Anda di halaman 1dari 7

SIRUP HERBAL PUTRI MALU

(Mimosa Pudica Linn)

Perkembangan pertanian pada zaman modern ini telah mengalami kemajuan


yang semakin pesat. Namun, bersamaan dengan hal itu secara langsung dapat memacu
pertumbuhan gulma tanaman. Semakin meningkatnya intensifikasi pertanian, gulma
menjadi masalah yang krusial bagi para petani. Keadaan suhu yang tinggi, curah hujan
yang cukup didaerah tropis menjadikan gulma tumbuh secara cepat dan subur.
Akibatnya, gulma menjadi salah satu masalah dalam budidaya tanaman herba,
hortikultra, dan metode pertanian lainnya.

Pada umumnya, para petani menganggap bahwa keberadaan seluruh gulma


dianggap sebagai tanaman pengganggu. Hal ini dikarenakan, para petani terlanjur
mengklaim bahwa gulma adalah mutlak pengganggu tanaman paling merugikan.
Terlepas dari opini tersebut, tidak menutup kemungkinan pula apabila masyarakat
secara umum, mampu mengolah keberadaan gulma tersebut menjadi sesuatu yang
berguna, salah satunya menjadikan gulma sebagai alternatif obat tradisional.

Manfaat berbagai macam tanaman sebagai obat sudah dikenal luas di Negara
berkembang maupun di Negara maju. 70-80 % masyarakat Asia dan Afrika masih
menggunakan pengobatan tradisional dari bahan-bahan alami. Menurut mereka,
penggunaan obat tradisional lebih aman dibandingkan dengan obat kimia,
sehingga mereka lebih tertarik untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada
disekitar lingkungan mereka menjadi obat-obatan. Hal ini memang benar adanya,
disamping mudah dalam pencarian bahan ramuan, penggunaan obat-obatan dari bahan
alam juga terbukti aman karena sudah pasti tidak terkontaminasi oleh zat kimia yang
berbahaya.

Berbagai ekstrak tumbuhan turut diformulasikan dalam berbagai jenis obat-


obatan. Hal ini dikarenakan banyaknya tanaman yang dapat menyembuhkan penyakit
tertentu telah dimutakhirkan dalam bentuk obat-obatan, mulai dari pil, kapsul, ekstrak,
bubuk maupun sirup

Masyarakat luas beranggapan bahwa penggunaan obat tradisional lebih aman


dibandingkan dengan obat kimia sehingga mereka lebih suka untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang ada disekitar lingkungan mereka. Hal ini memang benar
adanya, disamping mudah dalam pencarian bahan ramuan, penggunaan obat-obatan
dari bahan alam juga terbukti aman karena sudah pasti tidak terkontaminasi oleh zat
yang berbahaya.

Salah satu tumbuhan yang telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia
sebagai bahan obat-obatan adalah Putri malu (Mimosa pudica L). Putri malu (Mimosa
pudica L.) adalah salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari famili Fabaceae yang
telah dikenal luas di dunia. Tanaman Putri Malu sendiri berasal dari Negara Amerika
Selatan, tepatnya Brasil. Di Brasil, tanaman ini sudah dikenal sejak tahun 1804.
Tanaman ini dikategorikan sebagai tanman liar, karena para petani tidak membudi
dayakannya secara khusus karena dianggap tidak memiliki manfaat yang penting bagi
manusia. Tanaman Putri Malu merupakan tanaman yang cepat berkembang biak dan
dapat tinggal didaerah manapun, baik lembab maupun gersang sekalipun.
Keunikan tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup atau dipanaskan
maka ia akan segera menutup atau mengatup. Hal ini disebabkan karena terjadinya
perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsangan tersebut juga bisa dirasakan
secara cepat oleh daun yang tidak terkena perlakuan tersebut. Gerak inilah yang disebut
dengan seismonasti, yang dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan (tigmonasti) yaitu
gerakan tipuan dari tanaman yang akan mengindikasikan bahwa tanaman tersebut telah
mati, layu atau pucat. Apabila keadaan tanaman sudah berubah, maka hal ini akan
menimbulkan ketidaktertarikan dari hewan pemakan tanaman atau herbivore untuk
menyantapnya.
Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica Linn) membutuhkan kondisi lingkungan
yang sesuai untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah
yang beriklim tropis seperti Indonesia dengan ketinggian 1 - 1200 m di atas permukaan
laut.. Putri malu (Mimosa pudica Linn) biasanya tumbuh merambat atau kadang
berbentuk seperti semak dengan tinggi antara 0,3 - 1,5. Putri malu (Mimosa pudica
Linn) biasa tumbuh liar di pinggir jalan atau di tempat-tempat terbuka yang terkena
sinar matahari.
Hasil analisis kualitatif dari ekstrak metanolik Mimosa pudica Linn
mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, fenolik. Bagian daun,
batang, dan akar putri malu (Mimosa pudica Linn) mengandung senyawa mimosin,
tannin, alkaloid dan saponin.

Pertama, Senyawa Mimosin. Senyawa Mimosin merupakan senyawa asam


amino non-protein yang identik dengan bleucanol dan leucaenin yang pada
kandungannya memiliki aktivitas menghambat kerja enzim asetilkolinesterase yang
dapat membunuh mikroorgamisme didalam tubuh manusia untuk mengurangi rasa
sakit.
Kedua, Senyawa Tanin. Senyawa Tanin termasuk golongan senyawa fenolik
dan merupakan penghambat enzim yang kuat bila berikatan dengan protein. Senyawa
kimia ini biasanya ditemukan pada bagian batang, daun, buah dan akar pada tanaman.
Buah yang memiliki kandungan senyawa tanin biasanya memberikan rasa asam pada
buah tersebut.Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi antiseptik, astringensia, dan
pemberi warna. Kandungan Tannin berfungsi sebagai antibakteri melalui reaksi dengan
membran sel,antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas dan antidotum untuk
mengeluarkan asam tamak yang tidak larut dan bereaksi degan alkaloida tanat yang
mengendap didalam tubuh.
Ketiga, Senyawa Alkaloid. Senyawa Alkaloid merupakan senyawa metabolit
sekunder tumbuh-tumbuhan yang terdapat di hampir seluruh bagian tanaman, misalnya
pada daun, bunga, akar dan batang. Alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa
(pahit) dan mengandung lebih dari satu ikatan Nitrogen dan sedikit atom Oksigen.
Karena sifatnya yang basa, maka tanaman putri malu cenderung pahit dan baunya
langu. Alkaloid inilah yang berfungsi sebagai antikanker pada tubuh manusia karena
berkerja untuk membunuh sel-sel kanker yang akan aktif maupun sudah aktif agar
gejala penyakit dapat diatasi dengan segera.

Keempat, Senyawa Saponin. atau glikosida. Saponin adalah salah satu tipe
glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan. Biasanya dalam tumbuhan terdapat 2
macam saponin, yaitu glikosida terpenoid dan glikosida steroid. Kedua senyawa
saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter. Kandungan Saponin
dalam tumbuhan Putri Malu memiliki kegunaan untuk melawan sel kanker ganas,
keberadaan Saponin yang mengandung antitumor dan anti-mutagenik yang dapat
menurunkan kadar sel kanker dan melawan infeksi akibat perilaku parasite pengganggu
dalam tubuh manusia.
Oleh karena kandungan bahan kimia obat didalam tanaman Putri Malu ini
cukup kompleks, para ahli pengobatan dunia, diantaranya Indonesia mengindikasikan
putri malu (Mimosa pudica L.) dapat mengobati berbagai penyakit, seperti, insomnia,
radang mata akut, kencing batu, panas tinggi pada anak-anak, cacingan, peradangan
saluran napas (bronchitis) dan herpes. Sedangkan bijinya, putri malu (Mimosa pudica
L.) Bagian akar tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan rematik, bronkitis (radang saluran nafas), asma, batuk berdahak, dan
malaria. Menurut Zang et al.daun putri malu memiliki total kandungan flavonoid yang
tinggi jika dibandingkan dengan tanaman lain. Secara umum, kandungan kimia obat
alami dalam tanaman putri malu dapat mengatasi berbagai penyakit, seperti
menyembuhkan batuk, menyembuhkan luka penderita diabetes, mengobati hepatitis,
mengatasi insomnia, mengatasi demam, menjaga kesehatan hati, pencegahan disentri
dan meningkatkan stamina untuk pria.
Namun, kandungan kimia obat herbal alami yang ada didalam tanaman putri
malu ini belum diketahui oleh masyarakat secara universal, maka dari itu dibutuhkan
inovasi yang kreatif untuk memperkenalkan manfaat luar biasa dari tanaman gulma ini.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi obat herbal sebagai
upaya peyembuhan penyakit, serta mengurangi intensitas gulma dibidang pertanian.
Berdasarkan permasalahan krusial tersebut, maka tercetuslah ide untuk
mengolah putri malu tersebut menjadi produk kesehatan yang bermanfaat bagi
manusia. Ide tersebut adalah memanfaatkan daun putri malu dengan cara mengentalkan
larutan sari daunnya menjadi sirup herbal yang berkhasiat. Berikut adalah metode
pembuatan sirup herbal Putri Malu.

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan sirup ini adalah 80% daun Putri Malu
segar, perisa alami (kami membuat 3 perisa alami yakni Jeruk, Mocca, Rosella kering
dan Perisa alami dibuat dengan mengentalkan sari buah dengan gula dan air), 800 Ml
air mineral dan 500 gr gula pasir saja.

Langkah-langkah pembuatan Sirup Herbal Putri Malu:

1. Pertama bersihkan daun, akar putri malu dari durinya dan cuci bersih.
2. Kemudian haluskan dengan menggunakan blander dengan ditambahkan sedikit
air.
3. Peras hingga mendapatkan sari daunnya, letakkan di tempat yang sejuk.
4. Rebus 800 Ml air mineral, masukkan 500 gr gula pasir dan 1 sendok larutan
kental perisa alami gula. Rebus hingga mendidih.
5. Setelah mendidih, masukkan 50 Ml sari daun putri malu, aduk hingga merata.
6. Masukkan perisa alami dari sari buah jeruk (yang sudah dikentalkan dengan
gula), aduk hingga merata. Kecilkan api.
7. Angkat dan tuang larutan sirup putri malu ke dalam wadah lalu simpan. Sirup
Herbal siap diminum setiap saat, dapat pula dijadikan pengganti sirup pasaran.
Sirup Herbal Putri Malu yang kami buat memiliki 3 varian rasa, yakni Mocca,
Jeruk dan Rosella Kering yang mana perisa tersebut dibuat alami dengan menggunakan
esktrak/sari buahnya saja tanpa memakai perisa buatan pabrik. Penggunaan Sirup
Herbal Putri Malu ini sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Mengolah daun
putri malu menjadi obat herbal, berarti turut menurunkan intensitas gulma dibidang
pertanian atau holtikultura. Selain itu, bermanfaat juga dalam alternatif pengganti sirup
pasaran yang belakangan ini naik dan meresahkan perekonomian masyarakat, terutama
pada bulan puasa. Manfaat yang tidak kalah penting, sirup herbal daun putri malu ini
dapat membantu masyarakat dalam penyembuhan penyakit, diantaranya diabetes,
bronkitis, masalah stamina pria, masalah insomnia dan penyakit lainnya.

Mengolah suatu tanaman yang selama ini dianggap tidak menguntungkan, dan
ternyata setelah diteliti dapat memberikan manfaat yang baik bagi manusia, berarti
sama seperti menyelamatkan sebuah berlian untuk menyambung harapan masyarakat
yang sedang berusaha mengobati sakitnya. Selain itu, kita juga turut menurunkan
ancaman gulma bagi petani dan dapat bergaya hidup yang sehat karena mengolah sirup
dari bahan herbal di dapur kita sendiri

Kreatifitas tergantung pada mindset (pola pikir) suatu


DAFTAR PUSTAKA

1. Https://id.m.wikipedia.org/wiki/putri_malu (Di unduh kamis, 25 juli 2019)


2. Https://www.suara.com/health/2019/02/28/191722/jarang-diketahui-ini-5-
manfaat-putri-malu-untuk-kkesehatan ( Di unduh Minggu, 28 Juli 2019)
3. Https://www.sampulpertanian.com/2017/04/putri-malu-mimosa-pudica-
gulma-lahan.html?m=1 (Di unduh senin , 29 juli 2019)
4. https://makassar.tribunnews.com/2019/02/20/15-manfaat-tanaman-putri-mal-
untuk-kesehatan-dari-obat-diabetes-hingga-solusi-stamina-pria-dewasa
(Diunduh senin, 29 juli 2019)
5. https://id.m.wikipedia.org/wiki/gulma (diunduh pada sabtu, 27 juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai