/serangga dan bisul.
Pengolahan

tanaman

ini

untuk

mengatasi

penyakit

gondongan, siapkan 30 gram akar tanaman Jarong dan 2


gelas air. Rebus akar Jarong dan tunggu sampai air rebusan
susut hingga kira-kira 1 gelas. Setelah dingin, rebusan
tersebut disaring dan dapat diminum sekaligus sampai
habis. Selain itu, akar tanaman Jarong dapat ditempelkan
juga pada bagian yang bengkak. Catatan: Ibu hamil
dilarang mengonsumsi ramuan herbal ini.
2. Pengolahan secara modern

Pengolahan

tanaman

Jaong

secara

modern

dilakukan

dengan cara mengekstraksi bagian-bagian tanaman (akar,


daun, batang atau biji) untuk memperoleh zat kimia yang
terkandung
galaktosa,

didalamnya,
reilosa,

seperti:

ramnosa,

Akirantin,

alkaloid,

glokosa,

hentriakontan,

sapogenin, Betain, ecdysterone, triterpenoid saponins.


Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan
kandungan

kimia

seperti

alkoloid

dan

saponin

yang

terdapat dalam tanaman jarong. Yang diujicobakan untuk


mendapatkan formulasi dalam dunia pengobatan, terutama
karena adanya kandungan kimia yang bersifat anti kanker.

BAB III. PENUTUP


Pemanfaatan tanaman jarong telah dilakukan sejak jaman dahulu
oleh nenek moyang dengan cara tradisional untuk upaya
pengobatan penyakit seperti luka, gigitan serangga/ular, bisul,
kencing batu dan gondongan.
Dengan

diketahuinya

manfaat

medikal

tanaman

jarong,

beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengekstraksi zat


kimianya

untuk

didapatkan

diujicobakan

formulasi

yang

dengan
sesuai

berbagai

untuk

dosis

beberapa

agar
kasus

penyakit.
Pengetahuan mengenai manfaat pengobatan tanaman jarong
belum terlalu luas diketahui oleh banyak orang, sehingga upaya
pengenalan

terhadap

publikasi perlu dilakukan.

masyarakat

lainnya

melalui

media

Sumber Referensi:
1) Sunarni Zakaria, Potensi Alkaloid Achyranthes aspera Linn Terhadap
Ekspresi Protein Bax Sel Kanker Payudara pada Mencit (Mus
musculus) yang Diinduksi Benzopyrene
2) Priya, C.L dkk, Phytochemical composition and in vitro antioxidant
activity of Achyranthes aspera Linn (Amaranthaceae) leaf extracts
3) Ashish K Das dkk, Gastroprotective effect of Achyranthes aspera
Linn. leaf on rats
4) http://www.himalayawellness.com/herbalmonograph/prickly-chaffflower.htm
5) https://tanamanobattradisionalku.wordpress.com/2012/05/28/tana
man-jarong-obat-kencing-batu-dan-gondongan/
6) http://keys.trin.org.au/key-server/data/0e0f0504-0103-430d-8004060d07080d04/media/Html/taxon/Achyranthes_aspera.htm
7) http://www.la-medicca.com/raw-herbs-achyranthes-aspera.html
8) http://www.pfaf.org/user/Plant.aspx?
LatinName=Achyranthes+aspera
9) http://hidup-sehat.com/manfaat-tanaman-jarong#.VqiA_VJ9Wcc
10)
https://www.deherba.com/tanaman-jarong-atasi-keluhanakibat-gondongan.html

Anda mungkin juga menyukai