Anda di halaman 1dari 4

Ide-ide pokoknya: 1. Hal-hal yang menarik dari semangka. 2. Varietas semangka. 3. Syarat tumbuh. 4. Cara bertanam semangka. 5.

Cara pemetikan dan pengangkutan semangka. 6. Hama dan penyakit pada semangka serta penanggulangannya. 7. Semangka tidak berbiji. Ringkasan Bacaan: Semangka adalah buah yang tidak banyak memiliki gizi, namun sangat digemari oleh semua orang. Tanaman ini berasal dari daerah tropis (Afrika) namun telah berkembang pesat di daerah subtropis. Buah semangka ini memiliki banyak sekali varietas, dan diantaranya ditetapkan berdasarkan: 1. Bentuk buah (buah bentuk bulat, oval, dan oblong); 2. Ukuran buah (buah besar dengan berat buah > 4 kg, buah sedang dengan berat buah 2-4 kg, dan buah kecil dengan berat buah < 2 kg); 3. Warna kulit (bergaris dan tidak bergaris); 4. Warna daging buah (berdaging merah dan kuning). Sedangkan menurut asalnya, buah semangka dibagi 2, yaitu: 1. Semangka lokal. Ciri-ciri : a. Banyak biji b. Rasanya kurang manis c.Buahnya kecil-kecil Contohnya : semangka Bojonegoro dan Sengkaling. 2. Semangka introduksi. Semangka ini dapat dibedakan atas: a. Semangka Biasa Contoh: semangka Yamato, Sugar Suika, Cream Suika b. Semangka Hibrida Contoh: semangka Sugar Baby dan Charleston Gray c.Semangka Hibrida Triploid (semangka tidak berbiji) Semangka dapat tumbuh baik di daerah yang bersuhu 25-30 C, bercurah hujan 40-50 mm/bulan, dan memiliki ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Sedangkan tanah yang baik untuk tanaman ini adalah

Bertanam Semangka

tanah lempung yang berpasir. Cara bertanam semangka dapat dibagi atas 6 cara, yaitu : 1. Mengolah lahan / tanah, yaitu: a. Hendaknya tanah diolah dengan baik dan intensif. b. Sebaiknya ditanam diatas bendengan. Bendengan memudahkan untuk mengairi tanaman, juga memudahkan membuang air yang berlebihan bila tiba-tiba hujan turun. 2. Pemilihan benih, yaitu: a. Hendaknya dipilih benih yang terjamin kemurniannya. b. Untuk penanaman semangka sebaiknya varietas dari semangka juga diperhatikan. c. Biasanya untuk penanaman 1 Ha tanah diperlukan 2,5-3 kg biji semangka. d. Biasanya para petani di Jepang menggunakan benih vegetatif, yang mereka dapat dengan cara mengenten dan menyusuk. Mereka menggunakan benih tersebut untuk menghindari resiko serangan penyakit layu. 3. Penanaman, yaitu: a. Sebelum benih ditanam, sebaiknya di rendam selama 10-12 jam atau dijemur. b. Benih ditanam dilubang yang dalamnya 3-5 cm dan disetiap lubang terdapat 3-4 benih. c. Sedangkan pada benih vegetatif, ditanam setelah bibit mencapat tinggi 15-20 cm. 4. Pemeliharaan, yaitu: a. Pada awal pertumbuhan selama 10-15 hari, tanaman perlu disiram atau diairi. b. Perlu dilakukan penyiangan secara hati-hati karena perakarannya sangat dangkal. Dan sebaiknya penyiangan dilakukan 3-4 kali. c. Jika rumputnya telah meninggi, maka sebaiknya dilakukan dengan cara mencabutnya. 5. Pemupukan, yaitu: a. Pupuk P dan K serta 1/3 bagian pupuk N, diberikan sebagai pupuk dasar. b. Campuran pupuk P dan K diberikan pada lubang sedalam 5-8 cm. Jika yang digunakan adalah pupuk DS dan ZK, maka diberikan tiap lubang tanaman campuran 28 gr DS dan 22 gr ZK. c. Pupuk N sebaiknya diberikan dalam 3 kali pemberian. Jika yang digunakan adalah pupuk ZA, maka diberi 15 gr/tanaman. 6. Pembuahan, yaitu:

a. Untuk menghasilkan pembuhan yang baik, penjarangan tanaman perlu dilakukan, ditinggalkan 2-3 tanaman setiap lubangnya. b. Sebaiknya pembuhan pada semangka ini diatur, supaya dapat menghasilkan buah yang optimal. Jika buah dalam satu pohon tidak diatur dapat mengakibatkan buah tumbuh kerdil. c. Petani Jepang biasanya hanya membuahkan 1 buah saja disetiap cabang. Jadi dari setiap pohon hanya ada 3-4 buah saja. Buah semangka dapat dipetik setelah 75-100 hari tanam. Cara menentukan kemasakan buah semangka adalah dengan cara memukulnya dengan jari, jika terdengar suara yang berat maka buah itu sudah masak, namun jika suaranya ringan, buah tersebut belum masak. Cara lainnya adalah dengan melihat tangkai buah semangka yang sudah berubah warna menjadi kecoklatan. Jika ingin mengangkut buah semangka ke daerah lain, sebaiknya setelah pemetikan buah semangka harus segera diangkut, untuk menghindari terjadinya pembusukan pada buah. Tidak beda dengan buah-buah yang lain, tanaman semangka juga memiliki hama yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Contoh dari hama dan penyakit yang mengganggu tanaman semangka serta penanggulangannya adalah : 1. Ulat tanah Penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara memberikan Basudin 10 G, Hostathion 40% EC dosis 0,5-0,8%, dan Dursban 20% EC dosis 1-1,7%. 2. Tungau Bisa diberantas dengan Kelthane atau Tedion dosis 20%. 3. Kumbang daun kukurbit Diberantas dengan Bayrusil 25 EC dosis 0,2%, Hostathion 40 EC dosis 0,3 %, Dursban 20 EC dosis 0,4 % atau Tamaron 200CC dosis 0,25 %. 4. Kutu hijau Diberantas dengan Orthene 75 SP dosis 0,10%, Hosthathion 40 EC dosis 0,1-0,15 % atau Tamaron dosis 0,1-0,2 %. 5. Penyakit Powdery Mildew Dicegah dan diberantas dengan Benlate dosis 0,06%. 6. Penyakit Layu Fusarium 7. Penyakit Virus Mosaic Salah satu jenis varietas semangka adalah semangka yang tidak memiliki biji. Varietas ini merupakan hasil pembijian semangka tetraploid (4n) dengan semangka diploid (2n) yang menghasilkan semangka triploid (3n), yaitu semangka yang tidak berbiji. Semangka tetraploid dapat dihasilkan dengan menggunakan Colchicine.

Ikhtisar Bacaan: Semangka adalah buah yang berasal dari Afrika. Buah ini sangat digemari oleh semua orang, namun sayang buah ini tidak memiliki banyak gizi dan vitamin. Buah ini memiliki banyak sekali varietas, mulai dari yang berbentuk bulat sampai yang berbentuk oblong serta mulai dari yang berbiji sampai semangka yang tidak berbiji. Buah semangka dapat tumbuh pada daerah yang kering namun memiliki cukup air. Buah ini dapat ditanam secara alami dan bisa juga buatan atau menggunakan benih vegetatif. Di Jepang, para ilmuan telah menemukan suatu inovasi baru tentang buah semangka yaitu buah semangka yang tidak berbiji. Buah semangka tidak berbiji ini didapat dari pembuhan antara semangka diploid dengan semangka tetraploid. Namun untuk mendapatkan semangka tak berbiji ini diperlukan keterampilan khusus dan biaya yang cukup tinggi. Semangka juga tumbuhan biasa, sehingga tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang menyerang semangka ini cukup banyak macamnya, namun yang belum ditemukan obatnya adalah penyakit layu. Karena itulah para petani Jepang menggunakan benih vegetatif untuk menghindari penyakit tersebut, karena bibit vegetatif adalah bibit yang steril.

Priska Natalia XI IPA 1

Anda mungkin juga menyukai