Sayur umbi adalah kelompok sayuran dengan bagian umbi yang dapat
dikonsumsi. Umbi sendiri merupakan bagian dari tanaman yang mengalami
pembengkakan akibat adanya penimbunan cadangan makanan. Contoh dari
sayuran yang tergolong dalam sayur umbi adalah bawang merah, bawang putih,
kentang, lobak dan wortel. Dalam subbab ini akan dipaparkan bagaimana teknik
pembibitan wortel, dimulai dari bagaimana memperoleh benih wortel hingga
pembibitan benih wortel itu sendiri.
Wortel dapat diperbanyak dengan cara generatif, yaitu dengan benih/biji.
Pengadaan biji wortel dapat dilakukan dengan membeli di toko sarana produksi
pertanian atau dengan membenihkannya sendiri. Untuk mendapatkan bibit wortel
yang bermutu, tentunya harus menggunakan biji wortel dengan kualitas yang baik.
Cahyono (2002) dan Rahayu (2015) memaparkan bagaimana cara mendapatkan
biji wortel yang baik dengan membenihkannya sendiri. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan kebun induk
Pembuatan kebun
induk
bertujuan
untuk
menghindari
adanya
10 cm
Sepertiga bagian
Gambar 1 Persiapan wortel terpilih sebagai tanaman induk
umbi
Lokasi kebun induk haruslah pada lahan yang datar dan terbuka agar
cukup memperoleh cahaya matahari, tanahnya subur, dekat dengan sumber air,
suhu udara berkisar 15,6C 21,1C, dan berada pada ketinggian 1.000 -1.200
m dpl. Bila telah memenuhi syarat, tanah diolah dengan pemberian pupuk
kandang dan dibuatkan bedengan-bedengan. Selanjutnya tanaman/umbi wortel
ditanam pada bedengan dengan jarak tanam 40 cm x 60 cm dengan kedalaman
hingga sebatas leher batang.
2. Pemeliharaan kebun induk
Pemeliharaan kebun induk meliputi kegiatan pemupukan, pengairan,
penyiangan, perlindungan hama dan penyakit, dan pemangkasan bunga.
a) Pemupukan. Pupuk yang digunakan adalah Urea sebanyak 150kg/ha, SP-36
225kg/ha, dan KCl 100 kg/ha. Untuk pupuk SP-36 dan KCl diberikan
sekaligus pada saat tanam, sedangan Urea diaplikasi dua kali, yaitu saat
tanam dan setelah berumur 8 minggu.
b) Pengairan atau penyiraman dilakukan sebanyak 1 2 kali sehari. Namun,
bila tanaman induk sudah tumbuh besar, frekuensi penyiraman dapat
dikurangi.
c) Penyiangan, dilakukan pada saat tanaman berumur satu bulan, yaitu dengan
mencaput gulma-gulma yang tumbuh disekitar tanaman.
d) Perlindungan hama dan penyakit. Dapat dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida dan fungisida sebanyak dua kali dalam seminggu, dimulai sejak
tanaman berumur dua minggu.
e) Pemangkasan bunga, dilakukan terhadap bunga-bunga yang kurang baik,
dengan menyusakan enam tangkai banga yang paling baik.
3. Pemetikan Bunga Wortel
Pemetikan bunga wortel yang akan diambil bijinya sebagai benih
hanyalah pada induk-induk terbaik. Adapun kriterianya adalah 1) tanaman
berumur 3 bulan; 2) tanaman sehat, tidak terserang hama dan penyakit; dan 3)
bunga telah masak penuh dengan ditandai oleh bunga yang telah mengering
selama
15
menit.
Perendaman
ini
bertujuan
untuk
mempercepat
Cahyono, Bambang. 2002. Wortel: Teknik Budi Daya dan Analisis Usaha Tani.
Yogyakarta; Kanisius.
Rahayu, Wiwik. 2015. Teknik Sederhana Pembenihan Wortel. http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/11676/teknik-sederhana-pembenihan-wortel.
Diakses pada 26 April 2016