Oleh:
KELOMPOK 4
SUGIARTI S. DALILI
NURUL MANOARFA
RAHMAT GUFRAN A WAHDO
YUDAR LAGUNTA
JUMADIL SYABAN
HAMID TANDDA
SARJAN DJ SUMPE
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan OPT pada tanaman cabai.
Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam penyelesaian Laporan ini, telah banyak menyumbangkan fikirannya demi
kesempurnaan Laporan ini. Kepada dosen mata kuliah OPT sebagai pembimbing mata kuliah,
kepada rekan-rekan sekelas yang telah memberikan kerjasamanya yang baik dan yang telah
banyak membantu dalam membuat Laporan ini sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan laporan-laporan selanjutnya.
Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan dapat dijadikan
tambahan referensi ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
2.2 Pemupukan
2.5 Nematoda
2.7 Aro
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat sebagai "penyejuk perut". Seledri disebut-sebut
sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik
serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun
tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Usaha budidaya Seledri terhitung mudah dilakukan dan tidak memerlukan perawatan yang
terlalu sulit. Disamping itu harganya relatif stabil. Oleh karena itu budidaya seledri ini bisa
dilakukan oleh siapapun baik sebagai bisnis utama ataupun usaha sampingan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan OPT hama utama pada tanaman ini iyalah agar mahasiswa
dan pembaca laporan dapat mengetahui atau mempelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengolahan lahan
B. Pemupukan
Untuk menghasilkan pohon seledri yang bermutu bagus, diperlukan perawatan dan
pemupukan. Dalam satu kali musim tanam biasanya memerlukan dua hingga tiga kali
pemupukan. Pemupukan pertama diberikan saat tanaman berusia 10-15 hari terhitung mulai dari
penanaman di lahan utama. Jenis pupuk yang diberikan adalah ZA (100kg/ha), Urea (50kg/ha),
dan pupuk yang mengandung KCL (100kg/ha). Perabukan tahap kedua biasanya dilakukan
ketika tanaman telah berumur lebih dari satu bulan dengan jenis pupuk ZA dan Urea. Sementara
pemupukan yang ketiga diberikan bila kondisi tanaman terlihat agak kurang subur.
Ketika musim kemarau, irigasi menjadi faktor utama agar mendapatkan hasil seledri yang
maksimal. Proses penyiraman tersebut harus dilakukan setiap 10 hari sekali. Selain itu,
penyiangan rumput-rumput yang mengganggu juga hendaknya dilakukan setiap setengah bulan
sekali. Kegiatan pemeliharaan tanaman seledri juga meliputi pengendalian hama dan penyakit.
Hama utama yang umumnya menyerang pohon seledri adalah Liriomyza atau disebut juga
wereng yang menghisap cairan daun seledri hingga kering. Para petani biasanya memakai
Curacron, Trigard atau Winder 25 SP untuk mengusir hama tersebut. Penyakit yang sering
terlihat pada pohon seledri adalah cacar coklat kuning yang disebabkan oleh Cercospora apii, dan
penyakit semacam cendawan yang disebabkan oleh Septoria apii. Untuk mengatasi penyakit di
pohon seledri tersebut, para petani banyak menggunakan Kocide 77WP.s
Salah satu tanaman yang telah di budi dayakan oleh para petani adalah tanaman seledri,
salah satu yang di jadikan masyarakat untuk lengkap masakan mereka. Jadi sangat
menguntungkan jika tanaman ini di budi dayakan.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman seledri dan cara pengendaliannya
a. Nematoda
Nematoda akan menyerang akar – akar tanaman seledri yang mengakibatkan akar muncul
bintil – bintil besar maupun kecil, sehingga menyebabkan aktivitas si akar terganggu, seperti
ketika menyerap air dan menyerap unsur – unsur lain yang di perlukan oleh tanaman. Jika
nematoda menyerang akar – akar pada tanaman yang masih muda akan menyebabkan tanaman
tersebut tumbuh kerdil. Cara untuk mengendalikan adalah dengan cara memberinya insektisida
seperti Curacron yang dosisnya 1,3 cc / liter air.
Hama – hama ini pastinya menyerang daun pada tanaman seledri. Jika tanaman daun
muda yang di serang maka ain berubah menjadi kuning dan akhirnya berubah menjadi kering,
akibatnya tanaman akan terhambat tumbuhnya atau mati. Untuk mengatasi hama ini, maka
diperlukan insektisida Basudin 60 EC misalnya menggunakan dosisi 2 cc / liter air.
c. Aro
Aro adalah akibat dari hama wereng atau nama latinnyaLiriomyzayang sangat berbahaya
bagi tanaman seledri karena jika para wereng sudah menyerang akan menyebabkan daun
menjadi kering akibat dari cairan yang dihisapnya hingga habis.
Pada umumnya para Peni mengendalikan hama ini dengan Trigard, Curacron dan yang terbaru
Winder 25 WP sesuai dosis yang sesuai.
d. Late night
Cendawan Septoria sp adalah penyebab terjadinya penyakit ini pada tanaman seledri. Jika
sudah terserang, maka di lakukan pengendalian dengan cara penyemprotan menggunakan
Dhitane dengan dosis 1,5 g / l air.
Bisa juga menggunakan fungisida dari golongan Stobilurin atau yang berbahan aktif
Pyraclostobin. Jika sudah parah, maka lakukan pencabutan tanaman dan musnahkanlah demi
tidak menular ke tanaman seledri lainnya.
Penyakit ini di akibatkan oleh Erwinia carotovora. Jika sudah terserang penyakit ini
maka lakukan penyemprotan menggunakan fungisida yang mengandung mankozeb atau
simoksamil. Tetapi, jika penyerangan sudah parah, maka lakukan pencabutan dan musnahkan
untuk menghindari menyebar ke tanaman seledri lainnya yang masih sehat.
Penyakit ini akan menyerang daun dan tangkai daun dengan tanda muncul bintik – bintik hitam
pada daun dan muncul bercak cokelat memanjang pada tangkai daun.
g. Bercak daun
Lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis adalah penyebab terjadinya bercak daun
pada tanaman seledri. Untuk mengatasi bercak daun ini, maka perlu dilakukan pemberantasan
menggunakan pestisida kimiawi. Untuk mencegah munculnya hama dan penyakit pada tanaman
seledri, alangkah baiknya lakukan pemeliharaan sejak awal. Maksudnya, lakukan pemilihan bibit
yang bagus, sehat bebas dari penyakit. Selain itu, selalu jaga kebersihan lahan sebagai media
tanam dan sekitarnya untuk menjauhkan tanaman dari hama atau penyakit. Jaga juga sanitasi
kebun dan pemupukan yang sesuai dengan aturan dan takaran. Menyemprotkan pestisida organik
secara teratur juga menjadi salah satu cara pengendalian dan pencegahannya.
Tanaman seledri siap dipanen ketika telah berumur 45-60 hari. Cara memanen tanaman
seledri adalah dengan mencabut tanaman hingga akarnya yang selanjutnya dilakukan proses
pencucian dan pengikatan dengan tali untuk siap dipasarkan
BAB III
3.1 Saran
Mungkin inilah yang di wacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penuluisan ini
jauh dari kata sempurna minimal kami menigmplementasikan tulisan ini masih banyak keselahan
penulisan dari kelompok kami, karena kami adalah manusia yang masih lalai dalam melakukan
kebenaran. Menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis
akan lebh focus dan detail dalam menelaskan tentang laporan di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat kami pertangung jawabkan, besar harapan kami laporan
ini dapat bermanfaat untuk teman-teman mahasiswa/mahasiswi dan para khalayak umum, karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi maka di harapkan agar pembaca memberikan saran
ataupun kritikan yang membangun supaya laporan ini dapat di susun lebih baik lagi dimasa yang
akan datang
3.2 Kesimpulan
Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus capsicum. Buahnya dapat di golongkan
sebaga sayuran maupun bumbu, tergantung di gunakan sebagai bumbu, buah cabai yang pedas
sangat popular di asia tengara sebagai penguat rasa makanan. Bagi sen masakan padang, cabai
bahkan di anggap bahan makanan pokok
Tanaman cabai juga merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Cabe mengandung beberapa senyawa berguna bagi Kesehatan. Cabe yang bernama latin
(capsicum annum L), merupakan salah satu komoditas sayur yang banyak di budidayakan oleh
petani di ndonesia karena memikiki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
Kesehatan. Budidaya cabe merah bukanlah yang mudah di lakukan jika kita menginginkan hasil
yang lebih maksimal, dalam budi daya cabe merah banyak hal yang harus di perhatikan supaya
hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari pemilihan lahan, cara panen dan cara
mengendalkan OPT nya
DAFTAR PUSTAKA
SM Alif-2017-books.google.com
A Meilin-2014-repository.pertanian.go.id