KECAMATAN POASIA
KOTA KENDARI
2.
Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan
fungsi Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam
program program pembangunan masyarakat desa
3.
Meningkatkan fungsi dan peranan LPM dan PKK mengutamakan
peranan kader pembangunan.
4.
Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masingmasing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes
dan BKKBN.
5.
Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66, dana sehat sebagai
cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara
paripurna.
TUJUAN PENYELENGGARAAN POSYANDU BANGUN PRAJA
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu
Hamil, melahirkan dan nifas) diwilayah kerja Posyandu Bangun Praja
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,
Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
SASARAN POSYANDU BANGUN PRAJA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KETERANGAN
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Jumlah Dasa Wisma
Jumlah Bayi/Balita
Jumlah WUS
Jumlah PUS
Jumlah BUMIL
Jumlah Ibu Menyusui
PENGELOLAAN POSYANDU
1. Penanggungjawab umum
: Lurah Anduonohu
2. Penggungjawab operasional : LPM
3. Ketua Pelaksana
: Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan
Anduonohu.
4. Sekretaris
: Ketua Pokja IV Kelurahan Anduonohu
5. Pelaksana
: Kader PKK, yang dibantu PLKB,
Petugas
Kesehatan (Puskesmas).
DANA PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui
sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpun melalui
kegiatan Dana Sehat.
PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU
Posyandu Bangun Praja dilaksanakan sebulan sekali, tanggal
pelaksanaannya yaitu pada tanggal 11 tiap bulannya yang ditentukan
dari hasil kesepakatan masyarakat dan tim posyandu.
Penyelenggaraan Posyandu dilakukan dengan system 5 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan dan kelompok, pemberian vitamin
A, Oralit.
Meja V : Pelayanan Kesehatan dan KB, meliputi :
1. Imunisasi
2. Pemeriksaan Ibu hamil
3.
Pembagian pil atau kondom dan suntik KB
4. Pengobatan ringan.
5. Kosultasi Kesehatan dan KB
6. Rujukan
3.DANA SEHAT
Dana ini merupakan dana yang terkumpul dari masyarakat secara
sukarela dan tidak mengikat dengan tujuan untuk mendukung
pelaksanaan dan peningkatan kinerja posyandu dalam bentuk misalnya;
perbaikan gizi masyarakat sasaran, revitalisasi posyandu, dll. Dalam
kelompok dana sehat ini ada donatur tetap dan ada donatur tidak tetap.
Setiap donatur dilengkapi dengan kartu donatur yang berisi catatan
donasi para donatur.
Dana sehat ini dikelola oleh Tim Dana sehat posyandu yang di SK kan oleh
lurah. Pengelolaan dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan
laporan pertanggung jawaban setiap bulannya . Penggunaan dana sehat
diantaranya untuk kegiatan :
Pemberian makanan tambahan (PMT) pada setiap hari Posyandu
Kegiatan Dapur Gizi Masyarakat, yaitu untuk intervensi gizi bagi sasaran
posyandu yang mengalami masalah gizi.
Untuk revitalisasi Posyandu (ATK,dll).
4. DAPUR GIZI MASYARAKAT
Dapur Gizi Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk intervensi gizi
terhadap sasaran posyandu yang mengalami masalah gizi. Sasarannya
adalah bayi dan balita Gizi buruk dan gizi kurang maupun Bumil KEK.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap minggu bertempat di posyandu dan di
kelola oleh para kader Posyandu dan dibantu oleh masyarakat dengan
bekerjasama dengan puskesmas. Mereka yang dalam pemantauan
berkala di posyandu ditemukan mengalami masalah gizi akan didirong
untuk setiap minggu hadir mendatangi Dapur Gizi Masyarakat untuk
memperoleh makanan tambahan dalam upaya intervensi dan perbaikan
Gizi.
Pemilihan menu dipilih secara cermat oleh Tim Dapur Gizi, dengan
mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya :
Menu harus memenuhi standar gizi supaya tujuan perbaikan gizi dapat
tercapai.
Menunya harus menarik dan disukai sasaran
Menu harus variatif untuk mencegah kebosanan sasaran
Menu cukup murah dan memanfaatkan bahan lokal .
Sumber dana kegiatan ini murni bersumber dari swadaya masyarakat
yang peduli dengan masalah gizi.
5. TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
Tanaman Obat Keluarga di buat oleh masyarakat tepat disamping
posyandu untuk menjamin ketersediaan tanaman yang berkhasiat untuk
penanganan penyakit-penyakit tertentu. TOGA ini memanfaatkan potensi
tanaman yang ada dimasyarakat yang mempunyai khasiat dan telah
terbukti secara turun temurun dan digunakan oleh masyarakat.
Beberapa jenis tanaman yang ada adalah : Serei, Lengkuas, Mengkudu,
Kumis kucing, Jahe, dll.
6.PEMERIKSAAN KESEHATAN BALITA
Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Balita dilakukan setiap bulan
oleh Tim Puskesmas Poasia bekerjasama dengan kader-kader Posyandu.
Selain itu juga dilakukan rujukan untuk kasus yang membutuhkannya.
Gambar . Kerja Bakti pada hari minggu untuk penataan lingkungan sehat
dan Pemberantasan Sarang Nyamuk oleh kader dan masyarakat
9. STIMULASI, DETEKSI DINI, INTERVENSI TUMBUH KEMBANG
(SDITK)
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi secara dini adanya
gangguan tumbuh kembang bayi dan balita dan sekaligus melakukan
intervensi terhadap gangguan tersebut. Pelaksanaan kegiatan dilakukan
pada setiap hari posyandu oleh Kader dan petugas DDTK puskesmas.
Untuk kasus yang memerlukan penanganan lanjut dilakukan rujukan ke
puskesmas atau rumah sakit. Kegiatan lain yang dilakukan adalah
Sosialisasi DDTK dan Asuhan Dini Tumbuh Kembang untuk masyarakat
Gambar. Sosialisasi tumbuh kembang Anak
10.POSYANDU LANSIA
Pelaksanaan Posyandu Lansia dilaksanakan di posyandu bangun praja
namun dengan hari yang berbeda yaitu setiap tanggal 15. Posyandu ini
ditangani oleh 4 orang kader.
Adapun kegiatan Posyandu lansia :
Penyuluhan kesehatan untuk Lansia
Senam Sehat dan Senam Jantung Sehat
Forum Sehat
Gerakan Peduli Lansia
PMT lansia
11.KELOMPOK SIAGA
Kelompok ini terdiri atas kader siaga kesehatan yang telah dibekali
pengetahuan tentang sejumlah penyakit, baik itu penyakit menular kronis
(TBC, Kusta, dll) maupun penyakit-penyakit menular yang berpotensi KLB
(Diare, Malaria, DBD, Campak, dll). Para Kader kesehatan ini sudah
memahami tentang tanda-tanda, gejala, cara penularan dan upaya
pencegahan penyakit-penyakit tersebut diatas.
Para kader ini dalam kesehariannya berperan :
Penemuan dini/ screening penyakit menular di masyarakat.
Pengawasan penyakit berpotensi KLB
Pemantauan keteraturan berobat
Melaporkan atau melakukan rujukan ke puskesmas
Gambar. Kader Siaga kesehatan sedang berdiskusi tentang masalah
kesehatan yang berpotensi KLB
AMBULANS SIAGA
5. SWEEPING TERPADU
Sweeping ini melibatkan Kader, Petugas Kesehatan dan Petugas kelurahan
untuk mengunjungi sasaran (bayi, balita dan Bumil) yang tidak hadir di
Posyandu.
6. PEMASANGAN STIKER P4K
Pemasangan stiker ini dilakukan oleh kader dengan berkoordinasi dengan
petugas kesehatan. Dengan kegiatan ini diharapkan semua ibu hamil bisa
terpantau baik oleh masyarakat maupun petugas kesehatan sehingga
kehamilan dan persalinan dapat berjalan sesuai yang direncanakan.
7. PENYULUHAN KELILING DAN PEMBAGIAN BROSUR
Penyuluhan ini bekerjasama dengan petugas puskesmas dan dilakukan
untuk momen tertentu khususnya menjelang musim Demam Berdarah.
Brosus bibuat di Puskesmas dan diperbanyak dengan dana swadaya
masyarakat. Materi penyuluhan umumnya tentang Kebersihan lingkunga,
PHBS, dan penyakit-penyakit tertentu sesuai musim, misalnya DBD, Diare,
Malaria dll.
8. LOMBA BALITA RAJIN
Lomba ini untuk membangun jiwa kompetisi yang sehat dikalangan balita
dan ibu balita supaya dapat hadir di posyandu memeriksakan diri dan
memantau pertumbuhan dan perkembangannya . Hal ini mengingat
sejumlah ibu sering hanya mengunjungi posyandu sampai imunisasi
sudah lengkap.
TAMAN BERMAIN BALITA (TBB)
Untuk meningkatkan minat Balita berkunjung ke posyandu , khususnya
yang telah lengkap immunisasinya perlu mengadakan sesuatu yang
menarik bagi mereka. Salah satu kegemaran balita adalah bermain,
seperti yang dapat dilihat pada tempat-tempat permainan anak, dimana
orang tua dengan rela mengeluarkan biaya puluhan ribu untuk memenuhi
keinginan bermain sang anak. Menyadari hal tersebut pengelola
posyandu memanfaatkan keinginan bermain anak khususnya balita untuk
menjadi daya tarik untuk berkunjung ke posyandu dengan menyediakan
Taman Bermain Balita.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bermain bagi balita, maka
TBB ini di atur dan dikelola oleh kader TBB.
STRATA POSYANDU.
Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai
penentu jenjang antar strata Posyandu adalah :
1.
Jumlah buka Posyandu pertahun.
2.
Jumlah kader yang bertugas.
3.
Cakupan kegiatan.
4.
Program tambahan.
5.
Dana sehat/JPKM.
Meja Posyandu,
Kasur,