DESA CIPACING RW 9
Disusun Oleh:
Khalishah Salsabila
220110170140
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JUNI 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I Asuhan Keperawatan Hasil Observasi 3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
2
BAB I
ASUHAN KEPERAWATAN HASIL OBSERVASI
3
BAB II
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN HASIL OBSERVASI
b. Kegiatan Posyandu
Sebelum hari penyelenggaraan Posyandu, para kader Posyandu harus
melakukan beberapa persiapan, yang pertama adalah mempersiapkan tempat
pelaksanaan dan sarana Posyandu, serta menyebarluaskan informasi tentang
hari penyelenggaraan Posyandu melalui pertemuan warga setempat atau surat
edaran. Kedua, melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi
pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan
tambahan, serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. Ketiga,
4
melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait
dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan. Keempat, menyiapkan
bahan penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Kelima,
menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.
Saat hari penyelenggaraan Posyandu, kader berperan dalam
melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, dan sasaran lainnya. Selain itu, kader juga memberikan pelayanan
kesehatan ibu dan anak yang meliputi penimbangan, pengukuran tinggi
badan, pengukuran lingkar kepala anak, pemantauan aktivitas anak,
pemantauan status imunisasi anak, pemantauan tentang permasalahan anak
balita, dan lain sebagainya. Pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada
hari penyelenggaraan Posyandu juga perlu dilakukan oleh kader, seperti
mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan mengisi buku
register Posyandu. Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan
dilaksanakan. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai
dengan program kesehatan, Sistem Informasi Posyandu (SIP) atau Sistem
Informasi Manajemen (SIM).
Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus dilaksanakan
secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembangnya. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak
balita sebaiknya tidak digendong melainkan dilepas bermain sesama balita
dengan pengawasan orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu
disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita. Adapun jenis
pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
1) Penimbangan berat badan.
2) Penentuan status pertumbuhan.
3) Penyuluhan dan konseling.
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,
imunisasi, dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
Setelah hari penyelenggaraan Posyandu, perlu dilakukan tindak lanjut
terhadap sasaran yang tidak datang dan sasaran yang memerlukan penyuluhan
5
lanjutan, serta memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke
Posyandu saat hari buka. Selain itu juga dilakukan pembuatan diagram batang
(balok) SKDN tentang jumlah Semua balita yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat
(KMS) atau Buku KIA, jumlah balita yang Datang pada hari buka Posyandu
dan jumlah balita yang timbangan berat badannya Naik.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
lurus ke depan untuk mengukur berat badan dan tinggi badannya sekaligus
dengan menggunakan timbangan yang dilengkapi dengan alat pengukur
tinggi badan. Setelah itu, Kader A membandingkan berat badan dan tinggi
badan Anak N saat ini dengan berat badan dan tinggi badan sebelumnya.
Namun dari hasil penimbangan dan pengukuran tersebut, Kader A tidak
menentukan status pertumbuhan maupun status gizi (deteksi dini tumbuh
kembang) Anak N. Kader A juga tidak melakukan penyuluhan dan konseling
terhadap nenek dari Anak N terkait pola asuh anak balita. Setelah dilakukan
penimbangan dan pengukuran, Kader A memberikan buah pisang kepada
Anak N untuk dibawa pulang.
d. Evaluasi
Kader A tidak melakukan tahap evaluasi yang meliputi respon Anak
N sebelum, selama, dan sesudah tindakan pemeriksaan di Posyandu
dilakukan.
e. Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi, Kader A melakukan pencatatan terkait hasil
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan Anak N dalam buku
KIA yang dibawa klien. Kader A juga mencatat hasil kegiatan yang sudah
dilakukan di buku pencatatan Posyandu. Pencatatan dilakukan segera setelah
kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan ballpoint.
8
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang bertujuan untuk menunjang percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia. Keberhasilan pengelolaan
Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak. Selain itu
juga diperlukan adanya kerjasama, tekanan, dan pengabdian para
pengelolanya termasuk kader. Apabila kegiatan Posyandu dapat terselenggara
dengan baik, maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak balita.
b. Saran
Diharapkan para kader Posyandu dapat lebih memahami terkait
perannya di Posyandu serta konsep dari Posyandu itu sendiri, agar
penyelenggaraan Posyandu dapat terlaksana dengan baik dan derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia pum dapat ditingkatkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10