NIM : 180301007 Prodi : Agroteknologi Mata Kuliah : Teknologi Pasca Panen
Pengemasan Wortel
Pengemasan wortel dapat dilakukan dengan mengikat umbi wortel menjadi
ikatan-ikatan tertentu sehingga praktis dalam pengangkutan dan penyimpanan. Khusus untuk sasaran pasar swalayan, Galael, Hero, dan lainnya di kota-kota besar, wortel biasanya dikemas dalam kantong plastik atau container polietilen bening. Untuk pengiriman yang diperlukan waktu tempuh sekitar 2-3 hari dapat dilakukan pengemasan dalam bentuk untaian yang disusun dengan baik dalam keranjang agar aerasi cukup baik maka tutup dengan daun pisang selanjutnya bak kendaraan ditutup dengan terpal agar terhindar dari sinar matahari. Pengiriman dilakukan pada pagi atau sore hari untuk pengiriman dengan jarak yang jauh sebaiknya dilakukan dengan kendaraan box yang berpendingin.
Berikut salah satu contoh teknik pengemasan pada komoditi sayuran wortel :
1. Pengemasan Secara Vakum
Adapun cara pengemasan wortel secara vakum dilakukan dengan langkah sebagai berikut : Pengumpulan wortel hasil panen digudang penyimpanan hasil panen wortel. Melakukan penyemprotan atau penggolongan baik dari klasifikasi, ukuran, bentuk bersamaan dengan memisahkan yang rusak, cacat atau busuk. Letakkan wortel pada ruangan yang suhunya dingin dan bervertilasi baik. Meletakkan wortel kedalam plastik kemasan, lalu dikemas secara vakum dengan mengeluarkan seluruh udara dalam kemasan Wortel yang dikemas dalam kemasan vakum disimpan dengan suhu dibawah 50C penyimpanan dapat dilakukan dengan suhu mendekati 00C akan tetapi kondisi udara tidak membeku. 2. Keuntungan Kemasan Vakum Kemasan plastik vakum aman untuk mengemas berbagai produk makanan dan bahan makanan. Memiliki ketebalan dan kekuatan yang cukup,sehingga kemasan tidak rusak Kemasan plastik vakum dapat menjaga kualitas dan cita rasa dari suatu produk. 3. Kelemahan Kemasan Vakum Produk makanan memiliki nilai aktivitas (AW) 0.5 aktivitas air memiliki hubungan dengan mikroorganisme pertumbuhan dan 0.85 adalah AW kritis bagi pertumbuhan Clostridium botulinum. Produk makanan tidak mengalami proses sterilisasi untuk membunuh mikroba pembusuk maupun spora mikroba patogen setelah pengemasan.