MIMBA
(Azadirachta indica A. Juss)
OLEH
Mahadi
N11111104
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAR
2015
A. TAKSONOMI TANAMAN
MIMBA
Divisi
:Spermatophyta
Subdivisi
Kelas
:Angiospermae
:Dicotyledonae
Anak kelas
:Dialypetaleae
Bangsa :Rutales
Suku
:Meliaceae
Marga
:Azadirachta
Jenis
Sinonim:
Antelaea azadirachta (L.) Adelb., Azedarach fraxinifolia Moench, Melia
azadirachta
L., M. fraxinifolia Adelb., M. indica (A.Juss.) Brandis, M. pinnata Stokes
Nama lokal/daerah:
Mimba
Penyebaran dan habitat :
Morfologi Tanaman
Tanaman Azadirachta indica Juss. Merupakan pohon yang tingi
batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun
menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan
runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1
cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun,
berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi
kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna
putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya
tidak terdapat dalam ukuran besar. Daun mimba tersusun spiralis,
mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap.
Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16.
tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan
mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet,
pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah
meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm.
Tumbuhan liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus,
ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang
(Mardisiswodjo, 1985). Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur,
Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir
jalan, pada hutan yang terbuka (Backer dan Van der Brink, 1965).
B. KANDUNGAN KIMIA
Daun Azadirachta indica Juss mengandung senyawa-senyawa
diantaranya adalah -sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin,
quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya
diungkapkan memiliki aktivitas antikanker (Duke , 1992). Daun
Azadirachta indica Juss mengandung nimbin, nimbine, 6-desacetylbimbine,
nimbolide dan quercetin (Neem Foundation, 1997).
Mimba, terutama dalam biji dan daunnya mengandung beberapa
komponen dari produksi metabolit sekunder yang diduga sangat
bermanfaat, baik dalam bidang pertanian (pestisida dan pupuk), maupun
farmasi (kosmetik dan obat-obatan). Beberapa diantaranya adalah
azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin (Ruskin, 1993).
Azadirachtin sendiri terdiri dari sekitar 17 komponen dan komponen yang
mana yang paling bertanggung jawab sebagai pestisida atau obat, belum
jelas diketahui (Rembold, 1989). Mimba tidak membunuh hama secara
cepat, namun mengganggu hama pada proses makan, pertumbuhan,
reproduksi dan lainnya (Senrayan, 1997).
Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat
menghambat kerja hormon ecdyson, yaitu suatu hormon yang berfungsi
dalam proses metamorfosa serangga. Serangga akan terganggu pada
proses pergantian kulit, ataupun proses perubahan dari telur menjadi
larva, atau dari larva menjadi kepompong atau dari kepompong menjadi
dewasa. Biasanya kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan
kematian (Chiu, 1988).
3.
4.
HAMA TANAMAN
Hama yg bisa dibasmi, seperti : Wereng, Ulat, Tungau Jingga, Keong Mas,
Tungro, Kaper dan jenis kutu lain dll.
E.
si pasien itu sendiri. Selain itu banyak kasus bahwa dengan alasan lupa
meminum, akhirnya seduhan tadi mengendap sampai keesokan harinya
dan diminum yang akhirnya juga membahayakan si pasien.
Mimba sebagai pestisida
Sudah sejak lama mimba digunakan sebagai pestisida nabati dengan
kemanjuran dan peruntukan yang luas (Broad spectrum), baik digunakan
secara sederhana di negara berkembang, maupun digunakan secara
terformula di negara maju, seperti Amerika Serikat. Di Amerika Serikat
sendiri mimba sudah digunakan secara meluas, yang pada awalnya hanya
diperuntukan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) pada tanaman yang bukan untuk dikonsumsi (non-food crops),
namun belakangan ini sudah diperkenankan dipergunakan untuk
mengendalikan OPT pada tanaman pangan (food crops), dengan berbagai
jenis merk dagang, diantaranya adalah Margosan, Aligin, Turpex, Azatin
dan Bio-neem. Negara lainpun di Asia sudah banyak yang memproduksi
pestisida nabati dari mimba, diantaranya India dengan berbagai merk
dagang, satu diantaranya yang sudah masuk ke Indonesia adalah
Neemazal, Singapura yang juga telah memproduksi pestisida nabati
mimba dan telah masuk pula ke Indonesia, namun dengan
mengaku/mengklaim sebagai pupuk organik cair, yaitu Bionature, dan
masih banyak merk dagang lain yang telah dibuat oleh Thailand, Myanmar
dan Singapura.
dikeluarkan relatif besar bila diukur dari para pengembang lokal yang
umumnya bukan merupakan pengusaha besar dengan skala impor-ekspor.
Untuk itu, jika pemerintah mempunyai itikad baik (Political will) untuk
membatasi berkembangnya penggunaan pestisida kimia sintetis yang
semakin waktu semakin meningkat dengan pencemaran lingkungan dan
dampak negatif yang semakin meningkat pula, maka pemerintah harus
mendukung berkembangnya penggunaan pestisida nabati, khususnya dari
mimba ini, salah satunya dengan memberikan kemudahan perijinan dan
keringanan biaya pendaftarannya.
ataupun
guano
dapat digunakan sebagai pakan ternak yang juga bersifat sebagai obat
cacing untuk ternak. Namun demikian, saat ini tidak dianjurkan menebang
pohon mimba untuk digunakan kayunya, karena populasinya di Indonesia
masih relatif rendah.
Saat ini bibit pohon mimba yang berasal dari biji tersedia di BPT
Situbondo dalam jumlah besar, sehingga siap mendukung program
reboisasi dan penghijauan di Indonesia.
F.
Produk Mimba