Anda di halaman 1dari 10

Makalah Budidaya Rambutan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman rambutan (Nephelium Sp) termasuk keluarga Sapidaceae. Tanaman ini
merupakan tanaman buah-buahan tropis basah asli Indonesia, dan saat ini telah menyebar luas di
daerah beriklim tropis seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin. Produk rambutan
di Indonesia sebagian besar berasal dari pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Dari data yang
ada di Balai Penelitian Tanaman Holtikultura Pasar Minggu.
Jakarta terdapat sekitar 22 jenis rambutan di Indonesia. Banyaknya jenis rambutan
yang ada disebabkan oleh karena tanaman ini melakukan penyerbukan secara menyilang
sehingga dalam kondisi alami variasi genetik dari rambutan menjadi banyak, disamping jenisjenis yang diusahakan oleh manusia sendiri. Umumnya rambutan dapat tumbuh didataran rendah
pada ketinggian antara 30 500 meter diatas permukaan laut.
Rambutan tumbuh baik pada tanah yang subur dan gembur serta mengandung sedikit
pasir, namun pada prinsipnya rambutan mampu tumbuh dan berkembang pada segala tipe tanah.
Tanah rambutan tidak tahan hidup pada keadaan air tanah yang dangkal dan menggenang. Oleh
karena itu perlu dijaga kelembapan tanah dengan cara melakukan sistem pengairan yang baik ke
dalaman air tanah yang ideal untuk tanaman rambutan adalah antara 100 150 cm dari
permukaan tanah.
Tanaman rambutan dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu secara generatif (dengan
menggunakan biji) dan secara vegetatif (dengan cangkok) atau vegetatif-generatif (okulasi).

1.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian kami yang berjudul Budidaya Rambutan akan kami kupas satu per
satu tentang bagaimana cara memperbanyak tanaman rambutan. Pemeliharaan tanaman yang
baik dan benar, macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan, cara
memberantasnya, hasil dari buah rambutan.

1.3 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan laporan ini adalah salah satu yang erat
kaitannya masalah Budidaya Rambutan agar tidak keluar dari masalah tersebut. Maka yang
menjadi pokok pembahasan penelitian kami yaitu :
1. Bagaimana cara memperbanyak tanaman rambutan ?
2. Bagaimana cara pemeliharaan tanaman yang benar ?
3. Apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan ?
4. Bagaimana cara memberantas hama dan penyakit rambutan ?
5. Apa saja macam-macam varietas rambutan ?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian tentang budidaya rambutan adalah :

Mengetahui cara pembudidayaan rambutan,

Mengetahui macam-macam jenis rambutan, dan

Sebagai tugas akhir dan bahan evaluasi

1.5 Metode Pengumpulan Data


Metode penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah Eksperimental Obyektif (membaca
dan bertanya) berdasarkan literatur dan obyeknya
A. Penelitian berdasarkan literatur
Pada dasarnya buah rambutan mudah sekali ditanam. Rambutan dapat tumbuh baik di
daerah dengan ketinggian sampai 500 meter di atas permukaan laut dan dapat tumbuh di
berbagai jenis tanah. Musim berbunga rambutan biasanya jatuh antara bulan Juli sampai
September dan musim berbuahnya bulan November sampai Februari.

BAB II
LANDASAN TEORI

Rambutan adalah tanaman buah yang hampir setiap orang telah mengenalnya, atau
malahan merasakan buahnya. Pada umumnya, rambutan nampaknya memang belum mendapat
perhatian khusus dalam sektor pertanian. Tanaman rambutan dari bibit hasil okkulasi dan
sambung biasa mulai berbuah pada umur sekitar 4 tahun. Sedangkan bibit yang berasal dari biji
mulai berbuah pada usia 8 tahun. Musim berbunga rambutan biasanya jatuh antara bulan Juli
sampai September, dan musim berbuahnya sekitar bulan November sampai Februari.

BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Bagaimana Cara Memperbanyak Tanaman Rambutan ?


Tanaman rambutan dapat diperbanyak dengan 2 cara, secara generatif (dengan
menggunakan biji) dan secara vegetatif (dengan cangkok) atau vegetatif-generatif (okulasi).
Namun demikian, perbanyakan dengan biji saat ini jarang dilakukan. Hal ini disebabkan tanaman
rambutan yang bibitnya berasal dari biji tidak akan berbuah selama-lamanya, ini terjadi apabila
tanaman rambutan yang kemudian tumbuh tersebut hanya menghasilkan bunga jantan atau betina
saja. Mencangkok tanaman rambutan dengan cara mengambil sebagian dari batang tanaman, dan
bagian batang ini diusahakan tumbuh menjadi tanaman yang baru. Salah satu keuntungan dari
mencangkok adalah , bahwa tanaman baru yang tumbu kemudian akan mempunyai sifat yang
sama dengan tanaman induknya.
Okulasi tanaman rambutan dengan cara beberapa hari sebelum dilakukan
pengokulasian, rontokilah daun-daun pada cabang pohoon rambutan induk yang telah dipilih
untuk merangsang munculnya tunas-tunas baru pada mata kulit yang terdapat pada cabang
tersebut.

3.2 Bagaimana Cara Pemeliharaan Tanaman Yang Benar ?


Pemeliharaan tanaman rambutan sederhana saja, yang meliputi :
A. Penyiraman

Selama 2 minggu pertema setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau okulasi
ditanam di lahan penanaman, penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Minggu-minggu berikutnya, penyiraman bisa dikurangi menjadi 1 kali sehari. Apabila tanaman
rambutan baru telah benar-benar kuat, frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi.

B. Penyiraman dan Penyulaman

Karena lahan penanaman diolah terlebih dahulu maka mengakibatkan kondisinya


menjadi gembur, lahan yang gembur ini memudahkan tanaman lain yang sebelum pengolahan

sudah ada muncul kembali, terutama gulma (tanaman pengganggu), jenis-jenis rumputrumputan. Rumput-rumput yang tumbuh di sekeliling tanaman rambutan harus disiang rampai
radius 1 2 meter agar tidak mengganggu pertumbuhan rambutan.

C. Pemangkasan Tanaman Rambutan

Agar mendapat tanaman rambutan yang nantinya bertajuk rimbun, maka setelah
tanaman berumur dua tahun agar segera dilakukan pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya.
Pemangkasan juga perlu dilakukan sesuai pemanenan buah.

D. Pemupukan

Seperti pada lahan untuk tanaman produksi lainnya, lahan tanaman rambutan makin
menurung tingkat kesuburannya. Pemberian pupuk untuk lahan tanaman rambutan dapat
dilakukan dengan aturan sebagai berikut :
Pada tahun kedua setelah penanaman bibit, pupuk diberikan kembali pada setiap pohon.
Pada tahun berikutnya pada setiap pohon perlu ditamah.

3.3 Apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman rambutan ?
Beberapa hama dan penyakit yang umum / dapat menyerang tanaman rambutan adalah
sebagai berikut :
a.

Ulat penggerek buah rambutan


Dengan nama ilmiah Dchocricic Punctiferalis. Ulat ini berwarna merah kecoklatan dan
menyerang buah rambutan dengan ciri-ciri kering dan berwana hitam.

b. Ulat penggerek batang


Dengan nama ilmiah Indrabella sp. Ulat ini menggerek batang rambutan dengan
membuat lubang-lubang yang menempel pada kulit batang.

c.

Ulat pemakan daun

Sering disebut ulat keket (Pioneta diducta). Umumnya menyerang pada saat musim
kemarau.

3.4 Bagaimana cara memberantas hama dan penyakit rambutan ?


Untuk membasmi hama ranaman rambutan bisa dilakukan baik secara preventif
(pencegahan) maupun secara kuratif (pemberantasan). Tindakan kuratif misalnya dilakukan
terhadap hama tanaman tunggau dan kutu. Sedangkan untuk jenis ulat dan hama penggerak
tanaman umumnya pembasmian secara preventif. Untuk mengatasi penyakit yang biasa
dilakukan adalah pemberantasan secara preventif.

3.5 Apa saja macam-macam varietas rambutan ?


a. Rambutan Rapiah

Jenis rambutan ini buahnya tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, sangat
digemari orang dan harganyapun sangat mahal. Kulit dan rambutan buahnya berwarna hijau
kuning merah tidak merata, kasar dan berambut agak jarang. Tetapi daging buahnya manis
agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya telab. Daya tahan buahnya bisa mencapai 6
hari setelah dipetik.

b. Rambutan aceh lebak bulus

Rambutan ini tinggi pohonnya, lebat buahnya, dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per
pohon, kulit buahnya berwarna merah kuning dengan rambut merah berujung kuning, halus dan
rapat tumbuhnya. Rasanya segar manis asam, banyak air dan ngletok. Daya simpan buahnya
hanya 4 hari. Buah rambuan aceh lebak bulus ini tahan dalam pengangkutan.

c. Rambutan Simacan

Jenis rambutan ini kurang lebat buahnya dengan hasil rata-rata 90 170 ikat perpohon.
Kulit buahnya berwarna merah kekuningan sampai merah tua dengan rambut kasar yang agak
jarang. Rasa buahnya manis, sedikit berair. Sayang rambutan ini tidak tahan pengangkutan.
d. Rambutan Binjai

Rambutan binjai termasuk salah satu jenis rambutan terbaik. Buahnya cukup besar,
kulit buahnya berwarna merah darah sampai merah tua, rambut buahnya agak kasar dan agak
jarang. Kalau buah belum terlalu ranum, biasanya ujung rambut berwarna hijau muda. Rasanya
manis dengan asam sedikit sekali. Hasil buahnya tidak selebat aceh lebak bulus, akan tetapi
daging buahnya ngelotok.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan bahwa selain rasanya
enak dan banyak mengandung vitamin C, buah rambutan juga dapat dimanfaatkan menjadi
koktail buah rambutan, manisan rambutan. Sehingga harus diperhatikan penanaman yang benar,
pemeliharaan dari yang kecil sampai berbuah dan mengetahui hama dan penyakit yang dapat
merusak rambutan.

4.2 Saran
Penelitian kami tentang buah rambutan yang berjudul Budidaya Rambutan masih jauh
dari kata sempurna karena kami melakukan penelitian dalam waktu yang cukup singkat. Untuk
itu saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati dan diharapkan dari
saran-saran tersebut dapat menjadi pedoman kami dalam penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Somad, Adi dkk. 2008. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembukuan
Dep.Pend.Nas
Hatikah, Tika dkk. 2004. Membina Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung : Grafindo
Pudjiati, Rosani. 2007. Buku Kerja Bahasa Indonesia. Jakarta : Ganeca Exact
Budiman, Arie dan Kuswata Kartawinata. Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Prasarana
Penelitian biologi. Laporan Teknik Lembaga Biologi Nasional-LIPI 1978 1979 ( Bogor : 1979)
Rismunandar. 1983. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. Bandung : Sinar Baru

Anda mungkin juga menyukai